sosial yang rumit atau sosialisasi dengan masyarakat untuk kembali menjadi anggota masyarakat yang baik.
29
Ada tiga alternatif pidana yang dapat menggantikan pidana penjara,yaitu kontrak atau perjanjian untuk pembinaan contract treatment, pencabutan dan
pembatasan-pembatasan terhadap hak-hak tertentu deprivation and interdicts concerning rights or licencies, pidana kerja sosial community service order.
30
Dalam pembaharuan hukum pidana di Indonesia, kajian yang dilakukan tersebut merupakan sumbangan yang sangat berharga. Dalam konsep pembaharuan hukum
pidana Indonesia, dilihat dari telah diadopsinya pidana kerja sosial dalam Rancangan KUHP.
31
Berdasar uraian di atas maka tertarik untuk mengkaji tentang pidana kerja sosial yang menjadi salah satu bentuk pidana yang ada dalam pembaharuan hukum
pidana nasional.
B. Permasalahan
Berdasarkan uraian tersebut, beberapa permasalahan pokok yang akan diteliti antara lain sebagai berikut:
1. Bagaimana dasar filosofis pidana kerja sosial dalam filsafat pemidanaan?
29
Ibid
30
Andi Hamzah dan Siti Rahayu, Suatu Tinjauan Ringkas Sistem Pemidanaan di Indonesia, Jakarta:Akademi Persindo, 1984, hlm. 24
31
Pasal 65 ayat 1 RUU KUHP. Pidana pokok terdiri atas: a.pidana penjara; b. pidana tutupan; c. pidana pengawasan; d. pidana denda; e. pidana kerja sosial
Universitas Sumatera Utara
2. Bagaimana konsep pidana kerja sosial dalam pembaharuan hukum pidana
Indonesia yang diatur dalam RUU KUHP Tahun 2006 dan perbandingannya dengan pidana kerja sosial dalam KUHP negara lain?
3. Apakah konsep pidana kerja sosial dalam RUU KUHP Tahun 2006 sesuai dengan
tujuan pemasyarakatan menurut UU No.12 Tahun 1995?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. untuk mengetahui dasar filosofis pidana kerja sosial dalam filsafat pemidanaan.
2. untuk mengetahui konsep pidana kerja sosial dalam pembaharuan hukum pidana
Indonesia yang diatur dalam RUU KUHP Tahun 2006 dan perbandingannya dengan pidana kerja sosial dalam KUHP negara lain.
3. untuk mengetahui sesuai atau tidaknya konsep pidana kerja sosial dengan tujuan
pemasyarakatan menurut UU No.12 Tahun 1995.
D. Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini memiliki manfaat teoritis dan praktis. Kedua manfaat tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan dalam pengembangan ilmu hukum khususnya dalam bidang hukum pidana mengenai
Universitas Sumatera Utara
suatu pemikiran tentang pidana kerja sosial yang berguna bagi penyusunan perundang-undangan yang berkaitan dengan pidana tersebut. Dengan bahan
hukum yang terkumpul, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan bagi studi yang lebih mendalam tentang pidana kerja sosial sebagai salah satu
bentuk pidana yang ada dalam RUU KUHP Tahun 2006. 2.
Manfaat Praktis Penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan acuan oleh semua pihak
dalam pemahaman terhadap pemikiran tentang pidana kerja sosial sebagai salah satu bentuk pidana.
E. Keaslian Penelitian