FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI UPN”VETERAN” JAWA TIMUR.

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN

TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAHASISWA JURUSAN

AKUNTANSI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

USULAN PENELITIAN

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Untuk Menyusun Skripsi S-1 Program Studi Akuntansi

Oleh :

NOORMAN ANANTA 0613010106/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR


(2)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAHASISWA JURUSAN

AKUNTANSI UPN”VETERAN” JAWA TIMUR.

 

Yang Diajukan

Noorman Ananta

0613010106/FE/EA

Disetujui untuk Ujian Lisan oleh :

Pembimbing Utama

Drs.Ec. Eko Riyadi, MAks Tanggal : ………

Mengetahui

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi NIP. 030 194 437


(3)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadiran Allah SWT atas segala rahmat hidayah-Nya yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dibuat dengan judul

“Faktor – faktor yang mempengaruhi

Penggunaan Teknologi Informasi Pada Mahasiswa Jurusan

Akuntansi UPN “Veteran” JAWA TIMUR”guna memenuhi sebagian

persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dalam jenjang Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Dalam menulis skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik langsung sampai terselesaikannya penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, Mp, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


(4)

3. Bapak Drs. Ec. H. R, A. Suwaidi, MSi selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan selaku Dosen Wali yang telah membimbing selama perkuliahan.

4. Ibu Dr. Sri Trisna Ningsih, SE. MSi selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur.

5. Bapak Drs. Ec. Eko Riyadi, MAks, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dalam pengerjaan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu selaku orangtua, ace ayu serta keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan, doa serta bimbingan dan ilmunya untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Intan Ayu Fahminingtyas, Oki, mas Riko dan teman-teman seperjuangan 2006 yang memberikan dukungan dan motivasi agar skripsi ini segera terselesaikan dan semua teman dibangku kuliah terima kasih untuk segalanya.

Akhirnya penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Untuk itu penulis menghargai segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun karena hal tersebut sangat membantu pada kesempurnaan skripsi ini. Wassalamu’alaikum wr. wb.

Surabaya, Juni 2011


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Penelitian Terdahulu ... 8

2.2. Landasan Teori ... 11

2.2.1. Teknologi Informasi ... 11

2.2.1.1. Definisi Teknologi Informasi ... 12

2.2.1.2. Manfaat Teknologi Informasi... 14

2.2.1.3. Aspek Perilaku dalam Pengembangan Teknologi Informasi... 14

2.2.1.4. Peran Teknologi Informasi dalam Pendidikan Akuntansi... 15


(6)

2.2.2. Pengertian Dasar Sistem Informasi ... 17

2.2.2.1. Definisi Sistem ... 17

2.2.2.2. Definisi Informasi ... 18

2.2.2.3. Definisi Sistem Informasi ... 19

2.2.3. Penggunaan Teknologi Informasi ……….. ... 20

2.2.4. Persepsi ... 21

2.2.5. Manfaat Persepsian (Perceived Usefulness) ... 23

2.2.5.1. Definisi Manfaat Persepsian ... 23

2.2.5.2. Pengaruh Manfaat Persepsian Terhadap Penggunaan Teknologi Informasi ... 23

2.2.6. Kemudahan Persepsian (Perceived Ease Of Use ) .... 25

2.2.6.1. Definisi Kemudahan Persepsian ... 25

2.2.6.2. Pengaruh Kemudahan Persepsian Terhadap Penggunaan Teknologi Informasi ... 25

2.2.7. Kondisi Yang Memfalisitasi (Facilitating Condition) 26 2.2.7.1. Definisi Kondisi Yang Memfasilitasi ... 26

2.2.7.2. Pengaruh Kondisi Yang Memfasilitasi terhadap Penggunaan Teknologi Informasi ... 27

2.3. Kerangka Pikir ... 28

2.4. Hipotesis ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30


(7)

3.1.2. Pengukuran Variabel ... 32

3.2. Teknik Penentuan Sample ... 34

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.3.1. Jenis Data dan Sumber Data ... 35

3.3.2. Pengumpulan Data ... 36

3.4. Uji Validitas dan Realibilitas ... 36

3.4.1. Uji Validitas ... 36

3.4.2. Uji Reliabilitas ... 36

3.5. Uji Normalitas ... 37

3.6. Uji Asumsi Klasik, Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 37

3.7. Teknik Analisi dan Uji Hipotesis ... 40

3.7.1. Teknik Analisis ... 40

3.7.2. Uji Hipotesis ... 40

3.7.2.1. Uji Kesesuaian Model (Uji F) ... 40

3.7.2.2. Uji T ... 41

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN... 43

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ... 43

4.1.1. Sejarah Singkat Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur ... 43

4.1.2. Gambaran Umum Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur ... 46


(8)

4.2. Penyajian Data ... 47

4.3. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas ... 56

4.4. Analisis dan Pembahasan ... 58

4.4.1. Uji Asumsi Klasik ... 58

4.4.2. Analisis Statistik Regresi Linear Berganda... 62

4.5. Pengujian Hipotesis ... 65

4.5.1. Pembahasan ... 66

4.5.2. Keterbatasan Penelitian ... 68

4.5.3. Implikasi Penelitian ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1. Kesimpulan ... 69

5.2. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Tabel Kriteria Durbin Watson ... 39

Tabel 4.1. Deskripsi Variabel Manfaat Persepsian ... 48

Tabel 4.2. Deskripsi Variabel Kemudahan Persepsian ... 50

Tabel 4.3. Deskripsi Variabel Kondisi Yang Memfasilitasi ... 52

Tabel 4.4. Deskripsi Variabel Penggunaan Teknologi Informasi ... 54

Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Variabel Bebas ... 56

Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Variabel Penggunaan Teknologi Informasi 57 Tabel 4.7. Hasil Uji Reliabilitas ... 58

Tabel 4.8. Nilai VIF (Variance Inflation Factor) ... 59

Tabel 4.9. Hasil Pengujian Heterokedastisitas ... 60

Tabel 4.10. Tes Autokorelasi ... 61

Tabel 4.11. Hasil Uji Normalitas ... 62

Tabel 4.12. Hasil Analisis Regresi Berganda ... 63

Tabel 4.13. Analisis Varian ... 65

Tabel 4.14. Hasil Uji T ... 66

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.2.4. Proses Perseptual ... 22


(10)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Data Kuesioner

Lampiran 2 Frequency Lampiran 3 Frequency Lampiran 4 Frequency Lampiran 5 Frequency Lampiran 6 Frequency Lampiran 7 Frequency Lampiran 8 Frequency Lampiran 9 Frequency

Lampiran 10 Uji Reliabilitas dan Validitas Lampiran 11 Uji Reliabilitas dan Validitas Lampiran 12 Regression

Lampiran 13 Coefficients


(11)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN

TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAHASISWA JURUSAN

AKUNTANSI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Oleh :

NOORMAN ANANTA Abstrak

Kemajuan yang terjadi dalam dunia teknologi terutama komputer berdampak pada penggunaan Teknologi Informasi dalam dunia pendidikan. Bagi UPN pengaruh kemajuan Teknologi Informasi ini dapat kita rasakan yaitu dalam penggunaan sistem KRS line. Namun dalam pengoperasian sistem KRS on-line ini masih mempunyai beberapa kekurangan yang sering terjadi dan bagi mahasiswa kinerja KRS on-line ini dirasa masih kurang memuaskan. Contohnya, terdapat kesalahan didalam melakukan input di KRS, pengaksesan siamik yang sering mengalami trouble. Selain itu masih kurangnya kesamaan informasi di KRS on-line dengan informasi dari pihak jurusan sehingga sering membingungkan pihak mahasiswa.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 209 mahasiswa jurusan akuntansi angkatan tahun 2009, sedangkan jenis data yang digunakani adalah data kuantitatif, sedangkan dilihat dari cara memperolehnya, data yang dipergunakan merupakan data primer yaitu data yang didapat melalui pengumpulan kuesioner. Untuk teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, dan untuk menguji hipótesis digunakan teknik análisis regresi linier berganda.

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis regresi linier berganda adalah Manfaat Persepsian (X1), Kemudahan Persepsian (X2) dan Kondisi Yang Memfasilitasi (X3) berpengaruh sigifikan terhadap Penggunaan Teknologi Informasi (Y) baik secara simultan dan parsial, dan didapat bahwa hipotesis penelitian ”Manfaat Persepsian, Kemudahan Persepsian, dan Kondisi yang Memfasilitasi, berpengaruh terhadap Penggunaan Teknologi Informasi”

Keyword : Manfaat Persepsian, Kemudahan Persepsian, Kondisi yang Memfasilitasi dan Penggunaan Teknologi


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini, perkembangan teknologi semakin pesat diiringi dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi. Salah satu komponen sistem informasi berbasis teknologi adalah komputer. Pemrosesan informasi berbasis komputer mulai dikenal dan digunakan orang sebagai alat pengolah data. Perkembangan teknologi informasi menyebabkan system akuntansi manual ditinggalkan dan digantikan dengan sistem terkomputerisasi. Proses pengolahan data akuntansi akan dapat dilakukan lebih cepat apabila menggunakan komputer karena kemampuan computer untuk mengolah data jauh melebihi kecepatan manusia. Perkembangan sistem informasi yang berbasis teknologi perlu didukung oleh banyak faktor sehingga dapat memberikan kesuksesan dari sistem informasi itu sendiri yang tercermin melalui kepuasan pemakai.

