Ritus Penutup Berkat Penutup

130 kelas IV SD Releksi Yesus selalu hadir di tengah-tengah kumpulan umat beriman yang berdoa di dalam nama-Nya. Doa bersama akan dikabulkan oleh Bapa, yaitu doa yang disampaikan kepada Tuhan atas dasar kebutuhan bersama dan diamini secara bersama pula. Kita sebaiknya memiliki kebiasaan untuk berdoa bersama, baik di dalam keluarga, lingkungan, sekolah, dan melalui Perayaan Ekaristi atau doa-doa lain di gereja. Apakah aku senang mengikuti doa di lingkungan atau doa bersama? Apakah aku senang berdoa bersama keluarga di rumah? 131 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

E. Doa Spontan

Allah adalah Bapa. Sebutan Bapa, menunjukkan relasi yang dekat dan akrab antara Allah dengan kita. Kita percaya bahwa Allah selalu terbuka untuk mendengarkan segala keluh kesah serta mengungkapkan perasaan suka dan duka kita. Sesuai dengan Sabda Yesus: “Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya” bdk Mat 6:7-8. Sudahkah kita berdoa secara jujur dan spontan dari dalam hati? Allah mengetahui dan setia mendengarkan segala keluh kesah dan segala isi hati kita.

1. Ungkapan Perasaan Spontan

Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini • Pernahkah kamu mendapat nilai tertinggi di sekolah? Bagaimana perasaanmu? Bagaimana kamu mengungkapkannya kepada orang tuamu? • Pernahkah kamu merasa sedih karena uang jajanmu hilang sehinggga kamu tidak dapat membeli makanan di sekolah, padahal pulangnya sore hari? Bagaimana cara kamu mengungkapkan perasaan itu kepada temanmu? • Pernahkah kamu mengungkapkan perasaan sedihmu kepada teman ketika ibumu sakit? Bagaimana cara kamu mengungkapkan perasaanmu itu? 132 kelas IV SD

2. Kisah-kisah tentang Doa

Bacalah dengan saksama kisah-kisah tentang doa di bawah ini Doa Santa Theresia Theresia sudah sejak kecil akrab dengan Tuhan. Melihat bunga yang indah dan burung atau kupu-kupu yang berwarna- warni ia berdoa, “betapa indahnya ciptaan-Mu, ya Tuhan.” Mendengar Guntur, ia berdoa, “Tuhan, jangan marah sama Theresia. Lindungilah aku.” Melihat pelangi yang beraneka warna di langit, ia berdoa, “Oh Tuhan, bagus sekali kalung dileher-Mu.” Macam-macam kata diucapkan Theresia kecil yang begitu dekat dengan Tuhan. Waktu itu ia berumur tujuh tahun, dan dia selalu berdoa kepada Yesus, katanya: “Yesus, Engkau tentu suka bermain. Saya mau jadi bola-Mu, kalau Engkau angkat, saya senang sekali. Kalau Engkau sepak dan banting Releksi Setiap orang memiliki reaksi dan perasaan spontan dalam menghadapi berbagai pengalamannya. Perasaan-perasaan spontan itu bisa senang, sedih, bingung, kecewa, marah, kagum, dan sebagainya. Pada umumnya, setiap orang cenderung mengungkapkan atau menceritakan perasaan spontan yang dialaminya kepada orang lain. Orang lain yang biasanya menjadi tempat untuk mengungkapkan perasaan kita adalah mereka yang akrab, dekat, dan mau mendengarkan isi hati kita. Misalnya orang tua, guru, teman, dan saudara kita. Sumber: http:images.google.com