media merepresentasikan banyak kepentingan terhadap suatu fakta, sering kali
justru memiliki realitasnya sendiri, yakni realitas media.
2.5. Kerangka Berpikir
Dengan informasi manusia dapat memperluas pandangan dan wawasannya, serta dapat lebih meningkatkan kedudukan dan perannya dalam masyarakat. Untuk
mengetahui setiap peristiwa yang terjadi di sekelilingnya, manusia sangat membutuhkan kehadiran media massa untuk memenuhi semua kebutuhannya akan
informasi. Maka hadirlah sarana komunikasi yang dikenal sebagai media massa, meliputi, surat kabar, majalah, televisi, radio maupun internet.
Dalam hal ini, peneliti berusaha menganalisis isi media massa surat kabar, yaitu harian Ambon Ekspres terkait objektivitasnya dalam menyajikan berita.
Objektivitas menurut Quail 1994:130 lebih merupakan tujuan daripada cita- cita yang diterapkan seutuhnya. Bahkan tidak selamanya diidamkan atau diperjuangkan.
Dalam sistem media massa yang memiliki keanekaragaman eksternal, terbuka kesempatan untuk penyajian informasi yang memihak, meski sumber informasi tersebut
harus bersaing dengan sumber informasi lainnya yang menyatakan dirinya objektif. Kesimpulannya, informasi maupun berita telah menjadi kebutuhan pokok bagi
khalayak pembaca. Berbagai informasi meliputi, konflik, kedekatan, human interest, bencana, seks, keganjilan maupun aktualitas sebuah informasi. Media massa dituntut
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
untuk menyajikan realitas yang objektif dengan memenuhi syarat akurasi pemberitaan, tidak ada keberpihakan dalam pemberitaan cover both side dan berita yang disajikan
valid agar tidak ada kesangsian terhadap setiap pemberitaan Harian Ambon Ekspres.
2.6. Analisis Isi Kuantitatif
Analisis isi merupakan suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif, dan kuantitatif terhadap pesan yang tampak
Wimmer Dominick, 2000:135. Sedangkan menurut Budd 1976, analisis isi adalah suatu teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan dengan mengolah pesan atau suatu
alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku yang terbuka dari komunikator yang dipilih .
Prinsip analisis isi : 1.
Prinsip Sistemik Ada perlakuan prosedur yang sama pada semua isi yang dianalisis. Periset tidak
dibenarkan menganalisis hanya pada isi yang sesuai dengan perhatian dan minatnya, tetapi harus pada keseluruhan isi yang telah ditetapkan untuk diriset
2. Prinsip Objektif
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hasil analisis tergantung pada prosedur riset bukan pada orangnya. Kategori yang sama bila digunakan untuk isi yang sama dengan prosedur yang sama,
maka hasilnya harus sama, walaupun risetnya berbeda. 3.
Prinsip Kuantitatif Mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan berbagai jenis isi
yang didefinisikan. Diartikan juga sebagai prinsip digunakannya metode deduktif.
4. Prinsip Isi yang Nyata
Yang diriset dan dianalisis adalah isi yang tersurat tampak bukan makna yang dirasakan periset. Perkara hasil akhir dari analisis nanti menunjukkan adanya
suatu yang tersembunyi, hal itu sah-sah saja. Namun bermula dari analisis terhadap isi yang tampak.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
37
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan riset kuantitatif yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dalam
penelitian ini peneliti dituntut bersikap objektif dan memisahkan diri dari data Kriyantono, 2006:57.
Sedangkan tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif, dengan metode analisis isi. Metode ini digunakan untuk
mengetahui objektifitas pemberitaan media massa, artinya peneliti hanya melukiskan atau memaparkan peristiwa variabel secara analisis deskriptif dalam
statistik kuantitatif dan interpretatif kualitatif. 3.2. Definisi Operasional dan pengukurannya
Definisi operasional
adalah unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana cara mengukur variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah semacam penunjuk pelaksanaan untuk mengukur suatu veriabel Singarimbun,
1995:46. Pengukuran variabel-variabel penelitian dapat dijelaskan dengan menggunakan indikator-indikator variabel penelitian.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.