lemak 33 minyak yang menguap minyak atsiri dengan komponen utama

Pala Myristica fragans, yang merupakan tanaman asli pulau Banda Maluku, juga memiliki aktivitas yang serupa dengan dringo dan parsley, karena minyak atsiri pala ini mengandung senyawa elemisin, miristisin, dan safrol yang memiliki struktur molekul yang mirip dengan asaron dan apiol Agusta, 2000. Kandungan zat-zat pada bijinya adalah : a. Minyak atsiri sampai 10, berisi miristin yang bersifat membius sekitar 4, pinen, 80 kamfer, 8 dipente, safrol 0,6 ,egenol, ko-egenol dan alcohol 6 b. Minyak lemak sekitar 40, berupa gliserida dari asam miristinat, asam oleat dan azam linoleat, c. Abu 4, zat putih telur 25 sampai 40, pati dan gula. Demikian banyak kandungan zatnya, sehingga banyak diperlukan sebagai bahan obat karminativa, stimulansia setempat terhadap saluran pencernaan. Miristin banyak diperlukan bagi obat pembius, menyebabkan rasa kantuk dan memperlambat pernafasan Kartasapoetra,1992.

2.2.1 Komposisi Kimia Pala Pada prinsipnya komponen dalam biji pala dan fuli terdiri dari minyak

atsiri, minyak lemak, protein, selulosa, pentosan, pati, resin dan mineral-mineral. biji pala mengandung minyak atsiri sekitar 2-16 dengan rata-rata pada 10 dan fixed oil minyak lemak sekitar 25-40., karbohidrat sekitar 30 dan protein sekitar 6. Setiap 100 g daging buah pala mengandung air sekitar 10 g,protein 7 g, lemak 33 g, minyak yang menguap minyak atsiri dengan komponen utama monoterpen hidrokarbon 61 - 88 seperti alphapinene, beta pinene, sabinene, asam monoterpenes 5 - 15, aromatic eter 2-18 seperti myristicin, elemicin, Universitas Sumatera Utara safrole. Biji pala kaya akan lemak sehingga dapat diekstrak untuk menghasilkan minyak pala. Daging buah pala kaya akan kalsium, fosfor, vitamin C dan A, serta sedikit zat besi. Daging buah pala mengandung 29 komponen volatil senyawa yang mudah menguap dengan 23 komponen telah teridentifikasi dan 6 komponen lain belum teridentifikasi. Komponen yang paling banyak terkandung dalam minyak atsiri daging buah pala adalah á-pinen 8,7, â-pinen 6,92, 3-karen 3,54, D-limonen 8, á-terpinen 3,69, 1,3,8-mentatrien 5,43, ã- terpinen 4,9, á-terpineol 11,23, safrol 2,95, dan miristisin 23,37 Agoes, 2010. 2.2.2 Manfaat Pala Adapun manfaat dari pala tersebut adalah : 1. Pada industri parfum, minyak pala digunakan sebagai bahan pencampur minyak wangi dan penyegar ruangan 2. Biji pala bersifat karminatif peluruh angin, stomakik, stimulan, spasmolitik dan antiemetik anti mual 3. Minyak pala juga digunakan dalam industri obat-obatan sebagai obat sakit perut, diare dan bronkhitis 4. Pala juga berguna untuk mengurangi flatulensi, meningkatkan daya cerna, mengobati diare dan mual. Selain itu juga untuk desentri, maag, menghentikan muntah, mulas, perut kembung serta obat rematik 5. Senyawa aromatik Pala myristicin, elimicin, dan safrole sebesar 2-18 yang terdapat pada biji dan bunga pala bersifat merangsang halusinasi Universitas Sumatera Utara 6. Memakan maksimum 5 g bubuk atau minyak pala mengakibatkan keracunan yang ditandai dengan muntah, kepala pusing dan mulut kering , komponen myristisin danelimisin mempunyai efek intoksikasi 7. Biji pala juga digunakan dalam dosis kecil sebagai bumbu masakan daging dan sup. Fulinya lebih disukai digunakan dalam penyedap masakan, acar, dan kecap Samiran, 2006. 8. Minyak atsiri dalam daging buah pala mengandung komponen myristicin dan monoterpen. Komponen myristicin dalam daging buah pala dapat menimbulkan rasa kantuk. 9. Minyak pala juga memiliki kemampuan lain, yaitu dapat mematikan serangga insektisidal, antijamur fungisidal, dan antibakteri dan minyak atsiri biji pala mempunyai sifat antioksidan yang kuat. 10. Aroma minyak pala melalui sistem sirkulasi udara berfungsi untuk meningkatkan kualitas udara dan lingkungan. Untuk tujuan yang sama akhir-akhir ini banyak dijumpai penggunaannya dalam bentuk lain yaitu dalam bentuk potpourri, lilin beraroma, atomizer dan produk-produk pewangi lainnya Rismunandar, 1990. 11. Daging buah pala juga sangat baik dan sangat digemari oleh masyarakat jika telah diproses menjadi makanan ringan, misalnya : Asinan pala, Manisan pala, Jeli pala, Dodol pala, Permen gelatin, Marmelade, Selai pala, Kristal daging buah pala, Obat sariawan. 12. Rendemen minyak pala sekitar 7-15, mengandung unnsur-unsur: eugenol, iso-Eugenol, terpineol, borneol, linalol, geraniol, safrdole, aldehyde, terpene, dan cairan bebas. Minyak- minyak itu berwarna kuning. Universitas Sumatera Utara Bersamaan dengan minyak permen peppermint oil digunakan untuk penyegar pasta gigi; bersama dengan minyak cengkeh, vanili, cassia, digunakan sebagai pencampur aroma tembakau Harris, 1987. 13. Lemak biji pala sebagian besar diolah di Eropa dan diperdagangkan sebagai volatile oil of nutmeg. Minyak ini digunakan untuk membuat minyak wangi,parfum, dan sabun. Keistimewaan dari minyak pala adalah tidak menjadi tengik dalam waktu yang relatife lama Sunanto, 1993. 14. Minyak pala dan fuli digunakan sebagai penambah flavor pada produk- produk berbasis daging, pikel, saus, dan sup, serta untuk menetralkan bau yang tidak menyenangkan dari rebusan kubis Librianto, 2004.

2.3 Minyak Atsiri