Putusan Perlindungan Hukum Terhadap Anak Di Bawah Umur Akibat Putusnya Perkawinan Karena Perceraian (Studi Pada Masyarakat Batak Toba Kristen Di Medan)

90 berkewajiban menafkahi anaknya kadangkala lalai melaksanakannya oleh karena berbagai macam alasan diantaranya bahwa ayah merasa tanggungjawabnya sudah cukup. Selain ini orangtua juga berkewajiban mencegah terjadinya perkawinan oleh anak-anaknya yang masi dibawah umur, karena hal tersebut nantinya akan mempengaruhi psikologis anak- anak yang belum dewasa yang seharusnya masih dalam asuhan ibu dan ayahnya. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan pasal 24 huruf b bahwa kewajiban memberi nafkah anak tersebut tidak hanya setelah terjadinya perceraian, akan tetapi juga dapat ditentukan selama proses perceraian berlangsung. Ketentuan tersebut mengatur bahwa selama proses gugatan perceraian berlangsung, pengadilan dapat menentukan hal-hal lain yang diperlukan untuk menjamin kepentingan dan pemeliharaan anak. Pemeliharaan kepentingan anak bukan hanya menyangkut masalah makan dan minum tetapi juga masalah pendidikan, moral dan agama. Anak harus terpelihara dengan baik oleh ayah atau ibu. Adapun beberapa putusan yang mengatur mengenai hak asuh dan kewajiban nafkah anak ialah :

1. Putusan

Pengadilan Negeri Medan atas perkara Nomor 132Pdt. G2011PN.Mdn. antara Nyonya FS penggugat melawan Tuan A tergugat. Berdasarkan pertimbangannya, maka Hakim memutuskan sebagai berikut: a. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian, Universitas Sumatera Utara 91 b. Menyatakan perkawinan Penggugat dan Tergugat sebagaimana yang terdaftar di Kantor Catatan Sipil Kota Medan sesuai dengan Kutipan Akta Perkawinan Nomor 11111992 tanggal 20 Nopember 1992 putus karena perceraian, c. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Medan untuk mengirimkan salinan resmi putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap ke kantor Catatan Sipil dan Kependudukan Kota Medan agar Pegawai Pencatat mendaftarkan putusan ini kedalam daftar yang diperuntukkan untuk itu, d. Menyatakan secara hukum Penggugat diberi hak pengasuhan atas ketiga anaknya yang bernama AKRS, MSS, dan ALS; e. Menghukum Tergugat untuk membayar secara tunai pada awal bulan biaya nafkah hidup anak-anaknya sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap sampai anak-anaknya dewasa dengan perincian sebagai berikut : 1 AKRS, anak pertama per-bulan sebesar Rp. 1.000.000 satu juta rupiah, 2 MSS, anak kedua per-bulan sebesar Rp. 750.000 tujuh ratus lima puluh ribu rupiah, 3 ALS, anak ketiga per-bulan sebesar Rp 750.000 tujuh ratus lima puluh ribu rupiah. f. Menghukum Tergugat untuk membayar ongkos perkara sebesar Rp. 251.000 dua ratus lima puluh satu ribu rupiah g. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya. Universitas Sumatera Utara 92 Kaedah Hukumnya ialah : Kaedah yang dirujuk dalam pertimbangan hukum diatas adalah ketentuan dalam Undang-undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 pasal 39 ayat 2. Berdasarkan putusan dalam perkara ini, dapat diketahui bahwa dasar pertimbangan majelis hakim dalam memutus mengenai biaya nafkah anak adalah berdasarkan pertimbangan ekonomi orang tua laki-laki. Hak pemeliharaan atas pengasuhan anak-anak di berikan kepada penggugat yaitu ibunya yaitu Nyonya FS penggugat sedangkan kewajiban menanggung nafkah dibebankan kepada ayah yaitu Tuan A tergugat.

2. Putusan