Gambar 4.1 Functional Block Diagram Mesin Insulation Moulding Aktifitas kerja mesin Insulation Moulding dimulai pada saat PUSPolly
urethane slap cair dituangkan kedalam Box yang merupakan tabung penampung
bahan baku, setelah itu pada saat yang bersamaan Panel listrik dinyalakan menunjukkan semua aktifitas mesin mulai beroperasi secara otomatis kemudian
PUS cair yang masih menyisakan molekul-molekul tidak merata akan diaduk oleh mekanik Mixer sehingga tingkat kecairan PUS menjadi lebih baik. Setelah itu,
pipa kapiler dengan mudah mengalirkan PUS cair kedalam Mould unit, kemudian
dari Mould unit sambil dibantu dengan gaya tekan yang dihasilkan oleh mekanik Press
yang mempunyai fungsi memberikan tingkat density yang baik untuk PUS yang telah padat dan dicetak, mekanik Press dibantu dengan mekanik Crane yang
berfungsi untuk menekan PUS dengan daya tekan yang dihasilkan dari plat baja yang melekat pada mekanik Crane.
4.3 Komponen Kritis
Penentuan komponen kritis ini dilakukan dengan menggunakan diagram pareto berdasarkan kriteria total frekuensi downtime terbesar yang timbul akibat
adanya kerusakan pada fungsi dan sistem kerja mesin Insulation Moulding. Box
Panel listrik
Crane Mixer
Press Mould
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Langkah awal adalah menentukan komponen kritis yang merupakan bagian dari mesin Insulation Moulding dengan menghitung persentase downtime untuk
masing-masing sub mesin terlebih dahulu. Contoh perhitungan persentase downtime
pada mekanik Mixer : Persentase downtime mekanik Mixer =
100 5274
1316 =
24.9525
Untuk perhitungan yang selanjutnya dapat dilihat pada lampiran C. Maka dengan cara yang sama diperoleh persentase downtime Mesin Insulation
Moulding pada tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.3 Persentase downtime pada Mesin Insulation Moulding
No Sub Mesin
Total downti
me menit
Persentase downtime
Total Downtime
Kumulatif
Persentase Downtime
Kumulatif
1 Mekanik Mixer
1316 24.9525
1316 24.9525
2 Mekanik Press
1084 20.5536
2400 45.5061
3 Mekanik
Electromotor
975 18.4869
3375 63.9632 4
Mekanik Crane 756
14.3344 4131
78.2976
5 Mekanik Mould
516 9.7838
4647 88.0814
6 Mekanik Inject
280
5.3090
4927 93.3904
7 Sigh Glass
163 3.0906
5090 96.481
8 Mekanik Panel
96 1.8202
5186 98.3012
9 Receiver Tank
61 1.1566
5247 99.4578
10 Check valve
27 0.5119
5274 100
Jumlah 5274
100
Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data, Lampiran C
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari Tabel 4.3 dapat digambarkan diagram pareto sebagai berikut:
C o
u n
t P
e rc
e n
t
Sub Mesin
Count 20.6
18.5 14.3
9.8 11.9
Cum 25.0
45.5 64.0
78.3 1316
88.1 100.0
1084 975
756 516
627 Percent
25.0 O
th er
M ek
an ik
M ou
ld M
ek an
ik C
r a ne
M ek
an ik
E le
ct ro
m ot
or M
ek an
i k P
re ss
M ek
an i k
M ix
er 6000
5000 4000
3000 2000
1000 100
80 60
40 20
Pareto Char t of Sub Mesin
Gambar 4.2 Diagram Pareto pada Mesin Insulation Moulding Berdasarkan pada table dan grafik diagram pareto diatas maka dipilih 4 sub mesin
yang memiliki persentase downtime kumulatif dibawah 80 , yaitu : 1.
Mekanik Mixer
sebesar
24.9525
2.
Mekanik Press
sebesar
20.5536
3.
Mekanik Electromotor
sebesar
18.4869
4.
Mekanik Crane
sebesar
14.3344
Selanjutnya untuk menentukan komponen kritis pada masing-masing mesin tersebut maka dilakukan pengolahan diagram pareto kembali dengan kriteria
pemilihan persentase kerusakan kumulatif dibawah 80 . Contoh perhitungan persentase kerusakan pada komponen
Mixer
, yaitu : Persentase kerusakan
Mixer
= 100
1316 625
= 47,4924 Untuk perhitungan yang selanjutnya dapat dilihat pada lampiran C.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Maka dengan cara yang sama diperoleh hasil komponen kritis yang dipilih, yaitu : Tabel 4.4 Persentase kerusakan pada Mekanik Mixer
No Komponen
Total downtim
e menit
Persentase downtime
Total Downtime
Kumulatif
Persentase Downtime
Kumulatif
1 Propeller
625 47.4924
625 47.4924
2 Pipa kapiler
372 28.2674
997 75.7598
3 Kapiler Injeksi
208 15.8054
1205 91.5652
4 Box 111
8.4346
1316
100
Jumlah 1316
100
Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data, Lampiran C Dari Tabel 4.4 dapat digambarkan diagram pareto sebagai berikut :
C o
u n
t P
e r
c e
n t
Komponen Count
8.4 Cum
47.5 75.8
91.6 100.0
625 372
208 111
Percent 47.5
28.3 15.8
Other Kapiler Inj eksi
Pipa kapiler Propeller
1400 1200
1000 800
600 400
200 100
80 60
40 20
Pareto Chart of Komponen
Gambar 4.3 Diagram Pareto pada Mixer Berdasarkan pada tabel dan grafik diagram pareto diatas maka dipilih 2 unit yang
memiliki persentase downtime kumulatif dibawah 80 , yaitu : 1.
