1. Pengertian tamak
Era sekarang manusia lebih memilih hidup mewah dan berlaku konsumtif. Salah satu efek negatif dari gaya hidup konsumtif adalah menumbuhkan
sifat tamak terhadap harta. Lalu apakah yang dimaksud dengan tamak terhadap harta?
Tamak terhadap harta adalah suatu keinginan yang amat besar untuk memperoleh harta sebanyak-banyaknya. Keinginan untuk memperoleh harta
itu didorong oleh kecintaan terhadap harta melebihi yang lain. Sebenarnya Islam tidak melarang jika seseorang itu mencintai harta, hanya
saja Islam mengingatkan agar kecintaannya pada harta itu bukan dijadikan sebagai tujuan hidup. Tujuan hidup manusia tidak terletak pada kecukupan
harta, tetapi kepuasan ruhani yang mengantarkan manusia menikmati kehidupan di masa datang kehidupan Akhirat secara lebih hakiki.
Al-Qur’an mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang membuat manusia senang terhadap harta, karena harta merupakan hiasan kehidupan dunia.
Coba renungkan firman Allah yang terdapat pada surah al-Kahfi ayat 46, berikut :
Artinya:” Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi
amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”.
Sepanjang hayat masih dikandung badan keinginan manusia untuk menambah dan mengumpulkan harta tidak akan pupus. Semakin bertambah
kekayaan yang diperoleh dan dikuasai , semakin tinggi semangatnya untuk menambah kekayaan. Rasulullah dalam salah satu hadis yang diriwayatkan
oleh Imam Bukhari bersabda: ” Seandainya manusia ada yang memiliki dua lembah yang penuh dengan emas maka dia akan tetap mengharapkan
mempunyai lembah yang ketiga”.
2. Akibat buruk dari sifat Tamak terhadap Harta
Prilaku-perilaku negatif yang ditimbulkan dari sifat tamak antara lain : a. Bakhil yaitu sikap terlalu sayang terhadap harta sehingga enggan
memberikan kepada orang lain. b. Egois yaitu suatu sikap yang mementingkan diri sendiri
c. Individualis yaitu suatu sikap yang tidak peduli dengan lingkungannya. d. Ambisius yaitu keinginan berlebih-lebihan untuk memperoleh harta
sebanyak-banyaknya. e. Menjadikan harta sebagai ”berhala” suatu yang dipuja-puja, diimpi-
impikan sehingga melalaikan tujuan kehidupan hakiki akhirat. Sifat tamak sangat dibenci oleh Allah, sebagaimana yang terkandung dalam
Surat al-Humazah dan at-Takatsur.
Pembelajaran kali ini akan membahas Surat al-Humazah dan at-Takatsur yang didalamnya terkandung peringatan Allah SWT agar kita tidak tamak
terhadap harta benda. Surah ini menggambarkan tentang ancaman Allah bagi orang-orang yang suka mencela, dan suka menimbun harta, bermegah-
megahan dengan harta serta enggan menafkahkan harta di jalan Allah.
B. Kandungan Surah al-Humazah dan at-Takatsur
Surah al- Humazah dan at-Takatsur merupakan dua surah yang membahas tentang sifat orang yang tamak terhadap harta. Mari kita pelajari surah
tersebut dengan sungguh-sungguh 1. Surah al- Humazah
Pembahasan surah al-Humazah meliputi lafal surah, terjemah dan penjelasannya.
a. Lafal dan terjemahan surah al-Humazah
“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira
bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam
Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? yaitu api yang disediakan Allah yang dinyalakan, yang membakar sampai ke
hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, sedang mereka itu diikat pada tiang-tiang yang panjang.”
b. Asbabun Nuzul
Dalam satu riwayat dikatakan bahwa Utsman dan Ibnu Umar berkata: Masih segar terngiang di telinga kami bahwa ayat ini surah
al-Humazah 1-2 turun berkenaan dengan Ubay bin Khalaf, seorang tokoh Quraisy yang kaya raya dan selalu mengejek dan menghina
rasul dengan kekayaannya.” Demikianlah yang diriwayatkan Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Utsman dan Ibnu ‘Umar.
