1.5 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1
Mempelajari cara pembuatan sistem pendukung keputusan yang benar dan berguna bagi pengambilan keputusan.
2 Menambah pengetahuan dan cara berfikir mengenai penerapan ilmu yang
telah di dapat di mata kuliah dan diimplementasikan dalam keadaan real. 3
Menjadi bahan referensi pembangunan sistem pendukung keputusan menggunakan metode AHP Analytical Hierarchy Process dan TOPSIS
Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution.
1.6 Metodologi
Metode yang dilakukan adalah sebagai berikut: a
Studi Literatur Pada tahap ini dilakukan studi terhadap berbagai macam literatur, seperti :
buku, internet, dan sebagainya. b
Analisis Sistem Analisis sistem adalah proses analisis terhadap permasalahan dan
mendefinisikan model penyelesaian. Termasuk dalam proses ini adalah melakukan analisis terhadap spesifikasi perangkat lunak yang akan dibangun.
Setelah perangkat lunak ditetapkan selanjutnya dilakukan perancangan Sistem yang meliputi pengolahan data. Perancangan arsitektur sistem pendukung
keputusan menggunakan AHP Analytical Hierarchy Process dan TOPSIS Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution. dan
perancangan antar muka perangkat lunak.
c Perancangan Sistem
Pada tahap ini dilakukan perancangan program misalnya data-data apa saja yang diperlukan serta proses apa saja yang dilakukan didalam program.
d Implementasi
Dalam hal ini berupa pembuatan perangkat lunak yaitu mewujudkan semua hasil perancangan pada tahap sebelumnya ke dalam kode-kode program sesuai
dengan algoritma dan bahasa pemrograman yang dipakai. Hasil dari tahap ini adalah sebuah perangkat lunak software dengan kemampuan sesuai dengan
rancangan yang telah dibuat sebelumnya. e
Uji coba Setelah perangkat lunak berhasil dibuat tahap selanjutnya adalah uji coba dan
evaluasi perangkat lunak. Uji coba dilakukan dengan menjalankan perangkat lunak, kemudian dilakukan evaluasi terhadap hasil yang di dapatkan.
f Dokumentasi
Pada tahap ini dilakukan pembuatan laporan mulai dari studi literatur sampai dengan implementasi serta penarikan kesimpulan dan saran.
1.7 Sistematika Penulisan
Penulisan serta pembahasan :tugas akhir ini dibagi menjadi 5 bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pengantar yang memberikan gambaran mengenai permasalahan-permasalahan yang kemudian akan
dibahas pada bab-bab selanjutnya. Terdapat tujuh pokok bahasan dalam bab ini yaitu: latar belakang, rumusan masalah, ruang
lingkup, tujuan, manfaat, metodologi pelaksanaan, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dibahas tentang teori-teori dasar yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan, yaitu tentang sistem
pendukung keputusan menggunakan AHP Analytical Hierarchy Process dan TOPSIS Technique for Order Preference by
Similarity to Ideal Solution. BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini membahas tentang analisis dari permasalahan yang ada saat
ini dan analisis yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut. Pembuatan desain dari sistem dengan mengacu pada analisis yang
telah dibahas. Perancangan sistem yang akan dibahas dibagi menjadi tiga bagian, meliputi desain user interface, desain data,
dan desain proses. BAB IV
IMPLEMENTASI Berisi
pembahasan menegenai
analisis kebutuhan peragkat lunak dan perancangan sistem yang meliputi pengolahan data,
perancangan basis data, perancangan arsitektur sistem pendukung keputusan dan perancangan antar muka perangkat lunak.
