Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1
Mendefinisikan masalah dan penentuan solusi yang diinginkan. 2
Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan subtujuan-subtujuan, kriteria dan kemungkinan alternatif-alternatif
pada tingkatan kriteria yang paling bawah Djiwo Harsono, 2007.
b. Pair-wise comparison
Merupakan perbandingan berpasangan yang digunakan untuk mempertimbangkan faktor-faktor keputusan atau alternatif-alternatif dengan
memperhitungkan hubungan antara faktor dan sub faktor itu sendiri. Adapun skala pembanding yang digunakan dapat dilihat pada tabel 2.3 di bawah ini.
Tabel 2.3 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan
Nilai Interpretasi 1
O
i
dan O
j
sama penting
3
O
i
sedikit lebih penting daripada O
j
5 O
i
kuat tingkat kepentingannya daripada O
j
7 O
i
sangat kuat tingkat kepentingannya daripada O
j
9 O
i
mutlak lebih penting daripada Oj
2,4,6,8 Nilai-nilai intermediate
Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1
Membuat matriks perbandingan berpasangan untuk alternatif pada tiap dimensi. Nilai perbandingan kepentingan alternatif i A
i
terhadap alternatif j A
j
dapat dinotasikan sebagai a
ij
, dan nilai a
ji
= 1 a
ij.
Sebagai contoh, matriks perbandingan berpasangan untuk alternatif pada dimensi Reliability
seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 2.4 Matriks Perbandingan Berpasangan Untuk Alternatif Kriteria ke-j
Kriteria ke-i Pendidikan Umur
Pengalaman Kerja
Kriteria
jn
Pendidikan K11 K12
K13 K14 Umur
K21 K22 K23
K24 Pengalaman Kerja
K31 K32
K33 K34
Kriteria
in
K41 K42
K43 K44
Matriks perbandingan berpasangan tersebut juga dilakukan pada empat dimensi yang lain.
2 Untuk mendapatkan nilai perbandingan kepentingan untuk bagian dimensi
dan bagian alternatif, matriks perbandingan berpasangan diatas dibuat sebagai kuisioner pembobotan yang akan diberikan pada responden sebagai
pengambil keputusan. Dalam hal ini adalah pihak manajemen rumah sakit, misalnya direktur atau wakil direktur bagian medis rumah sakit.
3 Dari hasil matriks perbandingan tersebut, kemudian dilakukan sintesis
perbandingan dan dapatkan nilai prioritas. Hal ini dilakukan pada semua matriks yang telah dibuat, baik pada bagian dimensi maupun alternatif, yaitu
dengan tahap berikut ini : a
Hitung Total Kolom Jumlahkan nilai kepentingan yaitu nilai d
ij
untuk dimensi dan a
ij
untuk alternatif pada tiap kolom pada masing-masing matriks.
b Buat Normalized Matriks
Bagilah tiap nilai kepentingan dengan total kolom pada masing-masing matriks, atau dapat dinotasikan sebagai berikut : Saaty T, 1993.
Nilai Normalisasi =
n
1 ij
dij d
i
atau
n
1 ij
aij a
i
2.1
c Hitung Nilai Prioritas
Dengan cara menghitung rata-rata untuk tiap baris pada normalized matriks.
c. Pengecekan konsistensi