Konsepsi Perlindungan Hukum Terhadap Anak Di Bawah Umur Akibat Putusnya Perkawinan Karena Perceraian (Studi Pada Masyarakat Batak Toba Kristen Di Medan)

20

2. Konsepsi

Untuk menghindari kesalahan penafsiran dalam judul penelitian, maka perlu ada pembatasan suatu konsep agar tercapai kesepahaman dari tujuan yang dimaksud. Konsepsi adalah suatu bagian terpenting yang dapat diterjemahkan sebagai usaha membawa sesuatu dari yang abstrak menjadi suatu yang konkrit, yang disebut dengan operational defenition. Pentingnya defenisi operasioanal adalah untuk menghindari perbedaan pengertian atau penafsiran mendua du bius dari suatu istilah yang dipakai. Oleh karena itu dalam penelitian ini harus didefenisikan mengenai konsep dasar, agar secara operasional diperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan yang ditemukan, yaitu : a. Perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang diberikan terhadap subjek hukum dalam bentuk perangkat hukum yang bersifat preventif maupun represif, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis . Bentuk-bentuknya ialah adanya suatu keadilan, ketertiban, kepastian, kemanfaatan, dan kedamaian. b. Perlindungan hukum terhadap anak adalah perlindungan hukum yang meliputi hak pemeliharaanasuh dan nafkah anak di bawah umur. c. Hak asuh adalah hak orang tua untuk mengasuh, mendidik, memelihara, membina, melindungi anaknya dan sebagai wali anak dibawah umur. d. Nafkah anak adalah segala kebutuhan uang untuk membiayai pemeliharaan dan pendidikan anak di bawah umur. Universitas Sumatera Utara 21 e. Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. 28 f. Perkawinan dalam masyarakat Batak Toba adalah perkawinan yang dilangsungkan menurut adat dan tata cara adat Batak Toba. g. Perceraian adalah putusnya suatu perkawinan dengan putusan hakim yang berwenang atas tuntutan salah seorang dari suami istri berdasarkan alasan-alasan yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan. 29 h. Perceraian pada masyarakat Batak Toba adalah putusnya ikatan yang sah antara suami istri berdasarkan adat Batak dan hukum Kristiani. i. Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. 30 j. Anak dibawah umur adalah anak yang belum berusia 18 delapan belas tahun atau belum kawin. k. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku asli Indonesia yang berasal dari Pulau Sumatera Utara. l. Kota Medan adalah salah satu kota terbesar di Indonesia, dimana salah satu masyarakatnya bersuku Batak Toba. 28 Pasal 1 Undang-undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974. 29 Wienarsih Imam Subekti dan Sri Soesilowati Mahdi, Hukum Perorangan dan Kekeluargaan Perdata Barat, Gitama Jaya, Jakarta, 2005, hal. 135. 30 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1998, Hal.647. Universitas Sumatera Utara 22

G. Metode Penelitian 1.

Sifat Penelitian Spesifikasi yang digunakan dalam penelitian ini bersifat penelitian deskriptif analitis yaitu dimaksudkan untuk memberi data yang seteliti mungkin tentang suatu keadaan atau gejala-gejala lainnya. 31 Menurut Bambang Sunggono, deskriptif analitis yaitu memaparkan, menggambarkan atau mengungkapkan hal yang terkait dengan objek penelitian untuk kemudian dibahas atau dianalisis menurut ilmu dan teori-teori atau pendapat peneliti sendiri, dan terakhir menyimpulkannya. 32

2. Metode Pendekatan