Jenis Penelitian Identifikasi Variabel Penelitian Subjek Penelitian Metode Analisis Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional.Jenis penelitian ini menggunakan data yang berbentuk angka yang dapat dianalisis dengan menggunakan teknik perhitungan statistic dan memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel Siregar, 2013 yaitu kematangan emosi dan kecenderungan perilaku cyberbullying pada dewasa awal.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel Bebas : Kematangan Emosi Variable Tergantung : Kecenderungan Perilaku Cyberbullying

C. Definisi Operasional

1. Kematangan Emosi Kematangan emosi merupakan tahapan tercapainya kedewasaan perkembangan emosional dimana individu mencapai kemampuan dalam mengontrol dan mengendalikan emosinya secara terarah dan mampu melihat persoalan secara objektif sehingga perilaku yang ditunjukkan tidak merugikan bagi dirinya serta orang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kematangan emosi diungkapkan dengan skala kematangan emosi yang terdiri dari 6 aspek yang dikemukakan oleh Katvosky dan Gorlow 1976 yaitu kemandirian, kemampuan menerima kenyataan, kemampuan beradaptasi, kemampuan merespon dengan tepat, kapasitas untuk seimbang, kemampuan berempati, dan kemampuan menguasai amarah. Semakin besar skor yang didapat maka kematangan emosi akan tinggi, begitu pula sebaliknya.

2. Kecenderungan Perilaku Cyberbullying

Perilaku Cyberbullying merupakan perilaku mengirimkan atau melakukan postingan dengan materi yang menyakitkan dan mengganggu kepada dan tentang orang lain. Perilaku ini dilakukan secara berulang dan disengaja melalui perantara internet dan teknologi digital lain, seperti melalui e-mail, aplikasi pesan instan instan messaging, akun jejaring sosial, chat rooms, dan pesan digital atau gambar yang dikirimkan melalui komputer, telepon selular, atau alat komunikasi lainnya. Perilaku cyberbullying diungkap dengan skala Perilaku Cyberbullying yang disusun oleh peneliti berdasarkan 7 komponen yang dikemukakan oleh Willard dalam Kowalski, Limber dan Agatson2012 yaitu Flaming, Harrasment, Cyberstalking, Denigration, Impersonating, Outing dan Trickery, dan Exclusion. Semakin besar skor yang didapat, maka semakin tinggi tingkat perilaku cyberbullying dilakukan, begitu pula sebaliknya.

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah individu yang berada dalam rentang usia dewasa awal yaitu 18-25 tahun Arnett dalam Santrock Santrock,2006 dan telah menggunakan internet ataupun alat komunikasi seperti telepon seluler selama satu tahun. Kriteria pengguna internet ataupun telepon seluler terpenuhi ketika subjek ditanya terlebih dahulu sebelum skala diberikan. Untuk mempermudah peneliti dalam pengambilan data maka peneliti memilih mahasiswa sebagai kelompok individu yang tergolong dalam usia ini. Karena jumlah populasi tidak diketahui maka teknik pengumpulan sampel dalam penelitian ini menggunakan nonprobability sampling.Tipe dari nonprobability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan faktor kebetulan, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan memenuhi karakteristik usia serta penggunaan internet dan telepon seluler yang digunakan pada penelitian, maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel partisipan Neuman, 2000.

E. Metode Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan metode penyebaran skala pengukuran.Skala pengukuran yang dipakai pada penelitian ini adalah skala Kematangan emosi dan skala kecenderungan perilaku cyberbullying yang disusun oleh peneliti mengacu pada landasan teori yang ada. Skala tersebut berisi pernyataan-pernyataan yang menggambarkan aspek dari kematangan emosi dan perilaku cyberbullying. Jenis skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Likert, yaitu skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu Siregar, 2013. Pernyataan yang diberikan pada kedua skala tersebut terdiri dari pernyataan favourable dan unfavourable. Pernyataan favourable adalah pernyataan yang jika disetujui oleh subjek menunjukkan sikap positif terhadap objek terkait.Sebaliknya, pernyataan unfavourable adalah pernyataan yang jika disetujui oleh subjek menunjukkan sikap negatif terhadap objek terkait.

