Bentuk-Bentuk Cyberbullying Faktor-faktor Cyberbullying

melalui e-mail, aplikasi pesan instan instan messaging, akun jejaring sosial, chat rooms, dan pesan digital atau gambar yang dikirimkan melalui komputer, telepon selular, atau alat komunikasi lainnya.

2. Bentuk-Bentuk Cyberbullying

Kowalski 2012 mengemukakan berbagai bentuk perilaku yang dikategorikan sebagai cyberbullying, yaitu : a. Flaming: perdebatan, diskusi secara online melalui pesan elektronik yang menggunakan bahasa vulgar dan ofensif. b. HarasmentPelecehan: pengulangan pengiriman pesan ofensif, tidak menyenangkan dan menghina. c. DenigrationPencemaran nama baik: untuk menghina atau mencemarkan nama baik seseorang secara online untuk mengirim rumor, gosip atau kebohongan, biasanya ofensif dan kejam, untuk merusak citra atau reputasi seseorang atau hubungannya dengan orang lain. d. ImpersonationPeniruan: mendapatkan informasi pribadi atau penampilan seseorang nick, password, dll, dengan tujuan untuk menyamar sebagai orang lain dan membuat orang itu terlihat buruk, melakukan tindakan tidak pantas, merusak reputasinya atau untuk merusak hubungannya dengan orang lain. e. Exclusion: Mengucilkan seseorang dalam sebuah grup online atau forum diskusi online secara disengaja f. Outing dan Trickering: untuk menyebarkan rahasia seseorang, informasi atau foto secara online. g. Cyberstalking: pengiriman pesan berulang yang menyertakan ancaman atau sangat mengintimidasi.

2. Faktor-faktor Cyberbullying

Maulida 2011 mengemukakan 5 hal yang dapat menjadi faktor penyebab individu melakukan cyberbullying, yaitu : a. Bullying Tradisional Maulida 2011 mengungkapkan bahwa peristiwa bullying yang dialami di dunia nyata memiliki pengaruh besar pada kecenderungan individu untuk menjadi pelaku cyberbullying. Bullying tradisional merupakan bentuk kekerasan yang bertujuan untuk membahayakan atau membuat orang lain menderita atau merasa tidak nyaman secara fisik maupun emosional Dracic, 2009. Bullying biasanya melibatkan kekuatan dan kekuasaan yang tidak seimbang. Seperti menendang, memukul, mengejek, menuduh, dan mengucilkan seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh Riebel,dkk. 2009 menunjukkan bahwa ada hubungan antara bullying dalam kehidupan nyata dan dalam dunia maya. b. Karakteristik Kepribadian Karakteristik dari pelaku cyberbullying seperti yang dipaparkan oleh Camodeca Goosens 2005 dalam Kowalski 2012 adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memiliki kepribadian yang dominan dan senang melakukan kekerasan, cenderung temperamental, impulsive, mudah frustasi, sulit untuk mengikuti aturan dan menunjukkan sedikit rasa empati atau belas kasihan kepada mereka yang menjadi korban bully. c. Persepsi terhadap korban Maulida 2011 menyebutkan persepsi dan atraksi seseorang terhadap individu tertentu dapat mempengaruhi sikap mereka terhadap individu tersebut.Siswa yang kurang disenangi siswa lain atau memiliki kelemahan cenderung menjadi korban bully. d. Strain Agnes dalam Maulida, 2011 memaparkan strain adalah suatu kondisi psikis yang ditimbulkan dari hubungan negatif dengan orang lain yang menghasilkan efek negatif yang mengarah pada kenakalan e. Peran interaksi orangtua dan anak Peran orang tua dalam mengawasi pola penggunaan internet sangat berpengaruh pada kecenderungan terjadinya cyberbullying pada anak.Menurut Willard dalam Maulida, 2011 orangtua yang tidak terlibat dalam aktivitas online anak menjadikan anak lebih rentan terlibat dalam aksi cyberbullying.

3. Media Cyberbullying