Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kerangka Pemikiran

terhadap buah impor, dan harga buah impor. Perbedaan dan kesenjangan antara kualitas dan harga buah impor dan buah lokal mempengaruhi daya saing buah lokal di pasar kota Medan. Hal ini yang menyebabkan adanya dampak masuknya buah impor ke pasar buah khususnya Kota Medan. Melihat adanya permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk menganalisis dampak masuknya buah impor terhadap daya saing buah lokal di pusat ibukota provinsi Sumatera Utara. Dengan dilakukannya kajian dampak keberadaan buah impor yang masuk ke Kota Medan maka diharapkan dapat disusun strategi yang dapat meningkatkan daya bersaing buah lokal sehingga mampu dengan buah impor di wilayah Sumatera Utara khususnya daerah Kota Medan.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat diteliti permasalahan yang ditemukan antara lain : 1 Bagaimana pola perdagangan luar negeri buah impor antar wilayah yang berjalan? 2 Bagaimana pengaruh keberadaan buah impor terhadap buah lokal secara kuantitatif di daerah penelitian? 3 Bagaimana pola konsumsi masyarakat terhadap buah impor dan buah lokal di daerah penelitian? 4 Bagaimana strategi peningkatan daya saing buah lokal terhadap keberadaan buah impor di daerah penelitian? Universitas Sumatera Utara

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah ini, maka dilakukan penelitian yang bertujuan sebagai berikut : 1 Untuk mengetahui pola perdagangan luar negeri buah impor antar wilayah yang berjalan. 2 Untuk menganalisis pengaruh keberadaan buah impor terhadap buah lokal secara kuantitatif di daerah penelitian 3 Untuk mengetahui pola konsumsi masyarakat terhadap buah impor dan buah lokal di daerah penelitian. 4 Untuk menganalisis strategi peningkatan daya saing buah lokal terhadap keberadaan buah impor di daerah penelitian.

