Hukum Dasar Kimia
9 3
P
ada awal abad ke-18 para ilmuwan telah melakukan percobaan-percobaan yang mempelajari secara kuantitatif susunan zat dari beberapa reaksi kimia.
Mereka menemukan adanya keteraturan-keteraturan yang dinyatakan sebagai hukum-hukum dasar kimia. Hukum dasar kimia yang akan dibahas di sini adalah
Hukum Kekekalan Massa Lavoisier, Hukum Perbandingan Tetap Proust, Hukum Kelipatan Perbandingan Dalton, Hukum Perbandingan Volum Gay Lussac, dan
Hipotesis Avogadro.
A. Hukum Kekekalan M assa Hukum Lavoisier
Suatu reaksi terjadi karena adanya pemutusan ikatan-ikatan pada zat-zat pereaksi dan selanjutnya terjadi pembentukan ikatan lagi pada zat hasil reaksi.
Bagaimana dengan massa zat-zat pada reaksi itu? Penelitian tentang massa zat- zat pada reaksi telah dicoba sejak dulu. Penelitian ini dapat dilakukan juga olehmu
yaitu dengan cara melakukan kegiatan berikut.
KEGIATAN 4.1
Observasi
Hukum Kekekalan Massa
1. Sediakan larutan KI pada labu
erlenmeyer besar dan PbNO
3 2
pada tabung reaksi kecil yang diikat dengan benang.
2. Masukkan tabung reaksi berisi larutan
PbNO
3 2
dengan hati-hati ke dalam labu seperti pada gambar Hati-hati
kedua larutan jangan tercampur. 3.
Sumbat labu kemudian timbang. 4.
Miringkan tabung reaksi sampai kedua larutan bereaksi.
5. Timbang kembali seluruh alat dan
hasil reaksi tersebut. Dari kegiatan tersebut didapat data percobaan seperti pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data percobaan massa zat sebelum dan sesudah reaksi No. Percobaan
Massa sebelum reaksi Massa sesudah reaksi
PbNO
3 2
+ KI PbI
2
dan KNO
3
gram gram
1. 3,315
3,315 2.
4,970 4,970
3. 6,630
6,630
benang tabung reaksi
berisi PbNO
3 2
larutanKI
Di unduh dari : Bukupaket.com
9 4
Kimia Kelas X SM A dan M A
Berdasarkan percobaan tersebut dapat diketahui massa zat sebelum dan sesudah reaksi tidak ada perubahan.
Percobaan-percobaan ini telah dilakukan ahli kimia sejak zaman dulu. Sampai pertengahan abad ke-18 para ahli kimia masih menduga bahwa sebagian massa
zat ada yang hilang setelah terjadinya reaksi kimia, seperti pembakaran kayu akan menghasilkan abu yang rapuh dan ringan dibandingkan dengan kayu yang
dibakar sebelumnya. Mereka menduga bahwa sesuatu telah menghilang pada saat pembakaran. “Sesuatu” itu disebut “
flogiston”. Teori flogiston itu hilang setelah Antoine Laurent Lavoisier 1743 – 1794 seorang ilmuwan Perancis menerbitkan
bukunya berjudul Traite Elementaire de Chemie.
Dalam buku itu, Lavoisier mengemukakan bahwa jika suatu reaksi kimia dilakukan dalam tempat tertutup, sehingga tidak ada hasil reaksi yang keluar dari tempat
tersebut, ternyata massa zat sebelum reaksi dan sesudah reaksi adalah tetap. Inilah
yang disebut sebagai Hukum Kekekalan Massa. Hukum Kekekalan Massa, berbunyi:
Dalam setiap reaksi kimia, jumlah massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
Lat ihan 4 .1
Berkut ini tabel reaksi antara tembaga dan belerang sulfur yang menghasilkan tembagaII sulfida berdasarkan Hukum Kekekalan Massa. Salin tabel, lengkapi,
dan tulis persamaan reaksinya.
Massa sesudah reaksi No.
Tembaga Belerang
TembagaII sulfida gram
gram gram
1. 0,24
. . . . 0,36
2. 0,30
0,15 . . . .
3. . . . .
0,20 0,60
4. 0,60
0,40 . . . .
B. Hukum Perbandingan Tetap Hukum Proust