Secara teknis, sistem informasi merupakan suatu sistem yang menggunakan teknologi informasi untuk mentransmisikan, menyimpan, mengambil (retrieve), memanipulasi, dan menampilkan informasi yang digunakan dalam satu atau lebih proses bisnis. Pengertian ini memberikan tekanan pada peningkatan penggunaan informasi sebagai hasil dari suatu sistem untuk meningkatkan kualitas informasi sebagai bahan baku pengambilan keputusan (Prabowo, 2001:60)

Kesuksesan suatu sistem informasi tidak hanya ditentukan oleh bagaimana sistem tersebut dapat menghasilkan informasi dengan baik, tetapi juga ditentukan oleh kesesuaiannya dengan lingkungan pekerjaan, yang berarti informasi tersebut


(13)

dibutuhkan oleh para pengguna. Meskipun secara teknis sistem tersebut sempurna, tetapi belum bisa dikatakan berhasil jika pemakai sistem tidak menggunakannya.

Menurut Nasution (2004:1), menyatakan bahwa penggunaan teknologi informasi bagi suatu perusahaan ditentukan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah karakteristik pengguna teknologi informasi. Perbedaan karakteristik pengguna teknologi informasi di pengaruhi juga oleh banyak faktor, salah satunya adalah aspek perilaku. Aspek perilaku dalam penerapan teknologi informasi merupakan salah satu aspek yang terpenting karena berhubungan langsung dengan user, sebab interaksi antara pengguna dengan perangkat komputer yang digunakan sangat dipengaruhi oleh persepsi, sikap, dan afeksi sebagai aspek keperilakuan yang melekat pada diri manusia sebagai user. Menurut Prabowo (2001:63) menyatakan bahwa persepsi merupakan suatu proses kognitif yang rumit dan melibatkan interpretasi symbol-simbol dan makna yang menghasilkan penerimaan gambaran (perceived) mengenai sesuatu hal yang bisa dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal, karena persepsi merupakan suatu proses yang tidak pasti maka persepsi dapat berbeda diantara individu untuk suatu hal yang sama.

Handayani (2005:126) menyatakan bahwa keberhasilan suatu sistem informasi akan tergantung pada kemudahan dan pemanfaatan pemakai sistem, karena teknologi akan membantu individu dalam menyelesaikan tugasnya. Keberhasilan penggunaan teknologi informasi sangat tergantung pada manusia dan bukan pada teknologi informasinya (Compeau dan Higgins, 1995) dalam Lina (2007:448). Teknologi informasi hanya akan berguna jika kebutuhan akan informasi terpenuhi. Untuk mengetahui tujuan fungsional dan aspek-aspek penting dalam interaksi teknologi informasi dibutuhkan kemampuan dan tingkat pengetahuan yang terus menerus


(14)

Individu yang merupakan dari kumpulan orang yang saling bekerjasama dalam melakukan aktivitas guna mencapai tujuannya tidak terlepas dari kebutuhan akan teknologi informasi. Penerapan sistem informasi berbasis teknologi dengan menggunakan komputer dapat memperlancar aktivitas sehari-hari antara lain mempercepat proses data, lebih dapat diandalkan dalam mengolah data jumlah besar untuk transaksi yang rumit dan mampu meminimalkan kesalahan.

Bagi dunia pendidikan, penggunaan teknologi informasi bukan merupakan hal yang baru lagi karena sangat dekat dengan kehidupan mahasiswa, melalui penggunaan teknologi informasi, tidak hanya merubah tentang bagaimana kita bekerja, tetapi juga merubah apa yang kita kerjakan. Pada pemrosesan transaksi dengan komputer, tahapan proses siklus akuntansi lebih pendek, sehingga lebih akurat. Terlebih lagi, apabila didukung oleh sarana yang tersedia seperti komputer dan internet yang sering digunakan mahasiswa dalam menyelesaikan tugasnya. Kesesuaian antara tugas dan teknologi juga semakin mendorong individu untuk menggunakan teknologi informasi.

Perkembangan Teknologi Informasi terhadap dunia pendidikan berdampak pula pada penggunaan Teknologi Informasi di UPN “Veteran” Jawa Timur, sistem KRS online salah satunya sebagai dampak positif dari perkembangan Teknologi Informasi.

Setelah dilakukan survei pendahuluan oleh penulis terhadap beberapa mahasiswa jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dengan mengajukan beberapa pertanyaan tentang permasalahan yang berhubungan dengan pengunaan teknologi informasi khususnya KRS online, diperoleh bahwa mahasiswa dapat memberikan respon yang memuaskan dan kurang memuaskan tentang kinerja KRS online. Salah satu keuntungan yang didapat dan


(15)

mahasiswa dapat mengakses KRS online dimana saja, baik dirumah, di warnet, atau di tempat-tempat lain yang memungkinkan untuk membuka KRS online dengan begitu mahasiswa dapat menghemat waktu.

Permasalahan yang terjadi didalam Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa timur pada khususnya Jurusan Akuntansi yaitu sistem KRS online, sistem KRS online ini diciptakan untuk mempermudah mahasiswa dalam menentukan mata kuliah dan jam kuliah yang dipilih oleh mahasiswa, namun dalam kenyataan yang terjadi sistem KRS online ini tidak berjalan dengan semestinya, masih terdapat beberapa kekurangan yang membuat para mahasiswa merasa kurang puas dengan kinerja KRS online. Contohnya, terdapat kesalahan didalam melakukan input di KRS online. Kinerja untuk mengakses siamik dan KRS online dinilai kurang memuaskan karena sering mengalami trouble atau error disaat mengakses siamik online. Selain itu masih kurangnya kesamaan informasi di KRS online dengan informasi dari pihak jurusan sehingga sering membingungkan pihak mahasiswa.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berjudul : “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Teknologi Informasi pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur”.


(16)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah manfaat persepsian, kemudahan persepsian, dan kondisi yang memfasilitasi mempunyai pengaruh terhadap penggunaan teknologi informasi pada mahasiswa jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur?

2. Dari variabel manfaat persepsian, kemudahan persepsian, dan kondisi yang memfasilitasi, variabel manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap penggunaan teknologi informasi pada mahasiswa jurusan akuntansi UPN “veteran” Jawa Timur?.

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menguji dan membuktikan secara empiris apakah manfaat persepsian, kemudahan persepsian, dan kondisi yang memfasilitasi mempunyai pengaruh terhadap penggunaan teknologi informasi pada mahasiswa jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur.

2. Untuk menguji dan membuktikan dari manfaat persepsian, kemudahan persepsian, dan kondisi yang memfasilitasi, variabel mana yang mempunyai pengaruh dominan terhadap penggunaan teknologi informasi pada mahasiswa jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur.

1.4. Manfaat Penelitian


(17)

6

Sebagai sarana untuk menerapkan dan mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh selama masa studi, maupun yang diperoleh dari sumber-sumber lain sehingga dapat bermanfaat bagi pihak yang memerlukan.

2. Bagi Universitas

Sebagai bahan informasi tambahan, wawasan, dan pengetahuan khususnya bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang serta sebagai dharma bakti terhadap Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bagi Pembaca

Dapat memberikan pandangan lain bagi pembaca terhadap pemanfaatan teknologi informasi pada mahasiswa jurusan akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan saat ini :

1. Nasution (2004)

Judul : Penggunaan teknologi informasi berdasarkan aspek perilaku.

Permasalahan : Bagaimana tinjauan penggunaan teknologi informasi berdasarkan aspek perilaku baik secara empiris maupun teoritis?

Hipotesis : Diduga bahwa aspek perilaku dalam penerapan TI merupakan salah satu aspek yang terpenting untuk diperhatikan, karena berhubungan langsung dengan pengguna (user)

Kesimpulan : Penerapan suatu system dalam teknologi informasi tidak terlepas dari aspek perilaku, karena pengembangan system terkait dengan masalah individu dan organisasional sebagai pengguna system tersebut, sehingga system yang dikembangkan harus berorientasi pada penggunanya.

2. Quina (2005)

Judul : “Penerimaan teknologi informasi pada PT. Trias Sentosa, Tbk” Permasalahan

1. Apakah Perceived Usefulness dan perceived Ease of Use berpengaruh terhadap Acceptance pada PT. Trias Sentosa, Tbk?


(19)

2. Apakah Perceived Usefulness memperkuat pengaruh Perceived Ease of Use terhadap acceptance pada PT. Trias Sentosa, Tbk?

Hipotesis : Diduga perceived Usefulness dan perceived Ease of Use berpengaruh secara positif terhadap Acceptance.

Kesimpulan : perceived Usefulness dan perceived Ease of Use berpengaruh secara positif terhadap acceptance.

3. Wulandari (2007)

Judul : “Pengaruh kemanfaatan, kemudahan, dan kesenangan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pengguna teknologi system informasi berbasis computer pada mahasiswa jurusan akuntansi STIE Perbanas Surabaya”.

Permasalahan : Apakah kemanfaatan, kemudahan, dan kesenangan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pengguna teknologi system informasi berbasis computer pada mahasiswa jurusan akuntansi STIE Perbanas Surabaya?

Hipotesis : Diduga kemanfaatan, kemudahan, dan kesenangan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pengguna teknologi system informasi berbasis komputer pada mahasiswa jurusan akuntansi STIE Perbanas Surabaya.

Kesimpulan : Kemanfaatan, kemudahan, dan kesenangan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pengguna teknologi system informasi berbasis komputer.


(20)

4. Handayani (2007)

Judul : analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan informasi dan penggunaan system informasi (studi empiris pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta)

Permasalahan

1. Apakah terdapat pengaruh positif signifikan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan factor social terhadap minat pemanfaatan system informasi?

2. Apakah terdapat pengaruh positif signifikan kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai dan minat pemanfaatan sistem informasi terhadap penggunaan system informasi?

Hipotesis

1. Diduga ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan system informasi.

2. Diduga ekspektasi usaha mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan sistem informasi.

3. Diduga faktor sosial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan sistem informasi.

4. Diduga kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai dan minat pemanfaatan sistem informasi mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap penggunaan sistem informasi.