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian dari penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Sebagai sumber masukan dan informasi bagi para pelaku agribisnis buah lokal dan buah impor dalam mengembangkan usahanya. 2 Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dan instansi terkait dalam pengambilan kebijakan dan peningkatan daya saing buah lokal terhadap buah impor di Kota Medan Sumatera Utara. 3 Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti selanjutnya. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Tinjauan Pustaka 2.1.1 Buah-Buahan Banyak jenis buah-buahan tropis dihasilkan di berbagai wilayah Indonesia. Namun, buah-buahan tersebut kebanyakan membanjiri pasar lokal hanya pada saat panen raya. Baru sedikit jenis buah yang menempati pasar swalayan atau pasar dunia internasional. Jenis buah-buahan tropis yang dipasarkan di pasaran internasional pada saat ini adalah pisang, nanas, mangga, alpukat, rambutan, markisa, sirsak, jambu biji, belimbing, dan manggis Sunarjono, 2000. Menurut Zulkarnain 2009, secara botani, buah dapat didefinisikan sebagai ovari matang dari suatu bunga dengan segala isinya serta bagian-bagian yang terkait erat dari bunga tersebut. Oleh karena itu, buah terdiri atas bagian-bagian seperti dindng ovari atau pericarp yang berdiferensiasi mejadi eksocarp, endocarp, dan mesocarp, biji, jaringan plasenta, partisi, reseptakel, dan sumbu tangkai bunga. Berdasarkan jumlah penyusunnya, buah dapat diklasifikasikan atas beberapa kelompok, yaitu: a. Buah sederhana, yaitu buah yang berkembang dari satu ovari. Buah sederhana dikelompokkan lagi menjadi : 1. Buah sederhana berdaging pericarpnya berdaging. Tipe buah demikian dapat dikelompokkan lagi menjadi : a. Tipe berry, misalnya buah tomat dan anggur Vitis vinifera Universitas Sumatera Utara b. Tipe drupe, misalnya buah zaitun, peach, cherry Prunus, sp., dan plum. c. Tipe pome, misalnya buah apel Malus domestica d. Tipe hesperidium, misalnya buah jeruk Citrus sp. e. Tipe pepo,misalnya buah tanaman yang tergolong ke dalamfamili Cucurbitaceae 2. Buah sederhana tidak berdaging pericarpnya kering, yang dapat digolongkan menjadi : a Golongan dehiscent membuka dan menyebarkan biji pada saat matang, yang dapat dikelompokkan lagi menjadi : 1. Tipe legume polong, misalnya buah kacang-kacangan. 2. Tipe follicle, misalnya buah peony dan Hekea 3. Tipe capsule, misalnya buah Eucalyptus sp 4. Tipe silique, misalnya buah mustard Brassica nigra. b Golongan indehiscent tidak membuka dan tidak menyebarkan biji pada saat matang, yang dapat dikelompokkan lagi menjadi : 1. Tipe achene, misalnya buah bunga matahari Helianthus annuus 2. Tipe caryopsis biji-bijian, misalnya buah jagung 3. Tipe nut, misalnya buah hazel nut 4. Tipe samara, misalnya buah maple. b. Buah agregat, yaitu buah yang berasal dari beberapa ovari pada bunga yang sama, baik ovari tersebut bergerombol maupun menyebar pada satu eseptakel, yang kemudian menyatu menjadi satu buah. Contoh buah tipe ini misalya pada tanaman stroberi Fragaria vesca Universitas Sumatera Utara c. Buah majemuk, yaitu buah yang berasal dari beberapa ovari dari beberapa bunga, lalu menyatu menjadi satu massa. Contoh buah tipe ini misalnya pada tanaman nanas Ananas comosus Berdasarkan asal tanaman buah-buahan, maka tanaman dapat dikelompokkan menjadi dua sumber yaitu : a. Tanaman buah sub-tropik. Tanaman buah sub-tropik umumnya berasal dari daerah antara 230-400 Lintang, contoh : kasemak, pear. b. Tanaman buah tropik. Tanaman buah tropik berasal dari daerah khatulistiwa sampai 230 Lintang. Contoh: rambutan, durian, manggis, duku, dan sebagainya. Tanaman buah sub-tropik umumnya masih dapat dikembangkan di daerah tropik seperti: daerah pegunungan ≥1000 meter di atas permukaan laut, sedangkan tanaman buah tropik lebih sulit dikembangkan di daerah sub-tropik Barus, 2008. Jeruk Menurut Pracaya 2000, nilai gizi buah jeruk manis cukup tinggi, terutama kandungan vitamin C-nya, sehingga bermanfaat bagi kesehatan bila dikonsumsi secara rutin. Rasanya yang asam dapat menambah selera makan karena membantu pencernaan. Tanaman ini biasanya ditanam di kebun halaman dapat pula ditanam dalam pot, dengan syarat unsur haranya cukup. Buahnya lumayan untuk menambah gizi keluarga. Varietas jeruk manis cukup banyak, diantaranya jeruk manis nanas, puser udel, merah darah, tidak asam, batu, Hamlin, Shamouti, Tenerife, Thomson, Australia, Brasil, Portugal, Washington, Imperial, Sukhari, Valencia, dan Sunkist. Seringkali Universitas Sumatera Utara jeruk manis disebut pula dengan nama daerah asalnya, misalnya jeruk manis batu karena asalnya dari Batu, jeruk manis pacitan karena berasal dari Pacitan, jeruk manis sunkist karena asalnya dari Perusahaan Sunkist Growers, Inc. dari California, USA Pracaya, 2000. Mangga Adakalanya tanaman mangga akan mengurangi pengotoran udara, menambah suasana sejuk rumah pada musim kemarau, dan mengurangi banjir dimusim hujan. Selain itu juga menambah penghasilan rumah tangga dan menambah gizi keluarga. Dengan mengkonsumsi mangga, anak-anak dan semua anggota keluarga akan cukup mendapat provitamin A dan vitamin C. Selain provitamin A dan vitamin C, mangga masih banyak mengandung vitamin lain, mineral, karbohidrat, dan zat-zat lain yang diperlukan untuk kesehatan dan pertumbuhan badan. Di Indonesia ada beberapa jenis dan varietas mangga komersial yang sudah terkenal bagus mutunya. Jenis mangga tersebut antara lain golek, arumanis, manalagi, endog, madu, lalijiwo, keweni, pakel,dan kemang Pracaya, 2004.

