Perkembangan Hubungan antara RI dengan PBB
5. Perkembangan Hubungan antara RI dengan PBB
Untuk pertamakalinya hubungan RI dengan PBB adalah ketika PBB ikut campur dalam persoalan Indonesia-Belanda pada waktu Agresi Militer Belanda Pertama pada tanggal 21 Juli 1947. Terbentuknya Komisi Jasa-Jasa Baik atau yang kemudian dikenal dengan Komisi Tiga Negara KTN mempunyai tugas yang dibebankan Dewan Keamanan PBB yaitu membantu menyelesaikan sengketa antara RI dan Belanda secara damai. Atas prakarsa KTN maka tercapailah perundingan Renville. Ketika Belanda melakukan Agresi Militernya II pada tanggal 19 Desember 1948, Dewan Keamanan PBB mengubah KTN menjadi Komisi Perserikatan Bangsa – Bangsa untuk Indonesia UNCI = United Nations Comission for Indonesia yang bertugas melancarkan perundingan antara RI dan Belanda. Atas prakarsa UNCI ini maka tercapailah Perundingan Roem-Royen, di mana perundingan ini merupakan satu jenjang menuju Konferensi Meja Bundar KMB. Walaupun melalui KMB Indonesia diakui kedaulatannya secara resmi tanggal 27 Desember 1949, akan tetapi permasalahan antara RI dan Belanda tuntas karena masalah Irian Barat sekarang Papua masih diduduki Belanda. Oleh karena itu RI selain berjuang dengan cara damai dan diplomasi baik pendekatan langsung dengan Belanda, juga melalui forum internasional. Sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada PBB maka pada tanggal 27 September 1950 Indonesia masuk menjadi anggota PBB sebagai anggota yang ke-60. Ketika Belanda masih tetap menduduki Irian Barat sehingga habis kesabaran bangsa Indonesia, oleh Presiden Soekarno dikumandangkan Trikora Tri Komando Rakyat pada tanggal 19 Desember 1961. dengan operasi militer maupun tekanan Belanda melalui diplomasi maka Belanda terpaksa melepaskan Irian Barat. Melalui Pemerintahan Sementara PBB UNTEA = United Nations Temporary Executive Authority maka Irian Barat kembali ke pangkuan NKRI pada tanggal 1 Mei 1963. Dengan demikian PBB berperan penting dan berjasa dalam menjaga keutuhan wilayah RI. Sekilas Info: Kesulitan yang dialami PBB antara lain adanya hak veto dalam Dewan Keamanan, misalnya 10 negara anggota DK setuju dapat batal kalau diveto oleh pemegang hak tersebut. Di samping itu PBB sering tidak berdaya terhadap negara-negara adikuasa. Walaupun banyak kesulitan akan tetapi PBB tetap diperlukan terutama sebagai forum komunikasi antar-negara, sebagai badan penengah dan perantara dalam perselisihan antarbangsa. Di unduh dari : Bukupaket.com 302 IPS SMPMTs Kelas IX Tugas Kelompok6. Peran Indonesia terhadap PBB
Parts
» Pendapatan Perkapita Jumlah Penduduk Miskin Tingkat Pengangguran
» Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan Angka Melek Huruf
» Negara Maju Negara Berkembang
» Sebab-Sebab Umum Terjadinya Perang Dunia II Sebab Khusus Terjadinya Perang Dunia II
» Medan Asia Pasifik smp9ips IPSUtkKls9 Sutarto
» Bidang Politik Bidang Ekonomi Bidang Sosial
» Bidang Kerohanian smp9ips IPSUtkKls9 Sutarto
» Sistem Pemerintahan smp9ips IPSUtkKls9 Sutarto
» Pengaruh Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang
» Perjuangan Melalui Organisasi Bikinan Jepang
» Kedatangan Tentara Sekutu Diboncengi oleh NICA
» Peranan Konferensi Asia dan Resolusi Dewan Keamanan PBB
» Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pada Waktu Agresi Militer Belanda Pertama
» Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia Pada Waktu Agresi Militer Belanda Kedua
» Pertemuan Soekarno-Van Mook Pertemuan Sjahrir-Van Mook
» Perundingan Sjahrir - Van Mook
» Perundingan di Hooge Veluwe Perundingan Linggajati
» Perundingan Renville smp9ips IPSUtkKls9 Sutarto
» Persetujuan Roem-Royen smp9ips IPSUtkKls9 Sutarto
» Pertempuran Surabaya smp9ips IPSUtkKls9 Sutarto
» Pertempuran Ambarawa Pertempuran Medan Area dan Sekitarnya
» Bandung Lautan Api Puputan Margarana
» Hubungan Pusat-Daerah smp9ips IPSUtkKls9 Sutarto
» Persaingan Golongan Agama dan Nasionalis
» Perubahan Evolusi dan Revolusi Perubahan yang Dikehendaki dan Tidak Dikehendaki
» Perubahan Kecil dan Besar Perubahan dari dalam Masyarakat
» Perubahan dari Luar Masyarakat Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya
» Pengertian Modernisasi Pengertian Globalisasi
» Sejarah Uang smp9ips IPSUtkKls9 Sutarto
» Jenis-Jenis Uang smp9ips IPSUtkKls9 Sutarto
» Fungsi Uang smp9ips IPSUtkKls9 Sutarto
» Pengertian Bursa Valuta Asing
» Pengguna Jasa Bursa Valuta Asing Fungsi Pasar Valuta Asing Pengertian Perdagangan Internasional
» Penyebab Timbulnya Perdagangan Internasional
» Bentang Alam Asia Tenggara Letak, Luas, dan Batas Keadaan Iklim
» Tanah HutanFlora dan Fauna Perairan Tambang
» Persebaran Penduduk di Kawasan Asia Tenggara Malaysia
» Thailand Muangthai smp9ips IPSUtkKls9 Sutarto
» Filipina Singapura smp9ips IPSUtkKls9 Sutarto
» Brunei Darussalam Timor Leste
» Samudra Hindia Samudra Pasifik
» Samudra Atlantik Samudra ArktikArtika Benua Asia
» Benua Amerika smp9ips IPSUtkKls9 Sutarto
» Benua Afrika smp9ips IPSUtkKls9 Sutarto
» Benua Eropa smp9ips IPSUtkKls9 Sutarto
» Pemberontakan DI TII di Jawa Barat
» Pemberontakan DITII di Jawa Tengah Pemberontakan DITII di Aceh
» Tritura Tri Tuntutan Rakyat Surat Perintah Sebelas Maret
» Politik Luar Negeri smp9ips IPSUtkKls9 Sutarto
» Pemilihan Umum Sidang MPR Tahun 1973
» Hasil-Hasil Konferensi smp9ips IPSUtkKls9 Sutarto
» Pengaruh Konferensi Asia – Afrika Peranan Indonesia dalam Konferensi Asia - Afrika
» Latar Belakang Terbentuknya ASEAN Sejarah Berdirinya ASEAN
» Tujuan ASEAN Struktur Organiasi ASEAN
» Konferensi Tingkat Tinggi KTT ASEAN
» Proses Terbentuknya PBB smp9ips IPSUtkKls9 Sutarto
» Asas dan Tujuan PBB Keanggotaan PBB Susunan Keanggotaan dan Tugas Badan-Badan PBB
» Perkembangan Hubungan antara RI dengan PBB
» Peran Indonesia terhadap PBB Latar Belakang Berdirinya GNB
» Tujuan Gerakan Non Blok Pelaksanaan KTT Gerakan Non Blok
» Pengertian Kerja Sama Ekonomi Internasional Tujuan Kerja Sama Ekonomi Internasional
» Dampak Kerja Sama Ekonomi Internasional Bagi Indonesia Indonesia Ikut Sebagai Pendiri
Show more