Profil Penggunaan Obat Antihipertensi

40 disajikan dalam tabel XIV. Penyakit penyerta yang paling banyak ditemukan adalah anemia, yaitu dialami oleh 2 pasien.

B. Profil Penggunaan Obat Antihipertensi

Jumlah obat yang digunakan setiap pasien yang dirawat di bangsal cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul dapat berbeda setiap harinya dan berbeda pula antar pasien yang satu dengan yang lainnya. Dari 17 pasien ditemukan sebanyak 90 kasus 90 hari rawat. Jumlah kasus merupakan jumlah penggunaan obat setiap harinya pada pasien. Tabel 11 menunjukkan jumlah obat yang diterima pasien setiap hari saat perwatan. Jumlah obat yang paling banyak diterima pasien yaitu 5-7 obat setiap hari sebanyak 41 kasus 45,6 sedangkan 29 kasus 32,2 pasien menerima 8 – 10 obat, 18 kasus 20,0 pasien menerima 2 – 4 obat, dan 2 kasus 2,2 pasien menerima 10 obat. Tabel XI. Distribusi jumlah obat yang diterima pasien selama dirawat di bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015 ∑ Obat Perhari ∑ Kasus Persentase 2-4 18 20,0 5-7 41 45,6 8-10 29 32,2 10 2 2,2 Total 90 100,00 Pasien yang dirawat di bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015 di kelompokkan berdasarkan obat antihipertensi yang diterima. Dari total 90 kasus ditemukan 51 kasus 56,7 mendapatkan terapi obat antihipertensi dan 39 kasus tidak menerima obat antihipertensi. 39 kasus yang tidak mendapat terapi obat antihipertensi tidak di eksklusi karena kriteria eksklusi bukan kasus melainkan pasien. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 Obat antihipertensi yang diterima pasien rawat inap di bangsal Cempaka berupa obat antihipertensi tunggal dan kombinasi. Dari 51 kasus pasien yang menerima terapi antihipertensi 45 kasus 88,2 mendapatkan terapi tunggal dan 6 kasus 11,8 menerima terapi kombinasi obat antihipertensi. Golongan obat antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah golongan Angiotensin Converting Enzym Inhibitor yaitu captopril dimana dari 51 kasus pasein yang mendapatkan terapi antihipertensi, terdapat 27 kasus 52,9 menerima terapi ACEi yaitu 23 kasus adalah captopril tunggal dan 4 kasus kombinasi ACEi dengan obat antihipertensi golongan CCB yaitu amlodipin. Tabel XII. Profil penggunaan obat antihipertensi berdasarkan golongan obat yang diterima pasien rawat inap di bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015 Macam Terapi Pengobatan Jumlah kasus Total Golongan Jenis Obat Tidak Mendapat Terapi 39 39 Tunggal Angiotensin II receptor blocker valsartan 14 45 Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor captopril 23 Calcium Channel Blocker amlodipin 8 Kombinasi CCB + ARB amlodipin + ibesartan 2 6 CCB + ACEi amlodipin + captopril 4 Total 90 Pennggunaan obat antihipertensi tunggal pada pasien rawat inap bangsal cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015 diberikan secara oral maupun injeksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selain terapi tunggal, terdapat pasien yang menerima terapi kombinasi obat antihipertensi. Dari 42 51 kasus terdapat 6 kasus pasien 11,8 menerima terapi kombinasi obat antihipertensi. Kombinasi yang paling banyak diberikan kepada pasien adalah kombinasi antara golongan Angiotensin converting enzyme inhibitor captopril dengan calcium channel amlodipin blocker yaitu 4 kasus 66,7 dari 6 kasus pasien yang menerima terapi kombinasi obat antihipertensi.

C. Evaluasi Interaksi Penggunaan Obat Antihipertensi