2.1.2 Perdagangan Luar Negeri

Setiap negara berbeda dengan negara lainnya ditinjau dari sudut sumber alamnya, iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga, keadaan struktur ekonomi dan sosialnya. Perbedaan-perbedaan itu menimbulkan pola perbedaan barang-barang yang dihasilkan, biaya yang diperlukan, serta mutu dan kuantumnya. Karena itu mudah dipahami adanya negara yang lebih unggul dan lebih istimewa dalam memproduksi hasil tertentu. Universitas Sumatera Utara Hal ini dimungkinkan karena ada barang yang hanya dapat diproduksi di daerah dan pada iklim tertentu, atau karena suatu negeri mempunyai kombinasi faktor- faktor produksi lebih baik dari negara lainnya, sehingga negara itu dapat menghasilkan barang yang lebih bersaingan. Ada kalanya produksi suatu negara belum dapat dikonsumir seluruhnya di dalam negeri, maka hal ini semenjak berabad-abad yang lalu telah mendorong orang untuk memperdagangkan hasil produksi itu ke negeri lain diluar batas negaranya. Perdagangan barang-barang dari suatu negeri ke lain negeri di luar batas negara itulah yang kita maksudkan dengan perdagangan luar negeri Amir, 2004. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan individu dengan individu, antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Kegiatan ekspor memberi dampak positif pangsa pasar dunia dalam suatu negara meningkat, dampak negatifnya adalah kebalikannya: suatu negara kehilangan pangsa pasar dunianya, yang selanjutnya berdampak negatif terhadap volume produksi dalam negeri dan pertumbuhan DPD serta meningkatnkan jumlah pengangguran dan tingkat kemiskinan. Tidak berbeda halnya dengan kegiatan impor, dampak negatif yang ditimbulkan adalah peningkatan impor yang apabila tidak dapat dibendung karena daya saing yang rendah dari produk-produk serupa buatan dalam negeri, maka tidak mustahil pada suatu saat pasar domestik sepenuhnya akan dikuasai oleh produk-produk dari luar negeri. Universitas Sumatera Utara Impor Impor merupakan kegiatan perdagangan internasional yaitu kegiatan membeli barang atau jasa dari negara lain. Kegiatan impor pada dasarnya dapat memberi manfaat sebagai berikut ; Anonimous, 2013 • Kegiatan impor dilakukan untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan suatu barang ataupun jasa yang tidak dimiliki oleh negara ataupun jika ada pun tersedia jumlahnya tidak bisa tercukupi. • Kegiatan impor juga sangat penting dalam meningkatkan daya saing produsen dalam negeri untuk mengembangkan produk dan jasanya. Dalam perdagangan internasional, importir memikul tanggung jawab kontraktual atas terlaksananya dengan baik barang yang diimpor. Hal ini berarti importir memikul risiko atas segala sesuatu barang yang diimpor baik risiko kerugian, kerusakan, keterlambatan dari barang yang dipesan,termasuk risiko penipuan dan manipulasi. Menurut Amir dalam bukunya yang berjudul “Ekspor Impor” tahun 2003, para importir ini pada umumnya terdiri dari ; Impor – Pengusaha, Approved Importer, Importir Terbatas, Importir Umum, dan Sole Agen Importer. Adapun pembagian importir ini berdasarkan jenis izinnya dari pemerintah. Selain itu, pembagian ini juga berdasarkan alasan tertentu terhadap import jenis tertentu juga. Pada umumnya ketika harga barang impor impor lebih rendah daripada harga lokal, maka kecenderungan yang terjadi pada umumnya adalah peningkatan masuknya jumlah impor ke pasar lokal. Hal ini menunjukkan harga impor dan jumlah buah impor memiliki pengaruh terhadap jumlah produk lokal di suatu Universitas Sumatera Utara negara. Apabila harga buah impor lebih murah dibandingkan harga buah lokal, volume buah impor akan meningkat dan konsumen akan beralih kepada buah impor. Hal ini memberikan dampak kepada buah lokal yaitu permintaan buah lokal akan menurun yang mengakibatkan harga buah lokal juga turun atau banting harga. Bilah harga buah lokal dipaksa tinggi, maka posisi buah lokal akan dengan cepat digantikan oleh buah impor.

