9
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Belajar
2.2.1.1. Pengertian Belajar
Menurut Hilgard dan Bower dalam buku Theories of Learning 1975 dalam Purwanto, 2006 : 84, belajar berhubungan dengan
perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang, dimana perubahan
tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan sesaat manusia.
Witherington dalam buku Educational Psycology dalam Purwanto, 2006 : 84, mengemukakan bahwa belajar adalah suatu
perubahan dari dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan,
kepandaian atau suatu pengertian.
2.2.1.2. Teori Yang Berkaitan Dengan Belajar
Menurut Purwanto 2006 : 101 ada beberpa teori yang berkaitan dengan belajar, yaitu :
1. Teori Belajar Gesalt
Menurut teori ini, belajar dapat diterangkan sebagai berikut :Pertama, dalam belajar pemahaman atau pengertian insight
merupakan faktor yang penting untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan pengalaman. Kedua, dalam belajar pribadi atau
organisme memegang peranan yang sangat sentral. Belajar itu tidak hanya dilakukan secara reaktif saja tetapi dilakukan dengan sadar,
bermotif dan bertujuan.
10
2. Teori Belajar Pavlon dan Watson
Menurut teori ini, belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat yang kemudian menimbulkan reaksi.
Untuk menjadikan seseorang itu belajar haruslah kita memberikan syarat-syarat tertentu. Yang terpenting dalam belajar menurut teori ini
adalah adanya latihan-latihan yang kontinue, yang diutamakan dalam teori ini adalah hal belajar yang terjadi secara otomatis.
Kelemahan dari teori ini adalah teori ini menganggap bahwa belajar hanya terjadi secara otomatis, keaktifan dan penentuan pribadi
dalam tidak dihiraukan. Pada manusia teori ini hanya dapat kita terima dalam hal-hal belajar tertentu saja
2.2.1.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Purwanto 2006 : 102 faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan
faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktor yang ada pada diri individu itu sendiri atau disebut faktor individual. Sedangkan faktor ekstern yaitu
faktor yang ada diluar individu atau disebut faktor sosial. Yang termasuk faktor intern yaitu faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan,
latihan, motivasi dan faktor pribadi. Sedangkan yang termasuk faktor sosial adalah faktor keluarga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara
mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar-mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi.
11
2.2.2. Herregistrasi
2.2.2.1. Pengertian Herregistrasi
Secara umum Herrehistrasi dapat diartikan sebagai daya tahan seorang mahasiswa dalam mengikuti program pendidikan pada suatu
lembaga yang menerapkan suatu sistem tertentu Isfarudi, 1994 Salah satu ciri penyelesaian pendidikan pada suatu lembaga
pendidikan adalah dengan melakukan registrasi atau penyambungan dari satu semester ke semester berikutnya.
Registrasi adalah pendaftaran data pribadi dan matakuliah yang diambil pada suatu masa registrasi oleh calon mahasiswa atau mahasiswa.
Registrasi dapat dilaksanakan pada setiap saat, tanpa ada batasan waktu.Ada dua jenis registrasi, yaitu Registrasi Pertama dan Registrasi
Ulang. Registrasi Pertama, adalah registrasi yang dilakukan oleh calon
mahasiswa yang akan menjadi mahasiswa, sedang Registrasi Ulang adalah registrasi yang dilakukan oleh mahasiswa lama, berupa registrasi
matakuliah baru atau matakuliah yang sudah habis masa laku registrasinya. Ambar wait 1991 dalam Isfarudi, 1994
Dari uraian diatas dapat diartikan bahwa apabila mahasiswa tidak melakukan registrasi ulang selama empat masa registrasi berturut-turut,
maka mahasiswa tersebut dinyatakan sebagai mahasiswa pasif. Istilah lainnya yang sering digunakan untuk maksud serupa adalah daya tahan,
resistensi, persistensi, retensi, atrisi, completion rate, dan course completion. http:pustaka.ut.ac.idpuslatapdf40017.pdf.
12
2.2.2.2. Jenis – Jenis Herregistrasi
Menurut Isfarudi 1994 jenis – jenis Herregistrasi, yang perlu dilakukan oleh mahasiswa dalam melaksanakan Sistem Kredit Semester
SKS, sebagai berikut : 1.