(21)

Kesimpulan

1. Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan sistem informasi.

2. Ekspektasi usaha berpengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan sistem informasi.

3. Faktor sosial berpengaruh positif tetapi pengaruh tersebut tidak signifikan terhadap minat pemanfaatan sistem informasi.

4. Kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai terbukti mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan sistem informasi.

5. Minat pemanfaatan system informasi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap penggunaan sistem informasi.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Teknologi Informasi (TI)

Istilah teknologi Informasi sering dijumpai, baik dalam media grafis, seperti surat kabar dan majalah maupun media elektronik, seperti radio dan televisi. Istilah teknologi informasi yang sekarang lazim digunakan banyak orang, sebenarnya merupakan perpaduan antara teknologi computer, komunikasi dan otomasi kantor yang telah bercampur menjadi satu sehingga sulit untuk memisahkannya (Indriantoro,1996) dalam (Sudaryono, 2005: 894).


(22)

Menurut Supriyanto (2005:5), istilah teknologi informasi memang lebih merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan maupun mengolah informasi, namun pada dasarnya masih merupakan bagian dari sebuah sistem informasi itu sendiri. Teknologi informasi memang lebih mudah dipahami secara umum sebagai pengolahan informasi yang berbasis pada teknologi komputer yang saat ini teknologinya terus berkembang sehubungan dengan perkembangan teknologi lain yang dapat dikoneksikan dengan komputer itu sendiri.

2.2.1.1. Definisi Teknologi Informasi

Teknologi dapat diartikan sebagai pelaksanaan ilmu, sinonim dengan ilmu terapan. Kamus lain menyatakan bahwa, informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Namun, adapula yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan, sedangkan teknologi informasi didefinisikan sebagai teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah, serta menyebarkan informasi.

Adanya perbedaan definisi informasi dikarenakan, pada hakekatnya, informasi tidak dapat diuraikan (intangible), sedangkan informasi itu dijumpai dalam kegiatan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan dari observasi terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi.

Menurut kamus Oxford dalam Kadir (2003:13), teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama


(23)

computer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi siapa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.

Menurut Alter dalam Kadir (2003:13), teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data.

Menurut Martin dalam Kadir (2003:13), mendefinisikan teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.

Secara lebih umum, menurut Lucas dalam Kadir (2003:13), menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis. Mikrokomputer, komputer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak pemrosesan transaksi, perangkat lunak lembar kerja (spreadsheet), dan peralatan komunikasi dan jaringan merupakan contoh teknologi informasi.

Peneliti sendiri melakukan penelitian atas penggunaan teknologi informasi terbatas pada penggunaan computer dan internet.


(24)

2.2.1.2. Manfaat Teknologi Informasi

Menurut Rustiana (2005:42) Teknologi Informasi membawa sejumlah perubahan seperti struktur hirarki organisasi menjadi semakin melebar/flat, kewenangan yang cenderung terdesentralisasi, perubahan struktur kekuasaan yang cenderung terdistribusi, perubahan dalam job content, dan perubahan manajemen sumber saya manusia dalam organisasi, serta membantu manajer dalam pembuatan keputusan. Perkembangan teknologi informasi, khususnya teknologi computer, dalam banyak ha memang memberikan dampak yang positif terhadap organisasi bisnis, antara lain dalam hal:

1. Peningkatan efisiensi, karena kecepatan waktu dalam pemrosesan data dan semakin berkurangnya penggunaan kertas dalam administrasi bisnis,

2. Peningkatan kapasitas memori dan semakin mudahnya penggunaan computer, serta

3. Peningkatan kuantitas dan kualitas pembuatan keputusan bisnis dan produk yang dihasilkan.

2.2.1.3. Aspek Perilaku dalam Pengembangan Teknologi Informasi Menurut Bodnar dan Hopwood (1995) dalam Nasution (2004:1), ada tiga hal yang berkaitan dengan penerapan teknologi informasi berbasis komputer yaitu : (a) Perangkat keras (hardware); (b) Perangkat lunak (software), dan; (c) Pengguna (brainware). Pengguna merupakan hal yang


(25)

terpenting karena fungsinya sebagai pengembang hardware dan software, serta sebagai pelaksana masukan (input) dan sekaligus penerima keluaran (output) sebagai pengguna sistem (user). Pengguna sistem adlah manusia yang secara psikologi memiliki suatu perilaku tertentu yang melekat pada dirinya, sehingga aspek keprilakuan dalam konteks manusia sebagai pengguna teknologi informasi menjadi penting sebagai faktor penentu pada setiap orang yang menjalankan teknologi informasi.

Pengembangan TI memerlukan perencanaan dan implementasi yang hati-hati untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan. Sabherwal dan Elam (1995) dalam Sudaryono (2005:898) mengemukakan bahwa sikap pemakai computer merupakan factor yang mempengaruhi kinerja (keahlian) individual dalam penggunaan computer. Keahlian seseorang dalam penggunaan computer pada gilirannya mempengaruhi kesuksesan penerapan suatu teknologi informasi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan system dan teknologi informasi tidak lepas dari aspek perilaku karena pengembangan system terkait dengan masalah individu dan organisasional sebagai pengguna system tersebut, sehingga system yang dikembangkan harus berorientasi kepada penggunanya.

2.2.1.4. Peran Teknologi Informasi dalam Pendidikan Akuntansi

Penggunaan teknologi informasi semakin banyak berperan dalam dunia pendidikan tinggi khususnya di program studi akuntansi. Teknologi


(26)

informasi digunakan sebagai media informasi dan cara belajar bagi mahasiswa. Menurut Wilkinson (2000) dalam penelitian Rustiana (2005:15), mahasiswa akuntansi harus dapat menggunakan teknologi informasi (termasuk internet) yang dapat digunakan untuk menunjang penyelesaian tugas-tugas matakuliah ataupun pencarian sejumlah informasi yang diperlukan untuk penambah pengetahuan. Mahasiswa akuntansi diharapkan dapat menambah pengetahuannya dengan cara mempelajari area-area terbaru dibidang teknologi informasi yang kemungkinan besar dapat berpengaruh secara signifikan dalam system informasi akuntansi. Beberapa area baru tersebut antara lain penyimpanan database, pemanggilan ulang (retrieve), dan pengelolaan informasi dan konsep-konsep model data yang bertujuan untuk membantu mengembangkan dan mengintegrasikan file-file sistem informasi akuntansi. Area yang lain adalah model-model terbaru berbagai macam variasi informasi akuntansi yang terotomatisasi.

Apabila dikaitkan dengan keadaan mahasiswa akuntansi UPN “Veteran”, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh teknologi informasi bukan lagi hal baru karena terdapat beberapa mata kuliah wajib yang berhubungan dengan teknologi sistem informasi yang harus ditempuh oleh mahasiswa akuntansi, seperti : Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen, dan Aplikasi Komputer. Dari mata kuliah tersebut secara tidak langsung mahasiswa akuntansi dituntut untuk berinteraksi dengan teknologi sistem informasi, baik dalam proses perkuliahan ataupun


(27)

dalam penyelesaian tugas-tugasnya. Dengan teknologi sistem informasi, mahasiswa dapat dengan mudah mengakses data atau informasi yang dibutuhkan melalui internet maupun media komunikasi lain dan output yang dihasilkan pun akan lebih baik, sehingga hal ini dapat meningkatkan kinerja individu mahasiswa akuntansi.

2.2.2. Pengertian Dasar Sistem Informasi 2.2.2.1. Definisi Sistem

Begitu banyaknya definisi mengenai sistem dan informasi, akan semakin luas dan kompleks ruang lingkupnya. Dalam pengertian kali ini akan membahas batasan ruang lingkup sistem informasi.

Menurut Gerald dalam Jogiyanto (2000:3), Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Menurut Murdick dalam Jogiyanto (2000:3), Suatu sistem dapat digambarkan secara sederhana sebagai suatu kumpulan elemen-elemen yang bergabung bersama-sama untuk suatu sasaran yang umum.

Berdasarkan dua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang bergabung bersama-sama, beroperasi, dan berinteraksi di antara lingkungannya untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu. Sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal (kegiatan tulis menulis). Biasanya melibatkan beberapa


(28)

orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.

2.2.2.2. Definisi Informasi

Menurut Verzello dalam Jogiyanto (2000:24), Informasi adalah kumpulan data yang relevan dan mempunyai arti yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian atau kegiatan-kegiatan.

Menurut Cushing dalam Jogiyanto (2000:24), Informasi menunjukkan hasil dari pengolahan data yang di organisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya.

Menurut Davis dalam Kadir (2003:31), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah:

1. Data yang diolah,

2. Menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya,

3. Menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) dan kesatuan nyata (fact dan entity),


(29)

2.2.2.3. Definisi Sistem Informasi

Menurut Alter dalam Kadir (2003:11), Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

Menurut Turban, dkk dalam Kadir (2003:11), Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.

Menurut Wilkinson dalam Kadir (2003:11), Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

Menurut Leitch dan Davis dalam Jogiyanto (2000:36), Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengolahan transaksi harian dan kegiatan suatu organisasi untuk


(30)

menyediakan laporan-laporan yang diperlukan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

Ukuran keberhasilan suatu sistem informasi yang sering digunakan terbagi dalam dua kategori umum, yaitu : ekonomi dan personal. Hasil ekonomi yang dimaksudkan berupa meningkatkan keuntungan/profit, sedangkan hasil personal tidak berhubungan langsung dengan perubahan profit, yaitu kepuasan para penggunanya dan penggunaan sistem informasi (Mulyadi, 1998:122)

2.2.3. Penggunaan Teknologi Informasi

Penggunaan teknologi informasi menunjukkan keputusan individu untuk menggunakan atau tidak menggunakan teknologi informasi dalam menyelesaikan serangkaian tugasnya.

