b. Visum et repertum untuk korban mati, diberikan kepada jenazah
korban untuk menentukan sebab-sebab kematian melalui cara otopsi Visum et repertum merupakan alat bukti yang sah yaitu yang termasuk surat-surat,
sesuai dengan kitab undang-undang hukum acara pidana pasal 184 ayat 1. Keseluruhan dari proses pembuktian terhadap tindak pidana mutilasi
seperti diuraikan di atas adalah berrtujuan untuk mencari kebenaran materil daripada peristiwa pidana tersebut. Disamping itu, salah satu karakter dari hukum
pembuktian adalah bahwa hukum pembuktian merupakan suatu cabang ilmu hukum yang sangat technological oriented. Artinya, perkembangan tehnologi
memberikan dampak langsung pada perkembangan pembuktian di pengadilan.
D. Analisa Kasus
Dalam sub bab analisa kasus berikut ini, akan di bahas mengenai kronologis peristiwa dari tindak pidana mutilasi yang dilakukan oleh terdakwa
very idham henyansyah, berikut mengenai proses pembuktian di muka pengadilan, kaitan teori pemidanaan, hubungan antara penyimpangan orientasi
seksual dengan terjadinya tindak pidana mutilasi, yang akan di bahas berdasarkan analisa yuridis terhadap kasus tersebut.
1. Kronologis Kasus Dan Analisa Surat Dakwaan
Kronologis perkara tindak pidana mutilasi yang dipersidangkan di pengadilan negeri kota depok dengan nomor register perkara
1036Pid.B2009PN.Depok, sebagai berikut : Identitas terdakwa :
Universitas Sumatera Utara
Nama lengkap : Very idham henyansyah
Tempat lahir : Jombang
Umur tanggal lahir : 31 tahun 1 februari 1978 Jenis kelamin
: Laki-laki Kebangsaan
: Indonesia Tempat tinggal
: Komplek apartemen margonda garden residence, jl. Margonda raya nomor 178, Depok Jawa Barat
17734 Agama
: Islam Pekerjaan
: Wiraswasta Pendidikan
: S1 Proses persidangan dalam kasus tindak pidana mutilasi dengan terdakwa
Very idham henyansyah, terjadi permasalahan berkaitan dengan kewenangan pengadilan mana yang berhak memeriksa dan mengadili perkara pembunuhan
yang dilakukan oleh terdakwa hal ini disebabkan karena berdasarkan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik terdakwa terbukti telah melakukan sejumlah tindak
pidana pembunuhan yang dilakukan sebelum perkara tindak pidana mutilasi terhadap korban Heri Santoso yang dilakukan di tempat asalnya di daerah dusun
Maijo desa Jatiwates Jombang Provinsi Jawa Timur terhadap sejumlah korban yang ditemukan berdasarkan penggalian yang dilakukan di belakang rumah
terdakwa Very idham henyansyah pada tanggal 21 dan 28 juli 2008, oleh tim forensik Kepolisian resort kota Jombang sebagai berikut :
175
175
Data Direktorat Polisi Resort Jombang Jawa Timur tanggal 04 Agustus 2008
Universitas Sumatera Utara
a. Grady Gland Adam Tumbuan 25 tahun, yang di bunuh oleh terdakwa
pada tanggal 15 januari 2008 b.
Vincent Yudi Priyono 31 tahun, yang di bunuh oleh terdakwa pada tanggal 4 april 2008
c. Guruh Setyo Pramono 27 tahun, yang di bunuh oleh terdakwa pada
tanggal 9 juli 2007 d.
Aril Somba Sitanggang 34 tahun, yang di bunuh oleh terdakwa pada tanggal 14 maret 2008
e. Nanik Hidayati 31 tahun, yang di bunuh oleh terdakwa pada tanggal
7 oktober 2007 bersama dengan anaknya Sylvia Ramadhani Putri 3 tahun
f. Muhammad Aksoni 29 tahun, yang di bunuh oleh terdakwa pada
tanggal 18 september 2007 g.
Muhammad Asrori 27 tahun, yang di bunuh oleh terdakwa pada tanggal 11 agustus 2007
h. Zainal Abidin 21 tahun, yang di bunuh terdakwa pada tanggal 19
agustus 2007 i.
