Menurut Kotler 1997 : 16 Manajemen Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi dan
saluran distribusi dari barang, jasa, gagasan, untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang menguntungkan pembeli sasaran dan
mencapai sasaran organisasi. Menurut Stanton 1984 ; 6 Manajemen Pemasaran adalah analisis
perencanaan, implementasi dan pengawasan program yang dirancang dengan tujuan untuk menimbulkan pertukaran yang diinginkan dengan pasar
yang menjadi tujuan, guna mencapai sasaran organisasi. Dari definisi diatas dapat dilihat bahwa Manajemen Pemasaran
mempunyai peranan yang penting. Hal ini disebabkan karena Manajemen Pemasaran mencakup bermacam – macam kegiatan lain dalam rangka
meningkatkan tingkatan penjualan tersebut. Selain itu juga manajemen pemasaran menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar
serta menentukan harga, mengadakan komunikasi dan distibusi yang efektif untuk memberi tahu, mendorong serta melayani pasar.
2.2.3. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran dimana bahwa untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan
penyerahan produk yang memuaskan secara lebih efektif dan lebih efisien disbanding para pesaing. Untuk itu suatu organisasi atau perusahaan harus
menyusun suatu kombinasi, dan kebijakan produk, promosi dan distribusi
setepat-tepatnya agar kebutuhan para konsumennya dapat dipenuhi secara memuaskan.
Menurut Kotler dan Amstrong 2001 : 7, konsep pemasaran adalah proses dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai product of value dengan orang atau kelompok lain.
Sedangkan menurut Lamb, et. al 2001 : 8, konsep pemasaran adalah sederhana dan secara intuisi merupakan filosofi yang menarik. Konsep
pemasaran menyatakan bahwa alasan keberadaan sosial dan ekonomi bagi suatu organisasi adalah memuaskan kebutuhan konsumen dan keinginan tersebut
sesuai dengan sasaran perusahaan. Hal tersebut didasarkan pada pengertian bahwa suatu penjualan tidak tergantung pada agresifnya tenaga penjual, tetapi
lebih pada keputusan konsumen untuk membeli suatu produk. Bahkan apa yang konsumen pikirkan itulah yang mereka beli nilai yang mereka persepsikan.
Difinisi suatu bisnis. Konsep pemasaran terdiri dari : 1.
Fokus pada kemauan dan keinginan konsumen sehingga organisasi dapat membedakan produknya dari produk yang ditawarkan oleh para pesaing.
2. Mengintegrasikan seluruh aktifitas organisasi, termasuk didalamnya
produksi, untuk memuaskan kebutuhan ini. 3.
Pencapaian tujuan jangka panjang bagi organisasi dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen secara hokum dan bertanggung jawab.
2.2.4. Pengertian Perilaku Konsumen
Kebutuhan dan keinginan konsumen selalu menjadi perhatian dan acuan yang pertama bagi perusahaan, yaitu dengan cara melihat konsumen yang
bersangkutan. Oleh karena itu perusahaan selalu dituntut untuk menyempurnakan dan menyesuaikan kemampuan akan produk yang dibuatnya,
serta mengamati kebutuhan dan keinginan konsumen saat ini maupun yang akan datang.
Menurut Schiffman dan Kanuk 2008 ; 8, Perilaku Konsumen adalah “Consumer Behavior is the Behavior that Consumer Display in Searching for
Purchasing, Using, Evaluating and Disposing of Product, Service and Ideas “.
Artinya perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, dan mengevaluasi produk, pelayanan atau
jasa maupun ide – ide. Menurut Sumarwan 2002 : 26, perilaku konsumen adalah semua
kegiatan, tindakan serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa
setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi. Menurut Setiadi 2003 : 3, perilaku konsumen adalah tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli
tindakan ini.
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bias memenuhi kebutuhannya.
Gambar 2.1 Model Sederhana Perilaku Konsumen
Feed Back to Consumer Post Purchase Evaluation
Feed back to marketer Development of Marketing Straty
Sumber : Henry Assael, 1998 : 14 Consumer Behavior and Marketing Action. Sixth Edition. South – Western College Publishing.
Berdasarkan gambar 2.1 dapat disimpulkan bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen, yaitu :
1. Faktor Pribadi
Pemilihan konsumen terhadapmerek dipengaruhi oleh kebutuhan konsumen. Persepsi terhadap karakteristik merek dan sikap mereka
terhadapalternatif merek. The Individual
Consumer Environment
Influence Consumer
Decision Strategy
Marketing Consumer
Respon
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang mempengaruhi pembelian seorang adalah budaya kelas sosial, keluarga atau kelompok masyarakat pada situasi tertentu.
3. Strategi Pemasaran
Variabel – variabel dalam strategi pemasaran seperti produk, harga, promosi, dan distribusi dinilai dan dievaluasi oleh konsumen dalam proses
pengambilan keputusan. Pemasar harus memperoleh informasi tetang respons konsumen terhadap stratgi pemasaran ini, dimaksudkan untuk
mengevaluasi kesempatan pasar sebelum mereka mengembangkan strategi pemasaran yang baru.
2.2.5. Keterlibatan Konsumen