Aspek perilaku dalam penerapan teknologi informasi merupakan salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan, karena berhubungan langsung dengan pengguna (user), sebab interaksi antara pengguna dengan perangkat komputer yang digunakan sangat dipengaruhi oleh persepsi, sikap, afeksi sebagai aspek keperilakuan yang melekat pada diri manusia sebagai user.

Astuti (2001) dalam Nasution (2004:2) berpendapat bahwa penggunaan teknologi informasi, pemanfaatan informasi oleh individual, kelompok, organisasi merupakan variabel inti dalam riset sistem informasi, sebab sebelum digunakan pertama terlebih dahulu dipastikan


(31)

tentang penerimaan atau penolakan digunakannya TI tersebut, hal ini berkaitan dengan perilaku yang ada pada individu/organisasi yang menggunakan teknologi computer.

Nasution (2004) menyebutkan bahwa secara individu maupun kolektif penerimaan penggunaan dapat dijelaskan dari variasi penggunaan suatu sistem, karena diyakini penggunaan suatu sistem yang berbasis teknologi informasi dapat mengembangkan kinerja individu atau kinerja organisasi.

2.2.4. Persepsi

Dalam setiap perusahaan atau organisasi, komunikasi memegang peranan penting dalam menunjang kelancaran segala aktivitasnya. Komunikasi dapat diartikan sebagai usaha orang tersebut dapat menyampaikan maksud tertentu kepada orang lain sehingga orang tersebut dapat memahami maksud yang disampaikan, atau dapat pula diartikan sebagai suatu proses penyampaian makna dari pengiriman kepada penerima. Penerimaan inilah yang disebut persepsi.

Menurut Thoha (2004:141-142), Persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman.


(32)

Menurut Robins (2006:169), Persepsi adalah proses yang digunakan individu mengelola dan menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka memberikan makna kepada lingkungan mereka.

Menurut Setiadi (2003:159-160), Persepsi adalah suatu proses bagaimana tanggapan dari indera penerima kita terhadap stimuli-stimuli diseleksi, diorganisasikan, dan diinterpretasikan. Persepsi setiap orang terhadap suatu objek akan berbeda-beda, oleh karena itu persepsi bersifat subjektif.

STIMULI

- Penglihatan - Suara - Bau - Rasa

Indera Penerima

Perhatian Interpretasi

Tanggapan PERSEPSI

Gambar 2.2.4. Proses Perseptual

Sumber : Nugroho J. Setiadi, SE., MM, 2003, Perilaku Konsumen Prenada Media, Jakarta Timur

Berdasarkan gambar 2.2.4. dijelaskan bagaimana stimuli ditangkap melalui indera penerima dan perhatian kita, kemudian ditafsirkan oleh otak sehingga terjadi reaksi atas tanggapan kita sehingga didapat suatu persepsi dari kejadian yang ada.


(33)

2.2.5. Manfaat Persepsian (Perceived Usefulness) 2.2.5.1. Definisi Manfaat Persepsian

Menurut Wibowo (2007:2), persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi informasi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya.

Dimensi tentang kemanfaatan teknologi informasi meliputi :

a. Kegunaan, meliputi dimensi : menjadikan pekerjaan lebih mudah, bermanfaat, menambah produktifitas.

b. Efektivitas, meliputi dimensi : mempertinggi efektivitas, mengembangkan kinerja pekerjaan.

2.2.5.2. Pengaruh Manfaat Persepsian terhadap Penggunaan Teknologi Informasi

Menurut Fishbe dan Ajzen (1975) dalam Nasution (2004:3) Theory of Reasoned Action (TRA) adalah suatu teori yang berhubungan dengan sikap dan perilaku individu dalam melaksanakan kegiatan. Seseorang akan memanfaatkan TI dengan alasan bahwa sistem tersebut akan menghasilkan manfaat bagi dirinya.

Menurut Thompson (1991) dalam Nasution (2004:4) kemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna teknologi informasi dalam melaksanakan tugasnya. Pengukuran kemanfaatan tersebut berdasarkan frekuensi penggunaan dan keragaman


(34)

aplikasi yang dijalankan. Individu akan menggunakan teknologi informasi jika mengetahui manfaat positif atas penggunaannya.

Nasution (2004:4) menyatakan bahwa kemanfaatan dari penggunaan komputer dapat meningkatkan kinerja, prestasi kerja orang yang menggunakannya.

Triandis (1971) dalam Nasution (2004:2) menyatakan bahwa sikap pengguna terhadap komputer dapat pula ditunjukkan dengan sikap optimistik pengguna bahwa komputer sangat membatu dan bermanfaat untuk mengatasi masalah atau pekerjaannya.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kemanfaatan penggunaan teknologi informasi dapat diketahui dari kepercayaan pengguna teknologi informasi dalam memutuskan penerima teknologi informasi, dengan satu kepercayaan bahwa penggunaan teknologi informasi tersebut memberikan kontribusi positif bagi penggunanya. Seseorang mempercayai dan merasakan dengan menggunakan komputer sangat membantu dan mempertinggi prestasi kerja yang akan dicapainya, atau dengan kata lain orang tersebut mempercayai penggunaan teknologi informasi telah memberikan manfaat terhadap pekerjaan dan pencapaian prestasi kerjanya.


(35)

2.2.6. Kemudahan Persepsian (Perceived Ease of Use) 2.2.6.1. Definisi Kemudahan Persepsian

Menurut Wibowo, persepsi tentang kemudahan penggunaan sebuah teknologi informasi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan.

Beberapa indicator kemudahan penggunaan teknologi informasi, meliputi :

a. Komputer sangat mudah dipelajari.

b. Komputer mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna.

c. Komputer sangat mudah untuk meningkatkan keterampilan pengguna. d. Komputer sangat mudah untuk dioperasikan.

2.2.6.2. Pengaruh Kemudahan Persepsian terhadap Penggunaan Teknologi Informasi

Teknologi informasi merupakan mediator dunia maya yang memungkinkan pengguna untuk mencari segala sesuatu yang mereka butuhkan dengan adanya kemudahan teknologi system informasi tersebut.

Nasution (2004:8) menyatakan bahwa teori psikologis mempengaruhi penggunaaan teknologi informasi, dimana banyak pengguna PC dapat dengan mudah menerima TI jika memiliki karakteristik sesuai dengan apa yang diinginkannya.


(36)

Nasution (2004:4) menyebutkan bahwa penerimaan penggunaan teknologi informasi juga turut dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan teknologi informasi, ini merupakan refleksi psikologis pengguna yang lebih bersikap terbuka terhadap sesuatu yang sesuai dengan apa yang dipahaminya dengan mudah. Kemudahan tersebut dapat mendorong seseorang untuk menerima menggunakan teknologi informasi.

Menurut Wulandari (2007:21) adapun kemudahan yang mempengaruhi penerimaan pengguna yaitu pengalaman, reputasi dan mekanisme support yang handal. Sehingga dapat pula disimpulkan bahwa kemudahan mempengaruhi penerimaan pengguna sebagai berikut:

a. Menggunakan teknologi sistem informasi tidak menyulitkan pengguna. b. Pengguna merasa yakin bahwa mudah untuk mengerjakan apa yang

diperlukan dengan sistem yang tersedia.

c. Pengguna merasa yakin bahwa mengerjakan tugas dengan teknologi sistem informasi berbasis komputer tidaklah memerlukan usaha keras.

2.2.7. Kondisi yang Memfasilitasi (facilitating condition)

2.2.7.1. Definisi Kondisi yang Memfasilitasi

Triandis (1980) dalam Handayani (2007:79) menyatakan bahwa kondisi yang memfasilitasi meliputi faktor-faktor obyektif yang dapat mempermudah pemakai dalam melakukan suatu tindakan. Dalam konteks penggunaan teknologi informasi, kondisi yang memfasilitasi dapat dimasukkan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi penggunaan


(37)

teknologi informasi. Perilaku tidak dapat terjadi jika kondisi obyek lingkungan tidak mendukung.

2.2.7.2. Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi terhadap Penggunaan Teknologi Informasi

Pemanfaatan teknologi berhubungan dengan perilaku menggunakan teknologi tersebut untuk menyelesaikan tugas. Teori sikap dan perilaku yang dikemukakan oleh Triandis (1980) mengembangkan model faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi. Salah satu faktornya adalah kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition).

Venkatesh et al. (2003) dalam Handayani (2007:7) menyatakan bahwa kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai mempunyai pengaruh pada karyawan.

Schultz dan Slevien (1975) dalam Sigatolang, dkk (2006:28) membuktikan bahwa kondisi yang mendukung pengguna teknologi informasi atau dukungan untuk pengguna teknologi informasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi. Sedangkan Thompson et al. (1991) menemukan tidak ada hubungan antara kondisi yang memfasilitasi pemakai dengan penggunaan teknologi informasi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition) dengan penggunaan teknologi informasi. Hal ini didasari oleh pemikiran


(38)

bahwa seseorang atau individu akan lebih mudah menerima atau menggunakan teknologi jika terdapat adanya faktor-faktor lain (seperti panduan atau petunjuk dan infrastruktur) yang membantunya dalam penggunaan teknologi tersebut sehingga ia dapat merasakan manfaat dari teknologi tersebut.

2.3. Kerangka Pikir

Berdasarkan uraian landasan teori di atas, maka kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Manfaat persepsian

(X1) Kemudahan

persepsian (X2)

Kondisi yang memfasilitasi

(X3)

Uji statistik regresi linier berganda

Penggunaan teknologi informasi


(39)

27   

Berdasarkan kerangka pikir di atas yang dapat dikemukakan adalah analisis faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap penggunaan teknologi informasi :

Premis 1 : Individu akan menggunakan teknologi informasi jika mengetahui manfaat positif atas penggunaannya.

