67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum Wilayah Jombang
.
Jombang adalah kabupaten
yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur
. Luas wilayahnya 1.159,50 km², dan jumlah penduduknya 1.165.720 jiwa 2005. Pusat kota Jombang terletak di tengah-tengah
wilayah Kabupaten, memiliki ketinggian 44 meter di atas permukaan laut, dan berjarak 79 km 1,5 jam perjalanan dari barat daya
Kota Surabaya , ibu
kota Provinsi Jawa Timur. Jombang memiliki posisi yang sangat strategis, karena berada di persimpangan jalur lintas selatan Pulau
Jawa Surabaya-
Madiun-Jogjakarta, jalur Surabaya-Tulungagung, serta jalur Malang-Tuban. Jombang juga dikenal dengan sebutan kota santri, karena
banyaknya sekolah pendidikan Islam pondok pesantren di wilayahnya. Bahkan ada pameo yang mengatakan Jombang adalah pusat pondok
pesantren di tanah Jawa karena hampir seluruh pendiri pesantren di Jawa pasti pernah berguru di Jombang. Di antara pondok pesantren yang terkenal
adalah Tebuireng, Denanyar, Tambak Beras, dan Darul Ulum Rejoso. Jumlah penduduk Kabupaten Jombang adalah 1.165.720 jiwa 2005.
Sedikitnya 55 penduduk tinggal di wilayah perkotaan
. Kepadatan penduduk di Kabupaten Jombang sebesar 997 jiwakm². Konsentrasi sebaran
penduduk terutama di Kecamatan Jombang dengan tingkat kepadatan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
penduduk tertinggi, yakni 3.198 jiwakm², Kecamatan Tembelang bagian selatan, Kecamatan Peterongan bagian tengah dan selatan, Kecamatan
Jogoroto, Kecamatan Mojowarno bagian utara dan timur, sepanjang jalan raya Jombang-Peterongan-Mojoagung-Mojokerto, serta sepanjang jalan raya
Jombang-Diwek-Blimbing-Ngoro-Kandangan. Kawasan padat penduduk lainnya adalah kawasan perkotaan di kecamatan Ploso, Perak, dan Ngoro.
Bagian barat laut yang merupakan perbukitan kapur dan bagian tenggara yang merupakan daerah pegunungan merupakan kawasan yang memiliki
kepadatan penduduk jarang. Pertumbuhan penduduk sebesar 0,68 per tahun, sehingga Kabupaten Jombang tidak mengalami permasalahan ledakan
penduduk.
4.2.Deskripsi Hasil Penelitian
Deskripsi hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang data- data serta perkembangan Pendapatan Asli Daerah sehingga dapat
mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi terhadap perkembangan Pendapatan Asli Daerah, Produk Domestik Regional Bruto, Investasi
Daerah, Jumlah penduduk, dan Jumlah Pelanggan Listrik
.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2.1. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah
Perkembangan Pendapatan Asli Daerah dapat disajikan dalam tabel di bawah ini :
Tabel.1. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Tahun 2000-2009
Tahun Pendapatan Asli Daerah Rp
Perkembangan 2000
13.359.845.000 -
2001 23.940.450.000
79,19 2002
45.097.701.000 88,37
2003 70.114.759.000
55,47 2004
44.534.969.000 - 36,48
2005 48.990.313.000
10,00 2006
42.144.160.000 - 13,97
2007 68.170.329.503
61,75 2008
97.601.053.792 43,17
2009 90.214.137.927
- 7,56 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa perkembangan Pendapatan Asli Daerah selama 10 tahun 2000-2009 cenderung
mengalami fluktuasi. Perkembangan tertinggi Pendapatan Asli Daerah adalah pada tahun 2002 sebesar 88,37 dan perkembangan terendah adalah
pada tahun 2004 sebesar -36,48 . Pendapatan Asli Daerah tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar Rp.97.601.053.792 dan Pendapatan Asli Daerah
terendah pada tahun 2000 sebesar Rp.13.359.845.000.
4.2.2. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto
Berdasarkan tabel 2 dapat dijelaskan bahwa Produk Domestik Regional Bruto setiap tahunnya mengalami naik turun yang tidak tentu
besarnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2 yang menjelaskan bahwa pada tahun 2000 sampai 2009, Perkembangan terbesar Produk Domestik
Regional Bruto pada tahun 2003 sebesar 225,57 dan terendah sebesar
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3,14 terjadi pada tahun 2001, Produk Domestik Regional Bruto tertinggi pada tahun 2008 sebesar Rp.5.916.421,59 ribu dan Produk Domestik
Regional Bruto yang terendah yaitu pada tahun 2000 sebanyak Rp. 1.087.199,73 ribu.
