4. Fungsi Hiburan to entertain
Pers harus mampu memerankan dirinya sebagai wahana reaksi yang menyenangkan. Produk media berupa tulisan, gambar, foto,
mengandung unsur hiburan bagi masyarakat. Hiburan bukan hanya terdapat dalam produk jenis humor ataupun seni, melainkan juga
tentang profil, kehidupan langka, petualangan human interest, dan sebagainya. Hiburan bukan sekedar untuk menghibur saja.
Melainkan untuk mendapatkan informasi dan untuk menyegarkan refreshing.
5. Fungsi Mediasi to mediate
Mediasi yang mempunyai arti penghubung. Setiap hari pers melaporkan berbagai peristiwa, dengan kemampuan yang
dimilikinya pers telah menghubungkan berbagai peristiwa yang terjadi diberbagai belahan bumi. Karena pers lah seseorang
mengetahui aneka peristiwa lokal, nasional, regional, dan internasional. Dengan fungsi mediasi, pers mampu menghubungkan
peristiwa satu dengan peristiwa yang lain, tempat satu dengan tempat lain. Hikmat Purnama Kusumaningrat, 2005 : 17.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.2. Pengertian Berita
Berita berasal dari bahasa sansekerta Vrit dalam bahasa inggris disebut Write. Arti sebenarnya adalah “Ada” atau “Terjadi”. Ada juga
yang menyebut Vritta yang dalam bahasa Indonesia berarti “Berita” atau “Warta” Muslimin Totok, 1999:1.
Berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat, kabar, laporan, pemberitahuan, pengumuman
KBBHI, 2001 : 140. Ini berarti bahwa suatu berita setidaknya mengandung dua hal, yaitu peristiwa dan jalan ceritanya. Jalan cerita
tanpa peristiwa atau peristiwa tanpa jalan cerita tidak dapat disebut berita. Berita dalam jurnalistik media cetak adalah tulisan tentang peristiwa yang
layak untuk disebarluaskan kepada khalayak karena memiliki nilai berita. Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru atau
benar, menarik dan penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar atau media online.Sumandiria, 2006:7.
Berdasarkan jenisnya, berita dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu elementary, intermediate, advence. Berita elemntary meliputi
straight news, depth news report dan comperhensive news report. Berita intermediate meliputi, interpretative news report dan feature story report.
Sedangkan berita advance terdiri dari depth reporting, investigative reporting, dan editorial writing Rivers, 2008:6-7
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1 Straight News Report
Merupakan laporan langsung mengenai suatu peristiwa, misalnya sebuah sambutan atau pidato. Biasanya berita-berita langsung yang
hanya menyajikan apa yang terjadi dalam waktu singkat. Berita memiliki nilai penyajian yang obyektif mengenai fakta-fakta yang
akurat. Berita ditulis dengan formula what, who, when, where, why, how 5W + 1H. Adapun formula piramida terbalik, yaitu inti
dari sebuah berita terletak pada lead, paragraf yang letaknya semakin kebawah, maka dianggap tidak penting.
2 Depth News Report
Merupakan berita yang mendalam. Reporter menghimpun informasi dengan fakta-fakta mengenai peristiwa itu sendiri
sebagai informasi tambahan untuk peristiwa atau fenomena yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yang lebih menekankan pada
unsur why dan how. Jenis laporan ini memerlukan pengalihan informasi, bukan opini reporter. Fakta-fakta yang nyata masih
tetap besar.
3 Comperhensive News
Merupakan laporan tentang fakta-fakta yang bersifat menyentuh ditinjau dari berbagai aspek. Berita menyeluruh, mencoba
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menggabungkan berbagai serpihan fakta itu dala satu gabungan cerita peristiwa sehingga benang merahnya terlihat dengan jelas.
