Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

tinggi melebihi angka 0,8, ada kemungkinan terjadi kolinearitas yang serius. 3 Pengujian korelasi parsial. Koefisien korelasi parsial melihat pengaruh antar dua variabel dan menganggap variabel ketiga konstan. Dimisalkan koefisien korelasi antara X 1 dan X 2 adalah 0,43 dan menganggap pengaruh X 3 konstan, maka koefisien korelasi X 1 dan X 2 masih 0,43. Padahal jika tidak mempertimbangkan X 3 konstan, maka nilai X 1 dan X 2 menjadi 0,9. Jadi dengan mempertimbangkan korelasi parsial ini, kita tidak bisa mengatakan bahwa kolinearitas antara X 1 dan X 2 cukup tinggi.Regresi subsider atau tambahan. Regresi subsider merupakan tambahan atas regresi utama Y terhadap semua X. Kelemahan menggunakan teknik ini adalah beban perhitungan. Jika suatu regresi mengandung beberapa variabel penjelas, maka harus dihitung beberapa regresi subsider sehingga metode pendeteksian kolinearitas ini terbatas penggunaannya. 4 Faktor inflasi varians Variance Inflation Factor-VIF. VIF dapat dirumuskan �� = 1 1 − 2 2 VIF ini menunjukkan bagaimana varian dari estimator menaik inflating dengan adanya multikolinearitas. Ketika 12 2 mendekati 1 maka nilai VIF tidak terbatas. Ketika kolinearitas antara variabel independen naik maka varian dari estimator juga akan naik dan menjadi nilai yang tidak terbatas. Sebaliknya jika ada kolinearitas antar variabel independen maka nilai VIF menjadi 1 Widarjono, 2013. Ketika koefisien determinasi ini 1 terjadi multikolinearitas sempurna, varians dan kesalahan standar tidak bisa didefinisikan. Tentu bila R 2 nol, yakni tak ada kolinearitas, maka VIF akan 1 sehingga kesalahan standard an varians besar yang mengganggu situasi kolinearitas Gujarati, 2007: 70. b. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas Kurniawan, 2014: 158. Uji statistik yang dapat digunakan adalah uji Glejser dengan meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik tidak mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. c. Uji Autokorelasi Pada uji autokorelasi menggunakan data deret berkala tetapi bisa juga menggunakan data lintas sektoral Gujarati, 2007: 100. Untuk mengetahui adanya autokorelasi pada model regresi dengan Uji d Durbin Watson. Statistik d Durbin-Watson didefinisikan sebagai Gujarati, 2007: 102 : = − −1 2 =2 2 =1 Jika ρ = 0 maka nilai d = 2 yang berarti tidak adanya masalah autokorelasi. Oleh karena itu sebagai aturan kasar rule of thumb jika nilai d = 2 maka kita bisa mengatakan bahwa tidak ada autoko relasi baik positif maupun negatif. Jika ρ = +1, nilai d ≈ 0, mengindikasikan adanya autokorelasi positif. Oleh karena itu, nilai d yang semakin mendekati nol menunjukkan semakin besar terjadinya autokorelasi positif. Jika ρ = -1, nilai d ≈ 4, yang berarti ada autokorelasi negatif. Dengan demikian nilai d yang semakin besar mendekati 4 maka semakin besar terjadinya masalah autokorelasi negatif Widarjono, 2013: 141. Gambar 3.1 Statistik Durbin-Watson d Tabel 3.1 Tabel Uji d Durbin-Watson: Aturan Keputusan Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d d L Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada keputusan d L d d U Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 − d L d 4 Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada keputusan 4 − d U d 4 − d L Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Jangan tolak d u 4 − d U 3. Persamaan regresi berganda sebagai berikut: = + + +. . . + � � + � Keterangan Y = Variabel dependen α = Konstanta Autokorela si positif Daearah Meragukan Tidak ada Autokorelasi Daerah Meragukan Autokorela si negatif d L d U 4-d U 4-d L 4 2 β 1 ...