5 6
IPS SMPMTs Kelas IX
Ketika Belanda tidak mengindahkan Resolusi Dewan Keamanan PBB tanggal 28 Januari 1949 tentang penghentian tembak menembak dan mereka yakin bahwa
R1 tinggal namanya, dilancarkanlah Serangan Umum 1 Maret 1949 sebagai bukti bahwa RI masih ada dan TNI masih kuat. Dalam serangan ini pihak RI berhasil
memukul mundur kedudukan Belanda di Yogyakarta selama 6 jam.
Dengan kenyataan-kenyataan di atas membuktikan bahwa pada waktu konflik Indonesia-Belanda maka Negara Kesatuan RI tetap ada walaupun pihak Belanda
menganggap RI sudah tidak ada.
Salah satu bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan adalah perjuangan diplomasi, yakni perjuangan melalui meja
perundingan. Ketika Belanda ingin menanamkan kembali kekuasaannya di Indonesia temyata selalu mendapat perlawanan dari bangsa Indonesia. Oleh karena itu
pemimpin Sekutu berusaha mempertemukan antara pemimpin Indonesia dengan Belanda melalui perundingan-perundingan sebagai berikut :
1. Pertemuan Soekarno-Van Mook
Pertemuan antara wakil-wakil Belanda dengan para pemimpin Indonesia diprakarsai oleh Pang lima AFNEI Letnan Jenderal Sir Philip Christison pada tanggal
25 Oktober 1945. Dalam pertemuan tersebut pihak Indonesia diwakili oleh Soekarno, Mohammad Hatta, Ahmad Sobardjo, dan H. Agus Salim, sedangkan pihak Belanda
diwakili Van Mook dan Van Der Plas.
Pertemuan ini merupakan per- temuan untuk menjajagi kesepakatan
kedua belah pihak yang berselisih. Presiden Soekamo mengemukakan
kesediaan Pemerintah Republik Indo- nesia untuk berunding atas dasar
pengakuan hak rakyat Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri. Sedangkan
Van Mook mengemukakan pandangan- nya mengenai masalah Indonesia di masa
depan bahwa Belanda ingin menjalankan untuk Indonesia menjadi negara
persemakmuran berbentuk federal yang memiliki pemerintah sendiri di
D Aktivitas Diplomasi Indonesia di Dunia
Internasional untuk Mempert ahankan Kemerdekaan Indonesia
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka I, hlm. 54 Gb.3.11 Presidedn Soekamo bertemu dengan Letnan
Jenderal Christison Panglima AFNEI
Di unduh dari : Bukupaket.com
IPS SMPMTs Kelas IX
5 7
lingkungan kerajaan Belanda. Yang terpenting menurut Van Mook bahwa pemerintah Belanda akan memasukkan Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Tindakan Van Mook tersebut disalahkan oleh Pemerintah Belanda terutama oleh Parlemen, bahkan Van Mook akan dipecat dari jabatan wakil Gubernur Jenderal
Hindia Belanda Indonesia.
2. Pertemuan Sjahrir-Van Mook
Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 17 November 1945 bertempat di
Markas Besar Tentara Inggris di Jakarta Jalan Imam Bonjol No.1. Dalam
pertemuan ini pihak Sekutu diwakili oleh Letnan Jenderal Christison, pihak Belanda
oleh Dr. H.J. Van Mook, sedangkan delegasi Republik Indonesia dipimpin
oleh Perdana Menteri Sutan Sjahrir.
Sebagai pemrakarsa pertemuan ini, Christison bermaksud mempertemukan
pihak Indonesia dan Belanda di samping menjelaskan maksud kedatangan tentara
Sekutu, akan tetapi pertemuan ini tidak membawa hasil.
3. Perundingan Sjahrir - Van Mook