Pengertian Rezeki Spirit Dari Al Quran Dalam Mencari Rezeki

1. Rezeki Allah Sangat Luas

Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Badan yang sehat, otak yang cerdas, keimanan dan kemampuan melaksanakan ibadah dengan baik adalah bagian dari sekian banyak karunia Allah yang diberikan kepada manusia. Namun demikian ada sebagian dari manusia yang terjebak dengan pemikiran bahwa rezeki Allah hanya berupa materi. Padahal rezeki Allah sebenarnya sangatlah luas. Tahukah kalian bahwa udara yang kita hirup setiap hari juga merupakan bagian rezeki dari Allah untuk manusia? Bahkan akal fikiran dan perasaan yang Allah karuniakan kepada kita di mana potensi tersebut bisa menjadikan manusia bermartabat dibandingkan dengan makhluk yang lain itu juga termasuk rezeki Allah? Lalu apakah pengertian rezeki itu?

a. Pengertian Rezeki

Kata rezeki berarti penghidupan, tiap-tiap yang bermanfaat, segala yang berdaya guna bagi makhluk. Rezeki Allah swt berarti penghidupan atau tiap-tiap yang berguna bagi kehidupan makhluk berasal dari Allah swt. Rezeki juga berarti anugrah, karunia atau pemberian dari sisi Allah swt kepada makhluk-Nya. Tahukah kalian bahwa rezeki manusia dan seluruh makhluk hidup sudah dijamin oleh Allah? Perhatikan firman Allah dalam surah ar-Rum : 40 berikut ini : ل ل هههه ملههككِيِييحليك ممههثك ملككتكِيمييك ممثك ملككقهزهره ممثك ملككقهلهخه ِيذيلما هكلملا ءْءي ل ش ه ن ل مي م ل ك ك ليذه ن ل مي ل ك عهفليه ن ل مه م ل ك ك ئيَاكهرهشك نلمي َ.ن ه ُوك ك ريشليك َاممعه َىلهَاعهتهوه هكنهَاحهبلسك Artinya “Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu kembali. Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan .” Pada ayat di atas, Allah menegaskan bahwa Dia telah menghidupkan manusia, memberi rezeki, mematikan dan menghidupkan mereka kembali. Kemudian Allah mempertanyakan kepada manusia “Adakah di antara mereka yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat BUKALAH WAWASANMU C berbuat sesuatu yang demikian itu?” Kalimat Tanya seperti itu lazim disebut dengan pertanyaan untuk menegaskan, maksudnya penegasan bahwa tidak ada makhluk yang dapat berbuat. Inilah yang membutikan bahwa tidak ada yang dapat disekutukan dengan Allah. Dia maha suci dari segala anggapan orang-orang yang menyekutukan-Nya.

b. Spirit Dari Al Quran Dalam Mencari Rezeki

Setelah kalian tahu bahwa semua makhluk yang ada di muka bumi rezekinya dijamin oleh Allah, bukan berarti manusia tanpa berbuat apa- apa kemudian rezeki itu ada dengan sendirinya, tetapi dengan akal cerdas yang kita miliki kita harus berpikir bahwa untuk mendapatkan rezeki itu tentunya tidak mudah harus ada proses pengupayaan yaitu melalui usaha atau kerja. Islam tidak menganjurkan pemeluknya untuk memerankan diri sebagai penganggur, meski dengan alasan untuk mengkonsentrasikan diri dalam beribadah kepada Allah swt. Atau menggantungkan belas kasihan orang lain dengan cara meminta-minta. Jadi, berusaha mencari rezeki adalah suatu keharusan. Seseorang yang bekerja dengan cara yang baik, halal , motivasi dan tujuannya benar, maka dia akan mendapatkan rezeki dalam bentuk materi dan juga pahala karena apa yang diusahakannya termasuk ibadah. Renungkan firman Allah swt: ”Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” Q.S. Al- Jumuah 62:10 . Tentang ayat ini dalam tafsir Ar-Razi dinyatakan bahwa makna ” maka bertebaranlah kamu di muka bumi” mengacu dua hal yaitu pertama, perintah untuk menyelesaikan tugas-tugas hidup setelah selesai salat jumat dan kedua, larangan untuk berdiam diri, istirahat, tidur di dalam masjid setelah selesai salat jumat. Dalam firman Allah ini tentunya meberi inspirasi bagi kalian untuk senantiasa ”produktif, energig dan efisien ” dalam menggunakan waktu dan dilarang keras untuk bermalas-malasan. Allah swt berfirman: ”Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya, dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya ”. QS.al-Mulk67:15 Tentang ayat ini, Ibnu Katsir mengatakan: ” Menyebarlah kemanapun kalian inginkan di penjuru-penjuru- Nya , dan berkelilinglah di sudut- sudut, tepian dan wilayah-wilayah- Nya untuk menjalankan usaha dan perniagaan. Jadi salah satu pintu rezeki Allah yang bisa dimasuki manusia adalah lewat bidang perdagangan. kebiasaan mencari nafkah dengan berdagang ternyata sudah dilakukan oleh orang-orang suku Quraisy dari sejak zaman Rasulullah saw. Perjalanan dagang mereka ke luar wilayah Mekah, yaitu pada musim dingin, mereka melakukan perjalanan ke Yaman untuk berbelanja parfum dan rempah-rempah. Selama musim panas mereka pergi ke Syam untuk berbelanja hasil pertanian. Hal ini dinyatakan oleh Allah dalam firman-Nya yang terdapat pada Q.S. Quraisy: 2 ف ي ِيلص م لاوه ءيَاتهش ش لا ةهلهحلري ملهيفيليإي ٢ yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.

c. Rezeki yang halal dan berkah