7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1. Kajian Pustaka
Pada bagian ini akan dipaparkan tentang beberapa penelitian yang memiliki persamaan dengan penelitian yang penulis akan lakukan. Tujuannya adalah sebagai bahan masukan
dalam melakukan penelitian yang berjudul ″Kemampuan analisis struktural semiotic puisi penerimaan karya chairil anwar oleh siswa kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar tahun
pelajaran 20112012″, untuk mendapatkan gambaran jelas sekaligus dapat sebagai bahan perbandingan.
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh I Nyoman Merta, penelitiannya berjudul Analisis struktur dan semiotik puisi kontemporer ″Tragedi Winka dan Sihka″ karya Sutardji
Calzoum Bachri. Dalam penelitian itu, peneliti menggunakan teori yang berkaitan dengan masalah yang dibahas yaitu : 1 pengertian puisi, 2 apresiasi puisi, 3 sifat-sifat puisi,
4 unsur-unsur pembangun puisi, 5 hakikat puisi kontemporer, 6 ragam puisi kontemporer, 7 analisis struktur dan analisis semiotik.
Metode yang digunakan dalam penenlitian itu adalah metode penentuan subjek penelitian yaitu sajak ″Tragedi Winka dan Sihka″, metode pendekatan subjek penelitian yang
digunakan adalah metode empiris, metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumen yang berbentuk buku sebuah puisi, dan metode pengolahan data yang
digunakan adalah metode kualitatif sintesis dan disajikan secara deskriptif. Hasil dari penelitian itu menunjukkan bahwa puisi kontemporer ″Tragrdi Winka dan
Sihka″ berhasil dianalisis dengan baik dari segi struktural dan semiotik. Dari semiotik
8
ditemukan makna dari puisi tersebut, yaitu tentang ketidakharmonisan dalam keluarga yang berakhir dengan sebuat tragedi.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ni Desak Gede Suastini, penelitiannya berjudul ″Kemampuan Memahami Hubungan Intertekstual antara Puisi Karya Amir Hamzah
dengan Puisi Karya Chairil Anwar Siswa Kelas X SMA 1 Ubud Gianyar Tahun Pelajaran 20082009.″ Dalam penelitian itu, peneliti menggunakan teori yang berkaitan dengan
materi yang dibahas yaitu : 1 pengertian puisi, 2 hakikat dan metode puisi, 3 unsur- unsur puisi, 4 apresiasi puisi, dan 5 pengertian hubungan intertekstual.
Metode yang digunakan dalam penelitian itu adalah metode untuk menentukan subjek penelitian digunakan metode sampling, untuk pendekatan subjek penelitian digunakan
metode empiris, untuk mengumpulkan data digunakan metode tes, dan untuk mengolah data dipergunakan metode analisis deskriptif.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dalam penelitian itu menunjukkan bahwa siswa kelas X SMA Negeri 1 Ubud, tahun pelajaran 20082009 tergolong mampu memahami
hubungan intertekstual dalam puisi karena angka yang dicapai berada pada angka kelulusan yaitu 7,00.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh I Nengah Edy Yasa Santika yang berjudul Analisis Puisi Bali Anyar Karya Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bangli Tahun Pelajaran
20092010. Dalam penelitian itu, digunakan beberapa teori yang berkaitan dengan judul yang diangkat yakni : 1 apresiasi sastra, 2 tahapan-tahapan apresiasi sastra, 3 sejarah
puisi, 4 pengertian puisi, 5 jenis-jenis puisi, 6 unsur pembangun puisi, dan 7 sifat- sifat puisi.
Metode yang digunakan dalam penelitian itu adalah metode untuk menentukan subjek penelitian digunakan metode sampling dengan teknik random sampel. Metode pendekatan
subjek digunakan metode empiris, untuk mengumpulkan data digunakan metode
9
observasi, wawancara, dan tes. Metode pengolahan data digunakan metode analisis statistik deskriptif.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dalam penelitian itu menekankan pada kemampuan siswa untuk memahami unsur-unsur yang membangun sebuah puisi
khusunya unsur intrinsik puisi tersebut. Setelah membaca ketiga penelitian itu dan dikaitkan dengan judul penulis ternyata
memiliki persamaan dan perbedaannya dengan ketiga penelitian tersebut. Dengan penelitian pertama yang dilakukan oleh I Nyoman Merta, penelitian ini memiliki
kesamaan dari segi telaah terhadap unsur yang dominan pada karya tersebut. Puisi yang ditelaah penulis dan I Nyoman Merta sama yakni puisi kontemporer. Perbedaannya
terletak pada puisi kontemporer yang dianalisis. I Nyoman Merta menganalisis puisi kontemporer karya Sutardji Calzoum Bachri yang berjudul Tragedi Winka dan Sihka
sementara penulis menelaah puisi kontemporer karya Sutardji Calzoum Bacri yang berjudul Amuk.
Penelitian yang kedua, yang dilakukan oleh Ni Desak Gede Suastini, setelah membaca dan dikaitkan dengan judul penulis maka penulis menemukan banyak perbedaan. Dari
jenis puisi yang dijadikan bahan penelitian yakni penulis menjadikan puisi kontemporer sebagai objek penelitian sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ni Desak Gede
Suastini objek kajiannya adalah puisi konvensional karya Amir Hamzah dan Chairil Anwar. Perbedaan juga terlihat dari hasil yang ingin dicapai., pada penelitian yang
dilakukan oleh Ni Desak Gede Suastini adalah agar siswa mampu memahami dan menemukan hubungan intertektual antara puisi karya Amir Hamzah dan puisi karya
Chairil Anwar. Penulis merasa dengan demikian, siswa akan semakin sulit dan lama mengetahui dan memahami unsur-unsur intrinsik puisi tersebut. Penulis dalam penelitian
ini menekankan pada kemampuan siswa menelaah unsur-unsur yang dominan pada puisi
10
kontemporer Amuk sehingga nantinya diharapkan siswa mampu mengapresiasikan puisi tersebut dengan baik.
Setelah membaca penelitian yang ketiga, yang dilakukan oleh I Nengah Edy Yasa Santikadan dikaitkan dengan judul penulis maka penulis menemukan persamaan dari segi
metode penelitian yang digunakan. Hasil yang diharapkan setelah penelitian ini juga sama yakni menekankan pada kemampuan siswa dalam menelaah atau menganalisis unsur-
unsur pembangun puisi. Perbedaannya sendiri terletak pada objek yang diteliti. Pada penelitian yang dilakukan oleh I Nengah Edy Yasa Santika, puisi yang dijadikan objek
penelitian adalah puisi Bali Anyar sedangkan penulis menjadikan puisi kontemporer Amuk sebagai objek penelitian.
2.2. Landasan Teori