4.4 Identifikasi Penyebab Kegagalan
Untuk mengidentifikasi penyebab dari kegagalan seperti ;functional failures, failure modes dan failure effect, maka dapat digunakan Failure Modes
and Effect Analysis FMEA . Yang selanjutnya dihitung nilai RPN atau Risk
Priority Number berdasarkan pada perkalian severity, occurrence dan detection.
Penyusunan tabel FMEA dilakukan berdasarkan data fungsi komponen, laporan perawatan dan hasil wawancara dengan operator dan mekanik.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
72 Tabel 4.9 Failure Modes and Effects Analysis
RCM INFORMATION WORKSHEET Sub
mesin Function Functional
Failure Failure Modes cause
of failure Failure effect what happen if it
failure S O
D RPN
Mixer 1
Untuk mengaduk
PUS cair hingga merata
A Membuat perputaran adukan
tidak merata 1 Propeller lepas
Propeller berputar lambat mengakibatkan proses perputaran
pengadukan PUS cair tidak optimal
5 3 6 90 1
2 Pipa kapiler tersumbat oleh PUS
cair PUS cair tidak dapat mengalir
dengan baik karena pengadukan yang tidak optimal.
4 4 5 80
Press 2
Menekan dan mencetak PUS
Pollyurethane slap dari
Mould
A Tidak mampu mencetak
dengan density yang baik
1 Metal sheet terlepas dari pegangan
Metal sheet lepas mengakibatkan produk kropos.
6 4 6 144 2
2 Gearshift mengalami
korosi Gearshift macet mengakibatkan
metal sheet tidak dapat mencetak produk dengan maksimal.
4 6 6 144
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
RCM INFORMATION WORKSHEET Sub
mesin Function Functional
Failure Failure Modes cause
of failure Failure effect what happen if it
failure S O
D RPN
Elektr omoto
r 3
Sebagai daya listrik dari
semua komponen
mesin
A Tidak mampu meningkatkan daya
listrik 1 Dynamo rusak
Dynamo rusak mengakibatkan konsumsi daya untuk semua
komponen mesin tidak maksimal 7 5 5 175
3
2 Coil putus Coil putus mengakibatkan
Dynamo tidak bekerja maksimal. 5 5 6
150
Keterangan : S : Severity, O : Occurrence, D : Detection
Crane 4
Sebagai pemutar dan
penghubung Chain
A Tidak mampu memutar dengan
baik 1 Gear wheel
mengalami aus Gear wheel aus mengakibatkan
penekanan terhadap bahan baku tidak maksimal.
5 6 6 180 4
2 Chain putus Chain putus mengakibatkan
proses pengepresan produk dihentikan.
6 3 6 108
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
74 Nilai RPN didapatkan dari perkalian severity, occurrence dan detection
dengan rumus : RPN = S x O x D. Dengan menggunakan Failure Modes and Effects Analysis FMEA
maka dapat diketahui kegagalan fungsi yang terjadi pada mesin Insulation moulding
yang kemudian diidentifikasi penyebab terjadinya kegagalan dan selanjutnya dapat diketahui pula efek atau dampak yang ditimbulkan dari
kegagalan fungsi tersebut. Risk Priority Number RPN digunakan untuk menentukan angka prioritas resiko utama komponen yang perlu dilakukan
tindakan perawatan pencegahan. Hal ini disebabkan karena komponen yang memiliki nilai RPN tertinggi akan sangat mempengaruhi kelancaran proses
produksi. Adapun komponen mesin yang memiliki resiko prioritas kegagalan tertinggi adalah Mekanik Crane sebesar 180 yang disebabkan kegagalan
komponen Gearwheel mengalami aus, kemudian yang kedua adalah kegagalan Elektromotor
sebesar 175 yang disebabkan komponen dynamo rusak, dengan demikian bagian maintenance dapat melakukan pengawasan yang ketat dan
usaha perawatan yang intensif bagi komponen tersebut.
4.5 Distribusi Waktu Antar Kerusakan dan Waktu Antar Perbaikan