c. Penjelasan Ayat
Surah al-Humazah termasuk golongan Surah Makiyyah, Surah
al- Humazah terdiri dari sembilan ayat. al-Humazah artinya pengumpat,
yaitu salah satu sifat tercela dan dilarang oleh agama. Pokok kandungan surah al- Humazah sebagai berikut:
Ayat 1, menjelaskan tentang orang yang suka mencela dan mengumpat akan celaka.
Ayat 2, menjelaskan tentang perilaku orang kafir yang gemar mengumpulkan harta dan sibuk menghitung kekayaannya, mereka
lebih berkonsentrasi pada kehidupan dunia yang fana. Ayat 3, menjelaskan tentang perilaku orang kafir yang menganggap
bahwa harta yang dimiliki bisa membawa pada kesenangan selama- lamanya.
Ayat 4, Allah menjelaskan bahwa semua anggapan orang kafir itu salah, kekayaan yang mereka miliki tidak bermanfaat. Mereka akan
mendapat balasan dari perbuatannya, yaitu dilempar ke neraka Hutamah.
Ayat 5-7, menjelaskan tentang tempat bagi pencela dan pengumpat, yaitu neraka Hutamah merupakan api neraka yang akan membakar
hingga masuk ke dalam hati mereka. Ayat 8-9, menjelaskan keadaan mereka ketika berada di neraka
hutamah, yaitu tidak dapat keluar karena sudah ditutup rapat dan mereka diikat di tiang-tiang panjang.
Setelah kalian memahami kandungan surah al-Humazah pasti kalian akan berfikir lebih jauh untuk mampu menghindari perilaku-
perilaku buruk yang terungkap dalam surah tersebut. Yakinlah bahwa kalian mampu dan mohonlah perlindungan dari Allah, karena Allah
adalah sebaik-baik tempat berlindung. Ancaman bagi orang-orang yang tidak mampu menghindari sifat-
sifat buruk yang terungkap dalam surah al- Humazah adalah neraka Hutamah, sifat api Hutamah berbeda dengan api yang berada di
dunia. Api Hutamah dapat menyusup masuk ke rongga badan hingga membakar hati. Hati merupakan anggota badan yang sangat sensitif,
jika hati terbakar tentunya rasa sakitnya tiada terkira. Neraka tersebut terkunci rapat, sehingga setiap kali mereka hendak keluar
karena merasakan kesengsaraan, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya lagi, begitulah penderitaan yang mereka alami. Yakinlah
bahwa kalian mampu dan mohonlah perlindungan dari Allah, karena Allah adalah sebaik-baik tempat berlindung.
2. Surah at- Takatsur
Pembahasan surah at-Takatsur meliputi lafal surah, terjemah dan penjelasannya.
a. Lafal dan terjemah surah at-Takatsur
”Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui akibat
perbuatanmu itu, dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan
pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka
Jahim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya
dengan `ainul yaqin, kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan yang kamu megah-megahkan di dunia itu.”
b. Asbabun Nuzul
Surah at-Takatsur ayat 1-2 turun berkenaan dengan dua kabilah Ansar: Bani Haritsah dan Banil Harits yang saling menyombongkan
diri dengan kekayaan dan keturunannya. Mereka saling bertanya:” Apakah kalian mempunyai pahlawan segagah dan secekatan si anu?”
Mereka saling menyombongkan diri dengan kedudukan dan kekayaan orang-orang yang masih hidup. Mereka saling mengajak
pergi ke kuburan untuk menyombongkan kepahlawanan golongannya yang sudah gugur dengan menunjukkan kuburannya.
