Analisis Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM

Strategi diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada, dengan mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki. Dalam penelitian ini, tindakan yang dilaksanakan adalah meningkatkan kualitas buah lokal dan mempertahankan buah lokal tanpa pengawet serta dikemas dengan lebih menarik sehingga permintaan konsumen terhadap buah lokal lebih tinggi daripada buah impor. Strategi ST Ini adalah strategi yang menggunakan kekuatan dari buah lokal dengan cara menghindari ancaman. Strategi tersebut yaitu meningkatkan pemasaran buah lokal di pasar modern supermarket dan memenuhi jumlah ketersediaan buah lokal sesuai permintaan konsumen terutama pada akhir pekan dan hari libur. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan ditujukan untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Buah lokal memiliki kelemahan dalam kualitas dan kemasan buah. Untuk mengatasi hal tersebut perlu peeningkatan dukungan pemerintah terhadap pelaku yang terkait dengan buah lokal, baik permodalan bagi petani dan pedagang, maupun penyuluhan peningkatan mutu dan penyerapan tegnologi, serta stabilitas harga.

5.4.5. Analisis Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM

Tahapan ini merupakan analisis yang mengevaluasi pilihan strategi secara objektif sesuai ketertarikan setiap faktor terhadap alternatif strategi yang ditawarkan. Tahapan ini ditentukan setelah dilakukan analisis melalui matriks IE dan matriks SWOT. Analisis ini dilakukan dengan menghitung besarnya total nilai daya tarik TAS dalam strategi-strategi yang disusun sebelumnya. Universitas Sumatera Utara Penentuan nilai daya tarik AS terhadap alternatif-alternatif strategi peningkatan daya saing buah lokal dilakukan oleh seluruh responden pedagang buah lokal di daerah penelitian. Alternatif-alternatif dari matriks SWOT diberi peringkat sesuai ketertarikan atau keterkaitan alternatif strategi dengan faktor-faktor kunci. Strategi yang dipilih merupakan total nilai daya tarik TAS terbesar. Semakin tinggi nilai TAS menunjukkan strategi ini semakin menarik dengan mempertimbangkan semua faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi kebutuhan strategi. Adapun hasil penghitungan nilai TAS berdasarkan strategi yang telah disusun sebelumnya adalah sebagai berikut; 1. Menjaga jumlah buah lokal yang beredar di pasar dari sifat musiman dengan adopsi inovasi dan memperluas pangsa pasar dengan menjangkau pemasaran buah lokal hingga ke seluruh pedagang dan agen buah TAS = 5,946 2. Meningkatkan kualitas buah lokal dan mempertahankan buah lokal tanpa pengawet serta dikemas dengan lebih menarik sehingga permintaan konsumen terhadap buah lokal lebih tinggi daripada buah impor TAS = 5,646 3. Meningkatkan pemasaran buah lokal di pasar modern supermarket dan memenuhi jumlah ketersediaan buah lokal sesuai permintaan konsumen terutama pada akhir pekan dan hari libur TAS = 5,812 4. Memaksimalkan dukungan pemerintah terhadap pelaku yang terkait dengan buah lokal, baik permodalan bagi petani dan pedagang, maupun penyuluhan peningkatan mutu dan penyerapan tegnologi serta stabilitas harga TAS = 5,07 Universitas Sumatera Utara Dari analisis tersebut maka ditemukan strategi yang paling sesuai untuk peningkatan daya saing buah lokal mengingat keadaan pasar buah-buahan sudah bercampur dengan buah impor setelah masuknya buah impor secara terus menerus di daerah penelitian. Strategi yang paling sesuai untuk diterapkan yaitu menjaga jumlah buah lokal yang beredar di pasar dari sifat musiman dengan adopsi inovasi dan memperluas pangsa pasar dengan menjangkau pemasaran buah lokal hingga ke seluruh pedagang dan agen buah. Rancangan Program Kegiatan Dari strategi yang telah ditemukan berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat disusun beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam mendukung strategi tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh berbagai pihak, baik pedagang, pembeli, ataupun agen serta semua yang berhubungan langsung dengan produk buah-buahan. Adapun kegiatan tersebut adalah sebagai berikut ; 1. Memperbaiki manajemen on farm-produksi budidaya buah lokal kualitas. 