Registrasi Administratif Registrasi administratif adalah rangkaian aktivitas yang
bertujuan untuk memperoleh status terdaftar sebagai mahasiswa pada suatu perguruan tinggi.
Registrasi administratif ini meliputi yaitu sebagai berikut : a.
Melunasi SPP b.
Memperoleh status aktif kembali bagi mahasiswa yang baru saja selesai cuti studi atau mahasiswa yang tidak terdaftar pada
semester sebelumnya yang tidak lebih dari 2 semester secara kumulatif.
c. Mengisi formulir registrasi administratif untuk memperoleh Kartu
Tanda Mahasiswa KTM 2.
Registrasi Akademik Registrasi Akademik adalah pendaftaran yang dilakukan oleh
mahasiswa untuk memperoleh hak dalam mengikuti kegiatan akademik pada semester tertentu. Registrasi Akademik meliputi
kegiatan, yaitu sebagai berikut : a.
Konsultasi Rencana Studi b.
Pengisian Kartu Rencana Studi KRS c.
Pengesahan Kartu Rencana Studi KRS oleh pejabat Departemen atau Program untuk kasus-kasus tertentu
13
2.2.3. Lingkungan Mahasiswa
Lingkungan mahasiswa didefinisikan sebagai kondisi yang ada di sekitar mahasiswa, yang diduga dapat mempengaruhi keputusan mahasiswa
untuk melanjutkan atau tidak melanjutkan studi. Isfarudi, 1994: 24 1.
Lingkungan Sekolah Lingkungan diartikan sebagai kesatuan ruang suatu benda, daya,
keadaan dan mahluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan
manusia serta mahluk hidup lainnya Munib, 2005: 76. Sekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan
berlangsung. Di sekolah diadakan kegiatan pendidikan, pembelajaran dan latihan Tu’u, 2004: 18. Sekolah merupakan lembaga pendidikan
formal yang sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu
megembangkan potensinya baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional maupun sosial Syamsu Yusuf, 2001:
54. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan
pengembangan potensi siswa. 2.
Lingkungan Keluarga Menurut Hakim 2000: 17, faktor lingkungan rumah atau
keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam menentukan
14
perkembangan pendidikan seseorang, dan tentu saja faktor pertama dan utama pula dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang. Keadaan
lingkungan keluarga yang sangat menentukan keberhasilan seseorang diantaranya adalah adanya hubungan yang harmonis diantara sesama
anggota keluarga, tersedianya tempat dan peralatan belajar yang cukup memadai, keadaan ekonomi keluarga yang cukup, suasana lingkungan
rumah yang cukup tenang, adanya perhatian yang besar dari orangtua terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan anak-anaknya
Menurut Tu’u 2004: 84, pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan seseorang adalah pengaruh
keluarga. Hal ini disebabkan keluarga merupakan orang-orang terdekat bagi seorang anak. Banyak sekali kesempatan dan waktu bagi seorang
anak untuk berjumpa dan berinteraksi dengan keluarga. Perjumpaan dan interaksi tersebut sangat besar pengaruhnya bagi perilaku dan
prestasi seseorang. Jika keluarga harmonis, hubungan orangtua dengan anak, antara anak dengan anak dapat berjalan dengan lancar, kondisi
yang baik itu cenderung memberi stimulus dan respons yang baik dari anak sehingga perilaku dan prestasinya menjadi baik.
Menurut Sulistyowati 2001: 17 lingkungan keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar mahasiswa. Keluarga dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap aktivitas belajar apabila keadaan keluarga harmonis, adanya perhatian orangtua, antara kakak
dan adik selalu rukun, kondisi ekonomi berkecukupan. Orangtua dapat memberikan semangat agar anak menjadi optimis dan merasa ada
perlindungan dan perhatian dari orangtua, sehingga anak mendapat kemudahan dalam belajar dan berambisi untuk meraih prestasi.
15
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa
yang nantinya merek juga harus melakukan proses herregistrasi. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan tempat seseorang tumbuh
dan berkembang menuju kedewasaan. Dalam keluarga seseorang untuk pertama kalinya belajar dan membentuk kepribadian dirinya. Keluarga
yang harmonis dapat membimbing pendidikan anaknya sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang optimal.
