Analisis dan Uji Hipotesis Sesudah Perbaikan Data

Setelah dilakukan perbaikan data penelitian dengan transformasi seluruh variabel penelitian, hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.18. Tabel 4.18. Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b .566 a .320 .066 .8627775679 1.448 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, Resiko Sistemik~ X3, ROA X1, DER~ X2 a. Dependent Variable: Harga Saham~ Y b. Sumber : Lampiran 10A Berdasarkan tabel 4.18. nilai DW sebesar 1,448 terletak diantara dl = 0,658 dan du = 1,864, berarti bahwa dalam persamaan regresi tidak ada Autokorelasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak terjadi autokorelasi dapat dipenuhi.

4.8. Analisis dan Uji Hipotesis Sesudah Perbaikan Data

Setelah dilakukan perbaikan data pada variabel penelitian dengan mentransformasi data, maka hasil uji kualitas data yaitu uji normalitas menunjukkan bahwa data seluruh variabel independen dan dependen telah mengikuti sebaran normal. Demikian juga dengan hasil uji asumsi klasik yaitu uji autokorelasi telah memenuhi syarat yang ditentukan yaitu tidak terjadi autokorelasi pada model regresi.

4.8.1. Persamaan Regresi.

Tabel 4.19 adalah hasil estimasi koefisien regresi yang dihasilkan setelah dilakukan perbaikan pada semua variabel yang ada dengan cara melakukan transformasi data. Tabel 4.19. Koefisien Regresi Unstandardized Coefficients Model B Std. Error Sig Konstanta 6,124 ,362 ,000 Return On Assets X 1 ,003 ,095 ,812 Debt to Equity Ratio X 2 ,238 ,698 ,742 Resiko Sistematik X 3 -2,52 ,155 ,142 Sumber : Lampiran 11 Persamaan regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut: Y = 6,124 + 0,003 X 1 + 0,238 X 2 – 2,52 X 3 Berdasarkan persamaan regresi di atas dapat diperoleh penjelasan sebagai berikut: β = Konstanta = 6,124 Nilai konstanta β sebesar 6,124 menunjukkan bahwa, apabila variabel return on assets X 1 , debt to equity ratio X 2 , dan resiko sistematik X 3 konstan maka harga saham Y pada perusahaan tekstil yang go public di Bursa Efek Indonesia adalah sebesar 6,124. β 1 = Koefisien regresi untuk X 1 = 0,003 Artinya bahwa setiap penambahan Return on Assets sebesar satu satuan dan jika variabel lainnya konstan, maka akan meningkatkan harga saham sebesar 0,003. Namun perlu diperhatikan bahwa secara statistik Return on Assets tidak signifikan, yang berarti sebetulnya return on asset tidak berpengaruh pada harga saham perusahaan tesktil yang go public di Bursa Efek Indonesia β 2 = Koefisien regresi untuk X 2 = 0,238 Artinya bahwa setiap penambahan debt to equity ratio sebesar satu satuan dan jika variabel lainnya konstan, maka akan meningkatkan harga saham sebesar 0,238. Namun perlu diperhatikan bahwa secara statistik debt to equity ratio tidak signifikan, yang berarti sebetulnya debt to equity ratio tidak berpengaruh pada harga saham perusahaan tesktil yang go public di Bursa Efek Indonesia β 3 = Koefisien regresi untuk X 3 = -2,52 Artinya bahwa setiap penambahan resiko sistematik sebesar satu satuan dan jika variabel lainnya konstan, maka akan menurunkan harga saham sebesar -2,52. Namun perlu diperhatikan bahwa secara statistik resiko sistematik tidak signifikan, yang berarti sebetulnya resiko sistematik tidak berpengaruh pada harga saham perusahaan tesktil yang go public di Bursa Efek Indonesia

