Dukungan suami merupakan hubungan yang memberi pengaruh yang penting bagi kesehatan. Dukungan orang terdekat dapat mempengaruhi emosional atau efek
perilaku bagi ibu dalam menerima kehamilan serta akses terhadap pelayanan kesehatan Salmah dkk, 2007.
Menurut Cohen dan Symme 1985 dukungan sosial adalah bentuk hubungan sosial meliputi informasional yaitu memberikan saran kepada istri, appraisal
penilaian yaitu memberikan penghargaan kepada istri, instrumental yaitu memberikan sarana berupa pemberian materi dan emosional yaitu memberikan rasa
empati dan cinta kepada istri. Menurut Lucianawaty 2008 suami sangat berperan dalam kehidupan dan
kesehatan isterinya. Suami memiliki peran penting dalam memberikan keputusan untuk kesehatan istrinya. Dukungan suami sangat dibutuhkan selama kehamilan dan
seharusnya suami menemani istrinya antenatal care sehingga suami dapat mengetahui gejala dan tanda komplikasi kehamilan, gizi dalam kehamilan dan
istirahat yang cukup bagi ibu selama masa kehamilan. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
Judul “Dukungan Suami Terhadap Antenatal care Di Klinik Adinda Medan Polonia Tahun 2013”.
B. Perumusan Masalah
Bagaimanakah dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013.
Universitas Sumatera Utara
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik Adinda Medan Polonia Tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care
berdasarkan dukungan informasi. 2.
Untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care berdasarkan dukungan penilaian.
3. Untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care
berdasarkan dukungan instrumental. 4.
Untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care berdasarkan dukungan emosional.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Suami
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi suami agar lebih memberikan
dukungan antenatal care kepada istri. 2. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan khususnya untuk bidan agar memberikan informasi kepada suami pentingnya memberikan dukungan
terhadap antenatal care selama kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
3. Bagi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa dalam menerapkan asuhan kebidanan pada ibu
hamil khususnya dalam pelayanan antenatal care.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan tambahan informasi tentang dukungan suami terhadap antenatal care untuk penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Antenatal care
1. Defenisi Antenatal care
Menurut Departemen Kesehatan RI 2007 antenatal care merupakan upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga professional untuk ibu
hamil yang dilakukan sesuai dengan standar pelayanan antenatal selama kehamilan.
Antenatal care ANC merupakan sarana untuk memantau kesehatan ibu hamil dan mendeteksi dini kehamilan ibu. Pemeriksaan antenatal care
dianjurkan sedini mungkin semenjak ibu hamil untuk mendapatkan asuhan kehamilan sesuai dengan kebutuhan ibu Rukiyah, dkk, 2009.
Antenatal care yang baik merupakan salah satu cara demi memperoleh lahirnya bayi sehat dari seorang ibu yang sehat Cunningham, dkk, 1995.
2. Tujuan Antenatal care
Menurut Cunningham, dkk, 1995 tujuan antenatal care adalah : a.
Menetapkan status kesehatan ibu dan janin. b.
Menentukan umur kehamilan yang tepat. c.
Memulai rencana untuk perawatan obstetri lanjutan. d.
Perencanaan persalinan yang aman.
Universitas Sumatera Utara
3. Standar Pelayanan Antenatal care
Menurut Depkes 2007 kunjungan antenatal care dilakukan minimal empat
kali selama kehamilan, adalah sebagai berikut:
a. Kunjungan Pertama
Pada kunjungan awal dilakukan anamnese, pengkajian riwayat kehamilan, penyakit yang sedang diderita ibu pada kehamilan ini, riwayat
kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan kebidanan, dan pemeriksaan laboraturium meliputi pemeriksaan kadar haemoglobin hb,
pemberian obat dan vitamin sesuai dengan kebutuhan, pemberian pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara, gizi selama kehamilan,
kebersihan diri, dan penentuan kunjungan ulang. b.