βn = Koefisien regresi variabel independen ke 1 sampai n X 1 …X n = Variabel independen ke 1 sampai n 4. Pengujian Hipotesis Hipotesis merupakan pernyataan tentang sifat populasi sedangkan uji hipotesis adalah suatu prosedur untuk pembuktian kebenaran sifat populasi berdasarkan data sampel. Dalam melakukan penelitian, kita harus membuat hipotesis penelitian yaitu hipotesis nol H o merupakan keyakinan peniliti yang akan dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan data sampel, sedangkan hipotesis alternatif H a adalah lawan atau alternatif dari hipotesis nol dan akan kita terima jika kita menolak H o Widarjono, 2013: 41-43. a. Uji F Pada regresi berganda dimana mempunyai lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan menggunakan uji F 2 . Uji F digunakan untuk uji signifikasi model. Pada saat koefisien determinasi TSS total sum of squares mempunyai df= n-1, ESS explained sum of squares mempunyai df sebesar k-1 sedangkan SSR sum of squared residual mempunyai df= n-k. Persamaan dapat ditulis Widarjono, 2013: 65: F = R 2 k − 1 1 − R 2 N − k ~ F k − 1 , n − k Keterangan : R 2 = Koefisien Determinasi K = Banyaknya koefisien regresi N = Banyak Observasi Dari persamaan diatas jika hipotesis nol terbukti, maka mengharapkan nilai dari ESS dan R 2 akan sama dengan nol sehingga F akan juga sama dengan nol. Dengan demikian, tingginya nilai F statistik akan menolak hipotesis nol, sedangkan rendahnya nilai F statistik akan gagal menolak hipotesis nol karena variabel independen hanya sedikit menjelaskan variasi variabel dependen disekitar rata-ratanya Widarjono, 2013: 66. Walaupun uji F menunjukkan adanya penolakan hipotesis nol yang menunjukkan bahwa secara bersama-sama semua variabel independen mempengaruhi variabel dependen, namun hal ini bukan berarti secara individual variabel independen mempengaruhi variabel dependen dengan uji t. Keadaan ini terjadi karena kemungkinan adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen. Kondisi ini menyebabkan standard error sangat tinggi dan rendahnya nilai t hitung meskipun model secara umum mampu menjelaskan data dengan baik Widarjono, 2013: 66. b.Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui variabel independen mempunyai distribusi normal terhadap variabel dependen yang juga akan terdistribusi normal. Pada penelitian ini besarnya derajat degree of freedom df dari jumlah variabel independen ditambah dengan konstanta yaitu n-k. Langkah untuk uji t sebagai berikut Widarjono, 2013: 43: 1 Membuat hipotesis sesuai banyak variabel independen yang diteliti, karena peneliti mempunyai landasan teori yang kuat sehingga menggunakan uji hipotesis satu sisi. H o1 : β 1 0 Likuiditas tidak berpengaruh positif terhadap return saham. H a1 : β 1 0Likuiditas berpengaruh positif terhadap return saham. H o2 : β 2 0 Profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap return saham. H a2 : β 2 0 Profitabilitas berpengaruh positif terhadap return saham. H o3 : β 3 0 Leverage tidak berpengaruh negatif terhadap return saham. H a3 : β 3 0 Leverage berpengaruh negatif terhadap return saham. H o4 : β 4 0 Aktivitas tidak berpengaruh positif terhadap return saham. H a4 : β 4 0 Aktivitas berpengaruh positif terhadap return saham. 2 Menghitung nilai t hitung untuk β 1 dan β 2 dan mencari nilai nilai t kritis dari tabel distribusi t ada pada lampiran. Nilai t hitung dicari dengan formula sebagai berikut : = 1 1 3 Bandingkan nilai t hitung untuk masing-masing estimator dengan t kritisnya dari tabel. Keputusan menolak atau gagal menolak Ho sebagai berikut: Jika nilai t hitung nilai t kritis maka Ho ditolak atau menerima Ha Jika nilai t hitung nilai t kritis maka Ho diterima atau menolak Ha 45