4 Interpretative News
Pada berita ini reporter menganalisis dan menjelaskan suatu laporan, dan biasanya berita fokus pada sebuah isu, masalah, atau
peristiwa-peristiwa yang kontroversial. Laporan interpretative merupakan pertanyaan, apa makna sebenarnya dari suatu peristiwa.
5 Feature Story
Dalam feature, menulis berita mencari fakta untuk menarik perhatian pembaca. Penulis feature menyajikan suatu pengalaman
pembaca reading experience yang lebih tergantung pada gaya penulis humor daripada pentingnya informasi disajikan.
6 Depth Reporting
Depth Reporting adalah laporan jurnalistik yang mendalam, tajam, lengkap dan utuh tentang suatu peristiwa fenomenal atau aktual.
Dengan membaca laporan secara mendalam, pembaca akan mengetahui dan memahami dengan baik atas perkara suatu
persoalan dilihat dari berbagai perspektif atau sudut pandang. Laporan secara mendalam di dalam tradisi pers sering disajikan
dalam rubrik khusus seperti laporan utama, bahasan utama, fokus.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Laporan mendalam disajikan dalam beberapa judul untuk menghindari kejenuhan pembaca.
7 Investigative Reporting
Berita jenis ini memusatkan pada sejumlah masalah yang kontroversi. Namun pada laporan investigative, wartawan
melakukan penyelidikan untuk memperoleh fakta yang tersembunyi demi tujuan. Pelaksanaannya dilakukan secara ilegal
dan tidak etis.
8 Editorial Writing
Merupakan satu pikiran institusi yang diuji di depan sidang pendapat umum. Editorial adalah penyajian fakta dan opini yang
menafsirkan berita-berita yang penting dan mempengaruhi pendapat umum Rivers, 1994 : 6-7.
Dalam berita ada karakteristik intrinsik yang dikenal sebagai nilai berita news value. Nilai berita ini menjadi ukuran yang berguna atau yang biasa
diterapkan untuk menentukan kelayakan sebuah berita Luwi, 2005:53-57. Peristiwa-peristiwa yang memiliki nilai berita adalah yang mengandung :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Aktualitas
Sesuatu yang baru selalu menarik perhatian. Oleh karena itu, sesuatu yang baru layak menjadi berita. Bisa dikatakan berita tak ubahnya seperti
ice cream yang mudah meleleh. Bersamaan dengan berlalunya waktu, akurasi sebuah berita akan semakin berkurang.
2. Konflik
Kebanyakan konflik layak untuk diberitakan. Konflik fisik seperti perang atau perkelahian adalah berita yang layak, karena biasanya terdapat
kerugian dan memakan korban. Kekerasan itu sendiri membangkitkan emosi dari yang menyaksikan dan mungkin ada kepentingan langsung.
Demikian pula perkelahian di lapangan sepak bola yang dilanjutkan dengan perusakan-perusakan setelah pertandingan. Konflik seperti,
perang, pembunuhan dan kekerasan biasanya mendapat tempat di halaman terdepan. Selain konflik fisik ini, debat-debat mengenai
pencemaran, redaktor nuklir dan ratusan isu yang menyangkut kualitas kehidupan mendapat tempat yang penting dalam pemberitaan.
3. Bencana dan Kemajuan
Dari konflik akan disusul kemenangan suatu pihak dan kekalahan pihak lain. Dari perjuangan hidup yang rutin, yang umumnya tidak layak
diberitakan, sering muncul keberhasilan yang gemilang. Dari riset dan uji coba mengenai lahirnya sebuah inovasi, teknik pengobatan baru serta
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
alat-alat baru. Demikian pula kebakaran dan bencana alam seperti gempa, gunumh meletus, banjir bisa terjadi tiba-tiba. Kerusakan pembangkit
listrik tenaga nuklir atau bencana tsunami yang terjadi di Aceh. Begitu pula orang-orang yang kehilangan pekerjaan, para pekerja migran yang
menjadi masalah besar negara.
4. Dampak atau Konsekuensi