9
Universitas Indonesia
BAB 2 TINJAUAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang konsep yang dipakai dalam variabel penelitian diantaranya konsep keselamatan pasien, karakteristik perawat dan penjaminan
mutu serta kerangka teori. Pembahasan tersebut diperlukan sebagai dasar teori penelitian yang dilaksanakan.
2.1. Konsep Keselamatan Pasien
Konsep keselamatan pasien yang diuraikan dalan bab ini terdiri dari pengertian keselamatan pasien, tujuan keselamatan pasien, macam insiden keselamatan
pasien, indikator sensitif mutu keselamatan pasien, sembilan solusi live saving keselamatan pasien rumah sakit serta sasaran keselamatan pasien.
2.1.1 Pengertian Keselamatan Pasien
Keselamatan pasien rumah sakit merupakan usaha mencegah, menghindarkan, membebaskan pasien dari cidera yang tidak seharusnya atau potensial terjadi
selama menjalani pelayanan kesehatan sehingga pasien menjadi lebih aman Thomlow, 2006; KK-PRS, 2008; Depkes RI, 2011. Sistem keselamatan pasien
terdiri dari pengkajian risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan, analisis insiden, pencegahan penyakit infeksi,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut serta implementasi solusi untuk meminimalkan terjadinya risiko Depkes RI, 2008; 2011. Sistem keselamatan
pasien diharapkan dapat mencegah, menghindarkan, membebaskan pasien dari cidera yang tidak seharusnya atau potensial terjadi selama menjalani pelayanan
kesehatan sehingga pasien menjadi lebih aman.
2.1.2 Tujuan Keselamatan Pasien
Tujuan keselamatan pasien menurut Depkes RI, 2008 untuk menciptakan budaya keselamatan pasien di rumah sakit, meningkatkan akuntabilitas rumah
sakit terhadap pasien dan masyarakat, menurunkan kejadian tidak diharapkan
Pengaruh penjaminan..., Iswati, FIK UI, 2012
10
Universitas Indonesia
KTD, terlaksananya program- program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.
The Joint Commission 2010 national patient safety goals diantaranya: 1 Meningkatkan keakuratan identifikasi pasien dengan menggunakan dua identitas
pasien untuk mengidentifikasi serta mengeliminasi kesalahan transfusi. 2 Meningkatkan komunikasi di antara pemberi pelayanan kesehatan dengan
menggunakan prosedur komunikasi, secara teratur melaporkan informasi yang bersifat kritis, memperbaiki pola serah terima pasien. 3 Meningkatkan
keselamatan penggunaan pengobatan dengan cara pemberian label pada obat, mengurangi bahaya dari penggunaan antikoagulan. 4 Mengurangi risiko yang
berhubungan dengan infeksi dengan mencuci tangan yang benar, mencegah resistensi penggunaan obat infeksi, menjaga central line penyebaran infeksi
melalui darah. 5 Menggunakan pengobatan selama perawatan secara akurat dan lengkap, mengkomunikasikan pengobatan kepada petugas selanjutnya, membuat
daftar pengobatan pasien, mengupayakan pasien mendapatkan pengobatan seminimal mungkin. 6 Mengurangi risiko bahaya akibat jatuh. 7 Mencegah
terjadinya luka tekan. 8 Organisasi mengidentifiksi risiko keselamatan di seluruh populasi pasien. 9 Protokol umum untuk mencegah kesalahan tempat, salah
prosedur dan orang pada saat tindakan operasi.
2.1.3 Macam Insiden Keselamatan Pasien