4.8.2. Koefisien Determinasi R Square

Tabel 4.20 adalah nilai R Square yang diperoleh dari hasil analisis setelah dilakukan perbaikan data. Tabel 4.20. Koefisien Determinasi Model Summary b .566 a .320 .066 .8627775679 1.448 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, Resiko Sistemik~ X3, ROA X1, DER~ X2 a. Dependent Variable: Harga Saham~ Y b. Sumber : Lampiran 12A Dari tabel 4.20. dapat diketahui bahwa R Square yang diperoleh dari hasil analisis setelah dilakukan perbaikan data menunjukkan nilai R Square sebesar 0,320 yang berarti bahwa besarnya harga saham pada perusahaan tekstil yang go public di Bursa Efek Indonesia mampu dijelaskan oleh variabel return on assets, debt to equity ratio, dan resiko sistematik sebesar 32, sedangkan sisanya sebesar 68 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model penelitian ini. 4.8.3. Hasil Pengujian Hipotesis 4.8.3.1. Hasil Uji f Dari hasil uji f antara variabel Return On Asset X 1 , Debt to Equity Ratio X 2 , Resiko Sistematik X 3 terhadap Harga Saham Y setelah dilakukan perbaikan data dapat dilihat pada tabel 4.21. Tabel 4.21. Uji f ANOVA b 2.807 3 .936 1.257 .352 a 5.955 8 .744 8.762 11 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, Resiko Sistemik~ X3, ROA X1, DER~ X2 a. Dependent Variable: Harga Saham~ Y b. Sumber: Lampiran 12A Berdasarkan tabel uji f diperoleh hasil F hitung sebesar 1,257 dengan nilai signifikansi sebesar 0,352. Karena nilai signifikansi F hitung lebih dari 0,05, maka model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga saham. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan Uji f dapat disimpulkan bahwa return on assets, debt to equity ratio dan resiko sistematik tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan tekstil yang go public di Bursa Efek Indonesia.

4.8.3.2. Hasil Uji t

Pengaruh hipotesis dengan uji t setelah dilakukan perbaikan data dengan menstransformasi seluruh variabel independen maupun dependen dapat dilihat pada tabel 4.22. Tabel 4.22. Hasil Uji Parsial Coefficients a 6.124 .362 16.934 .000 .023 .095 .198 .246 .812 .087 .131 7.655 .238 .698 .298 .341 .742 .120 .111 8.975 -.252 .155 -.637 -1.629 .142 -.499 .555 1.802 Constant ROA X1 DER~ X2 Resiko Sistemik~ X Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Partial Correl ations Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Harga Saham~ Y a. Sumber: Lampiran 12B Berdasarkan tabel 4.22. dapat dijelaskan hasil Uji t atau uji signifikansi parameter individual sebagai berikut: 1. Uji t antara variabel Return On Assets X 1 terhadap harga saham Y menghasilkan t hitung sebesar 0,246 dengan nilai signifikansi sebesar 0,812. Karena nilai signifikansi Uji t lebih dari tingkat signifikan 0,05, maka H diterima dan H 1 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa tidak berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham. 2. Uji t antara variabel Debt to Equity Ratio X 2 terhadap harga saham Y menghasilkan t hitung sebesar 0,341 dengan nilai signifikansi sebesar 0,741. Karena nilai signifikansi Uji t lebih dari tingkat signifikan 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak dan dapat disimpulkan bahwa tidak berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham. 3. Uji t antara variabel Resiko Sistematik X 3 terhadap harga saham Y menghasilkan t hitung sebesar -1.629 dengan nilai signifikansi sebesar 0,142. Karena nilai signifikansi Uji t lebih besar dari tingkat signifikan 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak dan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan negatif antara resiko sistematik terhadap harga saham. Nilai r parsial resiko sistematik sebesar -0,499 yang menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara resiko sistematik terhadap harga saham sebesar 49,9. Hasil pengujian hipotesis dengan Uji t setelah dilakukan perbaikan data pada semua variabel yang digunakan dalam penelitian menunjukkan bahwa return on assets, debt to equity ratio dan resiko sistematik tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan tekstil yang go public di Bursa Efek Indonesia Untuk hasil pengujian hipotesis ke dua setelah dilakukan perbaikan data pada semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tidak adanya variabel bebas yang berpengaruh terhadap harga saham, maka tidak ada variabel independen yang paling dominan yang mempengaruhi harga saham 4.9. Pembahasan 4.9.1. Implikasi