1. Skala Kematangan Emosi

Skala Kematangan Emosi disusun oleh peneliti yang mengacu pada tujuh aspek yang dikemukakan oleh Katvosky dan Gorlow 1976, yaitu kemandirian, kemampuan menerima kenyataan, kemampuan beradaptasi, kemampuan merespon dengan tepat, kapasitas untuk seimbang, kemampuan berempati, kemampuan menguasai amarah. Jumlah aitem pada skala kematangan emosi sebanyak 66 aitem yang terdiri dari aitem favourable dan aitem unfavourable.Format respon pada skala penelitian ini menyatakan kesetujuan- ketidaksetujuan subjek dalam sebuah kontinum yang terdiri atas empat alternatif jawaban.Penggunaan jumlah genap alternative pilihan jawaban dimaksudkan agar tidak tersedia kesempatan kepada subjek memberikan jawaban netral.Subjek diberikan pilihan untuk memilih antara jawaban favourable dan unfavourable Supratiknya, 2014. Alternatif pilihan jawaban pada skala pengukuran ini yaitu : SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Kriteria pemberian skor untuk tiap-tiap item pernyataan dan spesifikasiskala kematangan emosi dapat dilihat pada tabel-tabel berikut : Tabel 1 Tabel Pemberian Skor pada Skala Item Favorable Item Unfavorable SS 4 SS 1 S 3 S 2 TS 2 TS 3 STS 1 STS 4 Tabel 2 Blue Print skala Kematangan Emosi sebelum uji coba dan seleksi aitem No Aspek Kematangan Emosi Nomor Item Favorable Nomor Item Unfavorable Jumlah Item 1 Kemandirian 6, 25, 29, 54 12, 16, 21, 30 8 2 Kemampuan Menerima Realitas 10, 18, 40, 56 7, 9, 23, 55 8 3 Kemampuan Beradaptasi 5, 26, 42, 50 2, 11, 32, 53 8 4 Kemampuan Merespon dengan Tepat 20, 28, 38, 44 37, 39, 49, 52 8 5 Kapasitas untuk Seimbang 15, 36, 47, 51 3, 13, 24, 33 8 6 Kemampuan Berempati 8, 17, 31, 48 22, 27, 35, 41 8 7 Kemampuan Menguasai Amarah 1, 4, 19, 34 14, 43, 45, 46 8 Total 56 2. Skala Kecenderungan Perilaku Cyberbullying Skala kecenderungan perilaku cyberbullying dibuat berdasarkan metode skala Likert Azwar, 2010.Jumlah aitem dalam skala kecenderungan perilaku cyberbullying terdiri dari 49 aitem yang terdiri dari aitem favourable.Tiap aitem berisi tindakan agresif untuk menunjukkan perilaku cyberbullying.Format respon pada skala penelitian ini menyatakan frekuensi perilaku negatif subjek dalam sebuah kontinum yang terdiri atas empat alternatif jawaban.Penggunaan jumlah genap alternative pilihan jawaban dimaksudkan agar tidak tersedia kesempatan kepada subjek memberikan jawaban netral.Selain itu, alternative jawaban tengah menimbulkan kecenderungan menjawab ketengah central tendency effect terutama bagi yang ragu-ragu atas arah kecenderungan jawabannya.Alternatif pilihan jawaban pada skala pengukuran ini yaitu : SR : Sering KD : Kadang-kadang JR : Jarang TP : Tidak Pernah Kriteria pemberian skor untuk tiap-tiap item pernyataan dan spesifikasiskala kematangan emosi dapat dilihat pada tabel-tabel berikut : Tabel 3. Tabel Pemberian Skor pada Skala Item Favorable SR 4 KD 3 JR 2 TP 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4 Blue Print Skala Kecenderungan Perilaku Cyberbullying sebelum uji coba dan seleksi item No Komponen Sebaran Item Jumlah 1 Flaming 1, 2, 7, 12, 20, 30, 42 7 2 Harassment 8, 9, 11, 14, 22, 24, 31 7 3 Denigration 5, 21, 32, 34, 36, 38, 45 7 4 Impersonation 6, 15, 33, 35, 37, 39, 49 7 5 Outing dan Trickery 3, 4, 10, 16, 26, 27, 43 7 6 Exclusion 13, 17, 18, 23, 29, 41, 44 7 7 Cyberstalking 19, 25, 28, 40, 46, 47, 48 7 Total 49

