93
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini
• Mengapa Pak tani yang dikisahkan bisa menjadi orang yang kaya raya?
• Manfaat apa yang diperoleh dengan membagi-bagikan benih jagung terbaik, baik bagi dirinya maupun sesamanya?
• Apa pesan yang kamu pelajari dari kisah tersebut? • Orang yang bagaimanakah yang biasanya dipedulikan? Mengapa
demikian?
Releksi
Pak tani di dalam kisah tersebut menjadi orang yang kaya raya karena hasil panennya selalu berlimpah. Hasil panen yang
berlimpah itu dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya. Bunga jagung yang baik, akan menghasilkan jagung yang bermutu jika
mendapat penyerbukan dari benih jagung yang baik pula. Maka ia tak sungkan untuk membagi-bagikan benih jagung kepada
sesamanya. Dengan demikian selain bermanfaat bagi sesamanya, juga sangat menunjang panen yang berlimpah bagi dirinya.
Kisah ini mengajarkan sikap peduli, sikap penuh cinta kepada sesama dan tidak mementingkan diri sendiri. Dengan sikap
peduli kepada sesama, kita akan menuai cinta dan kepedulian dari sesama.
Pada umumnya, orang lebih mempedulikan orang-orang yang mereka kenal dan memiliki kesamaan latar belakang. Misalnya
kesamaan suku bangsa, kesamaan ras, kesamaan agama, atau kesamaan daerah asal. Sedangkan orang-orang yang tidak
mereka kenal atau tidak memiliki kesamaan latar belakang, kerap kurang mereka pedulikan, karena dianggap orang asing dan tidak
memberikan keuntungan.
Pedulikah aku terhadap sesama yang membutuhkan bantuan?
94
kelas IV SD
2. Pesan Kitab Suci tentang Cinta pada Sesama Orang Samaria yang Murah Hati
Luk 10:25-37 Pada suatu kali berdirilah
seorang ahli Ta u r a t untuk mencobai Yesus,
katanya: “Guru, apa yang harus kuperbuat untuk
memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus
kepadanya: “Apa yang
tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?”Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri.” Kata Yesus kepadanya: “Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup.”
Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: “Dan siapakah sesamaku manusia?”Jawab Yesus: “Adalah seorang
yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun- penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang
juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan
itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat
orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya
oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian
ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
Sumber: Dok. Kemdikbud
95
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih
dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia
dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?”
Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian”
Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini
• Menurut kisah tersebut, apa yang harus diperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?
• Mengapa imam dan orang Lewi tidak disebut sebagai sesama? • Mengapa Orang Samaria disebut sesama bagi orang yang
dirampok? • Bagaimana sikap kita terhadap sesama kita selama ini?
• Apa yang dapat kita lakukan sehingga kita pantas disebut sebagai sesama bagi semua orang?