37
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Pertama, setiap anggota harus menyerahkan uang sekurangnya Rp 1.000,00 seribu rupiah. Kedua, acara makan diadakan bersama-
sama. Ketiga, waktu makan bersama ditetapkan pukul 14.00 siang.
Untuk kegiatan-kegiatan yang lain, mereka terpaksa menyetujui beberapa peraturan atau ketetapan bersama agar kegiatan
perkumpulan itu dapat berjalan dengan lancar.
Sumber: Yosef Lalu, Pr. Dalam “Kisah-kasih Anak Manusia, komkat KWI, Jakarta, 2005
Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini
• Menurut kisah di atas, bagaimana sikap para pemuda terhadap peraturan?
• Apa yang mungkin terjadi jika di dalam kehidupan bersama tidak ada peraturan?
• Apa tujuan dibuatnya peraturan? • Apa manfaat yang kamu peroleh dengan adanya peraturan?
Releksi
Dalam hidup ini, kita memerlukan peraturan. Kita perlu aturan untuk hidup kita masing-masing dan untuk hidup
bersama. Hidup bersama atau hidup bermasyarakat memerlukan peraturan. Peraturan menjamin kepentingan dan keselamatan
setiap orang, serta kepentingan dan keselamatan bersama. Oleh karena itu, kita perlu bersepakat untuk membuat peraturan dan
berjanji untuk melaksanakan dengan baik.
Suatu keluarga memerlukan peraturan. Suatu perkumpulan memerlukan peraturan. Suatu masyarakat memerlukan
peraturan. Suatu bangsa memerlukan peraturan atau undang- undang. Bangsa Indonesia misalnya, memiliki Undang-Undang
Dasar 1945. Apakah aku telah berperilaku disiplin dengan mematuhi peraturan?
38
kelas IV SD
2. Pesan Kitab Suci tentang Peraturan dalam Hidup
Sepuluh Firman Allah
Bdk. Kel 19:1-25 “Sudah lebih dari dua bulan bangsa Israel berjalan melalui
padang gurun yang gersang. Allah membimbing mereka dalam tiang awan, sehingga mereka menemukan mata air dan dan
minum. Allah menurunkan manna dari langit dan sewaktu-waktu mereka dapat menangkap burung-burung puyuh yang kecapekan.
Makanan mereka memang membosankan. Oleh karena itu, mereka mengeluh, “Dulu di Mesir kami duduk menghadapi kuali berisi
daging dan makan roti sampai kenyang.”
Yang tidak diingat mereka adalah meminta tolong kepada Allah dalam penderitaan mereka. Sementara itu, Musa merasa tidak sanggup
mengurus bangsa besar itu seorang diri. Maka ia mengangkat pemimpin atas seribu orang dan atas seratus orang. Dengan demikian,
Sumber: Dok. Kemdikbud
39
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
rombongan besar yang melarikan diri dari Mesir mulai menjadi suatu masyarakat yang teratur. Namun, mereka belum mempunyai peraturan
yang mengatur hidup mereka.
Akhirnya, mereka sampai di kaki gunung Sinai. Musa sudah biasa melihat gunung itu karena dulu ia sering menggembalakan
kawanan domba Yitro di daerah itu. Tetapi orang Israel baru pertama kali melihat gunung Sinai dengan puncaknya yang menjulang tinggi
di langit. Mereka kagum dan terpesona memandangnya. Lalu, Musa naik menghadap Allah. Allah bersabda kepadanya, “Biarlah Israel
menjadi harta kesayangan-Ku. Kamu akan menjadi bagiku kerajaan iman dan bangsa yang kudus. Suruhlah mereka menguduskan diri
secara rohani dan jasmani, karena tiga hari lagi Aku akan turun di gunung Sinai di depan mata seluruh rakyat. Tetapi jangan ada seorang
pun yang menginjak gunung itu agar ia tidak mati.”
Dua hari lamanya bangsa Israel menyiapkan diri menanti penampakan Tuhan. Mereka membuat pagar di kaki gunung supaya
tidak ada orang yang menginjaknya. Kemudian, mereka mencuci pakaiannya dan berpuasa untuk membersihkan diri.
Pada hari yang ketiga, pagi-pagi benar bangsa Israel sudah siap berdiri di kaki gunung. Tiba-tiba segumpal awan padat menutupi
puncak Sinai dan dari dalam awan itu terdengar bunyi gemuruh guntur dan bunyi sangkakala yang semakin keras, pun kilat keluar
dari dalamnya. Seluruh gunung Sinai ditutupi asap, karena Tuhan turun ke atasnya dalam api. Maka, seluruh bangsa Israel gemetar
ketakutan.Dan seorang diri Musa naik ke atas, masuk ke dalam awan yang gelap itu. Rakyat yang tinggal di bawah mengerti bahwa
Tuhan menyampaikan hal-hal yang sangat penting kepada Musa. Dan perkiraan mereka memang benar. Di dalam awan itu, Musa
menerima dari Tuhan sepuluh Perintah Allah. Kesepuluh Perintah Allah yang sampai hari ini menjadi inti Taurat Tuhan bagi orang
Yahudi dan orang Kristen. Di dalam awan yang gelap itu, Tuhan berirman: “Akulah Tuhan Allahmu”