F. Uji Skala

1. Validitas Alat Tes Validitas menurut Azwar 2011 adalah ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.Suatu tes atau instrument pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tersebut memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan proses pengujian isi alat ukur melalui professional judgement Azwar, 2011. Professional judgement yang diperoleh dalam penelitian ini dilakukan oleh dosen pembimbing. 2. Seleksi Item Prosedur seleksi item dilakukan dengan cara menguji karakteristik masing-masing aitem yang menjadi bagian dari skala yang digunakan. Apabila item dalam skala yang sedang disusun tidak menunjukkan kualitas yang baik, maka aitem harus disingkirkan atau direvisi terlebih dahulu agar dapat tetap menjadi bagian dalam skala.Pengujian keselarasan fungsi aitem dengan fungsi tes dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor tiap aitem dengan distribusi skor total skala.Komputasi koefisien korelasi akan menghasilkan koefisien korelasi aitem-total r ix atau indeks daya beda aitem Azwar, 2011. Kriteria pemilihan aitem berdasar korelasi item total, yaitu memiliki daya beda yang lebih atau sama dengan 0,30 Rix ≥ 0,30. Aitem-aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan, namun apabila jumlah aitem yang lolos masih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI belum mencukupi jumlah yang diinginkan, dapat mempertimbangkan untuk menurunkan batas kriteria koefisien aitem total menjadi ≥0,25. Uji daya beda item dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 20 dengan mengukur morelasi antara skor item dengan skor total respon uji coba. Hasil seleksi aitem yang merupakan hasil uji coba skala dapat dilihat sebagai berikut : a. Skala Kematangan Emosi Kriteria seleksi item pada skala ini direncanakan akan menggunakan batasan ≥0,30, namun karena item yang lolos tidak mencukupi jumlah yang diinginkan maka kriteria batasan diturunkan menjadi ≥0,25. Berdasarkan uji coba yang dilakukan peneliti mendapatkan 35 item dari 56 item yang telah diseleksi. Koefiesien item total sebelum seleksi item memiliki kisaran r ix = -0,047 sampai 0,595. Setelah dilakukan seleksi item, kisaran koefisien item total menjadi r ix = 0, 253 sampai 0, 608. Item-item yang lolos dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5. Blueprint Skala Kematangan Emosi setelah diujicobakan No Aspek Kematangan Emosi Nomor Item Favorable Nomor Item Unfavorable Jumlah Item 1 Kemandirian 6, 29, 54 12, 16, 21 6 2 Kemampuan Menerima Realitas 18, 40 7, 9, 55 5 3 Kemampuan Beradaptasi 5, 26, 42 2, 32, 53 6 4 Kemampuan Merespon dengan Tepat 38 37, 39 3 5 Kapasitas untuk Seimbang 47 3, 13, 24, 33 5 6 Kemampuan Berempati - 22, 27, 35 3 7 Kemampuan Menguasai Amarah 1, 19, 34 14, 45, 46 6 Total 34 Pada tabel 5 diketahui jumlah persebaran item pada tiap aspeknya masih belum seimbang, maka untuk menyeimbangkannya peneliti memutuskan untuk melakukan pengguguran manual. Item-item yang lolos melalui pengguguran manual dapat dilihat melalui tabel berikut: Tabel 6. Blueprint Skala Kematangan Emosi setelah pengguguran manual. No Aspek Kematangan Emosi Nomor Item Favorable Nomor Item Unfavorable Jumlah Item 1 Kemandirian 6, 29, 54 12, 16 5 2 Kemampuan Menerima Realitas 18, 40 7, 9, 55 5 3 Kemampuan Beradaptasi 5, 26, 42 2, 32 5 4 Kemampuan Merespon dengan Tepat 38, 28, 44 37, 39 5 5 Kapasitas untuk Seimbang 47 3, 13, 24, 33 5 6 Kemampuan Berempati 31, 48 22, 27, 35 5 7 Kemampuan Menguasai Amarah 19, 34 14, 45, 46 5 Total 16 19 35 Setelah dilakukan pengguguran manual, peneliti mendapatkan 35 item dari 37 item yang sebelumnya lolos seleksi dengan kualitas item baik. Peneliti meloloskan item no 28, 31, 44 dan 48 untuk diperbaiki sehingga memenuhi fungsi ukur alat tes, peneliti juga terpaksa menggugurkan item no 21, 53 dan 1 agar memenuhi komposisi yang seimbang. Setelah dilakukan pengguguran manual didapatkan kisaran koefisien korelasi item total menjadi r ix = 0, 165 sampai 0, 605. Jumlah keseluruhan item yang dipakai peneliti untuk skala kematangan emosipada penelitian ini adalah 35 item. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Skala Kecenderungan Perilaku Cyberbullying Kriteria seleksi item pa da skala ini menggunakan batasan ≥0,30, Berdasarkan uji coba yang dilakukan peneliti mendapatkan 41 item dari 49 item yang telah diseleksi. Koefiesien item total sebelum seleksi item memiliki kisaran r ix = 0, 038 sampai 0, 785. Setelah dilakukan seleksi item, kisaran koefisien item total menjadi r ix = 0, 380 sampai 0, 785. Item-item yang lolos dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7. Blueprint Skala kecenderungan perilaku cyberbullying No Komponen Sebaran Item Favorable Jumlah 1 Flaming 1,2, 12, 20, 30, 42 6 2 Harassment 8, 9, 11, 14, 24, 31 6 3 Denigration 5, 21, 32, 34, 36, 38, 45 7 4 Impersonation 15, 33, 37 3 5 Outing dan Trickery 3, 4,10, 26, 27, 43 6 6 Exclusion 13, 17, 18, 23, 29, 41, 44 7 7 Cyberstalking 19, 25, 28, 40, 46, 47, 48 7 Total 43 Pada tabel 7 diketahui komposisi item pada tiap aspeknya masih belum seimbang, maka untuk menyeimbangkannya peneliti memutuskan untuk melakukan pengguguran manual. Item-item yang lolos melalui pengguguran manual dapat dilihat melalui tabel berikut: Tabel 8. Blueprint Skala Kecenderungan Perilaku Cyberbullying setelah pengguguran manual No Komponen Sebaran Item Favorable Jumlah 1 Flaming 2, 12, 30, 42 4 2 Harassment 8, 11, 24, 31 4 3 Denigration 21, 34, 38, 45 4 4 Impersonation 15, 33, 37, 39 4 5 Outing dan Trickery 3, 4, 26, 43 4 6 Exclusion 17, 18, 23, 44 4 7 Cyberstalking 19, 25, 40, 47 4 Total 28 Peneliti meloloskan item no 39 untuk diperbaiki sehingga didapatkan sebaran item yang merata untuk tiap aspeknya, peneliti juga terpaksa menggugurkan item no 1, 20, 9, 14, 5, 32, 45, 10, 27, 13, 23, 29, 28, 46 dan 48 agar memenuhi komposisi yang seimbang. Setelah dilakukan pengguguran manual didapatkan kisaran koefisien korelasi item total menjadi r ix = 0, 174 sampai 0, 842. Jumlah keseluruhan item yang dipakai peneliti untuk skala kematangan emosipada penelitian ini adalah 28 item. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Reliabilitas

Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya Suryabrata, 2002.Pada penelitian ini, peneliti menggunakan estimasi reliabilitas konsistensi internal yang mana estimasi reliabilitasnya cukup didasarkan pada satu kali pengadministrasian tes. Reliabilitas tes diestimasi dengan metode yang didasarkan pada kovarians item Crocker Algina dalam Supratiknya, 2014. Metode berbasis kovarians item yang dipakai untuk mengukur tingkat reliabilitas skala pada penelitian ini menggunakan teknik koefisien alpha croncbach yang diperhitungkan menggunakan program SPSS versi 20. Kriteria suatu instrument penelitian dikatakan reliable dengan menggunakan teknik ini jika memiliki koefisien reliabilitas 0,6 Siregar, 2013. Berdasarkan perhitungan SPSS versi 21 diperoleh hasil reliabilitas skala kematangan emosi sebesar 0,859 dan 0, 924 untuk skala kecenderungan perilaku cy berbullying.

G. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji Normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal. Pengujian asumsi normalitas pada penelitian ini menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov dalam program IBM SPSS versi 21. Data tergolong normal apabila memenuhi syarat p 0.05.Data dengan nilai p 0.05 menunjukkan bahwa data tersebut memiliki perbedaan yang signifikan dengan data normal.Sebaliknya, apabila data memiliki nilai p 0.05 menunjukkan bahwa data tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan data yang normal.Hal ini berarti sebaran datanya normal. b. Uji Linearitas Uji linearitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara skor variabel tergantung dan variabel bebas mengikuti garis lurus atau tidak.Jika hubungan antara dua variabel tersebut menunjukkan garis lurus maka dapat dinyatakan terdapat korelasi linear antara kedua variabel.Data dinyatakan linear apabila dua variabel memiliki signifikansi kurang dari 0.05 p 0.05 Priyatno, 2008. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Uji Hipotesis Uji Hipotesis dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan antara Kematangan Emosi dan Perilaku Cyberbullying pada Dewasa Awal.Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi Spearman Rho karena teknik tersebut tidak mensyaratkan normalitas data. Pengolahan data akan dibantu menggunakan IBM SPSS versi 21.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Proses pengambilan data penelitian dilakukan pada tanggal 8 Desember sampai dengan 17 Desember 2015. Peneliti menyebarkan skala secara acak dan menitipkan skala kepada teman. Skala diberikan pada mahasiswa dengan rentang usia 18-24 tahun di kawasan kampus 3 Universitas Sanata Dharma, Universitas Atmajaya Yogyakarta dan Universitas Respati Yogyakarta. Jumlah skala yang disebar sebanyak 195 eksemplar.Skala yang kembali berjumlah 184 eksemplar, namun skala yang lengkap berjumlah 173 skala. Skala yang gugur sebanyak 11 skala dikarenakan usia subjek yang tidak memenuhi kriteria dibawah 18 tahun, subjek tidak mengisi usia dan melewatkan beberapa butir pernyataan.

B. Data Demografi Subjek

Deskripsi Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini berjumlah 173 orang. Subjek penelitian merupakan mahasiswa dan mahasiswi dari tiga universitas atau perguruan tinggi yang berada di Yogyakarta dengan kriteria berusia 18-24 tahun. Tiga universitas dipilih berdasarkan kemudahan akses peneliti dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI