Fisika SMA MA Kelas XI
118
C. Gerak Translasi dan Gerak Rotasi
Gerak translasi atau gerakan menggeser suatu benda disebabkan oleh pengaruh gaya F pada benda tersebut. Jika jumlah gaya-gaya yang
bekerja pada benda tidak sama dengan nol, maka benda akan bergeser dengan percepatan tertentu. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai
berikut.
a =
F m
∑ Anda tentu masih ingat rumus Hukum II Newton, bukan? Berdasar-
kan rumus tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Jika gaya diperbesar, maka percepatan benda makin besar pula.
2. Jika gaya diperkecil, maka percepatan benda makin kecil pula. 3. Nilai perbandingan antara besarnya gaya dan besarnya percepatan
adalah konstan, yaitu sama dengan massa benda. Pada gerak translasi massa benda merupakan ukuran kelembaman-
nyamomen inersia sifat lembam adalah sifat mempertahankan keadaan mula-mula. Pada kehidupan sehari-hari, kita sering menemui kenyataan
bahwa menggeser benda yang massanya besar lebih sulit dibandingkan menggeser benda yang massanya kecil. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
makin besar ukuran momen inersia suatu benda, makin sulit benda tersebut digeser melakukan gerak translasi.
Setelah Anda mengerti tentang sifat lembam pada sistem gerak trans- lasi, sekarang Anda akan mempelajarinya pada gerak rotasi. Gerak rotasi
melingkar adalah gerakan pada bidang datar yang lintasannya berupa lingkaran. Pada gerak rotasi, momen inersia suatu benda bergantung
kepada bentuk benda dan letak sumbu putar benda tersebut.
Perhatikan Gambar 7.4 Misal- kan Anda memiliki sebuah batang
ringan massa diabaikan dengan panjang R. Salah satu ujung
batang, yaitu titik P, ditetapkan sebagai poros rotasi. Pada ujung
batang yang lain dihubungkan dengan sebuah partikel bermassa
m. Jika sistem diputar terhadap poros P, sehingga partikel berotasi dengan kecepatan v, maka energi kinetik rotasi partikel dapat dinyatakan
sebagai berikut.
E
k
=
2
1 m × v
2
ϖ P
R m
partikel v
Gambar 7.4 Momen inersia pada gerak
rotasi.
Di unduh dari : Bukupaket.com
119
Rotasi Benda Tegar
bola pejal, poros melalui diameter,
I =
2
2 mR
5 bola berongga,
poros melalui diameter, I =
2
2 mR
3 bola pejal, poros seperti
tampak pada gambar, I =
2
7 mR
5 silinder tipis berongga,
poros melalui sumbu silinder, I = mR
2
piringan atau silinder pejal, poros melalui sumbunya,
I =
2
1 mR
12 silinder pejal, poros seperti
tampak pada gambar I =
2
1 mR
4 +
l
2
1 m
12 batang silinder, poros melalui
pusat, I = l
2
1 m
12 batang silinder, poros melalui
ujung, I = l
2
1 m
3
l l
Gambar 7.5
Momen inersia berbagai benda tegar homogen.
Karena v = R
w
, maka E
k
=
2
1 m × R
2 v atau
2 2
1 m
R 2
´ w
Faktor m × R
2
merupakan momen inersia titik terhadap sumbu putarnya, dan diberi notasi I. Secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut. I = m × R
2
Keterangan: I
: momen inersia kgm
2
m : massa partikel atau titik kg R
: jari-jari m Momen inersia untuk berbagai jenis benda dapat Anda lihat pada
Gambar 7.5 berikut
Di unduh dari : Bukupaket.com
Fisika SMA MA Kelas XI
120
CONTOH SOAL TUGAS
Alat dan Bahan: 1. Kaleng kosong lengkap dengan tutupnya
2. Air secukupnya Langkah Kegiatan:
1. Pilihlah tempat yang datar 2. Gulingkan kaleng kosong
3. Isilah kaleng dengan air sampai penuh kemudian gulingkan 4. Isilah kaleng dengan air separuhnya saja kemudian gulingkan
5. Isilah kaleng dengan air tiga perempatnya kemudian gulingkan 6. Isilah kaleng dengan air seperempatnya kemudian gulingkan
7. Buatlah kesimpulan berdasarkan kegiatan ini
1. Sebuah roda gila bermassa 20 kg dan jari-jari girasinya 5 cm. Berapakah momen inersianya?
Diketahui : m = 20 kg R = 5 cm = 5 × 10
-2
m Ditanyakan : I = .... ?
Jawab :
I = m· R²
= 20· 5 × 10
-2 2
= 5 × 10
-2
kg m² 2. Sebuah silinder pejal yang massanya 40 kg dan jari-jari 10 cm,
mula-mula diam. Setelah difungsikan selama 5 sekon, silinder berputar dengan frekuensi
π 40
Hz. a. Tentukan percepatan sudutnya
b. Tentukan besar momen gaya yang bekerja Diketahui : m= 40 kg
t = 5 sekon
R = 10 cm = 10
-1
m ω
= 0 f
= 0 f
t
=
π 40
Hz
Di unduh dari : Bukupaket.com
121
Rotasi Benda Tegar
UJI PEMAHAMAN
Ditanyakan : a. α = .... ?
b.
τ
= .... ? Jawab
: Silinder pejal I =
1 2
m R² a.
ω t = 2
π
ft = 2
π π 40
Hz = 80 rads
α = ω ω
t o
t =
− 80 0
5
= 16 rad s
2
b.
τ
= I · α dan Silinder pejal I =
1 2
m R²
τ
=
1 2
mR² · α
=
1 2
· 40 10
-1
²· 16 = 320 × 10
-2
= 3,2 Nm
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini di dalam buku tugas Anda 1. Berapa besar momen inersia sebuah cincin tipis yang massanya
12 gram dan diameternya 3,5 cm? 2. Dua partikel pertandingan massanya 1 : 2 dan perbandingan
diameternya 4 : 1. Jika kedua partikel berputar bersama-sama, berapa besar perbandingan momen inersianya?
3. Dua benda ruang berbentuk silinder pejal dan bola pejal. Jika massa dan diameter kedua benda tersebut sama. Hitung perban-
dingan momen inersia silinder terhadap bola pada saat berputar bersama-sama
4. Sebuah roda yang diameternya 100 cm dengan massa 8 kg berpu- tar 150 putaranmenit. Berapa momen inersia dan tenaga
geraknya?
Di unduh dari : Bukupaket.com
Fisika SMA MA Kelas XI
122
D. Hukum Kekekalam Momentum Sudut