Ayat ini turun sebagai teguran kepada orang-orang yang hidup bermegah-megah sehingga ibadahnya kepada Allah terlalaikan.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Buraidah
c. Penjelasan Ayat
Surah at-Takatsur terdiri dari delapan ayat, termasuk golongan Surat Makiyyah. at-Takatsur berarti bermegah-megahan.
Pokok kandungan surah at-Takatsur adalah tentang perilaku manusia yang suka bermegah-megahan dalam soal kehidupan duniawi
sehingga menyebabkan melalaikan dari tujuan hidupnya, yaitu taat kepada Allah. Ia baru akan menyadari kesalahannya jika maut sudah
menjemputnya. Allah sangat mencela perilaku yang bermegah- megahan dan membangga-banggakan status sosial. Allah
menjelaskan bahwa kelak, di akhirat nanti Allah akan menyediakan tempat bagi mereka yaitu neraka jahim dan mereka benar-benar
kekal di dalamnya. Di akhir surah Allah menegaskan bahwa pada hari kiamat nanti manusia akan dimintai pertanggung jawaban
tentang kenikmatan yang dimegah-megahkan ketika di dunia itu. Setelah kalian memahami kandungan surah at-Takatsur pasti timbul
keinginan pada diri kalian untuk menghindari perbuatan-perbuatan tercela tersebut, pastikan bahwa kalian mampu dengan berharap
pertolongan dari Allah.
Kandungan surah al- Humazah dan at- Takatsur mempunyai kaitan yang erat, yaitu :
1. Surah al-Humazah dan at-Takatsur sama-sama mengungkap tentang perilaku orang yang membanggakan kemewahan dunia
dan bermegah-megahan sehingga melalaikan kehidupan akhirat. 2. Orang yang berperilaku bermegah-megahan menganggap bahwa
ia akan memperoleh kenikmatan yang abadi, padahal kehidupan dunia adalah bersifat sementara, dan kelak mereka pasti akan
dimintai pertanggung jawaban tentang harta yang dimiliki serta yang mereka bangga-banggakan di dunia.
3. Baik surah al-Humazah maupun surah at-Takatsur sama-sama mengiformasikan tentang ancaman siksa yaitu berupa neraka.
Bagi orang yang suka mencela dan mengumpat akan berada di neraka Hutamah, sedang tempat bagi orang-orang yang suka
bermegah-megahan dan membanggakan harta sehingga melalaikan tujuan kehdupan hakiki kelak akan berada di neraka
Jahim.
Setelah kalian mempelajari kandungan yang terdapat pada kedua surah di atas, maka kalian harus mampu mengambil hikmah akibat
dari perbuatan tercela yang diungkapkan dalam kedua surah tersebut. Dalam penerapannya kalian harus mampu menghindari prilaku
tercela tersebut, antara lain dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Tidak membangga-banggakan harta yang dimiliki.
2. Memilih pola hidup sederhana tapi bermartabat.
3. Tidak menjadikan harta kekayaaan sebagai tujuan hidup.
4. Harta kekayaan yang dimiliki tidak menjadikan lalai dalam mengingat Allah.
5. Bersikap selektif dalam mencari harta dengan tidak menghalalkan segala cara.
6. Mencari harta yang halal dan thayyib adalah bersifat wajib.
7. Menganggap bahwa harta kekayaan yang dimiliki adalah amanah yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban di
hadapan Allah.
1. Diskusi Dengan memahami materi di atas, ada hal-hal yang perlu kalian
diskusikan dengan temanmu. d. Berkelompoklah 5 orang dengan tertib
e. Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat teman
f.Jangan lupa, untuk menuliskan hasil diskusimu dalam buku tulis, dan presentasikan di depan kelompok lainnya
KEMBANGKAN PIKIRANMU
D
BAHAN DISKUSI
1
Sikap cinta terhadap dunia seperti tamak terhadap harta, bermegah-megahan serta membangga-banggakan harta
bisa melupakan tujuan hidup yang hakiki yaitu kehidupan akhirat, mengapa demikian?