Kunjungan Ulang Pada kunjungan ulang dilakukan minimal satu kali pada trimester kedua
usia kehamilan 14-28 minggu dan dua kali pada trimester ketiga usia kehamilan 28-36 minggu. Pada kunjungan ulang dilakukan anamnese
keluhan ibu, pemeriksaan fisik pada ibu, pemeriksaan kebidanan, pemeriksaan laboraturium meliputi pemeriksaan kadar haemoglobin hb,
pemberian imunisasi tetanus tetanus toksoid, pemberian obat dan vitamin sesuai dengan kebutuhan, pemberian pendidikan kesehatan tentang tanda-
tanda persalinan, mempersiapkan kelahiran, dan gizi dalam kehamilan.
4. Cakupan Pelayanan Antenatal care
Menurut Saifuddin 2002, agar ibu mendapatkan semua informasi yang diperlukan, maka petugas kesehatan akan memberikan asuhan antenatal care
yang baik dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Sapa ibu juga keluarga dan membuatnya merasa nyaman.
b. Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti
apa yang diceritakan oleh ibu. c.
Melakukan pemeriksaan fisik seperlunya saja. d.
Melakukan pemeriksaan laboratorium. e.
Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk menilai apakah kehamilannya normal tekanan darah dibawah
14090mmHg, edema hanya pada ekstremitas, tinggi fundus dalam cm atau menggunakan jari-jari tangan sesuai dengan usia kehamilan, denyut
jantung janin 120-160 denyut permenit, gerakan janin terasa setelah 18- 20 minggu hingga melahirkan.
f. Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan
kemungkinan keadaan darurat: 2.
Bekerja sama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk mempersiapkan rencana kelahiran, termasuk mengidentifikasi
penolong dan tempat bersalin, serta perencanaan tabungan untuk mempersiapkan biaya persalinan.
3. Bekerja sama dengan dengan ibu, keluarganya dan masyarakat
untuk mempersiapkan rencana jika terjadi komplikasi, termasuk mengidentifikasi kemana harus pergi dan transportasi untuk mencapai
tempat tersebut, mempersiapkan donor darah, mengadakan persiapan finansial dan mengidentifikasi pembuat keputusan kedua jika pembuat
keputusan pertama tidak ada ditempat. g.
Memberikan konseling: gizi yaitu peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori perhari dan mengkonsumsi makanan seimbang, latihan
Universitas Sumatera Utara
yang tidak berlebihan dan beristirahat jika lelah, perubahan fisiologis yang terjadi dan cara mengatasinya, menasehati agar mencari
pertolongan segera bila mengalami tanda-tanda bahaya. h.
Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran yang bersih dan aman dirumah.
i. Menjaga kebersihan diri.
j. Memberikan zat besi 90 hari mulai minggu ke 20.
k. Memberikan imunisasi TT 0,5 cc jika sebelumnya sudah
mendapatkan. l.
Menjadwalkan kunjungan berikutnya.
B. Dukungan
1. Defenisi Dukungan
Dukungan adalah menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Dukungan juga dapat diartikan sebagai memberikan doronganmotivasi atau
semangat dan nasihat kepada orang lain dalam situasi pembuat keputusan Chaplin, 2006.
Dukungan sosial yang adekuat berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih muda h sembuh dari sakit Friedman, 1998.
Menurut Friedman 1998 dukungan sosial keluarga mengacu pada dukungan-dukungan sosial yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu
yang dapat diaskesdiadakan untuk keluarga dukungan sosial bisa atau tidak digunakan, tapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung
selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan.
Universitas Sumatera Utara
Orang-orang yang menerima dukungan sosial memiliki keyakinan bahwa mereka dicintai, bernilai, dan merupakan bagian dari kelompok yang dapat menolong
mereka ketika membutuhkan bantuan Sarafino, 2006.
2. Dukungan Suami
Menurut Cohen Symme 1985 dukungan suami merupakan dukungan yang diberikan baik fisik maupun psikologis kepada istri. Dukungan sosial
antara lain bersumber dari suami, anak, saudara kandung, orang tua, rekan kerja, kerabat juga tetangga.
