g Support keluarga dan tenaga medis.
2. Respon fisiologis terhadap kecemasan
Menurut Hawari 2011, respon fisiologis terhadap kecemasan antara lain: a
Kardiovaskuler jantung dan pembuluh darah ditandai dengan takikardi denyut jantung cepat, berdebar-debar, nyeri didada, denyut nadi mengeras,
rasa lesulemas seperti mau pingsan, detak jantung menghilang berhenti sekejap.
b Gejala respiratori pernafasan ditandai dengan rasa tertekan atau sempit di
dada, rasa tercekik, sering menarik nafas, nafas pendeksesak. c
Gejala gastrointesnital pencernaan ditandai dengan sulit menelan, perut melilit, gangguan pencernaan, nyeri sebelum dan sesudah makan, perasaan
terbakar diperut, rasa penuh atau kembung, mual, muntah, buang air besar lembek, sukar buang air besar konstipasi, kehilangan berat badan.
d Gejala urogenital perkemihan dan kelamin ditandai dengan sering buang air
kecil, tidak dapat menahan air seni, tidak datang bulan tidak datang haid, darah haid berlebihan, darah haid amat sedikit, masa haid berkepanjangan,
masa haid amat pendek, haid beberapa kali dalam sebulan, menjadi dingin frigid, ejakulasi dini, ereksi melemah, ereksi hilang, impotensi.
e Gejala autonom ditandai dengan mulut kering, muka merah, mudah
berkeringat, kepala pusing, kepala terasa berat, kepala terasa sakit, bulu-bulu berdiri.
f Tingkah laku sikap pada wawancara ditandai dengan gelisah, tidak tenang,
jari gemetar, kerut kening, muka tegang, otot tegangmengeras, nafas pendek dan cepat, muka merah.
Universitas Sumatera Utara
Rasa cemas berlebihan dengan sendirinya menyebabkan ibu sakit. Hal ini bisa menimbulkan bentuk penyakit lain bermunculan yang sebelumnya telah dideritanya.
Kemudian, perasaan cemas berkepanjangan dapat membuat ibu hamil tak bisa berkonsentrasi baik dan hilangnya rasa kepercayaan diri. Bahkan untuk beberapa ibu
penderita cemas berat menghabiskan waktunya dengan merasakan kecemasan sehingga mengganggu aktivitasnya. Gejala-gejala cemas ibu hamil terlihat dari
mudah tersinggung, sulit bergaul dan berkomunikasi, stres, sulit tidur, palpitasi atau denyut jantung yang kencang, sering buang air kecil, sakit perut atau diare, tangan
berkeringat dan gemetar, kaki dan tangan kesemutan, kejang otot, sering pusing, dan pingsan.
3. Alat ukur kecemasan