Multikolinier Heterokedastisitas Hasil Analisis Asumsi Regresi Klasik BLUE Best Linier Unbiased

2. Multikolinier

Multikolinieritas berarti ada hubungan linier yang “sempurna” atau pasti di antara beberapa atau semua variabel independen dari model regresi. Dari dugaan adanya multikolinieritas tersebut maka perlu adanya pembuktian secara statistik ada atau tidaknya gejala multikolinier dengan cara menghitung Variance Inflation Factor VIF. VIF menyatakan tingkat “pembengkakan” varians. Apabila VIF lebih besar dari 10, hal ini berarti terdapat multikolinier pada persamaan regresi linier. Adapun hasil yang diperoleh setelah diadakan pengujian analisis regresi linier berganda diketahui bahwa dari keempat variabel yang dianalisis diperoleh VIF untuk X 1 sebesar 2,114; VIF untuk X 2 sebesar 1,264; VIF untuk X 3 sebesar 2,136, dan VIF untuk X 4 sebesar 1,180 yang berarti lebih kecil dari 10 sehingga dalam model regresi ini tidak terjadi multikolinier. Lampiran 3 pada tabel Coefficients. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Heterokedastisitas

Pada regresi linier nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan variabel bebas X. Hal ini bisa diidentifikasikan dengan menghitung korelasi rank spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas. Pembuktian adanya heterokedastisitas dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 6. Tes Heterokedastisitas dengan Korelasi Rank Spearman Korelasi Residual Simpangan Baku Spearmans rho Residual Simpangan Baku Koefisien Korelasi 1000 Sig. 2-tailed - N 10 Produk Domestik Regional Bruto Koefisien Korelasi .030 X1 Sig. 2-tailed .934 N 10 Investasi Daerah X2 Koefisien Korelasi .006 Sig. 2-tailed ..987 N 10 Jumlah Penduduk X3 Koefisien Korelasi .030 Sig. 2-tailed .934 N 10 Jumlah Pelanggan Listrik X4 Koefisien Korelasi -.042 Sig. 2-tailed .907 N 10 Sumber : Lampiran 4. Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tingkat signifikansi koefisien korelasi rank spearman untuk variabel bebas X 1 sebesar 0,934; X 2 sebesar 0,987; X 3 sebesar 0,934; dan X 4 sebesar 0,907 terhadap residual lebih besar dari 0,05 tidak signifikan sehingga tidak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mempunyai korelasi yang berarti antara nilai residual dengan variabel yang menjelaskan. Jadi dapat disimpulkan persamaan tersebut tidak terjadi heterokedastisitas. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan diatas dapat disimpulkan bahwa pada model penelitian ini tidak terjadi pelanggaran asumsi klasik.

4.3.3 Analisis Dan Pengujian Hipotesis

Dalam analisis ini digunakan analisis regresi linier berganda dan untuk mengolah data yang ada diguanakan alat bantu komputer dengan program SPSS Statistic Program For Social Science versi 13.0. Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = -228506316640 + 7707,438 X 1 -10,514 X 2 +129027,792 X 3 + 434769,899 X 4 Berdasarkan persamaan tersebut di atas, maka dapat dijelaskan melalui penjelasan sebagai berikut: βo = nilai konstanta sebesar -228506316640 menunjukkan bahwa apabila faktor Produk Domestik Regional Bruto X 1 , Investasi Daerah X 2 , Jumlah Penduduk X 3 , Jumlah Pelanggan Listrik X 4 konstan maka Pendapatan Asli Daerah turun sebesar Rp.228.506.316.640. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. β 1 = 7707,438. menunjukkan bahwa faktor Produk Domestik Regional Bruto X 1 berpengaruh positif, dapat diartikan apabila Produk Domestik Regional Bruto mengalami kenaikan satu juta rupiah maka Pendapatan Asli Daerah akan naik sebesar Rp.7707,438 dengan asumsi X 2 , X 3 ,dan X 4 Konstan. β 2 = -10,514 menunjukkan bahwa faktor Investasi Daerah X 2 berpengaruh negatif, dapat diartikan apabila Investasi Daerah mengalami kenaikan satu juta Rupiah maka Pendapatan Asli Daerah akan mengalami penurunan sebesar Rp.10,514 dengan asumsi X 1 , X 3 ,dan X 4 Konstan. β 3 = 129027,792 menunjukkan bahwa faktor Jumlah Penduduk X 3 berpengaruh positif, dapat di artikan apabila Jumlah Penduduk mengalami kenaikan sebesar satu jiwa maka Pendapatan Asli Daerah akan mengalami peningkatan sebesar Rp.129027,792 dengan asumsi X 1 , X 2 ,dan X 4 Konstan. β 4 = 434769,899 menunjukkan bahwa faktor Jumlah Pelanggan Listrik X 4 berpengaruh positif, dapat di artikan apabila ada kenaikkan Jumlah Pelanggan Listrik sebesar satu unit maka Pendapatan Asli Daerah akan mengalami peningkatan sebesar Rp.434769,899 dengan asumsi X 1 , X 2 , dan X 3 Konstan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3.1. Uji Hipotesis Secara Simultan

Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji F dengan langkah – langkah sebagai berikut : Tabel 7: Analisis Varian ANOVA Sumber Varian Jumlah Kuadrat Df Kuadrat Tengah F hitung F tabel Regresi 6E+021 4 1,460E+021 10,146 5,19 Sisa 7E+020 5 1,439E+020 Total 7E+021 9 Sumber: Lampiran 2 dan 4 1. Untuk menguji pengaruh secara simultan serempak digunakan uji F dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Ho : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = 0 Secara keseluruhan variabel bebas tidak ada pengaruh terhadap variabel terikat. Hi : β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠β 4 ≠ Secara keseluruhan variabel bebas ada pengaruh terhadap variabel terikat. b. α = 0,05 dengan df pembilang = 4 df penyebut = 5 c. F tabel α = 0,05 = 5,19 d. F hitung = Rata - rata kuadrat regresi Rata - rata kuadrat sisa 1,460E+021 = --------------------------- = 10,146 1,439E+020 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. e. Daerah pengujian Gambar 9. Distribusi Kriteria PenerimaanPenolakan Hipotesis Secara Simultan atau Keseluruhan Ho diterima apabila F hitung ≤ 5,19 Ho ditolak apabila F hitung 5,19 f . Kesimpulan Oleh karena F hitung = 10,146 F tabel = 5,19 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa secara keseluruhan variabel bebas yaitu Produk Domestik Regional Bruto X 1 , Investasi Daerah X 2 , Jumlah Penduduk X 3 , Jumlah Pelanggan Listrik X 4 , berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah Y.

