Autokorelasi Multikolinieritas Pengaruh Lingkungan Mahasiswa X Pengaruh Karakteristik Pribadi Mahasiswa X

51 seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian adalah berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan dalam penelitian.

4.3.2. Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0 For Windows. diperoleh hasil sebagai berikut

1. Autokorelasi

Pada penelitian ini data yang digunakan bukan data time series, sehingga untuk Uji Autokorelasi tidak dilakukan. Gujarati, 1999 : 201.

2. Multikolinieritas

Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikoliniaritas adalah dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF Variance Inflation Factor 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas Ghozali, 2007 : 57-59 Berdasarkan hasil Uji Multikolinieritas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0, dapat dilihat pada tabel 4.9, sebagai berikut Tabel 4.9. Hasil Uji Multkolinieritas Variabel VIF Keterangan Lingkungan mahasiswa X1 1,328 Bebas Multikolinieritas Karakteristik pribadi mahasiwa X2 1,016 Bebas Multikolinieritas Pelayanan akademik X3 1,435 Bebas Multikolinieritas 52 Pelayanan administrasi X4 1,108 Bebas Multikolinieritas Sumber : Lampiran 12 Berdasarkan pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas X yang digunakan dalam penelitian ini baik X 1 , X 2, X 3 , dan X 4 , mempunyai nilai VIF Variance Inflation Factor 10, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, maka hal ini berarti bahwa dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas.

3. Heteroskedastisitas

Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas adalah dengan uji korelasi rank spearman Dasar analisis yang digunakan menurut Ghozali 2005: 77 yaitu Apabila nilai signifikan hitung sig tingkat signifikan α = 0,05 maka H diterima berarti tidak terjadi heteroskedastisitas atau dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas Berdasarkan hasil Uji Heteroskedastisitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0., dapat dilihat pada tabel 4.10, sebagai berikut Tabel 4.10. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Nilai signifikan Keterangan Lingkungan mahasiswa X1 0,511 Bebas Heteroskedastisitas Karakteristik pribadi mahasiwa X2 0,757 Bebas Heteroskedastisitas Pelayanan akademik X3 0,292 Bebas Heteroskedastisitas Pelayanan administrasi X4 0,901 Bebas Heteroskedastisitas Sumber : Lampiran 13 53 Berdasarkan pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas X yang digunakan dalam penelitian ini baik X 1 , X 2, X 3 , dan X 4 , mempunyai nilai signifikan hitung sig tingkat signifikan α = 0,05, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, maka H diterima, hal ini berarti bahwa dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas Setelah dilakukan Uji Asumsi Klasik tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi linier dalam penelitian ini, bebas dari asumsi dasar klasik tersebut, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t yang akan dilakukan dalam penelitian ini tidak akan bias atau sesuai dengan tujuan penelitian.

4.3.3. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil dari hasil olah data dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.11, sebagai berikut Tabel 4.11. Hasil Pendugaan Parameter Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients Model B Std. Error Constant 0,825 0,866 Lingkungan mahasiswa X1 0,300 0,080 Karakteristik pribadi mahasiwa X2 0,231 0,058 Pelayanan akademik X3 -0,223 0,057 1 Pelayanan administrasi X4 0,195 0,048 Sumber : Lampiran. 12 Berdasarkan pada 4.11 dapat diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut : 54 Y = 0,825 + 0,300 X 1 + 0,231 X 2 - 0,223 X 3 + 0,195 X 4 Dari model persamaan regresi linier tersebut di atas, dapat diinterprestasikan, sebagai berikut : Konstanta β Nilai konstanta β sebesar 0,825 menunjukkan bahwa, apabila variabel lingkungan mahasiswa, karakteristik pribadi mahasiwa, pelayanan akademik, dan pelayanan administrasi konstan, maka besarnya nilai Herregitrasi yaitu sebesar 0,825 satuan Koefisien β 1 Untuk Variabel Lingkungan Mahasiswa X 1 Besarnya nilai koefisien regresi β 1 sebesar 0,300, nilai β 1 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara Herregitrasi Y dengan lingkungan mahasiswa X 1 yang artinya jika lingkungan mahasiswa X 1 naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai Herregitrasi Y akan naik sebesar 0,300 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan. Koefisien β 2 Untuk Variabel Lingkungan Mahasiswa X 2 Besarnya nilai koefisien regresi β 2 sebesar 0,231, nilai β 2 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara Herregitrasi Y dengan karakteristik pribadi mahasiwa X 2 yang artinya jika karakteristik pribadi mahasiwa X 2 naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai Herregitrasi Y akan naik sebesar 0,231 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan. 55 Koefisien β 3 Untuk Variabel Pelayanan Akademik X 3 Besarnya nilai koefisien regresi β 3 sebesar -0,223, nilai β 3 yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara Herregitrasi Y dengan pelayanan akademik X 3 yang artinya jika pelayanan akademik X 3 naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai Herregitrasi Y akan turun sebesar 0,223 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan. Koefisien β 4 Untuk Variabel Pelayanan Administrasi X 4 Besarnya nilai koefisien regresi β 4 sebesar 0,195, nilai β 4 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara Herregitrasi Y dengan pelayanan administrasi X 4 yang artinya jika pelayanan administrasi X 4 naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai Herregitrasi Y akan naik sebesar 0,195 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan.