Menurut Cohen dan Symme 1985 dukungan sosial adalah bentuk hubungan sosial meliputi informasional, appraisal penilaian, instrumental dan
emosional. Secara rinci dijabarkan sebagai berikut: 1.
Informational adalah dukungan yang berupa informasi, menambah pengetahuan seseorang dalam mencari jalan keluar atau memecahkan
masalah seperti nasehat atau pengarahan. Contohnya : memberikan saran, informasi kepada istri tentang apa yang
seharusnya dilakukan oleh saat kehamilannya. 2.
Appraisal Penilaian berupa pemberian penghargaan atas usaha yang dilakukan, memberikan umpan balik mengenai hasil atau prestasi yang
dicapai serta memperkuat dan meninggikan perasaan harga diri dan kepercayaan akan kemampuan individu.
Contohnya : suami memberikan penghargaan positif kepada ibu hamil sehingga ibu mau melakukan antental care bersama suami.
3. Instrumental menunjukkan ketersediaan sarana untuk memudahkan
perilaku menolong orang yang menghadapi masalah berbentuk materi berupa pemberian.
Universitas Sumatera Utara
Contohnya : memberikan uang, pemberian barang, makanan kepada istri agar istri mau memeriksakan kehamilannya.
4. Emosional adalah rasa empati, cinta dan kepercayaan dari orang lain
terutama suami sebagai motivasi. Contohnya : Suami membuat ibu hamil memiliki perasaan nyaman, yakin,
diperdulikan dan dicintai oleh suami sehingga ibu hamil dapat memotivasi istri untuk melakukan antenatal care.
Menurut Caplan dalam Friedman 1998 ada empat jenis perilaku atau tindakan yang mendukung, yaitu:
1. Dukungan informasi informational, yaitu keluarga memberikan informasi, penjelasan tentang situasi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah
yang sedang dihadapi oleh seseorang serta memecahkan permasalahan seseorang dengan memberikan nasehat, anjuran, petunjuk dan masukan.
2. Dukungan penilaian appraisal, yaitu: keluarga memberikan umpan balik positif, menengahi penyelesaian masalah yang merupakan suatu sumber dan pengakuan
identitas anggota keluarga. Keberadaan informasi yang bermanfaat dengan tujuan penilaian diri serta penguatan pembenaran.
3. Dukungan instrumental instrumental, yaitu: keluarga merupakan sumber bantuan yang praktis dan konkrit. Bantuan mencakup memberikan bantuan yang nyata dan
pelayanan yang diberikan secara langsung bisa membantu seseorang yang membutuhkan.
4. Dukungan emosional emotional, yaitu: keluarga berfungsi sebagai memberikan ketenangan emosional, dalam hal ini mencakup pemberian empati, dengan
mendengarkan keluhan, menunjukkan kasih sayang, kepercayaan, dan perhatian.
Universitas Sumatera Utara
Dukungan emosional membuat seseorang merasa lebih disayangi. dihargai, aman serta nyaman.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan variabel yang akan diamati melalui penelitian yang akan dilakukan. Adapun kerangka konsep dalam
penelitian ini dapat dilihat pada skema dibawah ini :
Skema 1. Kerangka Konsep Dukungan Suami :
1.
Informasional
2.
Penilaian
3.
Instrumental
4.
Emosional Antenatal Care
Universitas Sumatera Utara
B. Definisi Operasional
Defenisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. NO
Variabel Penelitian
Definisi Operasional
Alat ukur Cara ukur
Hasil ukur Skala
ukur
1. 2.
3. 4.
Usia Pendidikan
Pekerjaan Dukungan
informasional Umur suami
yang dihitung sejak lahir
hingga penelitian
dilakukan Jenjang
pendidikan formal suami
yang terakhir dan memiliki
ijazah Sesuatu yang
dilakukan responden
sebagai sumber mata
pencaharian Dukungan
informasional adalah
dukungan yang berupa
informasi yang dapat
menambah pengetahuan
Kuesioner Kuesioner
Kuesioner Kuesioner
Wawancara Wawancara
Wawancara Wawancara
1. 21-29 tahun
2. 30-39 tahun
3. 40 tahun
1.