4.3.2. Uji Hipotesis Secara Parsial

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas Produk Domestik Regional Bruto X 1 , Investasi Daerah X 2 , Jumlah Penduduk X 3 , dan Jumlah Pelanggan Listrik X 4 . Hasil penghitungan tersebut dapat dilihat dalam analisis sebagai berikut : 10,146 5,19 Daerah Penerimaan H Daerah Penolakan H tabel Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 8: Hasil Analisis Variabel Produk Domestik Regional Bruto X 1 , Investasi Daerah X 2 , Jumlah Penduduk X 3 , dan Jumlah Pelanggan Listrik X 4 terhadap Pendapatan Asli Daerah. Variabel Koefisien Regresi t hitung t tabel r 2 Parsial Produk Domestik Regional Bruto X1 7707,438 2,611 2,571 0,577 Investasi Daerah X2 -10,514 -1,631 2,571 0,346 Jumlah Penduduk X3 129027,792 1,805 2,571 0,394 Jumlah Pelanggan Listrik X4 434769,899 1,636 2,571 0,349 Variabel terikat : Pendapatan Asli Daerah Konstanta : - 228506316640 Koefisien Korelasi R : 0,944 R 2 : 0,890 Sumber: Lampiran 3 Selanjutnya untuk melihat ada tidaknya pengaruh masing- masing variabel terhadap variable terikatnya, dapat dianalisa melalui uji t dengan ketentuan sebagai berikut : a Pengaruh secara parsial antara Produk Domestik Regional Bruto X 1 terhadap Pendapatan Asli Daerah Y Langkah-langkah pengujian : i. Ho : β 1 = 0 tidak ada pengaruh Hi : β 1 ≠ 0 ada pengaruh ii. α = 0,05 dengan df = 5 iii. t hitung = β Se β 1 1 = 2,611 iv. level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,571 v. pengujian Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 10. Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor Produk Domestik Regional Bruto X 1 terhadap Pendapatan Asli Daerah Y Sumber : lampiran 3 Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 2,611 t-tabel sebesar 2,571 Ho ditolak dan Hi diterima, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Produk Domestik Regional Bruto X 1 berpengaruh secara nyata dan positif terhadap Pendapatan Asli Daerah Y. Hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Produk Domestik Regional Bruto X 1 sebesar 0,048 yang lebih kecil dari 0,05. Nilai r 2 parsial untuk variabel Produk Domestik Regional Bruto sebesar 0,577 yang artinya bahwa Produk Domestik Regional Bruto X 1 secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Pendapatan Asli Daerah Y sebesar 57,7 , sedangkan sisanya 42,3 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. 2,571 -2,571 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho 2,611 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b Pengaruh secara parsial antara Investasi Daerah X 2 terhadap Pendapatan Asli Daerah Y Langkah-langkah pengujian : i. Ho : β 2 = 0 tidak ada pengaruh Hi : β 2 ≠ 0 ada pengaruh ii. α = 0,05 dengan df = 5 iii. t hitung = β Se β 2 2 = - 1,631 iv. level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,571 v. pengujian Gambar 11. Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor Investasi Daerah X 2 terhadap Pendapatan Asli Daerah Y Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar -1,631 t tabel sebesar - 2,571 maka Ho diterima dan Ha di tolak, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Investasi Daerah X 2 tidak berpengaruh secara nyata negatif terhadap Pendapatan Asli Daerah Y.hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Investasi Daerah X 2 sebesar 0,164 yang lebih besar dari 0,05. Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho -2,288 2,571 - 1,631 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Nilai r 2 parsial untuk variabel Investasi Daerah sebesar 0,346 yang artinya bahwa Investasi Daerah X 2 secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Pendapatan Asli Daerah Y sebesar 34,6 , sedangkan sisanya 65,4 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. c Pengaruh secara parsial antara Jumlah Penduduk X 3 terhadap Pendapatan Asli Daerah Y Langkah-langkah pengujian : i. Ho : β 3 = 0 tidak ada pengaruh Hi : β 3 ≠ 0 ada pengaruh ii. α = 0,05 dengan df = 5 iii. t hitung = β Se β 3 3 = 1,805 iv. level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,571 v. pengujian Gambar 12. Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Jumlah Penduduk X 3 terhadap Pendapatan Asli Daerah Y Sumber : Lampiran 3 2,571 1,805 - 2,571 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 1,805 t tabel sebesar 2,571 maka Ho diterima dan Ha ditolak, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Jumlah Penduduk X 3 tidak berpengaruh secara nyata positif terhadap Pendapatan Asli Daerah Y.hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Jumlah Penduduk X 3 sebesar 0,131 yang lebih besar dari 0,05. Nilai r 2 parsial untuk variabel Jumlah Penduduk sebesar 0,394 yang artinya Jumlah Penduduk X 3 secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Pendapatan Asli Daerah Y sebesar 39,4 , sedangkan sisanya 60,6 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. d Pengaruh secara parsial antara Jumlah Pelanggan Listrik X 4 terhadap Pendapatan Asli Daerah Y Langkah-langkah pengujian : vi. Ho : β 4 = 0 tidak ada pengaruh Hi : β 4 ≠ 0 ada pengaruh vii. α = 0,05 dengan df = 5 viii. t hitung = β Se β 3 3 = 1,636 ix. level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,571 x. pengujian Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 13. Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Jumlah Pelanggan Listrik X 4 terhadap Pendapatan Asli Daerah Y Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 1,636 t tabel sebesar 2,571 maka Ho diterima dan Ha ditolak, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Jumlah Pelanggan Listrik X 4 tidak berpengaruh secara nyata positif terhadap Pendapatan Asli Daerah Y. hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Jumlah Pelanggan Listrik X 4 sebesar 0,163 yang lebih besar dari 0,05. Nilai r 2 parsial untuk variabel Jumlah Pelanggan Listrik sebesar 0,349 yang artinya Jumlah Pelanggan Listrik X 4 secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Pendapatan Asli Daerah Y sebesar 34,9 , sedangkan sisanya 65,1 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. Kemudian untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh paling dominan empat variabel bebas terhadap Pendapatan Asli Daerah : Produk Domestik Regional Bruto X 1 , 2,571 1,636 - 2,571 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Investasi Daerah X 2 , Jumlah Penduduk X 3 , Jumlah Pelanggan Listrik X 4 dapat diketahui dengan melihat koefisien determinasi parsial yang paling besar, dimana dalam perhitungan ditunjukkan oleh variabel Produk Domestik Regional Bruto dengan koefisien determinasi parsial r 2 sebesar 0,577 atau sebesar 57,7 .

