17
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Subjek Penelitian
Metode penentuan subjek penelitian ini merupakan metode untuk menentukan subjek penelitian. Dalam penenlitian ini, akan dijabarkan tentang tempat penelitian,
populasi penelitian, dan sampel penelitian. 3.3.1 Tempat Penelitian
Sehubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu kemampuan menganalisis structural semiotic puisi “Penerimaan” karya Chairil Anwar oleh siswa kelas XI
SMA Saraswati 1 Denpasar , untuk itu tempat penelitian adalah di sekolah SMA Saraswati 1 Denpasar.
3.3.2 Populasi Penelitian Dalam setiap penelitian unsur populasi mutlak dipergunakan, sebab
populasi merupakan sumber data yang akan teliti. Menurut Sudjana 1982: 57 ″Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung
maupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dan karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-
sifatnya″. Pengertian tersebut jelas bahwa populasi adalah semua unsur yang akan diteliti dari sekumpulan objek yang lengkap.
Berdasarkan pengertian diatas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar tahun
18
pelajaran 20112012. Untuk lebih jelasnya, populasi penelitian ini dapat dilihat dalam table berikut ini :
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar tahun Pelajaran 20112012
No Kelas
Jumlah orang 1.
IPA 1 50
2. IPA 2
46 3.
IPA 3 44
4. IPA 4
43 5.
IPA 5 42
6. IPA 6
41 7.
IPA 7 45
8. IPA 8
40 9.
IPS 1 38
10. IPS 2
35 Jumlah
424
3.3.3 Sampel Surakhmad 1994: 93 menyatakan ″Penarikan sampel adalah penarikan
sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi″. Dalam pengertian tersebut maka sampel yang baik adalah sampel yang betul-betul dapat mewakili
populasi, pendapat yang sama dikemukakan oleh Sudjana 1982:71 ″ Sampel
19
adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dengan populasinya″.
Berdasarkan uraian dari pendapat tersebut, maka penelitian ini mengambil 15 dari jumlah populasi yang ada yaitu 60 x 424 orang = 254,4 254
orang. Penentuan sampel tersebut didukung oleh pendapat Arikunto 1997: 120 yang menyatakan ″Untuk ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari
100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitan populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 60
atau 65 atau lebih.″ Dalam menetapkan jumlah sampel pada sub populasi digunakan
perhitungan sebagai berikut :
Jumlah individu setiap kelas x jumlah sampel yang telah ditentukan Jumlah populasi
Dalam menentukan sampel pada penelitian ini, digunakan dua teknik penarikan sampel. Kedua teknik penarikan sampel itu meliputi sampel
proporsional proportional sampling dan sampel random random sampling. Penggunaan teknik proporsional sampel proportional sampling adalah karena
yang menjadi subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar yakni kelas XI IPA dan XI IPS. Adapun kelas XI IPA
terdiri dari 8 kelas dan XI IPS terdiri dari 2 kelas. Berikut ini data mengenai sub-sub populasi dari populasi penelitian ini :
1. IPA 1 = 50 x 254 = 29,9 menjadi 30 424
20
2. IPA 2 = 46 x 254 = 27,5 menjadi 28 424
3. IPA 3 = 44 x 254 = 26,3 menjadi 26 424
4. IPA 4 = 43 x 254= 25,7 menjadi 26 424
5. IPA 5 = 42 x 254 = 25,1 menjadi 25 424
6. IPA 6 = 41 x 254= 24,5 menjadi 25 424
7. IPA 7 = 45 x 254= 26,9 menjadi 27 424
8. IPA 8 = 40 x 254= 23,9 menjadi 24 424
9. IPS 1 = 38 x 254= 22,7 menjadi 23 424
10. IPS 2 = 35 x 254= 20,9 menjadi 21 424
No Kelas
Jumlah orang Sub-sub populasi
21
1. IPA 1
50 30
2. IPA 2
46 28
3. IPA 3
44 26
4. IPA 4
43 26
5. IPA 5
42 25
6. IPA 6
41 25
7. IPA 7
45 27
8. IPA 8
40 24
9. IPS 1
38 23
10. IPS 2
35 21
Jumlah 424
255
Pengambilan sampel dengan teknik sampel proporsional ini menghendaki cara pengambilan sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan
besar kecilnya sub-sub populasi tersebut. Cara ini dapat memberi landasan generalisasi yang lebih dapat dipertanggungjawabkan daripada tanpa
memperhitungkan besar kecilnya sub populasi dan tiap-tiap sub populasi. Sub- sub populasi inilah yang harus dapat mewakili ketika dijadikan sampel. Sub-sub
populasi yang telah ditentukan ini kemudian diambil sampelnya dengan teknik sampel random dengan mengambil sampel secara acak atau tanpa pandang bulu
Hadi, 1987:75. Pengambilan sampel secara random ini bersifat representatif artinya setiap individu dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk
dijadikan sampel.
22
Adapun proses yang digunakan dalam teknik sampel random ini adalah dengan cara undian. Langkah-langkah dalam penentuan sampel random dengan
cara undian antara lain : 1 Buatlah sebuah daftar yang berisi subjek, objek, gejala peristiwa atau
kelompok-kelompok yang ada dalam sub populasi. 2 Setiap sub populasi yang telah ditentukan tersebut diberikan nomor undian.
3 Nomor-nomor tersebut ditulis pada secarik kertas, kemudian dimasukkan ke dalam gelas atau kaleng.
4 Gelas tersebut kemudian ditutup dengan kertas yang sudah dilubangi sedikit.
5 Penulis mengocok gelas tersebut agar sub-sub populasi bercampur. 6 Siswa yang nomor urutannya tercantum dalam kertas yang keluar dari gelas
tersebut berhak menjadi sampel penelitian. 7 Nomor-nomor siswa yang keluar tersebut selanjutnya dicatat dalam sebuah
daftar penelitian.
3.2 Metode Pendekatan Subjek Penelitian