2.2 Tinjauan Konsep
2.2.1 Tinjauan Tentang Pariwisata
Pada hakikatnya berpariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan
kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain seperti karena
sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar. Istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan
tempat tinggal sementara seseorang diluar tempat tinggalnya karena suatu alasan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kenikmatan dan
memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga karena kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olahraga untuk kesehatan, konvensi, keagamaan, dan
keperluan usaha yang lainnya Suwantoro, 1997:3-4 Pada undang-undang RI nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan
dijelaskan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan probadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi, dalam jangka waktu sementara.
2.2.2 Tinjauan Tentang Potensi Wisata
Potensi wisata merupakan segala seusuatu yang menjadi andalan daya tarik wisata untuk dikunjungi di suatu tempat. Daya tarik tersebut sengaja ditonjolkan
sebagai atraksi wisata. Atraksi wisata adalah semua yang menjadi daya tarik dan mengapa wisatawan tertarik berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata, diantaranya :
1. Natural attraction yang berupa pemandangan dan segi geografis dari suatu daerah tujuan wisata.
2. Cultural attraction yang berupa sejarah dan cerita rakyat, religi, seni, dan kegiatan khusus.
3. Social attraction yang berupa kebiasaan penduduk, mata pencaharian penduduk, bahasa, dan kesempatan untuk pertemuan sosial.
4. Built attraction yang berupa bangunan bersejarah dan bangunan berarsitektur modern Yoeti, 2002.
Erlingta Desty Fikriyondha dalam Oka A, Yoeti, 1998 berpendapat bahwa berhasilnya suatu tempat wisata hingga tercapainya kawasan wisata sangat tergantung
pada 3A yaitu atraksi attraction , mudah dicapai accessibility, dan fasilitas amenities.
Menurut Pendit 2002, secara umum potensi wisata dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Potensi Alamiah yaitu potensi yang ada di masyarakat yang berupa potensi fisik, geografi, seperti potensi alam.
2. Potensi Budaya atau potensi non fisik yaitu potensi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, seperti adat-istiadat , mata pencaharian,
kesenian, dan sebagainya. Obioma 2013 menjelaskan pariwisata adalah semua tentang kenyamanan
dan kesenangan, orang suka mengunjungi tempat-tempat dan peristiwa yang mampu membuat mereka berkesempatan untuk bersantai dan bersenang-senang. Tempat-
tempat dan acara menarik bisa seperti : alam budaya atau buatan situasi dan peristiwa buatan manusia. Berdasarkan pandangan ini, jenis-jenis potensi pariwisata
dapat dikategorikan sebagai berikut : 1. Potensi wisata alam atau Eco-Tourism adalah yang ada hubungannya
dengan alam yang indah seperti gua, dataran tinggi, pegunungan, air terjun, batu, dan wisata alam lainnya seperti satwa liar, sumber daya air.
Ekowisata adalah perjalanan yang tujuannya ke daerah-daerah alami untuk memahami budaya dan sejarah alam lingkungan dan tidak mengubah
integritas ekosistem, dan memproduksi peluang ekonomi yang membuat konservasi sumber daya alam bermanfaat bagi masyarakat setempat.
2. Potensi wisata budaya adalah yang ada hubungannya dengan keunggulan budaya dan keunikan dari orang, baik buatan manusia atau diwariskan. Di
antara warisan budaya dari orang yang menjadi sumber tempat wisata seperti : tarian, musik, adat istiadat, monumen bersejarah, gambar, seni
dan kerajinan, keagamaan tradisional, pernikahan tradisional dan penguburan, dan lain-lain.
3. Potensi wisata buatan atau artificial pariwisata adalah potensi pariwisata berdasarkan pada penciptaan atau teknologi inovasi manusia dibidang
hiburan bioskop, teater, taman, museum, dan pusat-pusat hiburan lainnya olah raga dan rekreasi seperti kolam renang, klub olah raga, klub sosial,
dan pusat-pusat rekreasi lainnya akomodasi seperti hotel, motel, rumah tamu, dan paket liburan berkemah restoran, hotel dan fasilitas transportasi
seperti agen perjalanan, operator tur, pusat informasi wisata dan lain-lain. Poerwadarminta 1993:766 mendefinisikan potensi sebagai kekuatan,
kesanggupan, kemampuan. Dikaitkan dengan potensi wisata, maka dapat dijelaskan bahwa pengertian potensi wisata adalah seluruh potensi wisata alam dan budaya.
Potensi wisata merupakan segala sesuatu yang terdapat disuatu daerah yang dapat dikembangkan menjadi daya tarik wista.
2.2.3 Tinjauan Tentang Paket Wisata