BAB V UJI COBA
Pada bab ini akan dibahas mengenai pembuatan perangkat lunak, uji coba perangkat lunak dan analisis terhadap hasil uji coba yang
dilakukan. BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan membahas mengenai kesimpulan dan saran dari
uji coba perangkat lunak dan analisis terhadap hasil uji coba yang dilakukan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan proses desain sistem dan implementasi ke bentuk
program, sehingga sistem ini dapat dibuat dengan benar. Teori-teori yang akan dijelaskan, meliputi teori tentang sistem pendukung yang sebenarnya, teori
tentang 2 metode yang saling bergantungan yaitu metode AHP dan metode yang merupakan layanan yang disediakan oleh sistem pendukung keputusan dalam
pemilihan pegawai klinik Laboratorium Prodia Surabaya. 2.1
Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan SPK merupakan suatu kumpulan prosedur pemrosesan data dan informasi yang berorientasi pada penggunaan model untuk
menghasilkan berbagai jawaban yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan dimana SPK harus sederhana, mudah dan adaptif. Adapun
ciri utama dalam SPK ini yang sekaligus sebagai keunggulannya adalah kemampuan SPK untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tidak terstruktur.
Menurut Sudirman dan Widjajani 1996 mengemukakan bahwa ciri-ciri SPK yang dirumuskan oleh Alters Keen adalah:
1 SPK ditujukan untuk membantu keputusan-keputusan yang kurang
terstruktur dan umumnya dihadapi oleh para manajer yang berada di tingkat puncak.
2 SPK merupakan gabungan antara kumpulan model kualitatif dan kumpulan
data.
8
3 SPK memiliki fasilitas interaktif yang dapat mempermudah hubungan antara
manusia dengan komputer. 4
SPK bersifat luwes dan dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
SPK tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer dalam keputusan, namun manajer dan komputer bekerja sama sebagai tim pemecahan masalah yang
berada di area semi konduktor yang jelas.
2.1.1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Terdiri dari 3 sub sistem yaitu sub sistem manajemen basis data, sub sistem manajemen basis model, dan subsistem perangkat lunak penyelenggara
dialog. Hubungan dari subsistem-subsistem tersebut digambarkan seperti terlihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Komponen SPK
a. Subsistem Manajemen Basis Data
Subsistem data yang tercakup dalam sistem manajemen basis data. Merupakan bagian-bagian yang menyediakan data yang dibutuhkan oleh sistem.
Data ini di organisasikan dalam suatu data base yang disebut Database Management System DBMS. Ada beberapa perbedaan database untuk SPK dan
non-SPK. Pertama sumber data untuk SPK lebih kaya daripada non-SPK. Perbedaan lain adalah proses pengambilan dan ekstraksi dari sumber data yang
sangat besar. SPK membutuhkan proses ekstraksi dan DBMS yang dalam pengelolaannya harus cukup flexible untuk memungkinkan penambahan dan
pengurangan secara cepat. Kemampuan yang dibutuhkan dari manajemen data base sebagai berikut:
1 Mengkombinasikan berbagai variasi data melalui pengambilan dan ekstraksi
data. 2
Menambahkan sumber data dengan cepat dan mudah. 3
Menggambarkan struktur data logikal sesuai dengan pengertian pemakai sehingga pemakai mengetahui apa yang tersedia dan dapat menentukan
kebutuhan penambahan dan pengurangan. 4
Menangani data secara personil sehingga pemakai dapat mencoba berbagai alternatif pertimbangan personil.
5 Kemampuan untuk mengelola berbagai variasi data.
b. Subsistem Manajemen Basis Model
Salah satu dari kelebihan SPK adalah kemampuannya untuk mengintegrasikan akses data dan model-model keputusan. Hal ini dapat dilakukan
dengan menambah model-model keputusan ke dalam sistem yang menggunakan database sebagai mekanisme integrasi dan komunikasi diantara model-model.