4.3.3. Pembahasan

Dengan melihat hasil regresi yang didapat maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa untuk Pendapatan Asli Daerah : Produk Domestik Regional Bruto berpengaruh secara nyata signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah. Hal ini disebabkan karena tingkat produksi barang dan jasa di Kabupaten Jombang yang semakin meningkat. Hal tersebut didukung dengan semakin membaiknya sektor pertanian dan perdagangan di Kabupaten Jombang yang terus berkembang semakin pesat. Dan akan meningkatkan pendapatan dari masyarakat Jombang. Meningkatnya pendapatan masyarakat Jombang berarti meningkatnya pendapatan perkapita yang secara tidak langsung akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Jombang. Investasi Daerah tidak berpengaruh secara nyata tidak signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah. Hal ini disebabkan karena masih minimnya promosi-promosi yang dilakukan oleh Pemerintah Jombang terhadap potensi yang terdapat di Kabupaten Jombang, yang menyebabkan minimnya investasi penanaman modal yang dilakukan oleh investor. Hal ini disebabkan juga karena sarana dan prasarana informasi tentang potensi- Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. potensi yang ada di Jombang masih kurang menunjang peningkatan investasi di Kabupaten Jombang. Dan juga didukung dengan letak Kabupaten Jombang diantara 2 KabupatenKota Madya yang lebih besar, yang menyebabkan Jombang sulit untuk menarik para investor untuk menanam modal di Kabupaten Jombang. Sehingga investasi penanaman modal di Kabupaten Jombang masih sedikit. Jumlah Penduduk tidak berpengaruh secara nyata tidak signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya kesadaran penduduk untuk membayar pajak di Jombang dan kurangnya sosialisasi pemerintah didalam informasi. Serta masyarakat di Kabupaten Jombang yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan pekerja lepas yang pendapatannya tidak tercatat dan tidak mempunyai NPWP sehingga masih banyak wajib pajak yang tidak tercatat sebagai wajib. Dan juga sebagian besar penduduk yang tersebar di wilayah pedesaan yang berpenghasilan kecil dan tidak memiliki penghasilan tetap. Sehingga pemerintah tidak dapat memaksimalkan penerimaaan pajak dari masyarakat. Jumlah Pelanggan Listrik tidak berpengaruh nyata tidak signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah. Hal ini disebabkan karena masih minimnya mutu, kemampuan atas kesadaran masyarakat dalam membayar listrik, dan masih banyak terjadinya pencurian listrik yang dilakukan oleh masyarakat, baik itu listrik rumah tangga maupun indutri. Hal ini disebabkan karena rendahnya pengawasan dan kontrol dari pihak PLN Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kepada masyarakat di daerah-daerah. Dengan masih banyaknya pencurian listrik akan mengurangi pendapatan dari tagihan rekening listrik yang secara tidak langsung akan mengurangi pendapatan dari pos pajak penerangan jalan. Dan juga dikarenakan sebagian besar pelanggan listrik di Kabupaten Jombang merupakan masyarakat pedesaan yang masih sangat minim dalam penggunaan listrik, sehingga meskipun jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Jombang banyak tetapi penggunaan daya listrik yang sedikit menyebabkan penerimaan dari tagihan rekening listrik pun menurun. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Simalungun.

12 111 87

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN SRAGEN Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sragen Tahun 1991-2013.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN SRAGEN Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sragen Tahun 1991-2013.

0 0 13

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pati Tahun 1993 - 2013.

0 2 14

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) DI KABUPATEN KLATEN Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Di Kabupaten Klaten Tahun 1989 – 2011.

0 1 16

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) DI KABUPATEN KLAEN Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Di Kabupaten Klaten Tahun 1989 – 2011.

0 2 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN PATI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (Pad) Kabupaten Pati Tahun 1990 – 2012.

0 2 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN PATI TAHUN 1982-2007 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten Pati Tahun 1982-2007.

0 0 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN PATI TAHUN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten Pati Tahun 1982-2007.

0 1 15

KATA PENGANTAR - ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN JOMBANG

0 0 18