BAHAN DISKUSI
2
Realitas kehidupan di masyarakat ada anggapan yang menyatakan, apabila seseorang mempunyai harta
kekayaan yang lebih banyak akan memberikan jaminan kesejahteraan hidup, Benarkah?
2. Temukan Peristiwa Lakukan studi pustaka dan temukan kisah para sahabat nabi yang
mempunyai perilaku dermawan yang rela menginfakkan hartanya untuk kepentingan islam, buatlah rangkuman dari kisah sahabat nabi tersebut,
temukan nilai-nilai karakter yang bisa kalian teladani dan jangan lupa cantumkan sumbernya dari mana kamu mendapat kisah tersebut,
kemudian serahkan kepada guru untuk dinilai
Larangan untuk berperilaku tamak terhadap harta merupakan sinyal kuat bagi pikiran cerdasku untuk berperilaku dermawan, berempati terhadap teman dan
mendorongku untuk berbagi kebahagian bersama mereka. Dengan tidak tamak terhadap harta alangkah nikmatnya hidup. Karena itu saya harus bisa melakukan
kegiatan – kegiatan positif dan saya tahu tujuannya.
No Jenis Kegiatan
Tujuan 1
2 3
4 5
AKHIRNYA AKU TAHU
MUTIARA HIKMAH E
F
ت ل تهبهنلأ
ه ةْءبمحه ليثهمهكه هيلملا ليِيبيسه يفي ملهكلهاُوهملأه نهُوقكفينليك نهيذيلما لكثهمه ءكَاش
ه يه ن ل مهلي ف
ك عيَاض ه يك هكلملاوه ةْءبمحه ةكئهَامي ةْءلهبكنلس
ك ل ش ك
ك يفي لهَبيَانهس ه عهبلس
ه م
ن ِيليع ه عنس
ي اوه هكلملاوه
Artinya : Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
karunia-Nya lagi Maha Mengetahui
.”
Q.S. al- Baqarah: 261
هيلملا ريكلذي نلعه ملككدكلولأه لوه ملككلكاُوهملأه ملككهيللتك ل اُونكمهَآ نهيذيلما َاههيبأ ه َايه
ن ه وركس
ي َاخ ه للا م
ك هك ك ه ئيلهوأكفه ك
ه ليذه ل ل عهفليه ن
ل مهوه
Artinya:” Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak- anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat
demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi” Q.S. al Munafiqun: 9.
1. Tamak terhadap harta termasuk akhlak mazmumah. Tamak terhadap harta berarti suatu keinginan yang amat besar untuk memperoleh harta
sebanyak-banyaknya. 2. Antara kandungan Q.S. al-Humazah dan at-Takatsur memiliki kaitan yang
sangat erat. Diantara kaitan dari kedua surat tersebut adalah :
a.
Keduanya menerangkan tentang orang yang bangga dan bermegah- megahan dengan kehidupan dunia bisa melupakan kehidupan akhirat
.
b. Orang yang berperilaku bermegah-megahan menganggap bahwa ia akan memperoleh kenikmatan yang abadi, padahal kehidupan dunia
adalah bersifat sementara, dan kelak mereka pasti akan dimintai pertanggung jawaban tentang harta yang dimiliki serta yang mereka
bangga-banggakan di dunia.
c.
Keduanya mengandung ancaman Allah terhadap orang yang bangga dan bermegah-megahan terhadap kehidupan dunia hingga melalikan
kehidupan akhirat. Ancaman itu berupa neraka Hawiyah dan neraka Jahim.
3.
Kehidupan dunia merupakan lahan untuk kita semai bibit-bibit kebajikan yang akan kita panen untuk kehidupan akhirat.