Tabel.2. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Tahun 2000-2009 Tahun
Produk Domestik Regional Bruto ribu Rupiah
Perkembangan 2000
1.087.199,73 -
2001 1.121.411,70
3,14 2002
1.161.675,04 3,59
2003 3.782.145,44
225,57 2004
4.531.339,96 19,80
2005 4.773.509,61
5,34 2006
5.047.094,89 5,73
2007 5.353.300,63
6,06 2008
5.673.483,59 5,98
2009 5.916.421,59
4,28 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
4.2.3. Perkembangan Investasi Daerah
Berdasarkan tabel 3 dapat dijelaskan bahwa perkembangan Investasi Daerah selama 10 tahun 2000-2009 cenderung mengalami fluktuasi.
Perkembangan tertinggi Investasi Daerah adalah pada tahun 2006 sebesar 524,96 dan perkembangan terendah adalah pada tahun 2007 sebesar
-48,89 . Investasi Daerah tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar Rp. 260.654.260 juta dan Investasi Daerah terendah pada tahun 2000,2001,2000
dan 2003 sebesar Rp. 0. nol rupiah. Hal tersebut terjadi karena investasi pada tahun tersebut belum terdata di Badan Penanaman Modal Kabupaten
Jombang. Badan Penanaman Modal di kabupaten Jombang mulai dibentuk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pada tahun 2005, sehingga menyebabkan investasi pada tahun sebelumnya tidak terdata oleh Badan Penanaman Modal Kabupaten Jombang.
Tabel.3. Perkembangan Investasi Daerah Tahun 2000-2009 Tahun
Investasi Daerah Juta Rupiah
Perkembangan 2000
- 2001
0,00 2002
0,00 2003
0,00 2004
44.773.410 0,00
2005 49.651.330
10,89 2006
260.654.260 524,96
2007 127.444.815
-48,89 2008
174.652.500 37,04
2009 172.960.000
-0,99 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
4.2.4. Perkembangan Jumlah Penduduk
Perkembangan Jumlah Penduduk dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4 yang menjelaskan bahwa
pada tahun 2000 sampai 2009, Perkembangan terbesar Jumlah Penduduk pada tahun 2008 sebesar 14,41 dan terendah sebesar 0,19 terjadi pada
tahun 2006, Jumlah Penduduk terbesar pada tahun 2009 sebesar 1.348.199 jiwa dan Jumlah Penduduk yang terendah yaitu pada tahun 2000 sebesar
1.129.027 jiwa.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel.4. Perkembangan Jumlah Penduduk Tahun 2000-2009 Tahun
Jumlah Penduduk Jiwa Perkembangan
2000 1.129.027
- 2001
1.138.473 0,83
2002 1.148.336
0,86 2003
1.155.449 0,61
2004 1.161.068
0,48 2005
1.163.420 0,20
2006 1.165.720
0,19 2007
1.174.059 0,71
2008 1.343.379
14,42 2009
1.348.199 0,35
Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
4.2.5. Perkembangan Jumlah Pelanggan Listrik
Perkembangan Jumlah Pelanggan Listrik dari tahun ke tahun mengalami fluktuatif. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5 yang menjelaskan
bahwa pada tahun 2000 sampai 2009, Perkembangan terbesar Jumlah Pelanggan Listrik pada tahun 2001 sebesar 13,93 dan terendah sebesar –
13,18 terjadi pada tahun 2004, Jumlah Pelanggan Listrik terbesar pada tahun 2009 sebesar 256.532 unit dan Jumlah Pelanggan Listrik yang
terendah yaitu pada tahun 2000 sebesar 207.834 unit.
Tabel.5. Perkembangan Jumlah Pelanggan Listrik Tahun 2000-2009 Tahun
Jumlah Pelanggan Listrik unit
Perkembangan 2000
207.834 -
2001 236.789
13,93 2002
256.072 8,14
2003 244.855
- 4,38 2004
212.572 - 13,18
2005 240.443
13,11 2006
241.867 0,59
2007 226.504
- 6,35 2008
231.741 2,31
2009 256.532
10,69 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.3 Hasil Analisis Asumsi Regresi Klasik BLUE Best Linier Unbiased