19 berusaha meningkatkan prestasi, dan memiliki keyakinan yang pasti untuk
membantu mewujudkan tujuan organisasi. Seperti yang dikemukakan Angel dan Perry 1981; Porter et al. 1974 dalam Sumarno 2005, komitmen organisasi
yang kuat akan mendorong individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi. Selain itu, komitmen organisasi yang tinggi akan meningkatkan kinerja yang
tinggi pula Randall, 1990 dalam Nouri dan Parker 1998 dalam Sumarno 2005. Komitmen auditor terhadap organisasinya adalah kesetiaan auditor
terhadap organisasinya, disamping juga akan menumbuhkan loyalitas serta mendorong keterlibatan diri auditor dalam mengambil berbagai keputusan. Oleh
karenanya komitmen akan menimbulkan rasa ikut memiliki sense of belonging bagi auditor terhadap organisasi.
2.1.6 Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan seorang pemimpin merupakan hal yang ikut menentukan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Gaya kepemimpinan
menggambarkan kombinasi yang konsisten dari falsafah, ketrampilan, sifat, dan sikap yang mendasari perilaku seseorang. Gaya kepemimpinan menunjukkan
secara langsung maupun tidak langsung, tentang keyakinan seorang pemimpin terhadap kemampuan bawahannya. Artinya, gaya kepemimpinan adalah perilaku
dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja
bawahannya. Dan penerapan gaya memimpin antara satu organisasi dengan organisasi yang lain berbeda-beda sesuai dengan kondisi organisasi dan pola kerja
20
anggota organisasi, sehingga dalam penerapannya gaya kepemimpinan ini akan meningkatkan kinerja para anggota organisasi.
Ada beberapa pengertian gaya kepemimpinan menurut para ahli. Gaya kepemimpinan leadership styles merupakan cara pimpinan untuk mempengaruhi
orang lain atau bawahannya sedemikian rupa sehingga orang tersebut mau melakukan kehendak pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi meskipun
secara pribadi hal tersebut mungkin tidak disenangi Luthans, 2002 dalam Trisnaningsih, 2007. Fleishman et al. dalam Gibson 1996, seperti yang dikutip
dalam Trisnaningsih 2007, telah dilakukan penelitian gaya kepemimpinan tentang perilaku pemimpin melalui dua dimensi, yaitu: consideration dan
initiating structure. Consideration konsiderasi adalah gaya kepemimpinan yang menggambarkan kedekatan hubungan antara bawahan dengan atasan, adanya
saling percaya, kekeluargaan, menghargai gagasan bawahan, dan adanya komunikasi antara pimpinan dengan bawahan. Pemimpin yang memiliki
konsiderasi yang tinggi menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka dan parsial. Initiating structure struktur inisiatif merupakan gaya kepemimpinan
yang menunjukkan bahwa pemimpin mengorganisasikan dan mendefinisikan hubungan dalam kelompok, cenderung membangun pola dan saluran komunikasi
yang jelas, serta menjelaskan cara mengerjakan tugas yang benar. Gaya kepemimpinan menurut Kartini Kartono 2005: 46 mendefinisikan
“gaya kepemimpinan adalah pola-pola perilaku yang diterapkan seorang pemimpin dalam bekerja dengan melalui orang lain seperti dipersepsikan orang-
orang”. Pola perilaku konsisten yang dimaksud disini adalah pola-pola yang