25
2.2 Kerangka berpikir
Perilaku toleransi siswa sangat penting untuk ditingkatkan karena sikap toleran siswa membangun suasana pembelajaran di kelas yang kondusif sehingga
memungkinkan setiap siswa untuk belajar secara efektif. Selain perilaku toleransi siswa, prestasi siswa juga perlu ditingkatkan sebagai penentu keberhasilan dalam
proses belajar mengajar. Pembelajaran akan terlihat berhasil jika ada peningkatan hasil nilai pembelajaran, sedangkan prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan salah
satunya dengan memperbaiki perilaku siswa saat mengikuti pembelajaran di kelas agar terlihat kondusif. Siswa kelas IV SDN Kalongan Yogyakarta memiliki
prestasi belajar dan perilaku toleran yang masih rendah. Hal ini terlihat dan tingkah laku siswa saat pembelajaran berlangsung dari hasil nilai prestasi
belajarnya. Siswa terlihat kurang bisa menghargai teman maupun guru. Saat pembelajaran berlangsung siswa banyak yang tidak mendengarkan penjelasan dari
guru dan lebih asyik dengan temannya bahkan siswa saat pembelajaran terlihat salaing mengejek dan membuat keributan didalam kelas. Kondisi tersebut
menunjukkan bahwa pembelajaran masih kurang efektif dan siswa kurang bisa toleran terhadap orang lain.Perilaku siswa yang kurang toleran tersebut berakibat
pila pada nilai prestasi belajar siswa karema mereka tidak bisa mengikuti pembelajaran dengan baik dan suasana tidak kondusif serta efektif. Oleh karena
itu, diperlukan usaha usaha perbaikan yang dapat meningkatkan prestasi belajar dan perilaku toleransi siswa.
Pembelajaran akan sangat efektif apabila siswa dapat ikut mengalami pembelajaran sendiri dan mendapatkan pengalaman secara langsung serta dapat
merefleksikan nilai-nilai yang terkandung. Pengalaman langsung dapat diperoleh dengan aktivitas pembelajaran yang mengikutsertakan siswa dalam proses belajar.
Pembelajaran juga akan lebih bermakna apabila kegiatan siswa dirancang untuk memotivasi dan mengajak mereka untuk memikirkan diri sendiri dan orang lain
dalam mengembangkan ketrampilan pribadi, sosial dan emosional. Penerapan modul Living Values dengan media video dan permainan dalam mata pelajaran
PKn menjadikan proses pembelajaran dalam keadaan menyenangkan dan memotivasi siswa untuk belajar. Hal ini dikarenakan penerapan modul Living
Values dalam kegiatan pembelajaran menggunakan video dan permaianan
26 menumbuhkan nilai-nilai moral siswa. Dengan demikian siswa dapat
memperbaiki perilaku toleransi dan prestasi belajar dalam pembelajaran di kelasnya. Dari uraian diatas jika modul Living Values diterapkan pada siswa kelas
IV SDN Kalongan Yogyakarta maka prestasi belajar dan perilaku toleransi akan meningkat. Alur kerangka berpikir dapat diperjelas pada bagan dibawah ini:
Bagan 2.2 Alur Kerangka Berpikir
Kondisi Awal siswa
Guru Pembelajaran
konvensional Hasil tidak
Optimal
Siklus 1 PTK
Modul Living Values
Siklus 2
Kondisi akhir: meningkat prestasi belajar dan
perilaku toleransi siswa
27
2.3 Hipotesis Tindakan