2.1.3. Kurs Rupiah Terhadap Dollar

Dalam perdagangan internasional, nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing sangat memberi pengaruh bagi harga barang impor yang masuk ke pasar domestik suatu negara. Apabila harga rupiah rendah dibandingkan harga dollar maka harga barang impor akan lebih tinggi dan mengakibatkan harga di pasar lokal juga akan bertambah. Nilai kurs mata uang merupakan acuan dalam bertransaksi antar negara dalam penghitungan harga yang desepakati pada proses perdagangan internasional. 2.2.Landasan Teori Peneliti kuantitatif melakukan pengamatan melalui lensa yang sempit pada serangkaian variabel yang ditentukan. Dalam tradisi kuantitatif, instrumen tersebut adalah alat teknologis yang telah ditentukan sebelumnya dan tertata baik sehingga tidak banyak memberi peluang bagi fleksibilitas, masukan imajinatif, dan refleksifitas. Sebagai misal, apabila masalah yang diteliti telah ditentukan dengan jelas dan pertanyaan yang diajukan kepada para responden memerlukan jawaban-jawaban yang tidak ambigius, maka metode kuantiatif seperti kuesioner boleh jadi memang tepat Brannen, 2004. Universitas Sumatera Utara Analisis SWOT adalah instrumen yang digunakan untuk melakukan analisis strategis. Menurut Drs. Robert Simbolon, MPA 1999, analisis SWOT merupakan suatu alat yang efektif dalam membantu menstrukturkan masalah, terutama dengan melakukan analisis atas lingkungan strategis, yang lazim disebut sebagai lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Strategi yang tepat didasarkan pada kemampuan menemukenali diri dan lingkungannya, sehingga strategi benar-benar dapat terwujud dari kekuatan yang dimilikinya dan peluang yang dihadapinya. Analisis yang tepat untuk menyusun strategi adalah analisis SWOT. Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis SWOT adalah memahami seluruh informasi dalam suatu kasus, menganalisis situasi untuk mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Rangkuti, 2001. SWOT merupakan singkatan dari strengths kekuatan-kekuatan, weaknesses kelemahan-kelemahan, opportunities peluang-peluang dan threats ancaman- ancaman. Adapun Amin 1994, berpendapat bahwa pengertian-pengertian kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam analsis SWOT adalah sebagai berikut : - Kekuatan strengths Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar suatu perusahaan. Kekuatan kawasan pariwisata adalah sumber daya alam, pengelolaan dan keunggulan relatif industri pariwisata dari pasar dan pesaing sejenis. Universitas Sumatera Utara - Kelemahan weaknesses Kelemahan adalah keterbatasankekurangan dalam sumber daya alam, keterampilan dan kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja efektif suatu perusahaan. Kelemahan kawasan pariwisata adalah keterbatasankekurangan dalam sumber daya alam, keterampilan dan kemampuan pengelolaan industri pariwisata. - Peluang opportunities Peluang adalah situasikecenderungan utama yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Peluang kawasan pariwisata adalah situasikecenderungan utama yang menguntungkan industri pariwisata dalam lingkungan suatu kawasan pariwisata. - Ancaman threats Ancaman adalah situasikecenderungan utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan Nini, 2010. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Proses pengambilan keputusan harus menganalsis faktor-faktor strategis dalam kondisi saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi, model yang paling popular disebut analisis SWOT. Langkah Menyusun Analisis SWOT 1. Pengumpulan data Universitas Sumatera Utara Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Data yang berhubungan erat dengan studi dan objek penelitian. Data yang dikumpulkan dapat berupa data primer maupun sekunder. Data primer didapat melalui beberapa metode. yaitu: a. Metode Pengamatan Langsung Metode ini cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Cara mencatat pengamatan tidak mempunyai standar tertentu yang terpenting adalah fenomena dapat dicatat dan prilaku dapat diketahui dengan jelas. b. Metode dengan menggunakan Pertanyaan - Kuesioner Kuesioner adalah sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian dimana yang menulis isiannya adalah responden. - Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara penanya dengan penjawab dengan menggunkan alat yang dinamakan paduan wawancara interview guide 2. Analisis Analisis merupakan suatu proses yang dapat memberi makna pada data dalam memecahkan permasalahan penelitian dengan memperlihatkan hubungan- hubungan antara fenomena yang kemudian dibuat penafsiran-penafsiran terhadap hubungan antara fenomena yang terjadi Nazir, 1988. Universitas Sumatera Utara Tahapan analsis dalam SWOT adalah memanfaatkan semua data dan informasi dalam model-model kuantitatif perumusan strategi Rangkuti, 2001. Analisis SWOT terlebih dahulu dilakukan pencermatan scanning yang pada hakekatnya merupakan pendataan dan pengidentifikasian sebagai pra analisis. Model-model yang digunakan dalam analisis SWOT antara lain sebagai berikut : - IFAS – EFAS internal - eksternal strategic factor analysis summary - Matrik Space - Matrik SWOT Formulasi strategi mencakup berbagai aktivitas analisis, perencanaan, dan pemilihan strategi yang dapat meningkatkan kesempatan bagi perusahaan di dalam berupaya mencapai tujuan perusahaan, yang mana hal ini merupakan keterangan ilmiah dari Kusnaidi pada tahun 1999 vVhavgoD, 2011.