Pendidikan rendah
SDSMP 2.
Pendidikan menengah
SMASederaj at
3. Pendidikan
tinggi DiplomaSarj
anaDokter
1. Petani
2. PNS
3. Pegawai
swasta 4.
Pegawai tidak tetap
1. Tinggi
apabila diperoleh
jawaban benar 5 soal
2. Sedang
apabila diperoleh
jawaban benar 3-4 soal
3. Rendah
Nominal Ordinal
Nominal Ordinal
Universitas Sumatera Utara
5. 6.
7. Dukungan
Penilaian Dukungan
Instrumental Dukungan
Emosional
Dukungan penilaian
adalah pemberian
penghargaan atas usaha
yang dilakukan.
Dukungan instrumental
menunjukkan ketersediaan
sarana untuk memudahkan
perilaku menolong.
Dukungan emosional
adalah rasa empati, cinta
dan kepercayaan
dari orang lain terutama suami
sebagai motivasi.
Kuesioner Kuesioner
Kuesioner Wawancara
Wawancara Wawancara
apabila diperoleh
jawaban benar 1-2 soal.
1. Tinggi
apabila diperoleh
jawaban benar 5 soal
2. Sedang
apabila diperoleh
jawaban benar 3-4 soal
3. Rendah
apabila diperoleh
jawaban benar 1-2 soal.
1. Tinggi
apabila diperoleh
jawaban benar 5 soal
2. Sedang
apabila diperoleh
jawaban benar 3-4 soal
3. Rendah
apabila diperoleh
jawaban benar 1-2 soal.
1. Tinggi
apabila diperoleh
jawaban benar 5 soal
2. Sedang
apabila diperoleh
jawaban benar 3-4 soal
3. Rendah
apabila diperoleh
Ordinal Ordinal
Ordinal
Universitas Sumatera Utara
8. Dukungan
suami terhadap
antenatal care
Dukungan yang diberikan
terhadap antenatal care
meliputi: dukungan
informasional, penilaian,
instrumental dan emosional.
Kuesioner Wawancara
jawaban benar 1-2 soal.
1. Tinggi
apabila diperoleh
jawaban benar 15 soal
2. Sedang
apabila diperoleh
jawaban benar 8-14 soal
3. Rendah
apabila diperoleh
jawaban benar 0-7 soal.
Ordinal
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODELOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Popoulasi dalam penelitian ini adalah seluruh suami yang datang untuk mendampingi istri melakukan antenatal care di Klinik Adinda Medan Polonia
sebanyak 41 orang. Klinik Klinik Adinda Medan Polonia dipilih karena pada data bidan menunjukkan cakupan kunjungan kehamilan.
2. Sampel
Sampel penelitian untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care dengan menggunakan total sampling yaitu seluruh suami yang
mendampingi istri pemeriksaan antenatal care di Klinik Adinda Medan Polonia yaitu sebanyak 41 orang.
C. Lokasi Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di Klinik Adinda Medan Polonia Tahun 2013. Adanya alasan pemilihan di Klinik Adinda Medan Polonia adalah mudah dijangkau
dan memenuhi sampel penelitian.
Universitas Sumatera Utara
D. Waktu Penelitian
Penelitian dengan judul Dukungan Suami Terhadap Antenatal Care di Klinik Adinda Medan Polonia dilakukan pada Januari 2013 sampai dengan Mei 2013.
E. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapatkan izin dari ketua program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara,
kemudian peneliti mengajukan permohonan izin penelitian kepada pimpinan Klinik Adinda Medan Polonia Tahun 2013. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang
berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : penelitian memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian.
Apabila calon responden bersedia, maka calon responden di persilahkan untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka
calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden juga berhak mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung, dan tidak
ada suami yang menolak dan mengundurkan diri. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen
penelitian, tetapi menggunakan inisial. Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
F. Alat Pengumpulan Data