2. Distributor dan agen mempromosikan buah lokal sebagai produk utama dalam penawaran dengan pedagang kuantitas yang beredar. 3. Memperluas pemasaran buah lokal hingga ke pedagang-pedagang buah kecil. 4. Menciptakan tegnologi baru untuk menangani sifat musiman buah dengan menciptakan alat yang dapat mengawetkan kondisi buah. 5. Menciptakan inovasi-inovasi baru untuk menangani sifat-sifat khusus buah. 6. Memberi sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya rutin mengkonsumsi buah. Universitas Sumatera Utara Rancangan Kebijakan Selain kegiatan-kegiatan yang direncanakan diatas, diperlukan beberapa kebijakan dari pihak-pihak terkait untuk mendukung pelaksanaan rencana kegiatan yang telah disusun. Kebijakan ini sebaiknya dapat dipertimbangkan oleh pemerintah agar dapat mendukung peningkatan eksistensi buah lokal. Adapun beberapa kebijakan yang dapat dipertimbangkan demi peningkatan eksistensi buah lokal adalah sebagai berikut ; 1. Pembatasan masuknya buah-buahan impor ke pasar lokal agar dapat memotivasi petani untuk memenuhi jumlah permintaan. 2. Menetapkan harga jual dasar buah-buahan lokal baik ditingkat distributor maupun di pasar sehingga petani dan konsumen tidak selalu dirugikan. 3. Memberikan pelatihan-pelatihan khusus melalui penyuluh kepada petani dalam mensosialisasikan tegnologi terbaru untuk peningkatan kuantitas dan kualitas buah lokal. 4. Mensosialisasikan pola makan wajib mengkonsumsi buah kepada masyarakat. Universitas Sumatera Utara BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan Dari analisis yang dilakukan mengenai dampak buah impor terhadap daya saing buah lokal di Kota Medan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1 Pola perdagangan buah impor yang sedang berjalan adalah sebagai berikut ; buah-buahan impor luar kota medan berasal dari Negara China, Banda Aceh, Brebes Jawa Timur, Berastagi, Simalungun, Tuntungan, dan Tanjung Morawa lalu disalurkan ke pasar sentral kemudian didistribusikan berbagai pasar di Kota Medan terutama ke Pasar Mayor Brayan, Pasar Sei Kambing, Pasar Setia Budi, dan Pasar Simpang Limun. 2 Faktor-faktor yang mempengaruhi harga buah lokal adalah jumlah buah impor, dan kurs rupiah terhadap dollar. Buah yang diteliti adalah jeruk sebagai perwakilan dari ketiga buah yang telah ditentukan yaitu jeruk, jambu, dan mangga. Secara parsial, buah jeruk tersebut berpengaruh secara nyata terhadap daya saing buah lokal di daerah penelitian. Secara serempak, buah jeruk juga berpengaruh secara nyata terhadap daya saing buah lokal. 3 Masyarakat Kota Medan rata-rata memiliki minat yang tinggi dalam mengkonsumsi buah-buahan. Buah yang paling diminati adalah buah jeruk dan mangga. Konsumen lebih banyak mengkonsumsi buah lokal dibandingkan buah impor, hal ini yang menjadi penyebab konsumen tidak terlalu bergantung pada buah impor. Rata-rata konsumen mengetahui kandungan buah yang akan mereka konsumsi beserta asal produksinya. Manfaat dari buah merupakan alasan utama konsumen terus setia mengkonsumsi buah-buahan. Sebagian besar konsumen membeli buah di pasar tradisional dengan ketersediaan yang Universitas Sumatera Utara cukup. Konsumen buah-buahan sebagian besar sudah menerapkan pola 4 sehat 5 sempurna dengan mengkonsumsi minimal 1 buah per hari per orang untuk buah jeruk atau minimal 1 buah per hari per keluarga untuk buah mangga dan jambu. Konsumen dapat menghabiskan Rp 50.000,00 hingga Rp 100.000,00 setiap berbelanja buah dengan harapan peningkatan kesehatan. Hanya saja konsumen masih mengeluhkan segi kualitas dan rasa dari buah-buahan lokal yang masih dianggap kurang. 4 Faktor internal yang mempengaruhi daya saing buah lokal adalah modal, kualitas buah, tampilan packing buah, ketersediaan, dan sifat buah yang musiman. Sedangkan faktor eksternal adalah penggunaan pengawet, supermarket di sekitar pasar tradisional yang identik dengan buah impor, permintaan minat konsumen, penawaran dari agen, hari raya besarakhir pekan, dan harga buah. Adapun strategi peningkatan daya saing buah lokal dari buah impor di Kota Medan yaitu menjaga jumlah buah lokal yang beredar di pasar dari sifat musiman dengan adopsi inovasi dan memperluas pangsa pasar dengan menjangkau pemasaran buah lokal hingga ke seluruh pedagang dan agen buah.

6.2. Saran