BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Proses pengambilan data penelitian dilakukan pada tanggal 8 Desember sampai dengan 17 Desember 2015. Peneliti menyebarkan skala
secara acak dan menitipkan skala kepada teman. Skala diberikan pada mahasiswa dengan rentang usia 18-24 tahun di kawasan kampus 3
Universitas Sanata Dharma, Universitas Atmajaya Yogyakarta dan Universitas Respati Yogyakarta. Jumlah skala yang disebar sebanyak 195
eksemplar.Skala yang kembali berjumlah 184 eksemplar, namun skala yang lengkap berjumlah 173 skala. Skala yang gugur sebanyak 11 skala
dikarenakan usia subjek yang tidak memenuhi kriteria dibawah 18 tahun, subjek tidak mengisi usia dan melewatkan beberapa butir pernyataan.
B. Data Demografi Subjek
Deskripsi Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini berjumlah 173 orang. Subjek penelitian
merupakan mahasiswa dan mahasiswi dari tiga universitas atau perguruan tinggi yang berada di Yogyakarta dengan kriteria berusia 18-24 tahun.
Tiga universitas dipilih berdasarkan kemudahan akses peneliti dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perizinan penyebaran skala. Berikut deskripsi data penelitian berdasarkan jenis kelamin:
Tabel 9 Deskripsi Jenis Kelamin Subjek
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki 81 subjek
Perempuan 69 subjek
Total 173 subjek
C. Deskripsi Data Penelitian
Azwar 2010 menyatakan bahwa deskripsi data perlu dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai keadaan distribusi skor pada
sekelompok subjek yang diukur dan sebagai sumber informasi mengenai keadaan subjek pada variable-variabel yang diteliti.Pada penelitian ini,
peneliti membandingkan antara pengukuran teoretis dan pengukuran teoretis. Hasil deskripsi data penelitian sebagai berikut:
Tabel 10 Hasil pengukuran deskriptif variabel
Pengukuran Teoretis
Empiris Min
Max Mean SD Min
Max Mean SD Kematangan
Emosi 35
140 87,5
17,5 67 120
96,27 8,83
Kecenderungan Perilaku
Cyberbullying 28
112 70
14 28
66 36,90 6,33
Berdasarkan hasil pengukuran deskriptif, mean empiris variabel kematangan emosi sebesar 96,27. Sedangkan mean teoretis variabel
Kematangan Emosi sebesar 87,5. Hasil perbandingan antara mean teoretis dan mean empiris terlihat bahwa mean empiris lebih besar dari mean
teoritik 96,2787,5. Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata subjek yang terlibat dalam penelitian memiliki kematangan emosi yang
cenderung tinggi. Mean empiris dari variabel Kecenderungan Perilaku Cyberbullying
sebesar 36,90, sedangkan mean teoretis variabel Kecenderungan Perilaku Cyberbullying sebesar 70. Berdasarkan perbandingan mean teoretis
dengan mean empiris terlihat bahwa mean empiris lebih kecil dari mean teoretis 36,90 70. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata subjek
penelitian memiliki
kecenderungan perilaku cyberbullying
yang rendah.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa rata-rata subjek
penelitian cenderung memiliki kematangan emosi yang tinggi, sehingga kecenderungan untuk melakukan perilaku cyberbullying rendah. Hasil ini
juga didukung dengan hasil uji T yang dilkukan peneliti untuk membandingkan mean empiris dan teoritis pada seluruh variabel.
Tabel 11 Penghitungan Uji T
N Sig. 2-tailed
Mean Difference Kematangan Emosi
173 0,000
96,266 Kecenderungan Perilaku
Cyberbullying 173
0,000 36,896
Berdasarkan data yang ada, hasil uji T menunjukkan ada perbedaan signifikan antara mean empiris dan mean teoretis. Hal ini dapat dilihat dari
nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,005, yaitu 0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa secara signifikan subejk memiliki kematangan emosi
yang tinggi 96,2787,5 dan secara signifikan subjek memiliki kecenderungan perilaku cyberbullying yang rendah 36,90 70,
Peneliti melakukan kategorisasi untuk menempatkan individu dalam kelompok tertentu dalam posisi yang berjenjang menurut suatu
kontinum berdasarkan atribut yaitu rendah ke tinggi. Pada penelitian ini, skor subjek pada variabel Kematangan Emosi akan dikelompokkan ke
dalam lima kategori, yaitu sangat rendah; rendah; sedang; tinggi; sangat tinggi. Berikut adalah kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 12 Norma kategorisasi
Skor Kategorisasi
X Sangat Rendah
X Rendah
X Sedang
X Tinggi
X Sangat Tinggi
Keterangan: : Mean teoretis
: Standar deviasi teoretis Pada tabel deskripsi data penelitian lihat tabel 13 diketahui skor
mean teoretis kematangan emosi sebesar 87,5 dan standard deviasi 17,5. Maka dapat dihitung norma kategorisasi skor pada variabel kematangan
emosi sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 13 Norma Kategorisasi Kematangan Emosi
Skala Rentang Skor
Kategorisasi Jumlah
Persentase Kematangan
Emosi X
61 Sangat
Rendah 61 X 79
Rendah 9
5, 3 79 X 96
Sedang 66
38,1 96 X 114
Tinggi 93
53,8 X 114
Sangat Tinggi 5
2, 8 Total
173 100
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa tidak ada subjek yang memiliki kematangan emosi yang sangat rendah, sebanyak 5,3 atau
9 subjek memiliki kematangan emosi yang rendah, sebanyak 38,1 atau 66 subjek memiliki kematangan emosi sedang, sebanyak 53,8 atau 93
subjek memiliki kematangan emosi yang tinggi, sebanyak 2,8 atau 5 subjek memiliki kematangan emosi yang sangat tinggi.
Pada tabel deskripsi data penelitian lihat tabel 11 diketahui skor mean teoretis kecenderungan perilaku cyberbullying sebesar 70 dan
standard deviasi 14. Maka dapat dihitung norma katehorisasi skor pada variabel kecenderungan perilaku cyberbullying sebagai berikut:
Tabel 14 Norma kategorisasi kecenderungan perilaku cyberbullying
Skala Rentang Skor
Kategorisasi Jumlah
Persentase X
49 Sangat Rendah
158 91,4
49 X 63 Rendah
14 8,1
63 X Sedang
1 0,5
77 X Tinggi
X 91 Sangat Tinggi
Total 173
100
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa 91,4 atau sebanyak 158 subjek memiliki kecenderungan perilaku cyberbullying yang
sangat rendah, sebanyak 8,1 atau 14 subjek memiliki kecenderungan perilaku cyberbullying yang rendah, sebanyak 0,05 atau 1 subjek
memiliki kecenderungan perilaku cyberbullying sedang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Hasil Analisis Data