2.3. Kerangka Pemikiran

Di dunia agribisnis buah-buahan di Sumatera Utara timbul begitu banyak persaingan dibidang usaha dan industri. Banyak terjadi perubahan dan ketidakpastian di lingkungan usaha. Keadaan ini memaksa pelaku usaha agribisnis untuk lebih baik dalam merencanakan dan merumuskan strategi bersaing, agar bertahan dalam pusar persaingan masa kini, dengan cara memperhatikan perubahan-perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi kinerja pemasaran perusahaan. Produksi buah-buahan di wilayah Sumatera Utara selalu berubah-ubah. Hal ini menyebabkan konsumsi masyarakat terhadap buah-buahan tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh produksi lokal. Hal ini menimbulkan peluang bagi importir untuk Universitas Sumatera Utara masuk ke pasar lokal. Sehingga perlu dilakukan analisis terhadap buah impor dan buah lokal. Agribisnis buah-buahan yang diteliti dalam penelitian ini mencakup analisis terhadap buah lokal dan buah impor. Dalam peningkatan daya saing buah lokal, perlu diketahui pula mengenai keberadaan buah impor di pasar lokal. Untuk mengetahui posisi keberadaan buah impor, hal pertama yag perlu diketahui adalah bagaimana pola perdagangannya pada saat ini. Sehingga dapat dianalisis bagaimana jalur buah impor dapat masuk ke pasar lokal. Masuknya buah impor ke pasar lokal akan memberi dampak tersendiri bagi buah lokal. Hal ini akan dapat menggeser posisi keemasan buah lokal di mata konsumen. Maka dari itu, hal kedua yang dapat diteliti adalah bagaimana keadaan buah lokal setelah buah impor masuk ke daerah penelitian. Hasil analisis dampak ini akan membantu analisa dalam melihat seberapa besar pengaruh faktor-faktor mempengaruhi buah lokal tersebut secara kuantitatif. Melihat peluang masuknya buah impor, maka tidak dapat dipungkiri akan terjadinya ketergantungan masyarakat terhadap buah impor. Akibatnya yang akan terjadi adalah pergeseran pola konsumsi dalam mengkonsumsi buah-buahan. Oleh karena itu diperlukan analisis bagaimana pola konsumsi terhadap buah-buahan pada saat ini. Perlu dilihat bagaimana konsumen dalam memilih buah-buahan yang dikonsumsi, termasuk minat mereka dalam memilih mengkonsumsi buah lokal atau buah impor. Universitas Sumatera Utara Untuk menanggapi hal tersebut, perlu dilakukan penelitian bagi pelaku usaha agribisnis buah-buahan dengan melakukan analisis SWOT Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threat dalam menentukan strategi peningkatan daya saing. Dimana analisis ini terdiri dari 2 variabel analisis, yaitu analisis faktor internal dan factor eksternal. Faktor-faktor internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan, dan faktor-faktor analisis eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman. Analisis yang dilakukan ini memungkinkan pelaku usaha agribisnis mengetahui posisi bersaing bagi pelaku usaha agribisnis buah lokal serta memilih strategi pemasaran yang berdaya saing pula dalam menanggapi masuknya buah impor. Berdasarkan skema, kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut: Keterangan : : Menyatakan hubungan Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Agribisnis Buah-buahaan Strategi Analisis Buah Lokal Analisis Buah Impor Pola Perdagangan Buah Impor Dampak Pola Konsumsi Universitas Sumatera Utara

2.4. Hipotesis Penelitian