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini, perusahaan yang menjadi sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2008 sampai dengan 2013. Dari total keseluruhan 169 perusahaan manufaktur yang ada, maka setelah memenuhi kriteria sampling yang ditetapkan, sehingga diperoleh 71 perusahaan yang menjadi sampel dalampenelitian ini. Berikut ini daftar perusahaan- perusahaan yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan Tabel 4.1 Nama dan Jenis Bisnis Perusahaan Sampel NO Nama Perusahaan Bisnis Kode 1 PT. Ekadharma Tape Industry, Tbk Adhesive EKAD 2 PT. Resource Alam Indonesia, Tbk Adhesive KKGI 3 PT. Charoen Pokphand Indonesia, Tbk Animal Feed and Husbandry CPIN 4 PT. JAPFA, Tbk Animal Feed and Husbandry JPFA 5 PT. Malindo Feedmill, Tbk Animal Feed and Husbandry MAIN 6 PT. Sepatu Bata, Tbk Appareal and Other Textile Products BATA 7 PT. Indorama Syntetics, Tbk Appareal and Other Textile Products INDR 8 PT Indo Acidatama Tbk Appareal and Other Textile Products SRSN 9 PT. Astra International, Tbk Automotive and Allied Products ASII 10 PT. Astra Otoparts, Tbk Automotive and Allied Products AUTO 11 PT. Hexindo Adiperkasa Tbk Automotive and Allied Products HEXA 12 PT.Tunas Ridean, Tbk Automotive and Allied Products TURI Lanjutan Tabel 4.1 Nama dan Jenis Bisnis Perusahaan Sampel NO Nama Perusahaan Bisnis Kode 13 PT United Tractor Tbk Automotive and Allied Products UNTR 14 PT Selamat Sempurna Tbk Automotive and Allied Products SMSM 15 PT. Jembo Cable Company, Tbk Cables JECC 16 PT. GT Kabel Indonesia, Tbk Cables KBLI 17 PT. Supreme Cable Manufacturing Commerce, Tbk Cables SCCO 18 PT. Voksel Electric, Tbk Cables VOKS 19 PT Kabelindo Murni Tbk Cables KBLM 20 PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk Cement INTP 21 PT. Holcim Indonesia, Tbk Cement SMCB 22 PT. Semen Gresik, Tbk Cement SMGR 23 PT. AKR Corporindo, Tbk Chemical and Allied Products AKRA 24 PT. Unggul Indah Cahaya, Tbk Chemical and Allied Products UNIC 25 PT Lautan Luas Tbk. Chemical and Allied Products LTLS 26 PT Colorpak Indonesia Tbk Chemical and Allied Products CLPI 27 PT. Mustika Ratu, Tbk Consumer Goods MRAT 28 PT. Mandom Indonesia, Tbk Consumer Goods TCID 29 PT. Unilever Indonesia, Tbk Consumer Goods UNVR 30 PT. Astra-Graphia, Tbk Electronic and Office Equipment ASGR 31 PT. Metrodata Electronics, Tbk Electronic and Office Equipment MTDL 32 PT. Sat Nusapersada, Tbk Electronic and Office Equipment PTSN 33 PT. Kedawung Setia Industrial, Tbk Fabricated Metal Products KDSI 34 PT. Kedaung Indah Can, Tbk Fabricated Metal Products KICI 35 PT. Ades Waters Indonesia, Tbk. Food and Beverages ADES 36 PT. Delta Djakarta, Tbk Food and Beverages DLTA Lanjutan Tabel 4.1 Nama dan Jenis Bisnis Perusahaan Sampel NO Nama Perusahaan Bisnis Kode 37 PT. Fast Food Indonesia, Tbk Food and Beverages FAST 38 PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Food and Beverages INDF 39 PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk Food and Beverages MLBI 40 PT. Mayora Indah, Tbk Food and Beverages MYOR 41 PT. Ultra Jaya Milk, Tbk Food and Beverages ULTJ 42 PT Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk Food and Beverages SMAR 43 PT Tunas Baru Lampung Tbk. Food and Beverages TBLA 44 PT Siantar Top Tbk. Food and Beverages STTP 45 PT. Alumindo Light Metal Industry, Tbk Metal and Allied Products ALMI 46 PT. Betonjaya Manunggal, Tbk Metal and Allied Products BTON 47 PT. Lion Metal Works, Tbk Metal and Allied Products LION 48 PT. Pelangi Indah Canindo, Tbk Metal and Allied Products PICO 49 PT Lionmesh Prima Tbk. Metal and Allied Products LMSH 50 PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk Paper and Allied Products FASW 51 PT. Indah Kiat Pulp Paper, Tbk Paper and Allied Products INKP 52 PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Paper and Allied Products INRU 53 PT. Suparma, Tbk Paper and Allied Products SPMA 54 PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Paper and Allied Products TKIM 55 PT. Kimia Farma, Tbk Pharmaceuticals KAEF 56 PT. Kalbe Farma, Tbk Pharmaceuticals KLBF 57 PT. Tempo Scan Pacific, Tbk Pharmaceuticals TSPC 58 PT Merck Tbk Pharmaceuticals MERK

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MINING YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2008 SAMPAI 2012.

0 3 33

PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

2 20 23

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2013

0 12 11

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2013

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2013).

0 2 8

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 26

Pengaruh Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

3 81 9

Analisis pengaruh rasio likuiditas, leverage, dan profitabilitas terhadap return saham - USD Repository

1 10 111