Premis 2 : Penggunaan teknologi informasi juga turut dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan teknologi informasi, ini merupakan refleksi psikologis pengguna yang lebih bersikap terbuka terhadap sesuatu yang sesuai dengan apa yang dipahaminya dengan mudah. Kemudahan tersebut dapat mendorong seseorang untuk menerima menggunakan teknologi informasi.

Premis 3 : Kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai terbukti mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan teknologi informasi.

2.4. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, permasalahan dan premis-premis yang telah di uraikan di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

H1 : Bahwa ada pengaruh manfaat persepsian, kemudahan persepsian, dan kondisi yang memfasilitasi terhadap penggunaan teknologi informasi.

H2 : Bahwa variabel manfaat persepsian mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap penggunaan teknologi informasi. 


(40)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan teknologi informasi pada mahasiswa jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur Surabaya ini menggunakan 2 variabel, yaitu variabel dependen (variabel terikat) dan variabel independen (variabel bebas). Pola hubungan diantara kedua variabel tersebut adalah hubungan sebab akibat dimana hubungan variabel bebas mempunyai variabel terikat.

3.1.1. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan suatu arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut. (Nazir, 2003:126).

Definisi operasional dari masing-masing variabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan Teknologi Informasi (Y)

Adalah sikap mahasiswa saat menggunakan teknologi informasi terhadap manfaat persepsian (perceived usefulness), kemudahan


(41)

persepsian (perceived ease of use), dan kondisi yang memfasikitasi (facilitating condition).

Adapun indikator untuk mengukur penggunaan teknologi informasi antara lain :

a. Berlandaskan pada kepercayaan (belief) b. Intensitas (intention)

c. Perasaan (afektif) d. Frekuensi penggunaan 2. Manfaat Persepsian (X1)

Adalah persepsian mahasiswa pada saat penggunaan suatu teknologi informasi dipercaya akan mendatangkan manfaat yang dapat meningkatkan kinerja dan prestasi kerja orang yang menggunakannya. Adapun indikator variabel untuk manfaat persepsian adalah sebagai berikut :

a. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (make job easier) b. Bermanfaat (useful)

c. Menambah produktifitas (increase productivity) d. Mempertinggi efektivitas (enhance effectiveness)

e. Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance) 3. Kemudahan Persepsian (X2)

Adalah persepsi mahasiswa tentang kemudahan pada saat penggunaan teknologi informasi sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya


(42)

bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan.(Wibowo).

Adapun indikatornya variabel untuk kemudahan persepsiannya adalah sebagai berikut :

a. Komputer sangat mudah dipelajari.

b. Komputer mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna.

c. Keterampilan pengguna bertambah dengan menggunakan komputer.

d. Komputer sangat mudah untuk dioperasikan. e. Kemudahan untuk berinteraksi dengan komputer. 4. Kondisi yang Memfasilitasi (X3)

Menyatakan bahwa kondisi yang memfasilitasi meliputi faktor-faktor obyektif yang dapat mempermudah pemakai dalam melakukan suatu tindakan. Yaitu adanya sumber daya, panduan atau petunjuk dan infrastruktur yang membantu mahasiswa dalam penggunaan teknologi informasi.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert, sehingga data yang diperoleh berupa data interval. Analisis dilakukan dengan meminta responden untuk menyatakan pendapatnya tentang serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan subyek, obyek, atau kejadian tertentu


(43)

yang akan diteliti. Pertanyaan yang disajikan disusun atas pemikiran peneliti sendiri serta berdasarkan hasil pengembangan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Handayani (2007).

Pengukuran memakai lima tingkatan skor 1 sampai dengan 5, dimana responden diminta untuk memberikan tanda (√) pada alternative jawaban yang sesuai dengan masing-masing jawaban dengan ketentuan berikut :

a. Sangat setuju (SS) diberi skor 5

b. Setuju (S) diberi skor 4

c. Ragu-ragu (RR) diberi skor 3 d. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2 e. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

(Sumber : Sugiyono, 2004:108)

Jumlah pertanyaan kuesioner :

Varibel Pertanyaan

Penggunaan Teknologi Informasi 7

Manfaat Persepsian 7

Kemudahan Persepsian 6


(44)

3.2. Teknik Penentuan Sampel

a. Populasi

Populasi merupakan kelompok subyek atau obyek yang memiliki cirri-ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyek atau obyek yang lain. (Sumarsono, 2004:44), Populasi digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa regular S1 jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur angkatan tahun 2009 dengan jumlah sebanyak 209 mahasiswa.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari sebuah populasi, yang mempunyai ciri-ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut, karena itu sebuah sampel harus merupakan representative dari sebuah populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara simple random sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut (Riduwan, 2004:58). Rumus teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane, yaitu sebagai berikut :

1 d . N

N

n 2

 (Riduwan, 2004:65)

Dimana :

n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi


(45)

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel (n) untuk mahasiswa jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur, yaitu :

n = 1 d . N N 2 

n =

1 ]) 05 , 0 ([ . ) 209 ( 209 2  n = 5225 , 1 209

n = 137,27 = 137responden

Jadi jumlah sampel sebesar 137 responden

3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data dan Sumber Data

Data yang diperoleh dalam penyusunan penelitian ini adalah : 1. Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat actual terjadinya peristiwa (Sekaran, 206:77). Data primer dalam penelitian ini adalah data dalam penyusunan dari mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur yang diambil dengan cara menyebarkan kuesioner.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui sumber yang ada (Sekaran, 2006:77). Data sekunder dalam penelitian in adalah jumlah mahasiswa yang akan menjadi obyek dalam penelitian.


(46)

3.3.2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan yang menyangkut dengan masalah penelitian kepada responden dalam bentuk kuesioner, kemudian diberikan nilai/skor.

3.4. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.4.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu (kuesioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua pertanyaan. Suatu butir atau pertanyaan dikatakan valid, jika rhitung lebih besar dari rtabel dan nilai r positif (ghozali, 2009: 49). Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa:

1. Jika nilai rhitung > rtabel berarti pertanyaan valid

3.4.2. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2009:45) reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban


(47)

responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Pengukuran reliabilitas menggunakan uji statistic Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2009:46).

3.5. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal atau tidak dapat dilakukan dengan berbagai metode salah satunya dengan metode Kolmogorov-Smirnov (K-S) (Sumarsono, 2004:40), uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis : a) Jika nilai signifikan (nilai probabilitas) lebih kecil dari 5%, maka data

berdistribusi tidak normal.

b) Jika nilai signifikan (nilai probabilitas) lebih besar dari 5%, maka data berdistribusi normal. (Sumarsono, 2004:43).

3.6. Uji Asumsi Klasik

a. Multikolonieritas

Multikolonieritas adalah terjadinya hubungan linear antar variabel bebas dalam persamaan regresi linear berganda. Apabila ternyata ada hubungan linear antar variabel bebas, maka persamaan regresi sederhana tidak perlu dilakukan analisis multikolonieritas.


(48)

Tujuan dari multikolonieritas adalah untuk menguji apakah ada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (independen) (Ggozali, 2009:95).

Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolonieritas yaitu dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor (VIF).

VIF ini dapat dihitung dengan rumus :

Tolerance 1 VIF

Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang

tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Nilai Tolerance

yang umum dipakai adalah 0,01 atau sama dengan nilai VIF di bawah 10, maka tidak terjadi multikolonieritas. Apabila nilai VIF lebih tinggi dari 10 maka akan terjadi multikolonieritas.

b. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali,2009:125). Maksud dari penyimpangan heteroskedastisitas adalah varians variabel dalam model tidak sama (konstan).

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas digunakan korelasi Rank Sperman antara residual dengan variabel independen.


(49)

a) Apabila nilai signifikan hitung (sig) > dari tingkat signifikan α= 0,05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.

b) Apabila nilai signifikan hitung (sig) < dari tingkat signifikan α= 0,05 berarti terjadi heteroskedastisitas.

c. Autokolerasi

Menurut Sumodinigrat (2002:231) autokorelasi adalah korelasi (hubungan) yang terjadi diantara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (seperti pada data runtun waktu atau time series data) atau yang tersusun dalam rangkaian ruang (seperti pada data silang waktu atau cross sektional data).

Uji autokorelasi menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-l (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain (Ghozali, 2009:99). Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala autokorelasi maka perlu dilihat table criteria Durbin Watson sebagai berikut:

Table 3.1 : Tabel Kriteria Durbin Watson

Durbin Watson Kriteria

0 < DW < dL Ada autokorelasi positif dL < DW < dU Tanpa kesimpulan dU < DW < 4 - dU Tidak ada autokorelasi 4 – dU < DW < 4 - dL Tanpa kesimpulan

4 – dL < DW < 4 Ada autokorelasi negative Sumber : Ghozali, 2009:100


(50)

3.7. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.7.1. Teknik Analis

Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda, karena tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variabel independen (manfaat persepaian, kemudahan persepsian, kondisi yang memfasilitasi) terhadap variabel dependen (penggunaan teknologi informasi) yang dirumuskan sebagai berikut :

Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e

(Suharjo, 2008:71) Keterangan :

Y : penggunaan teknologi informasi X1 : manfaat persepsian

X2 : kemudahan persepsian X3 : kondisi yang memfasilitasi

β0 : konstanta

β1-β3 : koefisien regresi X1-X3 e : kesalahan baku

3.7.2. Uji Hipotesis


(51)

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah model yang dianalisis memiliki tingkat kelayakan model yang tinggi yaitu variabel-variabel yang digunakan model untuk menjelaskan fenomena yang dianalisis. H0 : β1 = β2 = β3 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara

variabel X1, X2 ,X3 terhadap Y).