2.2.4. Karakteristik Pribadi Mahasiswa
Karakteristik pribadi mahasiswa didefinisikan sebagai ciri yang melekat pada diri mahasiswa, yang meliputi jenis kelamin, umur, tingkat
atau jenis pendidikan terakhir, dan penghasilan. 1.
Usia Individu yang lebih muda lebih sensitif dengan proses belajar
dalam pendidikannya. Terdapat sejumlah teori yang mendukung kepercayaan ini, namun pernyataan ini menjadi salient issue pada
beberapa level dan menjadi sensitif untuk isu ini. Menurut penelitian Straughan dan Robert 1999, usia berkorelasi tidak signifikan dengan
sikap dan perilaku hijau. Peneliti lain mendapatkan hubungan yang signifikan dan berkorelasi negatif dengan sensitivitas lingkungan atau
perilaku sebagai prediksi. Penjelasan korelasi positif ini termasuk sikap membentuk sebagai hasil dari “depression- era” konservasi dan
perilaku dari peningkatan secara umum dalam kegiatan sosial diantara orang setengah baya.
16
2. Jenis kelamin
Pengembangan peran unik jenis kelamin, keterampilan, dan sikap menyatakan bahwa wanita lebih konsisten dengan pergerakan
dalam menuntut ilmu daripada pria. Justifikasi teori menunjukkan wanita sebagai hasil perkembangan sosial dan perbedaan gender lebih
cermat mempertimbangkan dampak tindakan mereka
.
3. Pendapatan
Biasanya berhubungan positif dengan sensitivitas lingkungan. Justifikasinya bahwa individu dengan tingkat pendapatan tinggi akan
meningkatkan kosnya berkaitan dengan dukungan penyebab “hijau” dan membeli produk hijau. Pendapatan sebagai prediktor dari
kesadaran mahasiswa yang berhubungan dengan pendidikannya 4.
Pendidikan Tingkat pendidikan berkaitan dengan sikap dan perilaku
mahasiswa dalam menentukan pendidikanya. Pendidikan yang dicapai seorang mahasiswa biasanya menentukan penghasilan dan kelas
sosialnya. Selain itu, pendidikan menentukan tingkat intelektualitas seseorang yang akan menentukan pilihan-pipihannya.
2.2.5. Pelayanan Akademik
Pelayanan akademik didefinisikan sebagai pelayanan yang diberikan oleh lembaga perguruan tinggi kepada mahasiswa. Pelayanan
akademik ini diukur dengan pendapat mahasiswa terhadap pelayanan yang menyangkut bidang penyediaan bahan belajar, mutu bahan belajar, kegiatan
tutorial, dan ujian. Isfarudi, 1994
17
2.2.6. Pelayanan Administrasi
Pelayanan akademik didefinisikan sebagai pelayanan yang diberikan oleh lembaga perguruan tinggi kepada mahasiswa. Isfarudi,
1994. Pelayanan akademik ini diukur dengan bagaimana pihak universitas memberikan pelayanan kepada mahasiswa dalam hal menerima pendaftaran
yang dilakukan oleh mahasiswa untuk memperoleh hak dalam mengikuti kegiatan akademik pada semester tertentu.
2.2.7. Pengaruh Lingkungan Mahasiswa Terhadap Herregistrasi
Lingkungan mahasiswa didefinisikan sebagai kondisi yang ada di sekitar mahasiswa, yang diduga dapat mempengaruhi keputusan mahasiswa
untuk melanjutkan atau tidak melanjutkan studi. Isfarudi, 1994: 24. Tersedianya tempat dan peralatan belajar yang cukup memadai, keadaan
ekonomi keluarga yang cukup, suasana lingkungan rumah yang cukup tenang, adanya perhatian yang besar dari orangtua akan berpengaruh
terhadap perkembangan proses belajar mahasiswa Hakim, 2000: 17. Tanpa ada dukungan dari lingkungannya tentu mereka akan
merasakan sulit dalam belajar. Keadaan lingkungan keluarga, lingkungan tempat kerja bagi yang bekerja, teman sepergaulan, dorongan orang tua
dan sebagainya akan dapat memberikan warna dalam kemajuan belajar. Keadaan lingkungan tersebut mungkin akan memacu untuk tetap
meneruskan guna mencapai keberhasilan belajar tetapi juga tidak mustahil akan menjadi kendala dalam meneruskan kuliahnya. Penelitian yang
dilakukan oleh Isfarudi 1994 membuktikan bahwa Factor lingkungan
18
mahasiswa berhubungan erat terhadap resistensi belajar mahasiswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor lingkungan mahasiswa
berpengaruh terhadap Herregistrasi.