Agustinus fitri setiawan 28 tahun, yang di bunuh oleh terdakwa pada tanggal 27 november 2007
j. Sylvia Ramadhani Putri 3 tahun, yang di bunuh oleh terdakwa pada
tanggal 7 oktober 2007 Dengan diterbitkannya surat keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
nomor 1253Kep-PidMA.RI2008, ditentukan bahwa Pengadilan Negeri Depok
Universitas Sumatera Utara
memilki kewenangan secara yuridis untuk memeriksa dan mengadili perkara terdakwa Very Idham Henyansyah oleh karena tempat kejadian locus delicti
perkara pertama kali diketahui terjadi di wilayah hukum pengadilan negeri depok. Mengenai kronologis kasus yang dikemukan oleh jaksa penuntut umum
dalam analisa yuridis surat dakwaan dengan nomor register 1036Pid.B2009PN.Depok, yaitu dikarenakan terdapatnya sejumlah fakta yuridis
yang ditemukan di dalam proses pemeriksaan oleh penyidik, sebagai berikut :
176
a. Bahwa korban Heri Santoso pada tanggal 9 juli 2008 mendatangi
terdakwa Very Idham Henyansyah di kediamannya di kamar 309A apartemen margonda residence yang terletak di jalan margonda raya
nomor 178 kota depok, dengan tujuan agar terdakwa menyerahkan pasangan sesama jenisnya yaitu saudara Novel Andreas kepada korban
Heri Santoso b.
Bahwa pada tanggal 10 juli 2008, terdakwa Very Idham Henyansyah mendatangi saudara Novel Andreas di kediamannya di komplek
perumahan pesona kahyangan depok dengan maksud untuk menceritakan tujuan terdakwa Very Idham Henyansyah yang
bermaksud membunuh korban Heri Santoso dikarenakan terdakwa marah atas permintaan korban untuk menyerahkan pasangan sesama
jenisnya kepada korban c.
Bahwa pada tanggal 11 juli 2008, korban Heri Santoso kembali mendatangi terdakwa Veri Idham Henyansyah di kediamannya di
176
Berkas Perkara Nomor Register 1036Pid.B2009PN. Depok, hlm. 5
Universitas Sumatera Utara
kamar 309A apartemen margonda residence yang terletak di jalan margonda raya nomor 178 kota depok, dengan tujuan untuk kembali
meminta terdakwa menyerahkan pasangan sesama jenisnya yaitu saudara Novel Andreas kepada korban
d. Bahwa terdakwa Very Idham Henyansyah yang mendengar permintaan
korban Heri Santoso untuk menyerahkan pasangan sesama jenisnya yaitu saudara Novel Andreas, langsung memukuli korban dengan
sebatang besi di bagian kepala korban dan kemudian menikam dada korban dengan sebuah pisau hingga korban meninggal
e. Bahwa terdakwa Very Idham Henyansyah, setelah memastikan korban
Heri Santoso telah meninggal kemudian memotong tubuh korban menjadi tujuh bagian yang terdiri dari kepala, dua buah lengan, dua
buah kaki, badan, dan kelamin korban setelah itu terdakwa Very Idham Henyansyah mencuci bagian-bagian tubuh korban tersebut dengan air
dan kemudian memasukkannya kedalam dua buah koper besar dan sebuah tas plastik
f. Bahwa terdakwa Very Idham Henyansyah setelah memasukkan bagian
tubuh korban kedalam dua buah koper besar dan sebuah tas plastik kemudian membuang bagian tubuh korban tersebut di dua daerah yang
berbeda yaitu di tepi jalan raya kebagusan pasar minggu jakarta selatan dan di tepi jalan rawamangun jakarta timur dengan mengendarai taksi
g. Bahwa terdakwa Very Idham Henyansyah setelah membuang mayat
korban di dua tempat berbeda kemudian memanfaatkan uang korban
Universitas Sumatera Utara
senilai Rp. 3.040.000,- tiga juta empat puluh ribu rupiah, dua buah kartu kredit BNI, satu kartu kredit ANZ serta kartu ATM BCA untuk
kepentingan bersama terdakwa dengan pasangan sesama jenisnya yaitu Novel Andreas
Berdasarkan kronologis kasus yang dikemukakan oleh jaksa penuntut umum tersebut, terdakwa di dakwa berdasarkan dakwaan primair telah melanggar
ketentuan sebagaimana yang di atur di dalam pasal 340 KUHP jo. 339 KUHP jo. 338 KUHP.
177
Dalam pasal 340 KUHP dijelaskan bahwa, barangsiapa dengan sengaja dan dengan di rencanakan lebih dahulu menghilangkan jiwa orang lain, di hukum
karena pembunuhan direncanakan moord, dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya dua puluh tahun. Pidana
ini dapat dijatuhkan apabila delik ini terbukti.
178
Sementara itu dalam pasal 339 KUHP disebutkan bahwa, makar mati diikuti, disertai atau didahului dengan perbuatan yang dapat di hukum dan yang
dilakukan dengan maksud untuk menyiapkan atau memudahkan perbuatan itu, atau jika tertangkap tangan akan melindungi dirinya atau kawan-kawannya
daripada hukuman atau akan mempertahankan barang yang didapatnya dengan melawan hak, di hukum penjara seumur hidup atau penjara sementara selam-
lamnya dua puluh tahun.
179
177
Berkas Perkara Nomor Register 1036Pid.B2009PN.Depok, Depok : Pengadilan Negeri Depok, 2009, hlm 4
178
R.Soesilo, Log.Cit, hlm. 241
179
R.Soesilo, Ibid,hlm. 241
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan ketentuan pasal 338 KUHP disebutkan bahwa, barangsiapa dengan sengaja menghilangkan jiwa orang lain, di hukum karena makar mati
dengan hukuman penjara selama-lamanya lima belas tahun.