Hi : β1 = β2 = β3 ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan antara variabel X1, X2, X3 terhadap Y).

Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan (α) 0,05. Kriteria pengujian sebagai berikut :

1) Jika nilai probabilitas > 0.05, maka H0 diterima dan Hi ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan X1, X2, X3 terhadap Y. 2) Jika nilai probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima,

berarti ada pengaruh yang signifikan X1, X2, X3 terhadap Y.

3.7..2.Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh X1,X2, X3 terhadap Y.

H0 : βi = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X1, X2, X3 terhadap Y).

Hi : βi ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan antara variabel X1, X2, X3 terhadap Y).

Keterangan : i = X1, X2, X3


(52)

37   

1. Nilai probabilitas > 0.05, maka H0 diterima dan Hi ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X1, X2, atau X3 terhadap Y.

2. Jika nilai probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel X1, X2, atau X3 terhadap Y.


(53)

BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat UPN “Veteran” Jawa Timur

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi swasta di Indonesia yang berdiri sejak 5 Juli 1959. Selama kurun waktu 49 tahun, UPN “Veteran” Jawa Timur telah mengalami berbagai perubahan status, yaitu:

a. Sejak Juli 1959 s/d 1965 Akademi Administrasi Perusahaan “Veteran” Cabang Surabaya.

b. Pada 17 Mei 1968 Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) “Veteran” Cabang Jawa Timur dengan 3 Fakultas (Ekonomi, Pertanian dan Teknik Kimia), berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi.

c. Periode 1976-1994, terjadi peralihan status PTPN “Veteran” Cabang Jawa Timur sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan di-bawah Departemen Pertahanan Keamanan RI.

d. Periode tahun 1977, terjadi perubahan nama PTPN “Veteran” Cabang Jawa Timur menjadi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Cabang Jawa Timur

e. Sejak tahun akademik 1994/1995 penyelenggaraannya dilakukan secara mandiri sebagai Perguruan Tinggi Swasta. perusahaannya, Grup Humpuss


(54)

f. Berdasarkan Surat keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi No. 001/BAN-PT/Ak-1/VIII/1998 tanggal 11 Agustus 1998 telah memperoleh status terakreditasi penuh untuk semua Jurusan/Program studi.

g. Pada awal tahun akademik 2005/2006 jumlah mahasiswa yang terdaftar mencapai 12.500 orang, yang berasal dari SMU Negeri/Swasta, SMK Negeri/Swasta, Instansi Pemerintah dan swasta yang berasal dari dalam/luar wilayah Propinsi Jawa Timur. Sampai dengan akhir tahun 2005, UPN “Veteran” Jawa Timur telah meluluskan Sarjana S-1 sejumlah 25.000 orang.

h. Sejak bulan Desember 2007, dengan disatukannya beberapa yayasan di bawah Departemen Pertahanan RI, maka pembinaan UPN "Veteran" Jawa Timur beralih di bawah Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan (YKPP).

Saat ini UPN “Veteran” Jawa Timur telah memiliki lima (5) Fakultas dan Program Pascasarjana dengan delapan belas (18) Program Studi/Jurusan sebagai berikut :

1. Fakultas Ekonomi, dengan 3 program studi, sebagai berikut:

a. Ekonomi Pembangunan (Akreditasi B).

b. Manajemen (Akreditasi B).


(55)

2. Fakultas Pertanian, dengan 2 program studi, sebagai berikut:

a. Agriteknologi (Akreditasi B).

b. Agribisnis (Akreditasi B).

3. Fakultas Teknologi, dengan 2 program studi, sebagai berikut:

a. Teknik Kimia (Akreditasi B).

b. Teknik Industri (Akreditasi A).

c. Teknik Pangan (Akreditasi A).

d. Teknik Informatika (Akreditasi B).

4. Fakultas Ilmu Sosial Politik, dengan 3 program studi, sebagai berikut:

a. Administrasi Publik (Akreditasi B).

b. Administrasi Bisnis (Akreditasi A).

c. Ilmu Komunikasi (Akreditasi B).

5. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, dengan 3 program studi, sebagai berikut:

a. Teknik Arsitektur (Akreditasi B).


(56)

c. Teknik Sipil (Akreditasi B).

6. Fakultas Hukum, dengan jurusan Ilmu Hukum (Akreditasi A)

7. Pasca Sarjana (S-2), dengan 3 program studi, sebagai berikut:

a. Manajemen Agribisnis (Akreditasi B).

b. Manajemen (Akreditasi B).

c. Akuntansi (Akreditasi B).

Pelaksanaan tata karma mahasiswa di lingkungan UPN”Veteran” Jawa Timur yang sesuai dengan PP No.60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, yaitu diberlakukannya tata tertib kehidupan kampus, tata tertib ujian, ketentuan pemilihan lembaga kemahasiswaan yang pada prinsipnya mengatur perilaku mahasiswa guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan tinggi seperti yang diisyaratkan di dalam PP No.60 tahun 1999 tersebut.

4.1.2 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur

Hingga saat ini Fakultas Ekonomi terdiri dari 3 program studi yaitu Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Studi Pembangunan. Manajemen dan Ilmu Studi Pembangunan memiliki status akreditasi B, sedangkan Akuntansi memiliki status akreditasi A.


(57)

4.1.3 Visi, Misi dan Tujuan UPN “Veteran” Jawa Timur Visi

Sebagai pusat keunggulan dalam proses belajar mengajar dalam bidang ilmu akuntansi dengan reputasi terpuji bagi dunia akademik dan praktis dalam menghadapi dinamika.

Misi

1. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional di bidang akuntansi yang memiliki jiwa kepemimpinan dengan kemampuan intelektual yang tinggi dan mampu berkarya pada jenjang profesional.

2. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional di bidang akuntansi yang siap menjadi tulang punggung dalam pengelolaan perusahaan yang memerlukan penataan diri secara terus menerus guna meningkatkan kinerjanya.

3. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional yang mempunyai komitmen terhadap nilai etika, budaya, kewirausahaan dan orientasi global.

Tujuan :

Menunjang pembangunan nasional di bidang pendidikan tinggi dalam rangka terciptanya sumber daya manusia yang cakap, profesional, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki disiplin, tanggung


(58)

jawab dan pengabdian yang tinggi serta rasa kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat.

4.2. Penyajian Data

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tanggapan responden terhadap masing – masing variabel penelitian. Sesuai dengan penjelasan pada bab sebelumnya, diketahui bahwa variabel bebas (X) yang digunakan adalah Manfaat Persepsian, Kemudahan Persepsian, dan Kondisi Yang Memfasilitasi, sedangkan variabel terikat (Y) yang digunakan adalah Penggunaan Teknologi Informasi. Adapun hasil analisa terhadap data penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Deskripsi Variabel Manfaat Persepsian (X1)

Hasil kuesioner dari responden mengenai variabel Manfaat Persepsian dapat disajikan sebagaimana pada tabel 4.1 berikut :

Item Indikator 1 2 3 4 5 Total Penggunaan teknologi

informasi membantu saya menyelesaikan tugas-tugas kuliah dengan lebih mudah

13 42 26 47 9 137 X1.1

Prosentase (%) 9,5 % 30,7 % 19 % 34,3 % 6,6 % 100 % Penggunaan teknologi

informasi membantu saya menyelesaikan tugas-tugas kuliah lebih cepat

18 30 30 55 4 137 X1..2

Prosentase (%) 13,1 21,9 % 21,9 % 40,1 % 2,9 % 100 % Melalui penggunaan

teknologi informasi saya mendapatkan informasi tambahan yang saya butuhkan

9 20 51 52 5 137 X1..3

Prosentase (%) 6,6 % 14,6 % 37,2 % 38 % 3,6 % 100 % X

Melalui penggunaan teknologi informasi, sya


(59)

dalam mencari informasi tambahan

Prosentase (%) 2,9 % 10,2 % 19,7 % 63,5 % 3,6 % 100 % Melalui penggunaan

teknologi informasi dapat meningkatkan pengetahuan saya

12 12 34 71 8 137 X1..5

Prosentase (%) 8,8 % 8,8 % 24,8 % 51,8 % 5,8 % 100 % X1..6

Melalui penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan kualitas output tugas saya

5 12 36 71 13 137 Prosentase (%) 3,6 % 8,8 % 26,3 % 51,8 % 9,5 % 100 % X1..7 Berbagai macam tugas saya

dapat terselesaikan dengan baik melalui penggunaan teknologi informasi

11 19 31 67 9 137 Prosentase (%) 8 % 13,9 % 22,6 % 48,9 % 6,6 % 100 %

Sumber : Lampiran 4 dan 5

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dikeyahui bahwa :

1). Untuk indikator ”Penggunaan teknologi informasi membantu saya menyelesaikan tugas-tugas kuliah dengan lebih mudah” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 47 responden atau sebesar 34,3 %.

2). Untuk indikator ” Penggunaan teknologi informasi membantu saya menyelesaikan tugas-tugas kuliah lebih cepat” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 55 responden atau sebesar 40,1 %.

3). Untuk indikator ” Melalui penggunaan teknologi informasi saya mendapatkan informasi tambahan yang saya butuhkan” sebagaian besar responden


(60)

menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 52 responden atau sebesar 38 %.

4). Untuk indikator Melalui penggunaan teknologi informasi, sya dapat menghemat waktu dalam mencari informasi tambahan” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 87 responden atau sebesar 63,5 %.

5). Untuk indikator ” Melalui penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan pengetahuan saya” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 71 responden atau sebesar 51,8 %. 6). Untuk indikator ” Melalui penggunaan teknologi informasi dapat

meningkatkan kinerja dan kualitas output tugas saya” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 71 responden atau sebesar 51,8 %.

