3. Standar Pelayanan Antenatal care
Menurut Depkes 2007 kunjungan antenatal care dilakukan minimal empat
kali selama kehamilan, adalah sebagai berikut:
a. Kunjungan Pertama
Pada kunjungan awal dilakukan anamnese, pengkajian riwayat kehamilan, penyakit yang sedang diderita ibu pada kehamilan ini, riwayat
kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan kebidanan, dan pemeriksaan laboraturium meliputi pemeriksaan kadar haemoglobin hb,
pemberian obat dan vitamin sesuai dengan kebutuhan, pemberian pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara, gizi selama kehamilan,
kebersihan diri, dan penentuan kunjungan ulang. b.
Kunjungan Ulang Pada kunjungan ulang dilakukan minimal satu kali pada trimester kedua
usia kehamilan 14-28 minggu dan dua kali pada trimester ketiga usia kehamilan 28-36 minggu. Pada kunjungan ulang dilakukan anamnese
keluhan ibu, pemeriksaan fisik pada ibu, pemeriksaan kebidanan, pemeriksaan laboraturium meliputi pemeriksaan kadar haemoglobin hb,
pemberian imunisasi tetanus tetanus toksoid, pemberian obat dan vitamin sesuai dengan kebutuhan, pemberian pendidikan kesehatan tentang tanda-
tanda persalinan, mempersiapkan kelahiran, dan gizi dalam kehamilan.
4. Cakupan Pelayanan Antenatal care
Menurut Saifuddin 2002, agar ibu mendapatkan semua informasi yang diperlukan, maka petugas kesehatan akan memberikan asuhan antenatal care
yang baik dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Sapa ibu juga keluarga dan membuatnya merasa nyaman.
b. Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti
apa yang diceritakan oleh ibu. c.
Melakukan pemeriksaan fisik seperlunya saja. d.
Melakukan pemeriksaan laboratorium. e.
Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk menilai apakah kehamilannya normal tekanan darah dibawah
14090mmHg, edema hanya pada ekstremitas, tinggi fundus dalam cm atau menggunakan jari-jari tangan sesuai dengan usia kehamilan, denyut
jantung janin 120-160 denyut permenit, gerakan janin terasa setelah 18- 20 minggu hingga melahirkan.
f. Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan
kemungkinan keadaan darurat: 2.
Bekerja sama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk mempersiapkan rencana kelahiran, termasuk mengidentifikasi
penolong dan tempat bersalin, serta perencanaan tabungan untuk mempersiapkan biaya persalinan.
3. Bekerja sama dengan dengan ibu, keluarganya dan masyarakat
untuk mempersiapkan rencana jika terjadi komplikasi, termasuk mengidentifikasi kemana harus pergi dan transportasi untuk mencapai
tempat tersebut, mempersiapkan donor darah, mengadakan persiapan finansial dan mengidentifikasi pembuat keputusan kedua jika pembuat
keputusan pertama tidak ada ditempat. g.
Memberikan konseling: gizi yaitu peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori perhari dan mengkonsumsi makanan seimbang, latihan
Universitas Sumatera Utara
yang tidak berlebihan dan beristirahat jika lelah, perubahan fisiologis yang terjadi dan cara mengatasinya, menasehati agar mencari
pertolongan segera bila mengalami tanda-tanda bahaya. h.
Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran yang bersih dan aman dirumah.
i. Menjaga kebersihan diri.
j. Memberikan zat besi 90 hari mulai minggu ke 20.
k. Memberikan imunisasi TT 0,5 cc jika sebelumnya sudah
mendapatkan. l.
Menjadwalkan kunjungan berikutnya.
B. Dukungan