4.3.4. Uji Hipotesis

4.3.4.1. Uji Kesesuaian Model

Uji Kesesuaian Model atau Uji F ini digunakan untuk mengetahui sesuai tidaknya model regresi yang dihasilkan guna melihat pengaruh dari faktor lingkungan mahasiswa, karakteristik pribadi mahasiwa,. pelayanan akademik, dan pelayanan administrasi terhadap Herregitrasi. 56 Dari hasil Uji Kesesuaian Model dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan kesesuaian, dapat dilihat pada tabel 4.12, sebagai berikut Tabel 4.12. Hasil Analisis Hubungan Kesesuaian Model ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 197,378 4 49,344 11,676 0,000 Residual 262,025 62 4,226 1 Total 459,403 66 Sumber ; Lampiran. 12 Berdasarkan pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa besarnya nilai F hitung sebesar 11,676, dengan tingkat taraf signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak dan H 1 diterima yang berarti model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh dari faktor lingkungan mahasiswa, karakteristik pribadi mahasiwa, pelayanan akademik, dan pelayanan administrasi terhadap Herregitrasi. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya faktor lingkungan mahasiswa, karakteristik pribadi mahasiswa,. pelayanan akademik, dan pelayanan administrasi terhadap Herregitrasi pada mahasiswa program studi akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur, dapat dilihat dari nilai adjusted R square Dari hasil pengujian juga diperoleh nilai R square yang dapat dilihat pada tabel 4.13, sebagai berikut: Tabel. 4.13 : Koefisien Determinasi R square R 2 Model Summary b 57 Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0,655 0,430 0,393 2,056 Sumber ; Lampiran. 12 Berdasarkan tabel 4.13 menunjukkan besarnya nilai koefisien Determinasi adjusted R square sebesar 0,393, hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada variabel Herregitrasi sebesar 39,3 dipengaruhi oleh variabel lingkungan mahasiswa, karakteristik pribadi mahasiwa,. pelayanan akademik, dan pelayanan administrasi, sedangkan sisanya 60,7 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model.

4.3.4.2. Uji Parsial

Uji Parsial atau Uji t ini digunakan untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh dari lingkungan mahasiswa, karakteristik pribadi mahasiswa,. pelayanan akademik, dan pelayanan administrasi secara parsial terhadap Herregitrasi. Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan secara parsial, dapat dilihat pada tabel 4.14, sebagai berikut : Tabel 4.14 : Hasil Analisis Varians Hubungan Secara Parsial Variabel t hitung Sig Keterangan Lingkungan mahasiswa X1 3,734 0,000 Berpengaruh Signifikan Karakteristik pribadi mahasiwa X2 3,978 0,000 Berpengaruh Signifikan Pelayanan akademik X3 -3,939 0,000 Berpengaruh Signifikan Pelayanan administrasi X4 4,068 0,000 Berpengaruh Signifikan Sumber ; Lampiran. 12 58 Berdasarkan dari tabel 4.14 dapat diinterprestasikan, yaitu sebagai berikut :

1. Pengaruh Lingkungan Mahasiswa X

1 Secara Parsial terhadap Herregitrasi Y Berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan besarnya nilai t hitung sebesar 3,734, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak dan H 1 diterima yang berarti lingkungan mahasiswa secara parsial dan signifikan berpengaruh terhadap Herregitrasi

2. Pengaruh Karakteristik Pribadi Mahasiswa X

2 Secara Parsial terhadap Herregitrasi Y Berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan besarnya nilai t hitung sebesar 3,978, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak dan H 1 diterima yang berarti karakteristik pribadi mahasiswa. secara parsial dan signifikan berpengaruh terhadap Herregitrasi

3. Pengaruh Pelayanan Akademik X