Salah satu persoalan yang berkaitan dengan model adalah bahwa penyusunan
model seringkali terikat pada struktur model yang mengasumsikan adanya masukan yang benar dan cara keluaran yang tepat. Sementara model cenderung
tidak mencukupi adanya kesulitan dalam mengembangkan model yang teritegrasi untuk menangani sekumpulan keputusan yang saling bergantungan. Untuk
menangani masalah ini dengan menggunakan koleksi berbagai model yang terpisah, dimana setiap model digunakan untuk menangani bagian yang berbeda
dari masalah yang dihadapi. Kemampuan yang dimiliki subsistem basis model meliputi:
1 Menciptakan model baru secara cepat dan mudah.
2 Mengakses dan mengintegrasikan model-model keputusan.
3 Mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dan
manajemen data base. c.
Subsistem Basis Dialog dialog management Subsistem dialog adalah fleksibilitas dan kekuatan karakteristik SPK yang
timbul dari kemampuan interaksi antara sistem dan pemakai. Menurut Bennet, komponen sistem dialog adalah pemakai, terminal, dan sistem perangkat
lunak, bisa melihat pada gambar 2.2. Bahasa Aksi
User
SPK Bahasa Tampilan
Gambar 2.2 Subsistem Basis Dialog
Selain itu kemampuan yang harus dimiliki oleh SPK untuk mendukung dialog pemakaisistem meliputi:
1 Menangani berbagai variasi gaya dialog. 2
Mengakomodasi tindakan pemakai dengan berbagai peralatan masukan. 3
Menampilkan data dengan berbagai variasi format dan peralatan keluaran. 4
Memberikan dukungan yang fleksibel untuk mengetahui basis pengetahuan pemakai.
2.2 Sistem Flow Chart
Sistem flowchart merupakan alat bantu yang banyak digunakan untuk menggambarkan sistem secara phisik dengan simbol-simbol bagan alir yang
menunjukkan secara tepat arti phisiknya seperti simbol : terminal, hard disk, laporan dan lain-lainnya. Adapun simbol-simbol standar yang digunakan untuk
membuat bagan alir adalah sebagai berikut : Simbol Terminal Simbol ini digunakan untuk menggambarkan awal dan akhir suatu sistem. Simbol Data
Simbol ini menggambarkan kegiatan input atau output. Simbol Keputusan Simbol ini menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data.
Simbol Proses Simbol ini menunjukkan operasi yang dilakukan diluar komputer Simbol Penghubung Penghubung pada halaman yang sama. Dalam
menggambarkan bagan alir dokumen dibuat mengalir dari atas ke bawah dan dari kiri kekanan. Karena keterbatasan ruang halaman kertas untuk menggambarkan
maka diperlukan simbol penghubung yang memungkinkan aliran dokumen berhenti disuatu lokasi pada halaman tertentu dan kembali berjalan dilokasi lain
pada halaman yang sama. Simbol Penghubung Penghubung pada halaman yang berbeda. Dalam menggambarkan bagan alir dokumen dibuat mengalir dari atas ke
bawah dan dari kiri kekanan. Karena keterbatasan ruang halaman kertas untuk menggambarkan maka diperlukan simbol penghubung yang memungkinkan aliran
dokumen berhenti disuatu lokasi pada halaman tertentu dan kembali berjalan dilokasi lain pada halaman yang berbeda.
Tabel 2.1 Simbol-Simbol Flowchart No Simbol Nama
Simbol Keterangan
1. Simbol
Termination Termination adalah suatu simbol
untuk memulai dan mengakhiri suatu program.
3. Simbol
preparanon Simbol preparanon adalah memberi
nilai awal suatu besaran. 4.
Simbol Proses Simbol proses adalah simbol untuk
melakukan proses perhitungan rumus.
5. Simbol
Decission Suatu simbol untuk suatu
penyeleksian kondisi di dalam program..
6. Simbol
Output Simbol output adalah simbol untuk
mencetak hasil atau untuk mengetahui hasil.
7 Symbol
connection Symbol untuk menghubungkan
suatu aliran yang berada dalam suatu halaman
8 atau
Symbol link Symbol untuk menggambarkan arah
aliran
2.3 Basis Data