Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4. H : b i = 0, Hipotesa yang menyatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independent secara parsial terhadap return saham, kesimpulannya sebagai berikut : 1. Variabel arus kas investasi terbukti tidak memberikan pengaruh yang signifikan karena t hitung t tabel serta tingkat signifikansi 0.292 0.05. 2. Variabel arus kas pendanaan terbukti tidak memberikan pengaruh yang signifikan karena t hitung t tabel serta tingkat signifikansi 0.135 0.05.

4.2. Pembahasan

Pengujian yang dilakukan diatas terhadap model menunjukkan bahwa model yang diajukan secara signifikan membuktikan adanya pengaruh arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan earnings per share secara bersama terhadap return saham. Pengaruh ini tidak terlampau besar jika ditinjau dari koefisien determinasi yang hanya berada di sekitar 28.6. Hasil penelitian ini sejalan dengan berbagai penelitian di pasar modal sebelumnya bahwa hubungan yang kuat antara informasi akuntansi dengan harga saham tidak secara kuat dan nyata. Hasil yang diperoleh sering tidak konsisten sehingga tidak dapat ditarik kesimpulan yang jelas. Hasil yang tidak konsisten ini merupakan indikasi bahwa memang tidak terdapat pola yang kuat terkait dengan masalah ini. Faktor penyebab yang sering diduga menjadi penyebab hal ini adalah masalah rentang waktu dari informasi akuntansi yang diumumkan telah terlebih dahulu diprediksi oleh investor. Keadaan Rosdiana : Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Barang-Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia, 2008 tersebut menyebabkan efek dari informasi akuntansi sering bukan pada periode yang sama dengan harga saham yang diambil sebagai data penelitian. Penelitian yang diusahakan untuk meminimalisasi masalah waktu tersebut dengan membentuk lag time tetapi tidak dapat menemukan lag time yang paling optimal. Hal ini terlihat dari hasil berbagai penelitian lag time yang tidak konsisten menghasilkan periode waktu yang sama. Hasil ini kemungkinan besar diakibatkan bahwa interval waktu investor dalam melakukan peramalan terhadap harga saham berdasarkan informasi akuntansi memang bervariasi antara suatu saham dengan saham yang lain. Analisa terhadap variabel independen secara parsial menunjukkan bahwa terdapat dua variabel yang memberikan pengaruh secara signifikan yaitu variabel arus kas operasi dengan earnings per share. Arus kas operasi memberikan pengaruh positif terhadap return saham secara signifikan. Lebih terperinci, arus kas operasi memberikan pengaruh sebesar 0.087 terhadap return saham. Hal ini berarti kenaikan arus kas operasi sevesar 1 akan mengakibatkan kenaikan return saham sebesar 0.087. Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Khaddafi 2006 yang menyatakan bahwa arus kas operasi tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham. Namun hal ini sesuai dengan penelitian Livnat 1990 dan Pradono 2004 yang menghasilkan kesimpulan bahwa arus kas operasi memberikan pengaruh secara positif sedangkan arus kas bagian lain tidak memberikan pengaruh terhadap harga saham. Penelitian Triyono 2000 juga menyatakan bahwa arus kas operasi Rosdiana : Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Barang-Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia, 2008 memberikan pengaruh positif, namun penelitian ini juga menghasilkan bahwa arus kas pendanaan memberikan pengaruh yang positif. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan kajian teoritis terkait. Arus kas operasi mengacu kepada tingkat return perusahaan dalam periode tertentu yang berasal dari aktivitas utama perusahaan tersebut. Arus kas positif pada bagian ini merepresentasikan tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola bisnis utamanya sehingga akan sangat berpengaruh terhadap return saham. Investor secara logis tentunya akan sangat memperhatikan laporan arus kas pada bagian ini karena hal ini juga meberikan suatu permalan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan di periode yang akan datang. Perolehan laba yang besar tetapi tidak berasal dari aktifitas operasi tentunya bukanlah suatu hal yang terlalu baik, investor akan memberikan apresiasi yang lebih besar jika laba tersebut diperoleh dari arus kas operasi. Arus kas investasi yang merupakan gambaran dari kegiatan investasi, dimana jika arus kas ini negatif memberikan indikasi bahwa perusahaan lebih banyak membuat investasi baru dibandingkan menarik investasi lama. Jika arus kas ini negatif secara teoritis memberikan indikasi yang baik karena akan menghasilkan return di masa mendatang sehingga harga sahamnya seharusnya mengalami peningkatan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian atas sampel penelitian ini tidak mendukung kajian teoritis tersebut dimana t hitung lebih kecil dari t tabel dan tingkat signifikansi lebih besar dari α = 0.05 sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan yang kuat antara arus kas investasi terhadap return saham. Hasil penelitian Rosdiana : Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Barang-Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia, 2008 ini sesuai dengan penelitian Livnat 1990 yang menyatakan arus kas investasi tidak mempengaruhi return saham. Penelusuran terhadap berbagai artikel umum menyangkut pasar modal memberikan dugaan bahwa investor tetap memperhatikan arus kas investasi, namun interval waktu mereka menjadikan hal tersebut sebagai dasar keputusan sangat variatif. Sebahagian investor menunggu sampai investasi tersebut secara nyata memberikan return pada suatu saham, sementara investor yang lain telah melakukan penyesuaian harga pada saat investasi tersebut dilakukan. Keadaan ini tentunya menghasilkan pola yang tidak jelas secara statistik. Pengujian dengan menggunakan lag time juga diduga tidak akan memberikan hasil yang jelas, sehingga penelitian dengan kuesioner merupakan suatu metode yang mungkin memberikan hasil yang lebih baik. Hasil yang sama diperoleh untuk variabel arus kas pendanaan. Arus kas pendanaan yang merupakan gambaran pengembalian kewajiban, pembayaran bunga, pembelian saham kembali, dan pembayaran dividen. Arus kas defisit mengindikasikan bahwa perusahaan melunasi kewajiban maupun mengurangi luas kepemilikan. Hal ini memberikan hal yang baik bagi investor karena akan meningkatkan return terhadap saham mereka di masa mendatang. Ekspektasi return ini akan mengakibatkan kenaikan harga. Hasil penelitian terhadap sampel dalam penelitian ini ternyata tidak sejalan dengan kajian teori tersebut dimana t hitung lebih kecil dari t tabel dan tingkat singifikansinya lebih besar dari α = 0.05. Hal yang sama seperti yang telah dikemukan diatas bahwa investor sebenarnya tetap memperhatikan Rosdiana : Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Barang-Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia, 2008 arus kas pendanaan tersebut, namun hasil ini disebabkan oleh ketidakseragaman respon terhadap informasi akuntansi. Hasil yang diperoleh terkait arus kas investasi dan arus kas pendanaan sesuai dengan berbagai penelitian sebelumnya yang memang tidak menemukan hubungan dan pengaruh yang kuat antara variabel tersebut. Analisa terhadap variabel earnings per share secara parsial memberikan hasil t hitung lebih besar dari t tabel dengan tingkat signifikansi 0.002 sehingga dihasilkan kesimpulan yang mendukung teori dan berbagai penelitian sebelumnya salah satunya Irwansyah 2005 yang menyatakan bahwa earnings per share . Earnings per share sebagai salah satu variabel derivatif dari laba memang masih menjadi informasi utama dalam investasi. Laba perusahaan akan semakin diperhatikan di dalam suatu keadaan yang kurang stabil, dimana informasi lain yang masih merupakan prediksi memiliki resiko yang besar dalam peluang terjadinya. Keadaan ini membuat investor hanya dapat menjadikan laba sebagai informasi yang paling dapat dipercaya dan dipastikan sudah terjadi. Analisa terhadap koefisien untuk variabel ini mengindikasikan bahwa pengaruh dari earnings per share tersebut terhadap return saham tidak terlampau besar. Kenaikan 1 earnings per share hanya menaikkan return saham sebanyak 0.156. Terdapat indikasi bahwa investor telah melakukan penyesuaian harga sebelum informasi tersebut diumumkan kepada publik sehingga jika dilakukan regresi pada waktu yang bersamaan, maka pengaruh tersebut menjadi relatif lebih kecil. Pengujian diatas tidak dilakukan terhadap setiap bagiansektor dari perusahaan barang-barang konsumsi melainkan dilakukan terhadap keseluruhan Rosdiana : Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Barang-Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia, 2008 perusahaan barang-barang konsumsi karena jumlah perusahaan dari setiap sektor berbeda dan pengaruh antara satu perusahaan dengan perusahaan lain cukup variatif, tidak ada yang menonjol. Rosdiana : Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Barang-Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia, 2008

