Berbagai Bentuk Tindakan yang Tidak Menghormati Milik Orang Lain atau Milik Umum

105 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Releksi Dewasa ini dengan maraknya media komunikasi, baik media tulis, elektronik maupun internet, hampir setiap saat kita membaca atau mendengar berita yang menunjukkan tindakan yang tidak menghormati hak milik orang lain atau milik umum. Misalnya pencurian, perampokan, pembobolan ATM, korupsi dan penjarahan. Membaca atau mendengar berita semacam itu perasaan kita bermacam-macam, ada rasa jengkel, marah, prihatin, benci tetapi ada juga perasaan heran. Mengapa orang tega melakukan tindakan-tindakan seperti itu. Pada umumnya perilaku tersebut dilatarbelakangi oleh sikap serakah dan tidak puas diri. Sikap serakah kerap menghalalkan segala cara, bahkan tidak jarang sampai tega menghilangkan nyawa orang lain. Tapi apapun alasannya, mengambil hak milik orang lain atau milik umum, tidak dapat dibenarkan. Hal ini tidak sesuai dengan ajaran mengenai keadilan. Sikap adil adalah sikap hormat terhadap hak milik orang lain, karena adil berarti memberikan kepada orang lain sesuai dengan haknya.

2. Sikap Menghormati Hak Milik Orang Lain

Baca teks-teks Kitab Suci ini • Kel 20:15: “Jangan mencuri.” • Kel 20:17: “Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu.” 106 kelas IV SD

3. Merumuskan Pesan yang Terkandung dalam Kutipan Kitab Suci

Jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini • Apa arti mengingini? • Mengapa Tuhan melarang kita untuk mengingini hal-hal atau barang sebagaimana tertulis pada irman ke-10? • Apa usaha yang bisa kita lakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap hak milik orang lain atau milik umum? Sebagai makhluk sosial yang hidup bersama, tidak jarang kita terlibat dalam situasi saling membutuhkan. Kita meminjam barang milik orang lain, dan sebaliknya. Dalam hal ini, muncul suatu kewajiban, yaitu menjaga dan mengembalikan barang yang kita pinjam dalam keadaan yang baik dan pada waktu yang telah disepakati. Hak milik yang rusak akibat perilaku orang lain, tentu membuat hubungan tidak serasi. Demikian pula apabila barang milik kita hilang, dicuri atau dibawa teman tanpa permisi. Situasi semacam itulah yang hendak diatur oleh irman ke-7 dan ke-10. Secara sederhana Firman ke-7 dan ke-10 menegaskan sikap- sikap sebagai berikut. • Kesediaan untuk mau berbagi dengan teman-teman yang berkekurangan dan membutuhkan bantuan. • Sikap berterima kasih atas kebaikan dan pertolongan dari teman. • Sikap bertanggung jawab atas fasilitas umum atau barang pinjaman. Misalnya buku milik perpustakaan atau pinjaman dari teman. Jika barang yang kita pinjam, hilang atau rusak, kita harus bertanggung jawab. Rangkuman