13 tersebut memberi penilaian atas kesesuaian laporan keuangan audit dengan
standar kuangan yang berlaku, maka kemudian auditor akan menyampaikan hasil laporan auditnnya kepada pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan
perusahaan seperti kreditor, investor, maupun para pemegang saham. Boynton, et.al 2006:5 membagi jenis-jenis audit menjadi 3 bagian, yaitu :
1 Audit laporan keuangan financial statement audit
Audit laporan keuangan berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar
dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kreteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum Generally Accepted Accounting Principles.
2 Audit kepatuhan compliance audit
Audit kepatuhan berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu
entitas telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan atau peraturan tertentu. Kriteria yang ditetapkan dalam audit jenis ini berasal dari berbagai sumber.
Sebagai contoh, manajemen dapat mengeluarkan kebijakan atau ketentuan yang berkenaan dengan kondisi kerja, serta pertentangan kepentingan.
3 Audit operasional operational audit
Audit oprasional atau audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Dalam konteks audit
manajemen, manajemen meliputi seluruh operasi internal perusahaan yang
14
harus dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang memiliki wewenang yang lebih tinggi Bayangkara, 2008:2.
2.1.3 Manfaat Audit
Auditing bagi perusahaan merupakan hal yang cukup penting karena memberikan pengaruh besar dalam kegiatan perusahaan yang bersangkutan.
Seiring berkembangannya perusahaan, fungsi audit semakin penting dan timbul kebutuhan dari pemerintah, pemegang saham, analis keuangan, bankir, investor,
dan masyarakat untuk menilai kualitas manajemen dari hasil operasi dan prestasi para manajer. Menurut Halim 2008:62-63 manfaat audit dapat dipandang dari
dua sisi yaitu sisi ekonomi dan sisi pengawasan. 1
Manfaat ekonomis audit. 1
Meningkatkan kredibilitas perusahaan. Audit dilaksanakan untuk mengatahui pendapat auditor mengenai
kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan. Audit dilaksanakan agar laporan keuangan perusahaan dapat lebih dipercaya oleh pengguna
laporan keuangan. Dengan demikian kredibilitas perusahaan akan meningkat sehingga para pemakai laporan keuangan akan memandang
bahwa risiko investasi atas perusahaan tersebut relatif lebih rendah daripada perusahaan yang tidak diaudit.
2 Meningkatkan efisiensi dan kejujuran.
Audit dilaksanakan
agar elemen
intern perusahaan
lebih meminimalisasi kesalahan dan penyimpangan dalam proses akuntansi.
15 3
Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Auditor independen, berdasarkan pengujiannya dapa memberikan
rekomendasi-rekomendasi untuk memperbaiki pengendalian internal dan untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan klien.
4 Mendorong efisiensi pasar modal.
Secara tingkat makro, audit memberi dampak positif yang sangat penting. Audit yang dilakukan secara efektif akan menghasilkan
laporan keuangan yang berkualitas, relevan, dan handal atau reliable. Pasar modal yang menggunakan informasi yang dihasilkan laporan
keuangan sebagai sumber informasi utamanya, akan dapat berjalan secara efisien. Pasar modal yang efisien akan menghasilkan alokasi
sumber daya yang efisien pula sehingga perekonomian nasional akan berjalan secara efisien.
2 Manfaat dari sisi pengawasan.
Manfaat audit dari sisi pengawasan adalah sebagai berikut: 1
Preventive control. Tenaga akuntansi akan bekerja lebih berhati-hati dan akurat bila mereka
menyadari adanya audit. 2
Detective control. Suatu penyimpangan atau kesalahan yang terjadi lazimnya akan dapat
diketahui dan dikoreksi melalui suatu proses audit.