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data serta pembahasan yang dilakukan pada bagian sebelumnya, maka penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil pengujian data secara simultan dengan menggunakan semua variabel independen yaitu Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, dan Earnings Per Share menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut secara simultan memberikan pengaruh terhadap tingkat return saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Khaddafi 2006 dimana secara simultan komponen laporan arus kas dan laba berpengaruh terhadap return saham. 2. Arus kas operasi mempengaruhi return saham secara positif, hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Khaddafi yang menyatakan bahwa arus kas operasi tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham dan Earnings Per Share juga memiliki pengaruh terhadap return saham, sesuai dengan penelitian Irwansyah. Sedangkan Arus kas investasi dan arus kas pendanaan Rosdiana : Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Barang-Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia, 2008

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komponen Laporan Laba Rugi dan Komponen Arus Kas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011

4 67 109

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 39 96

Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tekstil Dan Garment Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 33 100

Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Return Saham Dengan Earning Per Share Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 39 114

Pengaruh Dividen Kas, Arus Kas Bersih, Leverage Ratio Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 40 143

Pengaruh Informasi Laba Akuntansi dan Komponen Arus Kas terhadap Harga Saham pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 62 111

Pengaruh EPS (Earning Per Share), ROE (Return On Equity) dan Tingkat Bunga Deposito terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Jakarta.

0 0 100

Pengaruh Net Profit Margin, Return on Asset, Return on Equity, Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

PENGARUH LABA BERSIH, KOMPONEN ARUS KAS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI

0 1 19

SKRIPSI PENGARUH KOMPONEN LAPORAN LABA RUGI DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2009-2011

0 0 11