Leverage Leverage berkaitan dengan penggunaan biaya tetap dalam usaha meningkatkan Rentabilitas Ekonomi

melaksanakan operasinya sehingga semakin besar peluang perusahaan dalam mendapatkan laba atas dana yang ditanam.

2.1.4. Leverage Leverage berkaitan dengan penggunaan biaya tetap dalam usaha meningkatkan

profitabilitas, yakni melibatkan pembiayaan aktiva berupa kekayaan perusahaan dengan memanfaatkan dana yang diperoleh perusahaan dari kreditor atau pemegang saham preferen dengan tingkat bunga tertentu. Leverage biasanya dipergunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar tingkat penghasilan return bagi pemilikpemegang saham perusahaan, Syahyunan,2004:110. Leverage meningkatkan ekspektasi pengembalian bagi pemegang saham, tetapi juga meningkatkan risiko, Brealey, dkk, 2008:11. Rasio leverage biasanya diukur dengan menggunakan debt to equity ratio rasio utang terhadap ekuitas dan debt to total asset ratio rasio utang terhadap total aktiva. 1. Debt to Equity Ratio Rasio ini adalah perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri ekuitas. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut Van Horne, 2005:209: Debt to Equity Ratio = Equity Debt Total Universitas Sumatera Utara 2. Debt to Total Asset Ratio Rasio ini menekankan pada peran penting pendanaan utang bagi perusahaan dengan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh pendanaan utang Van Horne, 2005:209. Debt to total asset ratio mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin utangnya dengan sejumlah aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar jumlah utang yang digunakan dalam menghasilkan keuntungan dibanding dengan aktiva yang dimiliki dan pendapatan yang diharapkan semakin tinggi. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut: Debt to Total Asset Ratio = ts Total Asse Total Debt

2.1.5. Rentabilitas Ekonomi

Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan total modal yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase Riyanto, 2001:36. Oleh karena pengertian rentabilitas sering dipergunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal di dalam suatu perusahaan, maka rentabilitas ekonomi sering dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan laba. Rentabilitas perusahaan dapat dinilai dengan beberapa cara, tergantung laba dan aktiva mana yang akan dibandingkan, baik laba yang berasal dari operasi perusahaan Universitas Sumatera Utara atau laba bersih sesudah pajak yang dibandingkan dengan seluruh aktiva yang digunakan ataupun laba bersih sesudah pajak yang dibandingkan dengan modal sendiri. Beberapa cara perhitungan rasio rentabilitas ini dapat dikemukakan sebagai berikut Harahap, 2008: 304 : a. Margin Laba Profit Margin. Angka ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. b. Aset Turn Over. Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. c. Return on Equity. Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik. d. Return on Total Asset Return on Investment. Rasio ini menunjukkan berapa laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. e. Basic Earning Power. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba diukur dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aktiva. f. Earning Per Share. Rasio ini menunjukkan berapa besar kemampuan per lembar saham menghasilkan laba. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan untuk mengukur rentabilitas adalah Return on Investment. Semakin besar rasio ini semakin baik. Rumus untuk menilai rasio ini adalah sebagai berikut Harahap, 2008, 341: Return on Investment = 100 x Assets Total AfterTax Earning Universitas Sumatera Utara Ada dua faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya rentabilitas ekonomiearning power, yaitu Riyanto, 2001:37: a. Profit margin, yaitu perbandingan antara net operating income dengan net sales. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa profit margin ialah selisih antara net sales dengan operating expenses harga pokok penjualan + biaya administrasi + biaya penjualan + biaya umum. Selisih ini dinyatakan dalam persentase dari net sales. b. Turnover of operating assets tingkat perputaran aktiva usaha, yaitu kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu periode tertentu. Turnover tersebut dapat ditentukan dengan membagi net sales dengan operating assets. Profit margin bertujuan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan penjualan, sedangkan operating assets turnover dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada kecepatan perputaran operating assets dalam suatu periode tertentu.

2.2. Penelitian Terdahulu