Pesan Kitab Suci tentang Ungkapan Syukur
110
kelas IV SD
hormat kepada Allah kita, Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya
adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia. Berlaku busuk terhadap Dia,
mereka yang bukan lagi anak-anak-Nya, yang merupakan noda, suatu angkatan yang bengkok
dan belat-belit.
Demik ianlah engk au mengadak an pembalasan terhadap TUHAN, hai bangsa yang
bebal dan tidak bijaksana? Bukankah Ia Bapamu yang mencipta engkau, yang menjadikan dan
menegakkan engkau?
Ingatlah kepada zaman dahulu kala, perhatikanlah tahun-tahun keturunan yang lalu, tanyakanlah kepada ayahmu,
maka ia memberitahukannya kepadamu, kepada para tua-tuamu, maka mereka mengatakannya kepadamu. Ketika Sang Maha tinggi
membagi-bagikan milik pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika Ia memisah-misah anak-anak manusia, maka Ia menetapkan wilayah
bangsa-bangsa menurut bilangan anak-anak Israel. Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya.
Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan
diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya. Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas
anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah TUHAN sendiri
menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia. Dibuat-Nya dia berkendaraan mengatasi bukit-bukit di bumi, dan memakan
hasil dari ladang; dibuat-Nya dia mengisap madu dari bukit batu, dan minyak dari gunung batu yang keras, dadih dari lembu sapi
dan susu kambing domba, dengan lemak anak-anak domba; dan domba-domba jantan dari Basan dan kambing-kambing jantan,
dengan gandum yang terbaik; juga darah buah anggur yang berbuih engkau minum.
Musa bersyukur Sumber: Dok. Kemdikbud
111
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Jawablah pertanyaan berikut
• Apa alasan Musa menyanyikan lagu itu? • Apa isi nyanyian Musa tersebut?
Releksi
Memasuki usia tua dan menjelang wafatnya, Musa mengenang kembali perjalanan hidup Bangsa Israel. Perjalanan sejarah di
mana Allah tetap setia kepada umat-Nya. Ia menyelamatkan Israel dari perbudakan dan penganiayaan. Allah yang menyelamatkan,
membimbing dan menuntun Israel menuju tanah yang dijanjikan-Nya. Nyanyian ini merupakan ungkapan iman Musa,
yang seharusnya mencerminkan iman Bangsa Israel terhadap Allah yang selalu menyertai mereka.