Jenis Modal Kerja Rasio Modal Kerja Dalam mengadakan interpretasi dan menganalisa modal kerja pada suatu

menurut konsep kualitatif adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu merupakan kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancarnya Modal kerja dalam konsep ini sering disebut modal kerja neto net working capital. b. Konsep Fungsional Modal kerja menurut konsep fungsional berdasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan. Setiap dana yang digunakan dalam periode akuntansi tertentu yang seluruhnya langsung menghasilkan pendapatan pada periode tersebut dan ada sebagian dana lainnya digunakan selama periode tersebut namun tidak seluruhnya digunakan untuk menghasilkan pendapatan pada periode tersebut. Sebagian dana tersebut digunakan untuk menghasilkan pendapatan pada periode berikutnya. Dalam konsep ini dikenal modal kerja potensial, yaitu modal kerja yang menghasilkan pendapatan di luar kegiatan utama dari perusahaan yang bersangkutan.

2.1.2. Jenis Modal Kerja

Riyanto 2001:61 mengutip pendapat Taylor membagi modal kerja menjadi beberapa jenis, yaitu: 1. Modal Kerja Permanen Permanent Working Capital yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau Universitas Sumatera Utara dengan kata lain modal kerja yang secara terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja ini dapat dibedakan ke dalam: a. Modal Kerja Primer Primary Working Capital yaitu modal kerja yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kelancaran usahanya. b. Modal Kerja Normal Normal Working Capital yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal dinamis. 2. Modal Kerja Variabel Variable Working Capital yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan, dan modal kerja ini dapat dibedakan menjadi: a. Modal Kerja Musiman Seasonal Working Capital yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan fluktuasi musim. b. Modal Kerja Siklis Cyclical Working Capital yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan fluktuasi konyungtur. c. Modal Kerja Darurat Emergency Working Capital yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan keadaan ekonomi yang mendadak.

2.1.3. Rasio Modal Kerja Dalam mengadakan interpretasi dan menganalisa modal kerja pada suatu

perusahaan, maka seorang penganalisa memerlukan adanya suatu ukuran tertentu. Dan Universitas Sumatera Utara ukuran yang sering digunakan dalam analisa keuangan adalah ratio. Pengertian dari ratio sendiri adalah alat yang dinyatan dalam aritmatical terms yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data financial Riyanto, 2001:263. Menurut Syahyunan http:www.scribd.comdoc12781420 , pada dasarnya angka-angka ratio dapat dikelompokkan menjadi dua golongan. Golongan yang pertama adalah rasio yang didasarkan pada sumber data keuangan dan golongan kedua adalah ratio yang disusun berdasarkan tujuan penganalisa dan mengevaluasi perusahaan. Dan berdasarkan sumber datanya, ratio-ratio ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : 1.Ratio-ratio neraca balance sheet ratios, yaitu ratio-ratio yang disusun dari data yang berasal dari neraca. 2.Ratio-ratio laporan laba rugi income statement ratios, yaitu ratio-ratio yang disusun dari data yang berasal dari laporan perhitungan laba rugi. 3.Rati-ratio antar laporan intern statement ratios, yaitu ratio-ratio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan laporan laba rugi. Rasio yang terdapat di dalam modal kerja biasanya diukur dengan menggunakan working capital turnover perputaran modal kerja, receivables turnover perputaran piutang, inventory turnover perputaran persediaan, dan current ratio rasio lancar. Semakin tinggi working capital turnover, receivables turnover, dan inventory turnover maka semakin tinggi kemampuan perusahaan memperoleh laba. Hal ini sesuai dengan pendapat Syamsuddin 2004:48, yang menyatakan bahwa semakin tinggi perputaran turnover dana yang diperoleh maka semakin efisien perusahaan di dalam Universitas Sumatera Utara melaksanakan operasinya sehingga semakin besar peluang perusahaan dalam mendapatkan laba atas dana yang ditanam.

2.1.4. Leverage Leverage berkaitan dengan penggunaan biaya tetap dalam usaha meningkatkan