Menurut Mowen 1995 dalam Sutisna 2003 : 11 mengemukakan bahwa tingkat keterlibatan konsumen dalam suatu pembelian dipengaruhi oleh
kepentingan personal yang dirasakan dan ditimbulkan oleh stimulus. Menurut Setiadi 2003 : 115, keterlibatan adalah tingkat kepentingan
pribadi yang dirasakan dan atau minat yang dibangkitkan oleh stimulus didalam situasi spesifik hingga jangkauan kehadirannya, konsumen bertindak dengan
sengaja untuk meminimumkan resiko dan memaksimumkan manfaat yang diperoleh dari pembelian dan pemakaian.
Dengan demikian keterlibatan merupakan refleksi dari motivasi yang kuat di dalam bentuk relevansi pribadi yang dirasakan dari suatu produk atau jasa
dalam konteks tertentu. Jika keterlibatan suatu produk tinggi seseorang akan mengalami tanggapan pengaruh yang lebih kuat seperti emosi dan perasaan
kuat. Keterlibatan diaktifkan ketika obyek barang, jasa, dan promosi dirasakan membantu dalam memenuhi kebutuhan, tujuan, dan nilai yang penting.
2.2.5.1. Dasar Arti-Akhir Bagi Keterlibatan
Rantai Arti-akhir dapat menolong pemasar memahami keterlibatan konsumen karena dapat memperlihatkan bagaiamana pengetahuan
tentang cirri produk yang dihubungkan dengan pengetahuan tentang diri.
Gambar 2.2. Model Rantai Arti-Akhir Keterlibatan
Peter dan Olson, 1999 : 84 Tingkat keterlibatan produk yang dialami konsumen selama proses
pengambilan keputusan ditentukan oleh jenis pengetahuan Arti-Akhir yang diaktifkan pada suatu situasi. Tingkat keterlibatan atau relevansi
pribadi konsumen tergantung pada dua aspek rantai arti-akhir yang diaktifkan, yaitu :
1. Pentingnya atau relevansi pribadi dari arti-akhir bagi konsumen.
2. Kekuatan hubungan antara tingkatan pengetahuan produk dan
tingkat pengetahuan pribadi. Konsumen yang percaya bahwa cirri suatu produk secara kuat
dihubungkan dengan tujuan atau nilai akhir yang penting akan menempati posisi tingkat keterlibatan yang lebih tinggi pada suatu
produk. Sebaliknya konsumen yang percaya bahwa ciri suatu produk dihubungkan secara lemah terhadap nilai-nilai yang penting akan
mengalami keterlibatan produk pada tingkat yang lebih rendah. Konsumen yang percaya bahwa ciri produk tidak mengakibatkan
konsekuensi yang relevan akan mengalami keterlibatan yang kecil atau tidak sama sekali terhadap suatu produk. Peter dan Olson, 1999 : 84
2.2.5.2. Indikator-indikator yang Membentuk Keterlibatan Konsumen
Menurut Darsono dan Dharmesta 2005 : 294, indikator-indikator yang menetukan keterlibatan konsumen yaitu :
1. Harga : Harga adalah sebuah nilai jual dari suatu barang atau jasa.
2. Resiko : Resiko adalah suatu anggapan membahayakan yang
dirasakan konsumen terhadap suatu produk 3.
Keamanan : Keamanan adalah suatu tindakan yang dirasakan konsumen terhadap suatu produk yang berhubungan dengan
kenyamanan konsumen. 4.
Pendapat orang lain : Pendapat orang lain adalah tanggapan orang lain tentang suatu produk sebagai bahan informasi.
Sedangkan menurut Sutisna 2001 : 55, konsumen yang mempunyai keterlibatan tinggi terhadap suatu produk, akan
memfokuskan pemrosesan informasi pada hal-hal yang inti dan detail. Informasi itu sendiri adalah suatu pemberitahuan tentang pengetahuan
suatu produk kepada konsumen yang diperoleh dari berbagai sumber.
2.2.6. Keputusan Pembelian