2.2.8. Pengaruh Karakteristik Pribadi Mahasiswa Terhadap Herregistrasi
Karakteristik pribadi mahasiswa merupakan sebagai ciri yang melekat pada diri mahasiswa, meliputi jenis kelamin, umur, tingkat atau
jenis pendidikan terakhir, dan penghasilan. Dari segi usia, individu yang lebih muda lebih sensitif dengan
proses belajar dalam pendidikannya, sedangkan ditinjau dari jenis kelamin, wanita lebih konsisten dengan pergerakan dalam menuntut ilmu daripada
pria. Kedua faktor tersebut merupakan faktor internal yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar Slameto, 2003: 54
Selain kedua faktor tersebut, terdapat faktor lingkungan dan keuangan yang juga sangat mempengaruhi mahasiswa dalam proses belajar,
karena keluarga merupakan kelompok sosial pertama dimana mahasiswa berinteraksi. Sedangkan keuangan adalah mengenai keadaan ekonomi
mahasiswa tersebut. Di dalam lingkungan keluarga dan perkembangan mahasiswa, orang
tua ikut mempengaruhi perkembangan dalam pendidikan keluarga yang sangat bervariasi antara lain bebas, keras atau demokrasi, keuangan dan
keluarga merupakan penunjang studi mahasiswa yang dipengaruhi faktor sosial ekonomi. Mahasiswa yang pandai dan dari keluarga terdidik atau dari
keluarga dengan tingkat ekonomi tertentu mempunyai keinginan untuk melanjutkan Pendidikan
19
Isfarudi 1994 membuktikan bahwa Factor Karakteristik Pribadi Mahasiswa berhubungan erat terhadap resistensi belajar mahasiswa,
sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor Karakteristik Pribadi Mahasiswa berpengaruh terhadap Herregistrasi..
2.2.9. Pengaruh Pelayanan Akademik Terhadap Herregistrasi
Pelayanan akademik didefinisikan sebagai pelayanan yang diberikan oleh lembaga perguruan tinggi kepada mahasiswa. Isfarudi,
1994 Pelayanan akademik ini diukur dengan bagaimana pihak universitas memberikan pelayanan kepada mahasiswa dalam hal menerima pendaftaran
yang dilakukan oleh mahasiswa untuk memperoleh hak dalam mengikuti kegiatan akademik pada semester tertentu, semakin baik tingkat pelayanan
yang diberikan, maka mahasiswa termotivasi untuk melakukan herregistrsi, akan tetapi apabila terjadi sebaliknya, maka mahasiswa akan enggan untuk
melakukan herregistrsi. Isfarudi 1994 membuktikan bahwa Faktor Pelayanan akademik
berhubungan erat terhadap resistensi belajar mahasiswa, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Purba, Maharani 2009 yang
membuktikan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa. sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor Pelayanan
akademik berpengaruh terhadap Herregistrasi
2.2.10. Pengaruh Pelayanan Administrasi Terhadap Herregistrasi
Pelayanan admiinistrasi merupakan pelayanan yang diberikan oleh lembaga perguruan tinggi kepada mahasiswa, dengan tujuan untuk
memperoleh status terdaftar sebagai mahasiswa Isfarudi, 1994.
20
Pelayanan administrasi ini diukur dengan bagaimana pihak universitas memberikan pelayanan kepada mahasiswa dalam hal sistem pembayaran
maupun penyediaan formulir registrasi administratif untuk memperoleh Kartu Tanda Mahasiswa KTM.
Isfarudi 1994 membuktikan bahwa Faktor Pelayanan admiinistrasi berhubungan erat terhadap resistensi belajar mahasiswa, hal
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Purba, Maharani 2009 yang membuktikan bahwa kualitas pelayanan berepengaruh terhadap
prestasi akademik mahasiswa. sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor Pelayanan admiinistrasi berpengaruh terhadap Herregistrasi.
2.3. Kerangka Pikir