7). Untuk indikator ” Berbagai macam tugas saya dapat terselesaikan dengan baik melalui penggunaan teknologi informasi” sebagaian besar responden menjawab sangat setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 67 responden atau sebesar 48,9 %

b. Deskripsi Variabel Kemudahan Persepsian (X2)

Hasil kuesioner dari responden mengenai variabel Kemudahan Persepsian dapat disajikan sebagaimana pada tabel 4.2 berikut :

Item Indikator 1 2 3 4 5 Total

Teknologi yang saya gunakan mudah dipelajari

5 38 24 54 16 137 X2.1

Prosentase (%) 3,6 % 27,7 % 17,5 % 39,4 % 11,7 % 100 % X2.2

Teknologi yang saya


(61)

Prosentase (%) 10,2 % 18,2 % 24,8 % 42,3 % 4,4 % 100 % Teknologi yang saya

gunakan mudah dipahami 14 27 26 62 8 137 X2..3

Prosentase (%) 10,2 19,7 % 19 % 45,3 % 5,8 % 100 % Teknologi informasi

mempermudah saya dalam menyelesaikan tugas

11 19 31 67 9 137 X2.4

Prosentase (%) 8 % 13,9 % 22,6 % 48,9 % 6,6 % 100 % Kemudahan penggunaan

teknologi informasi mempelancar tugas-tugas kuliah saya

18 30 30 55 4 137 X2..5

Prosentase (%) 13,1 % 21,9 % 21,9 % 40,1 % 2,9 % 100 % Interaksi dengan

teknologi informasi tidak memerlukan banyak usaha mental

24 30 32 33 12 137 X2..6

Prosentase (%) 17,5 % 26,3 % 23,4 % 24,1 % 8,8 % 100 %

Sumber : Lampiran 6,7 dan 8

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dikeyahui bahwa :

1). Untuk indikator ” Teknologi yang saya gunakan mudah dipelajari” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 54 responden atau sebesar 39,4 %.

2). Untuk indikator ” Teknologi yang saya gunakan mudah dioperasikan” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 58 responden atau sebesar 42,3 %.

3). Untuk indikator ” Teknologi yang saya gunakan mudah dipahami” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 62 responden atau sebesar 45,3 %.


(62)

4). Untuk indikator ” Teknologi informasi mempermudah saya dalam menyelesaikan tugas” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 67 responden atau sebesar 48,9 %.

5). Untuk indikator ” Kemudahan penggunaan teknologi informasi mempelancar tugas-tugas kuliah saya” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 55 responden atau sebesar 40,1 %.

6). Untuk indikator ” Interaksi dengan teknologi informasi tidak memerlukan banyak usaha mental” sebagaian besar responden menjawab tidak setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 36 responden atau sebesar 26,3 %.

c. Deskripsi Variabel Kondisi Yang Memfasilitasi (X3)

Hasil kuesioner dari responden mengenai variabel Kondisi Yang Memfasilitasi dapat disajikan sebagaimana pada tabel 4.3 berikut :

Item Indikator 1 2 3 4 5 Total

Saya memiliki sumber daya teknologi informasi untuk menyelesaikan tugas

14 16 17 73 17 137 X3.1

Prosentase (%) 10,2 % 11,7 % 12,4 % 53,3 % 12,4 % 100 % Tersedianya teknologi

informasi kampus bagi saya untuk pencarian informasi dan penyelesaian tugas kuliah

24 37 32 32 12 137 X3..2

Prosentase (%) 17,5 % 27 % 23,4 % 23,4 % 8,8 % 100 % Saya memiliki pengetahuan

yang diperlukan untuk dapat menggunakan teknologi informasi

18 30 30 55 4 137 X3..3

Prosentase (%) 13,1 % 21,9 % 21,9 % 40,1 % 2,9 % 100 % Tersedia pelatihan kampus bagi


(63)

teknologi informasi

Prosentase (%) 10,2 % 11,7 % 12,4 % 53,3 % 12,4 % 100 % Tersedia instruktur khusus bagi

saya untuk membantu dalam menggunakan teknologi informasi

20 41 25 34 17 137 X3..5

Prosentase (%) 14,6 % 29,9 % 18,2 % 24,8 % 12,4 % 100 % X3..6

Tersedia buku panduan bagi saya tentang penggunaan teknologi informasi

18 32 29 55 4 137 Prosentase (%) 13,1% 22,6 % 21,2 % 40,1 % 2,9 % 100 %

Sumber : Lampiran 8 dan 9

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dikeyahui bahwa :

1). Untuk indikator ” Saya memiliki sumber daya teknologi informasi untuk menyelesaikan tugas” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 73 responden atau sebesar 53,3 %.

2). Untuk indikator ” Tersedianya teknologi informasi kampus bagi saya untuk pencarian informasi dan penyelesaian tugas kuliah” sebagaian besar responden menjawab tidak setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 37 responden atau sebesar 27 %.

3). Untuk indikator ” Saya memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk dapat menggunakan teknologi informasi” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 55 responden atau sebesar 40,1 %.

4). Untuk indikator ” Tersedia pelatihan kampus bagi saya untuk menggunakan teknologi informasi” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 73 responden atau sebesar 53,3 %.

5). Untuk indikator ” Tersedia instruktur khusus bagi saya untuk membantu dalam menggunakan teknologi informasi” sebagaian besar responden menjawab


(64)

tidak setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 41 responden atau sebesar 29,9 %.

6). Untuk indikator ” Tersedia buku panduan bagi saya tentang penggunaan teknologi informasi” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 55 responden atau sebesar 40,1 %.

e. Deskripsi Variabel Penggunaan Teknologi Informasi (Y)

Hasil kuesioner dari responden mengenai variabel Penggunaan Teknologi Informasi dapat disajikan sebagaimana pada tabel 4.5 berikut :

Item Indikator 1 2 3 4 5 Total

Saya percaya bahwa semua tugas dan informasi yang diinginkan dapat terpenuhi dengan penggunaan Teknologi Informasi

5 38 24 54 16 137 Y1.1

Prosentase (%) 3,6 % 27,7 % 17,5 % 39,4 % 11,7 % 100 % Saya Merasa senang

berinteraksi dengan Teknologi Informasi

9 21 28 56 23 137 Y1.2

Prosentase (%) 6,6 15,3 % 20,4 % 40,9 % 16,8 % 100 % Saya akan menggunakan

Teknologi Informasi untuk penyelesaian tugas dan pencairan informasi

8 25 28 65 11 137 Y1..3

Prosentase (%) 5,8 % 18,2 % 20,4 % 47,4 % 8 % 100 % Y1.4

Sekalipun saya telah lulus, saya akan tetap menggunkan


(65)

kebutuhan mengenai informasi

Prosentase (%) 10,2 % 11,7 % 12,4 % 53,3 % 12,4 % 100 % Saya menggunakan teknologi

informasi selama hari-hari perkulihan termasuk liburan

14 21 29 57 16 137 Y1..5

Prosentase (%) 10,2 15,3 % 21,2 % 41,6 % 11,7 % 100 % Intensitas saya dalam

menggunakan teknologi informasi 30 menit dalam 1 kali penggunaan

20 41 25 34 17 137 Y1.6

Prosentase (%) 14,6 % 29,9 % 18,2 % 24,8 % 12,4 % 100 % Y1.7 Secara keseluruhan saya merasa

puas dengan kinerja teknologi informasi

24 36 32 33 12 137 Prosentase (% 17,5 % 11,7 % 12,4 % 53,3 % 12,4 % 100 %

Sumber : Lampiran 2 dan 3

Berdasarkan tabel 4.5 diatas diketahui bahwa :

1). Untuk indikator ” Saya percaya bahwa semua tugas dan informasi yang diinginkan dapat terpenuhi dengan penggunaan Teknologi Informasi” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 54 responden atau sebesar 39,4 %.

2). Untuk indikator ” Saya Merasa senang berinteraksi dengan Teknologi Informasi” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 56 responden atau sebesar 40,9 %.

3). Untuk indikator ” Saya akan menggunakan Teknologi Informasi untuk penyelesaian tugas dan pencairan informasi” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 65 responden atau sebesar 47,4 %.

4). Untuk indikator ” Sekalipun saya telah lulus, saya akan tetap menggunkan teknologi informasi untuk kebutuhan mengenai informasi” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 73 responden atau sebesar 53,3 %.


(66)

5). Untuk indikator ” Saya menggunakan teknologi informasi selama hari-hari perkulihan termasuk liburan” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 57 responden atau sebesar 41,6 %. 6). Untuk indikator ” Intensitas saya dalam menggunakan teknologi informasi 30

menit dalam 1 kali penggunaan” sebagaian besar responden menjawab tidak setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 41 responden atau sebesar 29,9 %.

7). Untuk indikator ” Secara keseluruhan saya merasa puas dengan kinerja teknologi informasi” sebagaian besar responden menjawab tidak setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 36 responden atau sebesar 26,3 %.

4.3. Hasil uji validitas dan reliabilitas

Untuk menyakinkan bahwa data dalam penelitian ini valid dan dapat dipercaya, maka dilakukan uji reliabilitas.

Uji validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi

Product moment, penggunaan korelasi ini untuk menguji validitas yaitu secara statistik angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritis tabel korelasi. Suatu pertanyaan dianggap valid apabila koefisien korelasi lebih besar dari nilai kritis, sebaliknya pertanyaan dianggap tidak valid atau dinyatakan gugur apabila koefisien korelasinya lebih kecil dari nilai kritis, seperti tabel 4.5.