Propeller sebesar
47.4924
2. Pipa
kapiler sebesar
28.2674
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.5 Persentase kerusakan pada Mekanik Press
No Komponen
Total downtim
e menit
Persentase downtime
Total Downtime
Kumulatif
Persentase Downtime
Kumulatif
1 Metal sheet
382 35.2398
382 35.2398 2 Gear
shift 295
27.2140 677 62.4538
3 Iron Beam
239 22.0479
916 84.5017
4 Metal Slag
168 15.4981
1084 100 Jumlah
1084 100
Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data, Lampiran C Dari Tabel 4.5 dapat digambarkan diagram pareto sebagai berikut :
C o
u n
t P
e r
c e
n t
Komponen Count
15.5 Cum
35.2 62.5
84.5 100.0
382 295
239 168
Percent 35.2
27.2 22.0
Other Iron Beam
Gear shift Metal sheet
1200 1000
800 600
400 200
100 80
60 40
20
Pareto Chart of Komponen
Gambar 4.4 Diagram Pareto pada Mekanik Press Berdasarkan pada tabel dan grafik diagram pareto diatas maka dipilih 2 unit yang
memiliki persentase downtime kumulatif dibawah 80 , yaitu : 1.
Metal sheet sebesar 35.2398
2. Gearshift
sebesar 27.2140
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.6 Persentase kerusakan pada Mekanik Electromotor
No Komponen
Total downtime
menit Persentase
downtime Total
Downtime Kumulatif
Persentase Downtime
Kumulatif
1 Dynamo 315
32.3076 315 32.3076
2 Coil 296
30.3589 611 62.6665
3 Pully 210
21.5384 821
84.2049
4 Grease oil
154 15.7948
975
100
Jumlah 975
100 Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data, Lampiran C
Dari Tabel 4.6 dapat digambarkan diagram pareto sebagai berikut :
C o
u n
t P
e r
c e
n t
Komponen Count
15.8 Cum
32.3 62.7
84.2 100.0
315 296
210 154
Percent 32.3
30.4 21.5
Other Pully
Coil Dynamo
1000 800
600 400
200 100
80 60
40 20
Pareto Chart of Komponen
Gambar 4.5 Diagram Pareto pada Mekanik Electromotor Berdasarkan pada tabel dan grafik diagram pareto diatas maka dipilih 2 unit yang
memiliki persentase downtime kumulatif dibawah 80 , yaitu : 1.
Dynamo sebesar 32.3076
2. Coil
sebesar 30.3589
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Table 4.7 Persentase kerusakan pada Mekanik Crane
No Komponen
Total downtime
menit Persentase
downtime Total
Downtime Kumulatif
Persentase Downtime
Kumulatif
1 Gearwheel 248
32.8042
248
32.8042
2 Chain 206
27.2486
454 60.0528
3 Oil separator
184
24.3386
638 84.3914 4 Plat
118
15.6084
756 100 Jumlah
756
100
Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data, Lampiran C Dari tabel 4.7 dapat digambarkan diagram pareto sebagai berikut :
C o
u n
t P
e r
c e
n t
Komponen Count
15.6 Cum
32.8 60.1
84.4 100.0
248 206
184 118
Percent 32.8
27.2 24.3
Other Oil separator
Chain Gearwheel
800 700
600 500
400 300
200 100
100 80
60 40
20
Pareto Chart of Komponen
Gambar 4.6 Diagram Pareto pada Mekanik Crane Berdasarkan pada tabel dan grafik diagram pareto diatas maka dipilih 2 unit yang
memiliki persentase downtime kumulatif dibawah 80 , yaitu : 1.
Gearwheel sebesar
32.8042
2. Chain
sebesar
27.2486
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari perhitungan diatas maka dapat diketahui komponen kritis dari masing- masing sub mesin sebagai berikut :
Tabel 4.8 Komponen kritis No
Sub mesin Komponen
Total Downtime
menit Persentase
downtime
Propeller 625
47.4924
1 Mekanik Mixer
Pipa kapiler 372
28.2674
Metal sheet 382
35.2398 2 Mekanik
Press Gear shift
295 27.2140
Dynamo 315 32.3076 3 Mekanik
Elektromotor Coil 296
30.3589 Gearwheel 248
32.8042
4 Mekanik Crane
Chain 206
27.2486
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat sub mesin Mekanik Mixer pada komponen Propeller memiliki total downtime tertinggi sebesar 625 dengan
persentase sebesar
47.4924
, dan untuk Mekanik Crane pada komponen Chain
memiliki total downtime paling rendah sebesar 206 dengan persentase downtime sebesar 27.2486 .
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.4 Identifikasi Penyebab Kegagalan