180
Di tinjau dari segi hukum pidana positif, dakwaan jaksa penuntut umum tersebut dapat di analisis sebagai berikut :
181
a. Terhadap dakwaan pasal 340 KUHP ;
- Kejahatan yang dinamakan pembunuhan berencana boleh
dikatakan sebagai pembunuhan biasa doodslag seperti disebutkan dalam pasal 338 KUHP akan tetapi dilakukan dengan direncanakan
terlebih dahulu -
Adapun yang dimaksud dengan direncanakan terlebih dahulu voorbedachte rade yaitu, antara timbulnya maksuda untuk
membunuh dengan dengan pelaksanaannya itu masih ada waktu bagi si pembuat untuk dengan tenang memikirkan mengenai cara
pembunuhan itu dilakukan -
Berkaitan dengan adanya waktu yang dimaksudkan tidak boleh terlalu sempit, demikian pula sebaliknya tidak terlalu lama, yang
penting dalam hal ini adalah apakah dalam waktu itu si pembuat dengan tenang masih dapat berpikir tentang perencanaan
pembunuhan yang akan dilakukannya itu b.
Terhadap dakwaan pasal 339 KUHP ;
180
R.Soesilo, Ibid, hlm. 240
181
R.Soesilo, Op.Cit, hlm 240 - 241
Universitas Sumatera Utara
- Berdasarkan ketentuan pasal ini, perbuatan mana dikategorikan
sebagai pencurian dengan kekerasan sehingga berakibat matinya seseorang. Namun hal ini berbeda dengan ketentuan yang terdapat
di dalam pasal 365 alinea 3 KUHP dikarenakan dalam pasal ini kematian korban dimaksudkan oleh si pembuat
- Perbuatan terdakwa Very Idham Henyansyah yang dengan sengaja
membunuh korban dan kemudian mengambil, mempergunakan, memanfaatkan harta benda milik korban berupa uang senilai Rp.
3.040.000,- tiga juta empat puluh ribu rupiah, dua buah kartu kredit BNI, satu buah kartu kredit ANZ, dan satu buah kartu ATM
BCA, guna keperluan bersama dengan Novel Andreas merupakan perbuatan yang mana telah memenuhi unsur pasal 339 KUHP
c. Terhadap dakwaan pasal 338 KUHP ;
- Terdapat perbuatan yang mengakibatkan kematian orang lain
secara sengaja atau dimaksud termasuk dalam niatnya untuk menghilangkan nyawa orang lain
- Pembunuhan itu harus dilakukan segera sesudah timbul maksud
untuk membunuh korban. Disamping terdapatnya dakwaan primair di dalam surat dakwaan jaksa
penuntut umum, juga mencantumkan dakwaan subsidair terhadap terdakwa Very Idham Henyansyah berdasarkan ketentuan yang terdapat di dalam pasal 365 ayat 3
Universitas Sumatera Utara
KUHP jo. pasal 351 ayat 3 KUHP.
182
Di tinjau dari isi pasal 365 ayat 3 KUHP disebutkan, bahwa hukuman penjara selama-lamanya lima belas tahun dijatuhkan jika karena perbuatan
pencurian dengan kekerasan itu menyebabkan ada orang mati. Dicantumkannya dakwaan subsidair
dimaksudkan agar apabila terdakwa tak terbukti melakukan perbuatan sebagaimana yang didakwakan dalam dakwaan primair, terdakwa masih dapat di
hukum berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam dakwaan subsidair.
183
Berdasarkan ketentuan dalam pasal 355 ayat 3 KUHP disebutkan bahwa, jika perbuatan penganiyaan itu menjadikan matinya seseorang, dia di hukum
penjara selama-lamanya tujuh tahun. Pasal ini
menjelaskan bahwa perbuatan pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan matinya seseorang merupakan perbuatan yang tidak dimaksudkan oleh si
pembuat, apabila dimaksudkan oleh si pembuat maka dikenakan ketentuan pasal 339 KUHP.
184
182
Berkas Perkara Nomor Register 1036Pid.B2009PN.Depok, Depok : Pengadilan Negeri Depok, 2009, hlm. 7
183
R.Soesilo, Op.Cit, hlm. 254
184
R.Soesilo, Ibid, hlm. 244
Apabila diperhatikan kasus tindak pidana mutilasi dengan terdakwa Very Idham Henyansyah, sebelum memotong-motong
mayat korban menjadi tujuh bagian terlebih dahulu terdakwa melakukan penganiayaan berupa pemukulan yang dilakukan terdakwa terhadap korban
dengan menggunakan sebatang besi hingga menyebabkan matinya atau hilangnya korban.
Universitas Sumatera Utara
2. Analisa Nota Keberatan Terdakwa