Keduanya mengandung ancaman Allah terhadap orang yang bangga dan bermegah-megahan terhadap kehidupan dunia hingga
melalikan kehidupan akhirat. Ancaman itu berupa neraka
Keduanya menerangkan tentang orang yang bangga dan bermegah-megahan dengan
kehidupan dunia hingga melupakan kehidupan akhirat.
RANGKUMAN G
I. Penerapan:
1. Uji Kompetensi
a. Pokok kandungan surah at- Taktsur adalah perintah tidak boleh bermegah-megahan, artinya dalam hidup kita harus menanamkan pola
hidup sederhana. Bagaimana pendapatmu dengan perilaku selebritis yang mengeluarkan uang Rp 200.000.000, hanya untuk membeli sepasang
sepatu?
b. Bagaimana pendapatmu dengan koruptor-koruptor yang ada di negara kita, apakah motivasi mereka melakukan perbuatan tercela dengan
korupsi termasuk dampak negativ dari pola hidup bermegah-megahan? Jelaskan pendapatmu
BERLATIHLAH H
BAB –VI
KUPERINDAH BACAAN AL-QUR’AN
DENGAN TAJWID
Hukum Bacaan Lam dan Ra
http:www.carigold.com.
Kompetensi Inti KI
KI 4 Mengolah, menyaji dan menalar , dalam ranah konkret
menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuatdan ranah
abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandangteori.
Kompetensi Dasar KD
4.1 Menerapkan hukum bacaan lam dan ra dalam Q.S. al- Humazah 104
dan at-Takatsur 102.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan diharapkan peserta didik mampu menjelaskan ketentuan
hukum bacaan lam dan ra, menerapkan dan melafalkan contoh hukum bacaan lam dan ra dalam Q.S. al- Humazah 104 dan Q.S. at-Takatsur 102
No Lafal
Hukum bacaan
1
ئيَاعهش ه
هيلملا ره
Lam tafkhim 2
مهارهحهللا رههلش م لا لوه
Ra tafkhim
CERMATI AYAT-AYAT BERIKUT A
3
م ل ك
ك نممهريجليه لوه
Ra Tarqiq 4
دكيديههش ه ههههلملا نمإي ههههلملا اُوههقكتماوه
ب ي َاقهعيللا
Lam Tafkhim
5
هيلملا ريِيلغهلي لمهيأك َامهوه
Lam Tarqiq 6
ل ش ك
ك ن ل مي
ةْءقهرلفي
Jawazul Wajhain 7
رنِيبيخهله ذْءئيمهُوليه
Ra Tarqiq 8
اُوههههبكليقهنلتهفه ملككريَاههههَبهدلأه َىههههلهعه ن
ه يريس ي َاخه
Ra Tarqiq
Setelah kalian mengamati dan mencermati beberapa ayat di atas, tentu ada banyak hal yang kalian pikirkan, muncul beberapa pertanyaan di benak kalian.
Maka cobalah untuk menulis apa yang kalian pikirkan pada kolom berikut ini:
No. Kata tanya
Pertanyaan 1
Apa Apakah Ra Tarqiq?
2 Kenapa
Kenapa di baca Ra Tarqiq
3 4
5
Membaca al-Qur’an harus benar dan sesuai dengan kaidah ilmu Tajwid. Tahukah kalian bahwa salah dalam membaca akan merusak arti
dan makna yang terkandung di dalamnya. Membaca al-Qur’an dengan benar juga akan menambah kekhusu’an dan menambah pahala ibadah.
Selain itu nantinya akan menjadikan kita mendapat syafa’at di akhirat.
UNGKAPKAN RASA INGI TAHU
BUKALAH WAWASANMU B
C
Agar kalian mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar kalian harus mempelajari Ilmu Tajwid dengan teliti. Nah pada kesempatan ini
kalian akan mempelajari Ilmu Tajwid yaitu hukum bacaan Lam dan Ra.
A. Hukum Bacaan Lam
ل
Di dalam Ilmu Tajwid hukum bacaan Lam ada dua macam, yaitu :
1. Lam tafkhim