(67)

Pertanyaan Koefisien Korelasi (r)

Nilai tabel r Penilaian

Manfaat Persepsian (X1)

X1-1 X1-2 X1-3 X1-4 X1-5 X1-6 X1-7 0,294 0,289 0,177 0,192 0,175 0,207 0,305 0,166 0,166 0,166 0,166 0,166 0,166 0,166 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Kemudahan Persepsian (X2)

X2-1 X2-2 X2-3 X2-4 X2-5 X2-6 0,169 0,170 0,182 0,171 0,249 0,414 0,166 0,166 0,166 0,166 0,166 0,166 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Kondisi Yang Memfasilitasi (X3)

X3-1 X3-2 X3-3 X3-4 X3-5 X3-6 0,500 0,663 0,577 0,500 0,170 0,573 0,166 0,166 0,166 0,166 0,166 0,166 Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Sumber : Lampiran 10, dan 11

Beberapa indicator pada variabel Penggunaan Teknologi Informasi, diperoleh hasil perhitungan pada tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6

Validitas Masing – masing Item Variabel Penggunaan Teknologi Informasi Item Koefisien

Korelasi (r)

Nilai tabel r Penilaian

Penggunaan Teknologi Informasi (Y) Y1-1 Y1-2 Y1-3 Y1-4 Y1-5 Y1-6 Y1-7 0,224 0,307 0,266 0,179 0,178 0,176 0,177 0,166 0,166 0,166 0,166 0,166 0,166 0,166 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Lampiran 10

Berdasarkan hasil pengujian r product moment seperti yang tampak pada tabel 4.6 menunjukan bahwa semua item pertanyaan yang merupakan indicator dari variabel bebas dan Penggunaan Teknologi Informasi dapat dinyatakan valid.


(1)

pengguna, seseorang mempercayai dan merasakan dengan menggunakan komputer sangat membantu dan mempertinggi prestasi kerja yang dicapainya, atau dengan kata lain orang tersebut mempercayai penggunaan teknologi informasi telah memberikan manfaat terhadap pekerjaan dan pencapaian prestasi kerja.

b. Hasil uji statistik menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Kemudahan Persepsian terhadap Penggunaan Teknologi Informasi. Hal ini disebabkan karena psikologis pengguna yang lebih bersikap terbuka terhadap sesuatu yang sesuai dengan apa yang dipahami dengan mudah, mempunyai pengalaman, reputasi dan mekanisme support yang handal, sehingga dapat memberikan kemudahan yang dapat mendorong seseorang untuk menerima menggunakan teknologi informasi. c. Hasil uji statistik menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel Kondisi Yang Memfasilitasi terhadap Penggunaan Teknologi Informasi. Hal ini disebabkan karena kondisi yang didasari oleh pemikiran bahwa seseorang atau individu akan lebih mudah menerima atau mendukung menggunakan teknologi jika terdapat adanya faktor – faktor lain seperti panduan atau petunjuk infrastuktur yang membantunya dalam penggunaan teknologi tersebut sehingga ia dapat merasakan


(2)

69

4.5.2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dirasakan oleh peneliti telah dilakukan secara optimal, namun peneliti masih merasa masih adanya keterbatasan antara lain:

1. Sampel dalam penelitian ini terbatas hanya pada mahasiswa program studi Akuntansi angkatan 2009. Oleh karena itu penelitian mendatang dapat mengembangkan penelitian dengan sampel yang lebih luas

2. Data penelitian yang berasal dari persepsi responden yang disampaikan secara tertulis dengan bentuk instrumen kuesioner mungkin mempengaruhi validitas hasil. Persepsi responden belum tentu mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan akan berbeda jika data diperoleh dengan wawancara.

4.5.3. Implikasi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai pertimbangan bagi UPN ”Veteran” Jawa Timur dalam mengembangan TI. Bagi para peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk menggunakan variabel penelitian yang berasal dari faktor intrinsik pemakai TI. Hal ini perlu dilakukan karena sebagai pemakai TI justru mereka yang menentukan apakah suatu TI dapat beroperasi dengan baik sehingga menghasilkan manfaat bagi pemakai dan institusi yang menyediakannya. Selain itu level jabatan kemungkinan juga dapat mempengaruhi hasil penelitian oleh sebab itu peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan level manajer sebagai responden.


(3)

1. Bahwa variabel – variabel Manfaat Persepsian (X1), Kemudahan Persepsian (X2), dan Kondisi Yang Memfasilitasi (X3) secara bersama berpengaruh nyata terhadap Penggunaan Teknologi Informasi (Y). Hal tersebut menunjukan bahwa hipotesis pertama tentang dugaan adanya pengaruh bersama dari varuabel – variabel bebas (X) tersebut terhadap Penggunaan Teknologi Informasi (Y) dapat diterima.

2. Bahwa variabel Manfaat Persepsian (X1) berpengaruh nyata terhadap Penggunaan Teknologi Informasi (Y), variabel Kemudahan Persepsian (X2) berpengaruh nyata terhadap Penggunaan Teknologi Informasi (Y), dan variabel Kondisi Yang Memfasilitasi (X3) berpengaruh nyata terhadap Penggunaan Teknologi Informasi (Y). Karena variabel Manfaat Persepsian, Kemudahan Persepsian dan Kondisi Yang Memfasilitasi (X) saling berpengaruh terhadap variabel terikat (Y), maka hipotetsis ketiga diterima.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian serta kesimpulan yang telah diuraikan di atas, peneliti dapat memberikan saran yang kiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan kebijakan dimasa yang akan datang sebagai berikut:


(4)

70

1. Obyek yang dapat diteleti untuk penelitian lainnya dengan Teknologi Informasi dapat lebih beragam, mulai dari Teknologi Informasi yang meliputi perangkat keras (jaringan, input/output device), perangkat lunak (sistem informasi, aplikasi, bahasa Pemrograman).

2. Penelitian selanjutnya hendaknya memperluas jangkauan populasi karena penelitian ini hanya menggunakan satu angkatan saja, yaitu hanya pada mahasiswa akuntansi angkatan 2009 di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, sehingga pada penelitian yang akan datang disarankan untuk menambah obyek penelitian.

3. Untuk meningkatkan pengunaan teknologi informasi pada mahasiswa jurusan akuntansi sebaiknya Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut, seperti disediakannya sarana yang mendukung bagi mahasiswa, memberikan pelatihan pada mahasiswa tentang pengunaan teknologi dari tenaga pengajar yang handal, dan lain sebagainya.


(5)

Edisi ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Handayani, Nur, 2005, Sistem Informasi dan Kepuasan Pemakai dalam Perkembangan Teknologi Informasi, Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis dan sector Publik (JAMBSP) Vol.1, No.2.

Handayani, Rini, 2007, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfatan Sistem Infirmasi dan Penggunaan Sistem Informasi, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.9, No.2

Jogiyanto, 2000, Sistem Informasi Berbasis Komputer, Edisi Kedua, Cetakan Ketiga, BPFE, Yogyakarta.

Kadir, Abdul, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Edisi Satu, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Lina, 2007, Pengaruh Perbedaan Individual dan Karakteristik Sistem Informasi pada Penerimaan Penggunaan Teknologi Informasi dalam e-library, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol.22, No.4.

Mulyadi, Rusma, 1999, Kualitas Jasa Sistem Informasi dan Kepuasan para Penggunanya, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.1, No.2.

Nasution, Fahmi, Natigor, 2004, Penggunaan TEknologi Informasi berdasarkan Apek Perilaku (Behavioral Aspect),Digitezed by USU digital library. Nazir, Moh, 2003, Metode Penelitian, Cetakan Kelima, Ghalia Indonesia, Jakarta. Prabowo, Muhammad, 2001, Aspek Perilaku dalam Pemanfaatan Sistem

Informasi Berbasis Komputer, Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol.1, No.1.

Pranoto, Edy, Perihal Komputerisasi Di Perpustakaan Perguruan Tinggi.

Quina, Novi Nurul, 2005, Penerimaan Teknologi Informasi pada PT. Trias Sentosa, Tbk, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Riduwan, 2004, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Cetakan Kedua, Alfabeta, Bandung.


(6)

Rustiana, 2005, Studi Computer Self Efficacy dalam Era Digitalisasi:Komparasi antara Novice Account dan AkuntanPendidik, MODUS Vol.17. Sekaran, Uma, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi Keempat,

Salemba Empat, Jakarta.

Setiadi, Nugroho, 2003, Perilaku Konsumen, Edisi Pertama, Prenada Media, Jakarta Timur.

Sigalotang, dkk, 2006, Analisis Determinan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaurhnyaterhadap Kinerja Karyawan Bank di Kota Makassar, Ventura Vol.9, No.3.

Sudaryono, Eko Arief, 2005, Pengaruh Computer anxiety terhadap Keahlian Karyawan Bagian Akuntansi dalam Penggunaan Komputer, Simposium Nasional Akuntansi VIII

Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Administrasi, Edisi Kesebelas, CV Alvabeta, Bandung.

Suharjo, Bambang, 2008, Analisis Regresi TErapan dengan SPSS, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sumarsono, 2004, Metode Penelitian Akuntansi, Edisi Revisi, Surabaya.

Sumodiningrat, Gunawan, 2002, Ekonometrika Dasar, Edisi 2003/2004, BPFE, Yogyakarta.

Supriyanto, Aji, 2005, Pengantar Teknologi Informasi, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Infotek, Jakarta.

Thoha, MIftah, 2004, Perilaku Organisasi:Komsep Dasar dan Aplikasinya, Cetakan Kelimabelas, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Umar, Husein, 2009, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi Kedua, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Wibowo, Arief, Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM), Universitas Budi Luhur Jakarta Selatan.

Wulandari, Tri, 2007, Pengaruh Kemanfaatan, Kemudahan, dan Kesenangan terhadap Penerimaan Pengguna Teknologi Sistem Informasi Berbasis Komputer pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi STIE Perbanas Surabaya, STIE Perbanas Surabaya.